Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprizal
Abstrak :
Sejak krisis moneter pertengahan 1997 Indonesia menghadapi krisis moneter yang meluas menjadi krisis ekonomi yang sampai sekarang belum memberikan tanda-tanda perbaikan ekonomi untuk rakyat. Permasalahan tersebut telah menyebabkan kemunduran dan kebangkrutan dari berbagai kegiatan ekonomi, Hantaman badai krisis ini juga sangat dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Lubuk Sikaping khususnya pada masyarakat Jorong Ambacang Anggang Kenagarian Air Manggis, dimana sebagaian besar penduduk Jorong Ambacang Anggang hidup sebagai petani buruh tani subsistem. Keadaan tersebut menyebabkan sebagian warganya mencari usaha alternatif sebagai lapangan kerja baru yang bisa memberikan peluang kerja bagi warga Jorong Ambacang Anggang lainnya. Usaha tersebut adalah membudidayakan ikan dengan mengunakan keramba yang diletakkan di sepanjang pinggiran sungai aliran sungan ?Batang Sumpu" yang melintasi daerah ini. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang peran usaha keramba ikan sebagai kegiatan ekonomi rakyat dalam mengatasi krisis ekonomi di daerah pedesaan, khususnya di Jorong Ambacang Anggang Nagari Airmanggis Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan memperoleh data tentang : Siapa yang memiliki inisiatif awal dalam memanfaatkan sumber alam tersedia yaitu sungai untuk lain serta bagaimana proses ketenagakerjaan dalam usaha keramba ikan; Apakah terjadi polarisasi kepemilikan usaha keramba ikan antara pemilik dan pekerja; Bagaimanakan status ekonomi dan sosial sebelum dan sesudah menjadi pengusaha/pekerja keramba ikan; .Apa peran Pemda atau Dinas Perikanan dalam usaha keramba ikan itu; Bagaimana reaksi/tanggapan petani terhadap peran pemda?. Studi ini mengunakan gabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah survey dengan instrumen penelitian kuisioner. Populasi adalah semua petani ikan yang membudidayakan ikan dengan mengunakan keramba di Jorong Ambacang Anggang Kriteria populasi adalah petani keramba yang berkeluarga. Proses dan analisa data penelitian kuantitatif yang sudah terkumpul akan diproses atau diolah secara manual. Dari proses pengolahan data tersebut dibuat tabel-tabel yaitu tab& tabel silang 2 (dua) variabel. Dalam penelitian kualitatif yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi tidak terlibat. Data deskriptif yang berupa traskrip wawancara diproses dan dianalisis melalui open coding dan focused coding. Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah pedoman wawancara dan pedomen observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa; Pengembangan usaha budidaya ikan dalam keramba di Jorong Ambacang Anggang, merupakan pengembangan usaha keramba yang diawali oleh kejelian dari sebagian masyarakatnya (7 orang sebagai pelopor usaha ini), yang dapat menangkap peluang untuk mencari alternatif usaha lain, yang dapat membuka peluang kerja dan mendapatkan penghasilan bagi mereka. usaha keramba ikan yang dilakukan oleh masyarakat di Jorong ini adalah usaha budidaya keramba ikan yang dilakukan secara swadaya (mandiri), dan telah berhasil membantu mereka sendiri dalam upaya bertahan menghadapi badai krisis dan juga telah dapat meningkatkan keadaan ekonomi dan sosiai mereka, karena mendapatkan peluang usaha untuk memperoleh penghasilan keluarga sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya; Dari usaha ini juga memunculkan kearifan lokal untuk menjaga kelestrarian lingkungan serta menjaga tradisi-tradisi lokal yang ada dengan, pengaturan pembuatan keramba harus melalui izin dari ninik mamak (pemuka masyarakat) setempat; Pengembangan usaha ini lebih didasarkan kepada pengembangan usaha secara kekerabatan dimana antara pemilik dan pekerja sudah sating mengenal dan mempunyal hububungan kekerabatan, sehingga polarisasi antara pemilik dan pekerja tidak terjadi; Kelompok sangat berperan dalam membantu mereka mengatasi kendala-kendala dalam berusaha; Peran Pemda dalam usaha budidaya ini hampir tidak ada, dan usaha ini murni usaha rakyat secara mandiri. Agar usaha ini lebih berkembanglagi maka Pemerintah Daerah diharapkan untuk dapat ikut berperan membantu pengembangan usaha ini dengan memberikan bantuan teknis maupun modal yang sangat dibutuhkan oleh petani. Kemudia petani diharapkan berusaha untuk mengembangkan diri dengan mencari akses langsung ke pemasaran dan melakukan pengembangan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan produksi mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Aprizal
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Simple bone cyst (SBC) adalah tumor tulang jinak, berisi cairan. Tujuan utama terapi SBC adalah mendapatkan penyembuhan tulang, mencegah fraktur patologis, dan manajemen gejala khususnya nyeri. Terdapat berbagai metode pengobatan SBC, namun saat ini masih kontroversial karena angka kesembuhan dan tingkat invasi operasi. Terapi injeksi perkutaneus steroid merupakan metode operasi dengan tingkat invasi rendah sehingga penyembuhan tulang dan luaran fungsional lebih baik. Metode: Total terdapat 10 pasien (6 laki-laki, 4 perempuan, rerata usia13 tahun) SBC yang terbagi dalam dua kelompok. 5 pasien (proksimal femur 3; proksimal humerus 1; calcaneus 1) dilakukan terapi injeksi perkutaneus steroid dan 5 pasien (proksimal femur 2; proksimal humerus 2, radius 1) terapi kurease dengan hidroksiapatit. Injeksi perkutaneus steroid dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval waktu tiap satu bulan. Rerata follow up adalah 12-26 bulan. Evaluasi penyembuhan tulang dinilai secara radiologi dengan kriteria Chang dkk. Luaran fungsional dinilai berdasarkan skor MSTS. Hasil: Penyembuhan tulang komplit didapatkan pada kedua kelompok, namun solid union lebih cepat terjadi pada kelompok terapi injeksi perkutaneus steroid. Luaran fungsional didapatkan nilai yang lebih baik pada kelompok injeksi perkutaneus steroid terutama pada bulan ke-3 (55%) dan ke-6 (84%) pasca operasi berdasarkan skor MSTS dibandingkan terapi kuretase dengan hidroksiapatit (bulan ke-3 47% dan ke-6 69,3%). Simpulan: Terapi injeksi perkutaneus steroid masih tetap menjadi pilihan utama metode terapi SBC dengan solid union lebih cepat, tingkat prosedur operasi invasi rendah, lebih mudah, efektif, dan aman. ABSTRACT
