Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hyundianto Arif Gunawan
Abstrak :
studi untuk mengetahui pengaruh perubahan variasi parameter lead rubber bearing (lrb) base isolator pada pondasi bangunan nuklir cyclotron telah dilakukan. desain bangunan nuklir cyclotron harus mampu menahan beban gempa tanpa mengalami kerusakan. bangunan nuklir cyclotron selain berfungsi sebagai bangunan struktur juga berfungsi sebagai shielding radiasi sehingga ketahanan terhadap gaya dari luar dalam hal ini gempa harus ditingkatkan. solusi yang bisa dipakai meningkatkan ketahanan bangunan terhadap beban gempa adalah pengunaan base isolator tipe lead rubber bearing (lrb) pada pondasi. analisis numerik telah dilakukan dengan melakukan perubahan variasi parameter dalam hal ini tebal lapisan karet, tebal plat steel dan diameter inti lead untuk melihat pengaruhnya terhadap kekakuan horizontal, kekakuan vertikal serta nilai damping dari isolasi lrb. dilanjutkan dengan analisi dinamik untuk mengetahui effektivitas penggunaan sistem base isolator lrb. hasil penelitian diperoleh bahwa perubahan diameter inti lead, tebal lapisan karet dan tebal plat steel akan mempengaruhi nilai transmibilitas gaya yang diteruskan dari beban gempa ke bangunan dan penggunaan lrb meningkatkan periode getaran bangunan atau dengan cara menurunkan frekuensi natural. hal ini meningkatkan rasio frekuensi yang akan membuat rasio respon pembesaran getaran bangunan menjadi sangat kecil. analisis numerik menggunakan fem abaqus dan solidwork mengungkapkan bahwa penggunaan lrb membuat respon getaran bangunan nuklir cyclotron akibat beban gempa mengalami beban yang kecil baik dalam pergerakan lateral bangunan maupun percepatannya.
a study to determine the effect of changes in the variation of lead rubber bearing (lrb) base isolator parameters on the cyclotron nuclear building foundation has been conducted. cyclotron nuclear building design must be able to withstand earthquake loads without experiencing damage. cyclotron nuclear buildings in addition to functioning as structural buildings also function as radiation shielding so that resistance to external forces in this case the earthquake must be increased. the solution that can be used to increase building resistance to earthquake loads is the use of lead rubber bearing (lrb) type base isolators on the foundation. numerical analysis has been done by changing the parameter variations in this case the thickness of the rubber layer, thickness of the steel plate and the core diameter of the lead to see its effect on horizontal stiffness, vertical stiffness and damping value of lrb isolation. followed by dynamic analysis to determine the effectiveness of the use of lrb base isolator systems. results of the study was found that changes in lead core diameter, thickness of rubber layer and thickness of steel plate will affect the value of force transmittance transmitted from earthquake loads to buildings and the use of lrb increases the period of building vibration or by decreasing natural frequency.this increases the frequency ratio which will make the buildings vibration-response response ratio very small. numerical analysis using fem abaqus and solidwork revealed that the use of lrb made the vibrational response of the cyclotron nuclear building due to the earthquake load experience a small burden both in the lateral movement of the building and its acceleration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Arif Gunawan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S22640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan nilai produksi industri pipa dan sambungan (pengelasan) pipa dari Baja dan Besi pada tahun 2008 mengalami kenaikan pada tiap triwulannya hingga di akhir tahun mencapai Rp 1.113.795.291,00. Demikian juga pada tahun 2009 mengalami kenaikan tiap triwulannya. Pengelasan adalah proses fabrikasi atau pembentukan yang menyatukan material logam atau termoplastik. Inspeksi defect merupakan hal yang sangat vital dalam proses pengelasan. Manusia harus berusaha keras dan memang sulit untuk melakukan tugas ini. Hal ini terjadi karena visual manusia hanya mampu menangkap 60% s.d. 75% dari ketelitian defect yang ada. Penelitian ini mengembangkan suatu peralatan otomatis berbasis Machine Vision yang dapat membantu dalam proses pengelasan GMAW. Material pipa baja lunak JIS S45C, proses las GMAW arus DC dengan kecepatan kawat pengisi konstan, teknologi Machine Vision menggunakan kamera Charge Couple Device (CCD) memonitor perubahan tebal manik menjadi Input-nya, besarnya kecepatan robot bergerak secara orbital sebagai Output-nya. Metode jaringan saraf tiruan digunakan dalam proses kontrol kecepatan tersebut. Hasil dari pengamatan dan pengujian adalah modifikasi perangkat dengan gear rasio 1 : 2 berhasil meredam suara hentakan gear dan rel jalur las yang terjadi pada penelitian sebelumnya. Selama pengujian kecepatan yang terjadi lebih stabil. Lebar manik las yang diukur secara aktual dan pencitraan memiliki nilai rata-rata error -0.30 mm. Optimasi lebar dengan modeling jaringan saraf tiruan mencapai rata-rata error 0.005 mm. Hasil simulasi pengelasan dengan jaringan saraf tiruan didapatkan nilai rata-rata errornya mencapai 0.45 mm dari target lebar 4.5 mm.
ABSTRACT
Growth in industrial production value and a welding pipe of Steel and Iron in 2008, an increase in each quarterly until the end of the year reached Rp 1,113,795,291.00 and in 2009 too. Welding is a fabrication process or the formation of a metal or thermoplastic material together. Defect inspection is very vital in the process of welding. Humans have to work hard and are difficult to perform this task. This happens because the human visual only able to capture 60% to 75% of the accuracy of existing defects. This study developed a Machine Vision-based automated equipment that can assist GMAW welding process. Mild steel pipe material JIS S45C, DC current GMAW welding process with filler wire speed constant, Machine Vision technologi using the camera Charge Couple Device (CCD) to monitor changes to a thick bead of his input, the magnitude of the orbital speed of the robot moves as its output. Artificial neural network methods used in the speed control process. The results of observation and testing is a modification of the device with a gear ratio of 1: 2 managed to reduce the sound buffeting that occurred in previous studies. During the testing the speed was more stable. Weld bead width is measured using actual width and using image processing that had an average error -0.30 mm. Width optimization using artificial neural network modeling to achieve an average error 0.005 mm. Welding simulation with neural network modeling and controller achieves an average error of 0.45 mm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library