Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aria Wahyuni
"Praktik spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan kardiovaskuler ini bertujuan untuk melakukan praktik dengan pengaplikasikan peran perawat melalui pendekatan Model Adaptasi Roy.

Medical Surgical Nursing Practice spesialist in cardiovascular aims to practice by applying the role of nurses through the Roy Adaptation Model approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T31572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Wahyuni
"Praktik spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan kardiovaskuler ini bertujuan untuk melakukan praktik dengan mengaplikasikan peran perawat melalui pendekatan Model Adaptasi Roy. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan diterapkan pada 30 orang pasien gangguan kardiovaskuler dan satu orang pasien kelolaan utama yaitu pasien post operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Peran sebagai peneliti dalam melakukan penerapan tindakan keperawatan yang berbasis pembuktian ilmiah (evidence based nursing practice) yaitu dengan membuktikan pijat kaki dan tangan sebagai salah satu teknik pengurangan nyeri dan respon fisiologis pasien post operasi CABG. Peran sebagai inovator melalui penyusunan pedoman intervensi keperawatan Sindrom Koroner Akut (SKA) yang bertujuan untuk memudahkan perawat dalam menentukan intervensi keperawatan, dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Hasil praktik ini menunjukan bahwa Model Adaptasi Roy efektif digunakan pada pasien gangguan kardiovaskuler, dan pijat kaki dan tangan efektif untuk mengurangi nyeri dan menstabilkan respon fisiologis pasien post CABG, selain itu buku pedoman intervensi pasien SKA dapat diterapkan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.

Medical Surgical Nursing Practice specialist in cardiovascular aims to practice by applying the role of nurses through the Roy Adaptation Model approach. Role as nursing care was applied to 30 patients of cardiovascular disorders and a patient with postoperative Coronary Artery Bypass Graft (CABG) is the main case. Role as researcher was caried out by applying evidence based nursing practice to prove the foot and hand massage as a pain reduction techniques and physiological responses of patients post CABG. Role as an innovator through the development of guidelines for nursing interventions Acute Coronary Syndrome (ACS), which aims to facilitate nurses in determining nursing interventions, and improve the quality of nursing care. The results of this practice shows that Roy Adaptation Model effectively used on patients of cardiovascular disorders, foot and hand massage effectively to reduce pain and stabilize the patient's physiological response on patients of post CABG. In addition, the interventions guidelines Acute Coronary Syndrome (ACS) can be applied to nurses in performing nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Wahyuni
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu bentuk gangguan pembuluh darah koroner yang termasuk dalam ketegori arterosklerosis. Ketidaksiapan pasien PJK pulang dari rumah sakit akan berdampak terhadap rawatan ulang sebagai akibat dari pelaksanaan program discharge planning yang belum efektif selama dirawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan non-equivalent post test only control group design. Jumlah sampel 32 orang yang terbagi atas 16 orang kelompok kontrol dan 16 orang kelompok intervensi dan dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Bukittinggi. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner yang terdiri dari status personal, pengetahuan, kemampuan koping, dan dukungan (p= 0,001; α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan discharge planning yang baik dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Wahyuni
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu bentuk gangguan pembuluh darah koroner yang termasuk dalam ketegori
arterosklerosis. Ketidaksiapan pasien PJK pulang dari rumah sakit akan berdampak terhadap rawatan ulang sebagai akibat dari
pelaksanaan program discharge planning yang belum efektif selama dirawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan
desain quasi experiment dengan pendekatan non-equivalent post test only control group design. Jumlah sampel 32 orang yang
terbagi atas 16 orang kelompok kontrol dan 16 orang kelompok intervensi dan dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Bukittinggi.
Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung
koroner yang terdiri dari status personal, pengetahuan, kemampuan koping, dan dukungan (p= 0,001; α= 0,05). Penelitian ini
merekomendasikan discharge planning yang baik dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan kualitas
hidup pasien penyakit jantung koroner.
Coronary Heart Disease (CHD) is a form of blood vessel disorder that belongs to the category of coronary atherosclerosis. An
unreadiness of patients with CHD to go home from the hospital will have an impact on readmission as a result of ineffective
discharge planning program during hospitalized. The purpose of this study was to examine the effect of the implementation of
discharge planning program on the readiness to be discharged from the hospital. A quasi experiment with non-equivalent post
test only control group design was employed. The participant of the study was 32 respondents devided into control and
intervention groups, each had 16 respondents who were taken from three hospitals in Bukittingi. The result showed that
discharge planning program has significance influence on patient?s perception of their readiness to be discharged from the
hospital, it consisting of personal status, knowledge, coping ability, and support (p= 0.001; α= 0.05). This study recommends
that a good discharge planning program can be implemented to improve the quality of nursing care, to reduce the risk of
readmission to the hospital and the quality of life of patients with coronary heart diseases."
STIKES Fort De Kock Bukittinggi Keperawatan Medical Bedah ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Wahyuni
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu bentuk gangguan pembuluh darah koroner yang termasuk dalam ketegori arterosklerosis. Ketidaksiapan pasien PJK pulang dari rumah sakit akan berdampak terhadap rawatan ulang sebagai akibat dari pelaksanaan program discharge planning yang belum efektif selama dirawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner.
Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan non-equivalent post test only control group design. Jumlah sampel 32 orang yang terbagi atas 16 orang kelompok kontrol dan 16 orang kelompok intervensi dan dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Bukittinggi.
Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner yang terdiri dari status personal, pengetahuan, kemampuan koping, dan dukungan (p= 0,001; α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan discharge planning yang baik dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner.

Coronary Heart Disease (CHD) is a form of blood vessel disorder that belongs to the category of coronary atherosclerosis. An unreadiness of patients with CHD to go home from the hospital will have an impact on readmission as a result of ineffective discharge planning program during hospitalized. The purpose of this study was to examine the effect of the implementation of discharge planning program on the readiness to be discharged from the hospital. A quasi experiment with non-equivalent post test only control group design was employed. The participant of the study was 32 respondents devided into control and intervention groups, each had 16 respondents who were taken from three hospitals in Bukittingi. The result showed that discharge planning program has significance influence on patient perception of their readiness to be discharged from the hospital, it consisting of personal status, knowledge, coping ability, and support (p= 0.001; α= 0.05). This study recommends that a good discharge planning program can be implemented to improve the quality of nursing care, to reduce the risk of readmission to the hospital and the quality of life of patients with coronary heart diseases."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
600 UI-JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library