Background: Simple bone cysts (SBC) are a benign bone tumor, fluid-filled. The main goals of the therapy are to get the bone healing, prevent pathological fractures, and management of pain symptom. There are various methods of the SBC treatment, however still remains controversial because of their healing rate and invasiveness of surgery. Steroid injection therapy is a surgical procedure with a low level of invasiveness so that better bone healing and functional outcomes. Methods: A total of 10 patients (6 males, 4 females, mean age 13 year) SBC were divided into two groups. 5 patients (proximal femur 3; proximal humerus 1; calcaneus 1) performed percutaneous steroid injection therapy and 5 patients (proximal femur 2; 2 proximal humerus, radius 1) performed curretage with hydroxyapatite therapy. Percutaneous steroid injection was performed three times at intervals of each month. The mean follow-up of 12-26 months. Evaluation of bone healing radiological asseesed by Chang criteria and the functional outcome by MSTS score. Results: Complete bone healing was found in both group, but solid union occurred faster in steroid injection theraphy group. The functional outcomes found better value in the steroid injection theraphy group, particulary at 3 months (55%) and 6 months (84%) than curettage with hydroxyapatite therapy(3 months 47% and 6 months 69,3%) post operation based on MSTS score. Conclusions: Percutaneus steroid injection therapy is still the main choice of SBC treatment with faster solid union, a lower level operating procedures invasion, easy, effective, and safe.;Background: Simple bone cysts (SBC) are a benign bone tumor, fluid-filled. The main goals of the therapy are to get the bone healing, prevent pathological fractures, and management of pain symptom. There are various methods of the SBC treatment, however still remains controversial because of their healing rate and invasiveness of surgery. Steroid injection therapy is a surgical procedure with a low level of invasiveness so that better bone healing and functional outcomes. Methods: A total of 10 patients (6 males, 4 females, mean age 13 year) SBC were divided into two groups. 5 patients (proximal femur 3; proximal humerus 1; calcaneus 1) performed percutaneous steroid injection therapy and 5 patients (proximal femur 2; 2 proximal humerus, radius 1) performed curretage with hydroxyapatite therapy. Percutaneous steroid injection was performed three times at intervals of each month. The mean follow-up of 12-26 months. Evaluation of bone healing radiological asseesed by Chang criteria and the functional outcome by MSTS score. Results: Complete bone healing was found in both group, but solid union occurred faster in steroid injection theraphy group. The functional outcomes found better value in the steroid injection theraphy group, particulary at 3 months (55%) and 6 months (84%) than curettage with hydroxyapatite therapy(3 months 47% and 6 months 69,3%) post operation based on MSTS score. Conclusions: Percutaneus steroid injection therapy is still the main choice of SBC treatment with faster solid union, a lower level operating procedures invasion, easy, effective, and safe.;Background: Simple bone cysts (SBC) are a benign bone tumor, fluid-filled. The main goals of the therapy are to get the bone healing, prevent pathological fractures, and management of pain symptom. There are various methods of the SBC treatment, however still remains controversial because of their healing rate and invasiveness of surgery. Steroid injection therapy is a surgical procedure with a low level of invasiveness so that better bone healing and functional outcomes. Methods: A total of 10 patients (6 males, 4 females, mean age 13 year) SBC were divided into two groups. 5 patients (proximal femur 3; proximal humerus 1; calcaneus 1) performed percutaneous steroid injection therapy and 5 patients (proximal femur 2; 2 proximal humerus, radius 1) performed curretage with hydroxyapatite therapy. Percutaneous steroid injection was performed three times at intervals of each month. The mean follow-up of 12-26 months. Evaluation of bone healing radiological asseesed by Chang criteria and the functional outcome by MSTS score. Results: Complete bone healing was found in both group, but solid union occurred faster in steroid injection theraphy group. The functional outcomes found better value in the steroid injection theraphy group, particulary at 3 months (55%) and 6 months (84%) than curettage with hydroxyapatite therapy(3 months 47% and 6 months 69,3%) post operation based on MSTS score. Conclusions: Percutaneus steroid injection therapy is still the main choice of SBC treatment with faster solid union, a lower level operating procedures invasion, easy, effective, and safe.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library