Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astiani
"Hubungan kerja timbul dari perjanjian kerja yang dibuat antara pihak pemberi pekerjaan (perusahaan) dengan pihak yang lainnya yang akan melakukan pekerjaan (pekerja). Perjanjian kerja yang dibuat antara pemberi kerja dengan penerima kerja mengandung unsur-unsur tertentu, yaitu adanya unsur kerja atau pekerjaan tertentu, unsur pelayanan atau pelaksanaan pekerjaan oleh pekerja, unsur waktu dalam melaksanakan pekerjaan (tertentu ataupun tidak tertentu), dan unsur upah dari pemberi pekerjaan kepada pelaksana pekerjaan atas pekerjaan yang dilakukan. Peraturan Menteri No. PER.06/MEN/1985 tentang Perlindungan Pekerja Harian Lepas dikeluarkan untuk memberikan perlindungan bagi pekerja harian lepas (freelance) yang telah banyak dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan dewasa ini. Pekerja harian lepas sesuai dengan definisi yang disebutkan dalam Permenaker tersebut adalah pekerja yang bekerja dibawah perintah pemberi pekerjaan dengan volume kerja dan waktu kerja yang dapat berubah-ubah dan menerima upah berdasarkan kehadirannya secara harian. Oleh karena itu, hubungan kerja yang tercipta tidaklah seperti hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja pada umumnya yang memiliki empat unsur yang tersebut diatas, melainkan pekerja harian lepas hanya memenuhi unsur pelayanan, dalam arti bekerja dibawah perintah pemberi pekerjaan, ketiga unsur lainnya yaitu kerja, waktu, dan upah tidak dapat di tentukan saat perjanjian kerja dibuat. Selain itu, umumnya perjanjian kerja yaRg diadakan antara perusahaan dengan pekerja harian lepas tidak dibuat dalam bentuk tertulis. Hubungan kerja yang timbul dari perjanjian kerja tersebut, dalam pelaksanaannya banyak menimbulkan masalah baik dipihak pekerja sendiri maupun dipihak perusahaan. Masalah yang dihadapi antara lain masalah jangka waktu kerja yang tidak menentu, pelatihan pekerja, perlindungan pekerja, pendaftaran pekerja, pengupahan dan kesalahan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk mengatasi masalah-masalah itu, dilakukanlah penelitian dengan metode deskriptif-preskriptif sehingga diharapkan dapat menemukan langkah yang tepat bagi penyelesaian masalah-masalah yang terjadi dan memberikan saran-saran untuk penanganan yang lebih baik lagi baik dari segi peraturan hukumnya maupun dari segi pelaksanaannya di lapangan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa diperlukan peraturan hukum yang dapat menjamin pelaksanaan perlindungan pekerja harian lepas dan pedoman yang jelas bagi perusahaan agar dapat mempekerjakan pekerja harian lepas secara efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S20761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Astiani
"Ketika menjelajahi suatu tempat yang tidak begitu familiar, kebanyakan orang akan mencari suatu cara untuk membantunya mencapai tujuan dengan efektif, dan salah satu caranya adalah menggunakan peta. Peta tidak hanya digunakan dalam dunia nyata, namun juga digunakan dalam berbagai macam permainan video. Salah satu jenis permainan video yang menggunakan peta adalah adventure game yang seringkali menyediakan open world, yaitu dunia virtual yang bebas dijelajahi pemain sesuai kehendaknya. Dengan adanya peta, pemain bisa menyelesaikan berbagai misi di cerita tersebut karena peta bisa memberikan informasi yang kaya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana peta dua dimensi dapat membantu pemain dalam menavigasi ruang tiga dimensinya dalam permainan video adventure. Studi kasus yang akan digunakan adalah salah satu permainan video adventure, yaitu Assassin’s Creed II. Metode penulisan menggunakan metode deskriptif dari beberapa sumber dari buku, jurnal, maupun website yang mendukung penulisan terkait peta dan permainan video. Metode lain yang akan digunakan adalah observasi dan wawancara narasumber yang memainkan Assassin’s Creed II untuk pertama kalinya. Hasil dari kesimpulan data-data tersebut adalah, peta sangatlah berperan untuk membantu pemain di Assassin’s Creed II, namun masih banyak informasi yang bisa ditingkatkan sehingga lebih mudah dikenali dan digunakan oleh pemain.

When exploring unfamiliar places, some people will look for ways to help them reach their destination effectively, and one of the examples is using a map. Maps are not only used in the real world, but they are also used in various video games. Adventure game is a genre in video games that heavily rely on using maps, because it often provides an open world, which is a virtual world where players can roam, explore, and even interact as they wish. Using maps, players can complete various missions in the story easier. The purpose of this thesis is to find out how a two-dimensional map can help players navigate the three-dimensional space in an adventure video game. The case study that will be used is one of many adventures video games, namely Assassin's Creed II. This thesis writing method used descriptive methods from several sources from books, journals, and websites that support the writing of this thesis related to maps and video games. Another method that will be used is observation and interviews with sources who play Assassin's Creed II for the first time. The result of the conclusion from these data is that the map is very instrumental in helping players in Assassin's Creed II, but there is still a lot of information that can be improved so that players can use it easier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library