Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Rakhman
"Kalimantan Barat adalah bagian dari wilayah Negara Republik Indonesia yang terdiri atas 6 Kabupaten dan 1 Kotamadya dengan luas wilayah 146.760 Km2 dan merupakan seperlima luas dari pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk ± 3.228.073 jiwa, yang jumlah Pria 1.644.509 jiwa dan jumlah Wanita 1.583.564 jiwa (BPS Kai.-Bar 1990).
Kalimantan Barat mempunyai potensi sumber daya alam yang relatif cukup besar terutama hasil hutan, pertambangan, perkebunan, namun pemanfaatannya masih terbatas, sehingga perlu mendapat perhatian khusus untuk dikembangkan.
Luas kawasan hutan Kalimantan Barat meliputi 9.121.093 Ha (62%)dengan rincian sebagai berikut :
Hutan Suaka dan Satwa : 1.303.106 ha
Hutan Lindung : 2.011.045 ha -- Hutan Produksi : 4.347.296 ha
Hutan Produksi yang dikonversi : 1.459.291 ha
Kebijaksanaan pada saat ini ditekankan pada usaha-usaha rehabilitasi hutan melalui program penghijauan dan reboisasi serta hutan tanam industri (Parjoko S. 1993)."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rakhman
"Dengan adanya gejolak ekonomi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini membuat kondisi perekonomian Indonesia terpuruk. Tetapi saat ini sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda ppemulihan ekonomi. Hal ini dapat dilihat perkembangan pasar modal Indonesia menunjukkan suatu perkembangan yang baik dan mulai kembali aktif. Investasi pada pasar modal dapat dilakukan dengan membeli satu ataupun lebih dari satu jenis saham, di sinilah diperlukan suatu pengetahuan mengenai cara memperoleh tingkat pengembalian sesuai dengan yang diharapkan.
Menentukan tingkat pengembalian dari sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yang cukup populer dengan menggunakan CAPM. Metode ini memperhitungkan aspek tingkat suku bunga bebas risiko (suku bunga SBI) yang berlaku, di mana tingkat pengembalian yang diperoleh sesuai dengan tingkat risiko (diwakilkan dengan beta). Pada penelitian ini, return market diwakilkan dengan indeks IHSG. Sampel yang digunakan adalah seluruh saham sektoral yang terdapat pada bursa efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan SPSS dalam melakukan regresi terhadap data-data, untuk melihat pengaruh risk terhadap return pada saham-saham sampel.
Hasil penelitian terhadap saham sektoral menunjukkan hasil bahwa tidak ada pengaruh positif linear antara risk dengan return, hal ini dikarenakan faktor perekonomian Indonesia yang sulit diprediksi dan juga pengaruh dari internal perusahaan. Dari hasil pengukuran kinerja portofolio dapat dilihat sektor yang paling baik kinerja portofolio pada periode 2001 hingga 2005 yaitu Pertambangan, sedangkan yang paling buruk kinerja portofolionya yaitu Perdagangan.
Dengan melihat nilai beta saham dan nilai return saham dari tahun 2001 hingga tahun 2005, maka nilai-nilai tersebut sulit untuk memprediks return untuk tahun 2006 karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Jika keadaan perekonomian stabil setiap tahunnya maka beta tahun sebelumnya dapat dipakai untuk memprediksi return di masa datang.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu para investor dalam menginvestasikan modalnya pada saham-saham tertentu yang memberikan return yang baik. Dengan semakin banyaknya investor yang berinvestasi di pasar modal maka diharapkan ke depannya pasar modal Indonesia semakin baik dan diharapkan hal ini dapat memberikan dampak yang positif pada perekonomian Indonesia.

With existence of economic distortion some years lately make the condition of indonesian economics downhill. But in this time have started to show the existence of economic cure. This matter can be seen by Indonesia capital market growth shows a good growth and makes a fresh staratively. Investments at capital market can be done by buying one and or more than one share type, hence needed a procedurel knowledge to get rate of return are matching with which expected.
Determining rate of return from securities can be done with a few methods, one of them which is popular enough by using CAPM. This method reckon aspect mount free rate of interest (rate of interest SBI) going into effect, where obtained rate of return as according to risk storey level (delegated entrust with beta). At this research, market return delegated entrust with index IHSG. Used by sample is entire sector share found on Bursa Efek Jakarta. Research uses SPSS in doing regression to data, to see risk influence ot return at sample share.
Result of research to all sector share show result of that there is no positive influence linear between risk and return, this matter because of factor economics of Indonesian that difficult to predict as well as influence from internal company. From result of masurement of portfolio performance can be seen by the best sector of portfolio performance at period 2001 till 2005 that is Mining while the worst of performance is commerce.
Seeing share beta value and share return value from year 2001 till year 2005, the values is difficult used for prediction of return for the year 2006 because of many factor influence it. If situation economic every single year are stable, hence previous year beta can be used for prediction of return a period are going to come.
The purpose of this research is to help the investor in investing their capital at certain share which gives good return. With more and more investor that have capital market investment is expected to make capital market of Indonesian progressively good and expected this matter can give impact which are positive at economics of Indonesian.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 18429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rakhman
"Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas yang unik yaitu bertugas melakukan Collection (Budgetair) mengisi kas negara, namun disisi lain juga harus menjalankan fungsi pelayanan. Dari sisi pemungutan pajak itu sendiri dibutuhkan kekuasaan, namun disisi lain harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaik-baik waktu menunggu Wajib Pajak saat melaporkan kewajiban perpajakan perlu diperhatikan. Semakin singkat waktu menunggu adalah semakin baik. Untuk mengetahui waktu tunggu yang lebih singkat dibandingkan dengan yang lainnya diperlukan suatu analisis model antrean.
Penelitian ini adalah menggambarkan tentang model antrean yang sedang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Setiabudi Dua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesibukan dan waktu menunggu yang sedang terjadi di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Setiabudi Dua. Untuk mengetahui tingkat kesibukan dan waktu menunggu yang lebih singkat diperlukan suatu solusi alternatif model yang optimal.
Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan metode penelitian evaluasi. Metode tersebut dapat menggambaran tingkat kesibukan dan waktu menunggu dari model antrean yang sedang diterapkan. Dengan metode itu pula, model antrean alternatif yang lebih optimal dapat ditemukan sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

