Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprianto
"Manusia dan bahasa memiliki suatu keterkaitan yang khusus. Tidak mungkin suatu bahasa akan berubah tanpa adanya perubahan pada manusia pemakainya, dan tidak mungkin perubahan pada manusia pemakainya tidak berpengaruh kepada bahasa yang dipakainya sehari-hari. Berdasarkan pada pemikiran ini, penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terjadi perubahan di dalam penggunaan kata ganti orang pertama (KGOP) dalam masyarakat Jepang sekarang ditinjau dari kalangan anak mudanya. Pada dasarnya, ada dua jenis penggunaan kata acuan diri sendiri (terms of sell) di dalam bahasa Jepang, meliputi penggunaan vokatif (penggunaan kata-kata sapaan), dan penggunaan pronomina (penggunaan kata ganti orang). Hal ini timbul karena orang Jepang, sebelum mengacu dirinya sendiri, harus melihat dan mempertimbangkan siapa lawan bicara mereka dan bagaimana situasi percakapan mereka guna menentukan jenis kata ganti orang pertama (KGOP) yang akan dipergunakannya. Mengenai kedua penggunaan ini, Takao Suzuki, di dalam bukunya Kotoba to Bunka (1973) mengatakan bahwa Orang Jepang didalam percakapannya jarang menggunakan kata ganti orang (pronomina) pada waktu mengacu dirinya sendiri atau menunjuk orang lain. Mereka berusaha sedapat mungkin untuk menghindari adanya penggunaan kata ganti orang tersebut, yang ditempuh dengan menggantikannya dengan kata-kata sapaan atau yohrkake (vokatif). Kalaupun mereka terpaksa harus menggunakan penggunaan pronomina tersebut (umumnya digunakan pada waktu berbicara dengan orang yang sama atau lebih tinggi kedudukannya dari si pembicara), mereka akan memakai KGOP yang mengandungmakna sopan (merendahkan diri), seperti KGOP watashi pada wanita dan KGOP boku pada pria. Akan tetapi, dari hasil penelitian kuesioner yang dilakukan di Universitas Utsunomiya, penulis mendapatkan kenyataan sebaliknya dimana penggunaan vokatif sebagai tabu bahasa ternyata sudah semakin berkurang penggunaannya baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan teman dekat. Anak muda Jepang sekarang kelihatannya lebih cenderung memilih penggunaan pronomina didalam percakapan mereka. Adapun pronomina yang umumnya mereka pakai adafah watashi dengan variasi atashi untuk kalangan wanitanya dan ore untuk kalangan prianya. KGOP boku masih tetap ada dan masih dipergunakan walaupun dibandingkan dengan ore, penggunaannya sudah jauh berkurang."
2000
S13494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprianto
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui service quality/kualitas pelayanan mempunyai pengaruh secara langsung yang signifikan terhadap loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk, dan untuk mengetahui peran interaksi service quality/kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah sebagai moderating variable dalam mempengaruhi loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Metode analisa yang digunakan adalah metode Structural Equation Model (SEM) dengan jumlah responden sebanyak 114 yang tersebar dari seluruh wilayah Jabodetabek. Responden dalam penelitian ini merupakan nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk yang sedang memanfaatkan pembiayaan komersial Bank BTN Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif variabel service quality/kualitas pelayanan secara langsung terhadap variabel loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Service quality/kualitas pelayanan memiliki peran yang besar dengan mendukung kepuasan nasabah dalam mempengaruhi loyalitas nasabah. Hal ini terlihat dari nilai koefisien kualitas pelayanan (servqual) dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah yaitu sebesar 0,232, dan nilai signifikansi lebih besar dari 1,96. Sehingga peran interaksi service quality/kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah sebagai moderating variable dalam mempengaruhi loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk cukup besar.

