Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariani Tri Rahmi
"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita yang diakibatkan karena kekurangan gizi kronis dan terjadi dalam jangka waktu panjang ditandai dengan tinggi/panjang badan anak terhadap usia <-2 SD kurva pertumbuhan WHO. Prevalensi Stunting di Indonesia pada tahun 2022 adalah 21,6%. Provinsi NTB merupakan salah satu provinsi yang mengalami kenaikan prevalensi stunting dari dari 31,4% pada tahun 2021 menjadi 32,7% pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu faktor risiko penyebab stunting pada anak usia 24-59 bulan di Provinsi NTB. Desain dalam penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan data SSGI 2022. Sampel dalam penelitian ini anak anak usia 24-59 bulan di Provinsi NTB yang terpilih menjadi responden SSGI 2022. Analisis data dilakukan menggunakan chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah balita dalam keluarga, sumber air minum, dan kepemilikan jamban berhubungan dengan kejadian stunting (p<0,05). Faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Provinsi NTB adalah sumber air minum setelah dipengaruhi oleh variabel jenis kelamin anak dan pendidikan ibu (OR : 1,399 ; 95% CI : 1,168-1,675).

Stunting is a condition of failure to grow in toddlers due to malnutrition over a long period of time characterized by the height/length of the child's body for age <-2 SD on the WHO growth curve. The prevalence of stunting in Indonesia in 2022 is 21.6%. NTB Province is one of the provinces that has experienced an increase in the prevalence of stunting from 31,4% in 2021 to 32,7% in 2022. This research aims to determine the risk factors that cause stunting in children aged 24-59 months in NTB Province. The design of this study was cross-sectional using SSGI 2022 data. The sample in this study was children aged 24-59 months in NTB Province who were selected as respondents to the SSGI 2022. Data analysis was carried out using chi-square and multiple logistic regression. The results of the study showed that gender, maternal education, maternal occupation, the number of children under five in the family, drinking water sources, and ownership of toilet were related to the incidence of stunting (p<0.05). The dominant factor associated with the incidence of stunting in children aged 24-59 months in NTB Province is drinking water sources which is influences by the sex of the child and maternal education (OR : 1,399 ; 95% CI : 1,168-1,675)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library