DJP have unique duties, that is, to collect money for treasury and have to delivery service, at the other side. From the collection function side, it is need power, but from the other side, it is must to be deliver excellent service.
In order to delivery excellent service, it is important to consider taxpayer?s waiting time in reporting their tax obligations. The less time to be spent is the better. It is needs an analysis to know how short the time that to be spent in compare with another. This study is a description on queuing model that have been applying by KPP Jakarta Setiabudi Dua. The purpose of the study is to find the level of occupied time and waiting time that being happen in KPP Jakarta Setiabudi Dua. The queuing model is necessary to find the sorter service and waiting time as an optimal alternative solution.
The research method is quantitative description using the evaluation method approach. The method can describe the level of occupied time and waiting time of applying queuing model. Using the method too, it can be discover a more optimal alternative solution to improve service quality. Calculation using the alternative queuing model, finds the same occupied time or constant. Employee?s workload, therefore, is still the same. From time perspective, the calculation finds the sorter waiting time. Base on time that can be save, the effectiveness of the alternative model is higher at peak report period than dip report period. The calculation result is shows, that at dip report period (expired report date), waiting time can be save about 6 second, but at peak period (on terminate date), the sum waiting time that can be save near to 0,555 hour or 33 minutes and 18 seconds.
Finally, the improvement of service quality basically not need to spend more additional cost, such as adding the sum of officer, adding the service line, or extending of timework. Unlikely, the improvement of service quality can be achieve by altering the queuing model, that is, the old model by tax line must to be replaced by multiple tax line. In addition, the change that has to be done is decrease of the sum of officer on period after expired reporting date."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rakhman
"Penghematan enetgi selalu diupayakan dengan berbagai cara pada setiap proses industri, hal ini pun berlaku untuk industri proses petrokimia. Salah satu upaya untuk melakukan penghematan energi di Ethylene Plant ini antara lain adalah dengan menganalisa kambali besarnya suhu yang dipertukarkan antar aliran.
Analisa terhadap besarnya suhu yang dipertukarkan antar aliran ini dimulai dengan melakukan analisa terhadap besamya Teoritical Flame Temperatur (TFT) yang dipengaruhi oleh komposisi bahan bakar. Kemudian TFT divariasikan dengan cara mengubah % udara berlebih yang digunakan untuk pembakaran pada furnace.
Variasi TFT ini akan mempengaruhi laju alir kosumsi bahan bakar.
Besarnya teoritical flame temperatur pada funace mempengaruhi temperatur fluue gas yang akan dipertukarkan dengan temperatur aliran dingin sehingga akan mempengamhi driving force (∆T min) perpindahan panas. Variasi TFT yang bisa yang bisa menurunkan laju alir konsumsi bahan bakar adalah peningkatan TFT karena dengan penigkatan TFT maka laju alir kapasitas panas flue gas dan Q loss akan menurun. Semakin kecil ∆T min maka konsumsi bahan bakar akan menurun tetapi memberikan efek meningkatnya luas area pertukaran panas.
Oleh karna itu terdapat trade-off antara penghematan biaya operasional akibat penurunan laju alir konsumsi bahan bakar, dengan penambahan biaya modal akibat adanya tambahan biaya peralatan untuk pertukaran panas.
Pada tinjauan kasus yang dilakukan, penghematan terbesar diberikan pada saat Teoritical flame temperatur sebesar 2269, 552 K (1996, 552 C). Penghematannya sebesar 17039015 C1113/h atau sekitar Rp.146.276.530/tahun."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S49151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Rakhman
"Air tanah merupakan salah satu sumber daya alam paling penting yang mendukung kesehatan manusia, perkembangan ekonomi, dan keanekaragaman ekologi. Penggunaan air tanah terus meningkat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kemudahan mendapatkannya, kualitas yang baik, dan biaya yang murah. Kebutuhan air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Bogor cukup besar karena tingginya jumlah penduduk dan industri. Mengingat pentingnya peran air tanah maka pengetahuan tentang keberadaan air tanah sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi spasial tingkat potensi air tanah berdasarkan analisis fisik berupa geologi, geomorfologi, lereng, tutupan lahan, kerapatan aliran, tekstur tanah, dan curah hujan dengan menggunakan teknik Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah penggunaan lahan. CAT Bogor memiliki potensi air tanah yang baik di bagian utara dan kurang baik di bagian selatan.

Groundwater is one of the most important resource that support human health, economy development, and diversity of ecology. Groundwater using increase because of many factors, such as : easy in exploitation, good in quality, and low in cost. Requirement of groundwater in Bogor basin is high because of high population and industry. Considering the importance of groundwater, the knowledge about existence of groundwater is needful. The purpose of this research is acquiring the spatial information about level of groundwater potential based physic analysis those are geology, geomorphology, slope, land use, drainage density, soil texture, and annual rainfall using Geography Information System, Remote Sensing, and Analytic Hierarchy Process (AHP). The result of this research shows that landuse is the most influent parameter. Groundwater potential in the southern of Bogor Basin is enough good and in the northern is not enough good."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library