ABSTRACT
This study aims to determine service quality has a significant direct effect on customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk, and to determine the role of interaction of service quality and customer satisfaction as a moderating variable in influencing customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Analysis method used is the method of Structural Equation Model (SEM) with the number of respondents 114 were scattered from all over the Greater Jakarta area. Respondents in this study are customers Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk is utilizing commercial financing BTN Syariah. Results of this study indicate that there is a significant influence and positive service quality variabel directly toward the customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Service quality has a major role in supporting the customer satisfaction influencing customer loyalty. This can be seen from the coefficient of service quality and customer satisfaction on customer loyalty that is equal to 0.232, and a significance value greater than 1.96. So that the role of interaction of service quality and customer satisfaction as a moderating variable in influencing customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk big enough"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yophie Aprianto
"Government Regulation (PP No. 101/2000) of Republic of Indonesia on Education and Training in Jobs of Civil Servants says that national demands and global challenges regarding realization of a good governance needs human resources competent to their jobs in managing the State and development. Law (UU No. 22/199) on Local Governance and UU No. 2511999 on Financial Balance between Central and Local Government has been the factors causing social, economic, cultural and political changes, which extended to local areas. The both UUs have given a broad authorization to autonomous areas to manage their own human resources. However, in reality, quality of human resources among those autonomous areas has not yet promised an optimal performance in general.
Diktat in Leadership Level IV program has been determined as the object of the research to evaluate. Reason for selecting such a Diktat is because the Diklat represents one of conditions for any officials to get structural job promotions within the environment of Belitung Sub Province Local Government.
The type of the research used in the research is descriptive and evaluative aimed at measuring how effective the Diktat program implementation. Data collection technique of the research is by using a questionnaire completed by respondents to obtain quantitative data from such aspects as requirement analysis, implementer determination, curriculum, participant, instructor, facility and infrastructure, learning process, method, service to participant, material presentation, knowledge competence, attitude and skill, and benefit of the Diktat to the alumni. Besides, the research uses also open-ended questions to get qualitative information in support of the quantitative data.
Data analysis and processing in this research is descriptive purposed to measure the level of Diktat program effectiveness. The results of the research have indicated that.
1. Implementation of Education and Training in Leadership Level IV program has been consistent with expectations.
2. Implementation of Education and Training in Leadership Level IV program has given effects to the competences of officials in forms of knowledge, attitude and skill.
3. Utilization of Diktat alumni believable to hold some jobs has been compatible with their ranks and classes, which means an improvement in their careers after following the Diktat.
The results of the research on Diktat in Leadership Level IV program suggests an improvement in Diktat-related facilities to make the Diklat activities successful, the supporting equipment optimal, and the facilities Committee has prepared not wasteful. This Education and Training in Leadership (Diktatpim) program is intended to shape prospective structural officials. As a result, it is expected that the use of the alumni with respect to fulfilling their tasks in any jab units can be optimal and an integrated job analysis related to the future Diktat requirement realizable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joddy Tri Aprianto
"Relung adalah ceruk yang sengaja dibuat pada bangunan atau candi yang biasanya dipergunakan untuk menempatkan arca. Relung penjaga adalah relung yang ada di kanan-kiri pintu masuk ke ruang utama candi. Di dalam relung tersebut biasanya terdapat arca Mahakala dan Nandiswara yang digambarkan sebagai penjaga pintu yang berwujud raksasa. Penelitian ini dimaksud untuk melihat secara leih khusus relung penjaga candi Hindu Jawa Tengah, guna membuat deskripsi tiap-tiap relung penjaganya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap masing-masing relung penjaga, kepustakaan, seriasi dan pembandingan. Metode penulisan atau penyajiannya ialah deskripsi dilengkapi foto dan gambar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa relung penjaga candi Hindu Jawa Tengah memeiliki persamaan dan perbedaan letak, bentuk, dan hiasan. Melalui persamaan dan perbedaan tersebut dapat diketahui bahwa relung penjaga candi Hindu Jawa Tengah memperlihatkan suatu perkembangan, yaitu dari sederhana ke kompleks. Tetapi persamaan dan perbedaan tersebut belum dapat dipastikan mengacu kepada persamaan dan perbedaan waktu yang mutlak."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S11742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Budi Aprianto
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S29301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Chandra Aprianto
"Tesis ini menjelaskan sejarah (history explanation) bagaimana dinamika masyarakat perkebunan sepanjang periode 1930an-1960an di wilayah Jember. Jember merupakan salah satu kota tujuan dari penetrasi kapitalisme perkebunan pada era kolonial. Selama rentang waktu tersebut masyarakat perkebunan melintasi dalam tiga zaman kekuasaan, yang didalamnya diwarnai perebutan klaim kuasa atas lahan perkebunan. Perkembangan masyarakat dan hadirnya perkebunan partikelir telah mendorong lahirnya masyarakat baru yakni masyarakat perkebunan. Tesis ini memanfaatkan sumber tulisan dan lisan untuk melihat dinamika sosial masyarakat perkebunan sepanjang periode 1930an- 1960an. Sejarah masyarakat perkebunan menjadi fokus uraian tesis ini.

