Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astri Novita
"ABSTRAK
Latar belakang : Etiologi trombositopenia sangat beragam sehingga sulit untuk
diidentifikasi. Sangat penting mengetahui penyebab terjadinya trombositopenia
karena berhubungan erat dengan rencana penatalaksanaan yang diberikan. Belum
tersedia tes diagnostik sederhana, cepat dan mudah untuk mengetahui aktivitas
trombopoiesis. Immature platelet merupakan trombosit muda yang berhubungan
erat dengan aktivitas trombopoiesis. Diharapkan pengukuran persentase immature
platelet dapat membedakan etiologi trombositopenia yang terjadi karena
gangguan produksi megakariosit di sumsum tulang atau karena meningkatnya
destruksi di perifer sehingga dapat menghindari tindakan pemeriksaan aspirasi
sumsum tulang.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan menilai pemeriksaan IPF sebagai penanda
aktivitas trombopoiesis pada pasien trombositopenia. Mendapatkan nilai rujukan
parameter IPF pada orang dewasa normal di Jakarta menggunakan alat sel hitung
otomatik Sysmex XE-5000. Mendapatkan nilai cutt-off IPF untuk membedakan
trombositopenia yang disebabkan oleh gangguan produksi atau gangguan
destruksi.
Metode : Desain penelitian adalah potong lintang. Menggunakan 256 orang
peserta medical check up di RS MMC dan 203 pasien trombositopenia yang
berasal dari RSCM dan RS MMC.
Hasil : Nilai rujukan IPF orang dewasa di Jakarta menggunakan Sysmex XE-
5000 sebesar 0.64-3.20%. Nilai cutt-off IPF untuk membedakan trombositopenia
dengan aktifitas trombopoiesis meningkat atau trombositopenia dengan aktifitas
trombopoiesis normal atau rendah sebesar 7.65% dengan sensitivitas 91% dan
spesifisitas 92%.
Kesimpulan : Kami menyimpulkan bahwa IPF dapat dijadikan salah satu
penanda aktivitas trombopoiesis pada pasien trombositopenia sehingga dapat
membedakan penyebab trombositopenia karena gangguan produksi trombosit di
sumsum tulang atau gangguan destruksi perifer.

ABSTRACT
Background: It is difficult to identify the etiology of thrombocytopenia due to its
various types. A simple, fast and easy diagnostic test is not available yet to
identify thrombopoiesis activity. Immature Platelet Fraction is an
evaluation/assessment of immature platelet, which represents the state of
thrombopoiesis. It is expected that the immature platelet measurement will be able
to distinguish the etiology of current thrombocytopenic caused by defect
megakaryocytic production in the bone marrow or by the increased peripheral
platelet destruction, thereby avoiding the need for bone marrow aspiration
examination.
Aims: The IPF examination is a marker of thrombopoiesis activity on patients
with thrombocytopenia. This study was performed to establish reference range
of IPF on healthy adults in Jakarta and its cut-off values to distinguish
thrombocytopenia caused by production disturbance or destruction by using
Sysmex XE-5000 automated hematology analyzer.
Method: Cross-sectional study in thrombocytopenic patients. We have analyzed
IPF in 256 people who undergo medical check-up at MMC Hospital and 203
thrombocytopenia patients from RSCM and MMC Hospital.
Results: The reference range of adult IPF was 0.64-3.20%. The IPF cut-off to
distinguish thrombocytopenia caused by increasing thrombopoiesis activity or
thrombocytopenia with normal or low thrombopoiesis activity was 7.65% and its
sensitivity and specificity were 91% and 92% respectively.
Conclusions: We conclude that IPF can be used as thrombopoiesis activity
marker in thrombocytopenic patients; hence, it can distinguish the cause of
thrombocytopenia caused by platelet production disorder in the bone marrow or
peripheral destruction."
Lengkap +
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Novita
"Penentuan metode bekisting yang akan digunakan dalam suatu proyek faktor pertimbangan yang diperhitungkan. faktor yang paling menentukan adalah biaya dan waktu pelaksanaan. Murah dari segi biaya dan cepat dari segi waktu, inilah yang menjadi tujuan setiap pemborong kerja dalam menentukan metode kerjanya.
Penelitian ini membandingkan antara 2 (dua) buah metode bekisting yaitu sistem PERI dan Konvensional. Hal ini ditujukan untuk mencari metode bekisting yang paling optimal dari segi waktu dan biaya. Studi kasus yang diambil pada proyek Apartement Salemba Residence. Jenis bekisting yang ditinjau adalah bekisting balok, plat lantai, kolom dan dinding.
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini yaitu melakukan analisa perbandingan terhadap biaya dan waktu. Analisa perbandingan tersebut terdiri dari perencanaan komposisi material dan alat bekisting, desain gambar bekisting, perhitungan pemakaian material dan alat, analisa harga material, alat, dan upah harian pekerja, analisa waktu efektif pekerjaan, analisa upah borong pekerjaan, parameter pendukung analisa harga satuan, analisa harga satuan pekerjaan bekisting, biaya total pekerjaan bekisting, dan perbandingan biaya dan waktu pekerjaan.
Dari analisa didapatkan beberapa perbedaan antara bekisting metode konvensional dengan sistem PERI. Biaya pekerjaan bekisting pada proyek Apartement Salemba Residence untuk metode konvensional sebesar Rp 3.161.568.136,- dengan waktu pelaksanaan 216 hari. Sedangkan untuk metode sistem PERI sebesar Rp 3.150.662.945,- dengan waktu pelaksanaan 185 hari. Perbedaan biaya dan waktu pelaksanaan pada kedua metode itu disebabkan material dan alat yang digunakan. Sehingga mengakibatkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar. Kemampuan tenaga kerja juga mempengaruhi perbedaan biaya dan waktu tersebut. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dalam menentukan metode atau sistem kerja sebaiknya memperhatikan tingkat efisiensi serta kemudahan yang diperoleh dalam pelaksanaan dengan metode tersebut. Serta untuk pemeliharaan dan sistem pemasangan serta pembongkaran bekisting harap diperhatikan sehingga material dapat awet dan dapat digunakan secara optimal.

To definite a work method of formwork tht will be used on a current project have many certain factors which should be considered. Main certain factors are ; cost and construction time. Low on cost and fast from time factor is the main idea of labour foremen and the constructor to pick their choise on a work method.
This experiment had compare between 2 (two) formwork methode which as PERI system and conventional. The idea is to find which method is more optimal from the cost and time factor. The object of the experiment is on Apartement Salemba Residence. Kinds of formworks examined are; beam, slab, column and wall formworks.
Method of the experiment by analizing the comparity on cost and working time. This analysis start from planning the formworks compotition of material and tools ; design the shop drawing; calculating of materials and tools volume ; Materials, tools, and labour sallary analysis ; formworks unit price analysis, total construction cost of formwork and compare of total cost and construction time.
Analysis contains many difference of conventional and PERI system. Total cost of forwork on Apartement Salemba Residence project of conventional method values Rp 3.161.568.136,- and total construction time of 216 days. On the other side, Total cost of PERI system values Rp 3.150.662.945,- with total construction time 185 days. The difference of cost and time on those two types of formwork caused by the used materials and tools. Until produced the longer work time and more expencive cost. Ability of the labours also take a part of causing those difference. With the existance of this experiment hoped that we should have more aware of the efficiency and workability on certaining a formwok method. Also on maintenance , setting and stripping the formwok panels must be carefull in order to optimalize the use of materials.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library