Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Asvinastuti Rikasih
"Tablet cepat hancur merupakan tablet yang dapat hancur di dalam mulut dengan bantuan saliva tanpa memerlukan air karena penggunaan eksipien penghancur yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi konsentrasi superdisintegran dan pemanis yang digunakan untuk menghasilkan tablet cepat hancur yang memiliki waktu disintegrasi cepat dan rasa yang dapat diterima. Pada penelitian ini, dibuat formulasi tablet cepat hancur yang mengandung 4%, 8% dan 12% crospovidone yang kemudian diuji waktu disintegrasinya. Optimasi konsentrasi aspartam dievaluasi menggunakan uji kesukaan dan dianalisis dengan program SPSS. Tablet dibuat menggunakan aspartam dengan konsentrasi sebesar 6% dan 12%. Dari hasil uji waktu disintegrasi, diperoleh waktu hancur paling singkat selama 17,83±1,87 detik pada tablet yang mengandung crospovidone sebesar 12%. Analisis program SPSS dari data hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara formulasi tablet yang mengandung konsentrasi aspartam sebesar 6% dan 12%.
Fast dissolving tablet is a tablet that can be dissolved in the mouth with the help of saliva without additional water because of the use of compatible disintegrant excipient. The aim of this study is to optimize superdisintegran and sweetener concentration to get fast dissolving tablet that have rapid disintegration time and acceptable taste. In this study, formulation of fast dissolving tablet that contain 4%, 8% and 12% of crospovidone were made, then disintegration time was tested. Optimization of the concentration of aspartam was evaluated by hedonic test and analyzed by SPSS program. Tablet was made using aspartame in concentration of 6% and 12%. From disintegration time test result, shortest disintegration time obtained during 17,83±1,87 second from tablet that contain 12% of crospovidone. SPSS program analysis of hedonic test data showed that no significant differences of taste among tablet formulations containing aspartame concentrations of 6% and 12%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46630
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Asvinastuti Rikasih
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Novartis Indonesia bertujuan agar memahami tugas Apoteker, khususnya di bagian Drug Regulatory Affairs dalam proses meregistrasikan obat baru, registrasi variasi pada produk yang telah memiliki Nomor Izin Edar, dan meregistrasikan ulang produk yang telah habis masa izin edarnya. Registrasi adalah prosedur pendaftaran dan evaluasi suatu produk untuk mendapatkan izin edar. Tugas khusus yang diberikan adalah penyusunan dan proses pengajuan dokumen registrasi variasi terkait penandaan produk B PT. Novartis Indonesia ke Badan POM. Tahapan yang dilakukan yaitu adanya informasi perubahan dari Novartis global ke DRA Novartis Indonesia, pengambilan dokumen dari sistem informasi terkait, penyusun dossier dan pengecekan kelengkapan dokumen, dan proses submit atau pengajuan dokumen di BPOM. Dokumen yang diserahkan ke BPOM untuk registrasi variasi mengikuti ketentuan ACTD dan penyusunan serta pengajuannya berdasarkan pada keputusan Kepala BPOM Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat.
Pharmacists Professional Practice at PT. Novartis Indonesia aims to understand the Pharmacists duties in drug industry, particularly in the Drug Regulatory Affairs in the process of registering new drugs, registration of variations on a product that has had a Marketing Authorization Number, and re-register the product with an expired license orbit. Registration is the procedure to registry and evaluate product to obtain marketing authorization. Specific assignment has given titled the preparation and submission process of variation registration documents related labeling of Product B PT. Novartis Indonesia to the BPOM. Steps taken by received information changes from the Novartis global to DRA Novartis Indonesia, document retrieval from related information systems, compilers dossier and checking the documents, and the submission process of documents in the BPOM. Documents submitted to the BPOM for registration variations follow the provisions of ACTD and the preparation and submission is based on keputusan Kepala BPOM Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Asvinastuti Rikasih
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat bertujuan agar dapat mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan mengena i tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan, khususnya Seksi Sumber Daya Kesehatan. Tugas Khusus yang diberikan berjudul analisis distribusi dan pemetaan perizinan apotek di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat tahun 2012-2013. Metode yang digunakan yaitu penelusuran database perizinan apotek di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dengan melakukan perhitungan jumlah dan pemetaan apotek yang terdapat pada 8 kecamatan menggunakan program Microsoft Office Excel. Dari data perizinan apotek, terdapat 89 apotek dengan jumlah tertinggi terdapat pada Kecamatan Cengkareng dengan persentase sebesar 23,60%, sedangkan terendah terdapat pada Kecamatan Tambora dengan persentase sebesar 3,37%.
Pharmacists Professional Practice at Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat aims to identify, understand and be able to apply duties and functions of Suku Dinas Kesehatan, especially Seksi Sumber Daya Kesehatan. Specific assignment has given titled distribution analysis and mapping of licensing pharmacies in the area of Kota Administrasi Jakarta Barat 2012-2013. The method used is processing database of pharmacy licensing in Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat by calculation and mapping of pharmacies contained in 8 districts using Microsoft Office Excel. From pharmacy licensing data, there are 89 pharmacies with the highest number found in Cengkareng with a percentage of 23.60%, while the lowest was on Tambora with a percentage of 3.37%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Asvinastuti Rikasih
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 110 bertujuan agar para calon Apoteker mengetahui gambaran umum kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek, selain itu juga mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan peran dan fungsi apoteker di apotek, dalam aspek profesional maupun manajerial. Tugas khusus yang diberikan adalah pelayanan resep di Apotek Kimia Farma No. 110. Dari hasil pengamatan, diketahui proses pelayanan resep yang dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 110 meliputi penerimaan resep, skrining resep termasuk pengecekan ketersediaan obat, pemberian harga kemudian pasien membayar obatnya. Setelah itu, dilakukan dispensing atau peracikan obat, pemberian etiket, pemeriksaan obat, lalu penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat. Berdasarkan sistem pembayarannya, resep di Apotek Kimia Farma No. 110 dibagi menjadi resep tunai dan resep kredit.
Pharmacists Professional Practice at Apotek Kimia Farma No.110 aims to know a general overview of pharmaceutical care activities in the pharmacy, understands, and be able to apply the roles and functions of pharmacists in pharmacies, in professional and managerial aspects. Specific assignment has given titled a prescription services at the Apotek Kimia Farma No.110. From the observation, known prescription service process carried out in Apotek Kimia Farma No. 110 including receiving, screening drug prescription including checking of drug availability, pricing then the patient pays a cure. After that, the dispensing or compounding of drugs, labeling, re-check of prepared drug, and delivery of drugs along with the provision of drug information. Based on payment systems, there is a cash prescriptions and credit prescriptions at Apotek Kimia Farma No. 110."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library