This thesis describes the history (history explanation) how the dynamics of plantation society throughout the 1930s-1960s period in the Jember area. Jember is one of the destinations of the capitalism penetration the colonial plantation era. During the period the plantation society across the three of order which colored the seizure of land claim power over the estate. Convergence between the society and private plantation estates have raised a new society that is plantation society. This thesis mainly using the written and oral sources to find out the social dynamics of plantation society throughout the period 1930s-1960s.History of the plantation society became the focus of this thesis description."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T 28645
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
FL. Bambang Aprianto
"ABSTRAK
Saat ini konsumen dihadapi dengan berbagai alternatif minuman non alkohol, seperti minuman jenis teh dalam botol, jenis air mineral dan jenis yang mengandung soda. Produk-produk ini oleh pemerintah digolongkan sebagai barang konsumsi yang bersifat mewah sehingga atas penyera hannya dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (F Pn BM) . Besarnya F Pn BM yang dikenakan atas masing-masing minuman non alkohol berbeda satu dengan lainnya. Berdasar kan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1335/KMK.04/1988 minuman ringan jenis teh dalam dan yang mengandung soda dikenakan F Pn BM 20 persen, sedangkan minuman ringan jenis air mineral dikenakan F F n BM sebesar 10 7. botol sebesar Dengan dikenakannya pajak tambahan ini, selain Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan pada setiap penyerahan barang konsumsi, berarti pemerintah menerapkan kebijaksanaan tarif progresif. Tujuannya adalah agar pemungutan pajak lebih dapat menjamin keadilan pajak. Meskipun struktur tarifnya sudah mencerminkan tarif yang progresif, secara teoritis tidak berarti tujuan penegakan keadilan pajak sudah otomatis dapat terpenuhi. Masih ada faktor lain yang berperan dalam mewujudkan prinsip keadilan pajak, yaitu jenis barang konsumsi yang digolongkan mewah. Pertanyaan penelitian ini adalah mencari tahu seberapa jauh dampak penggolongan minuman non alkohol sebagai barang mewah terhadap asas keadilan pajak. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka diadakan suatu penelitian survey sample dengan menggunakan sampel sebanyak 60 responden. Para responden adalah masyarakat yang bertempat tinggal di kelurahan Gandaria Utara yang berumur 17 tahun atau lebih. Data penelitian dikumpulkan menggunakan pertanyaan berstruktur dan analisa data dilakukan melalui pengamatan terhadap perbedaab persentase. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pengenaan PPn BM pada produk minuman non alkohol jenis yang mengandung soda dan air mineral ternyata sesuai dengan prinsip keadilan pajak. Sebaliknya pengenaan PPn BM pada produk minuman non alkohol jenis teh dalam botol ternyata tidak berjalan sesuai dengan asas keadilan pajak. Penelitian ini juga mengemukakan saran-saran agar asas keadilan pajak dapat lebih terjamin pelaksanaannya. Disarankan agar pengenaan PPn BM untuk produk minuman ringan jenis teh dalam botol untuk dinaikkan tarifnya, sedangkan besarnya PPn BM untuk minuman jenis air mineral disarankan agar diturunkan."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Aprianto
"Modifikasi permukaan Ti6Al4V dengan fabrikasi TiO2 nanotubes menggunakan metode anodisasi dan uji pembentukan biofilm telah dilakukan. Hasil anodisasi yang diperoleh dikalsinasi pada suhu 5000C dengan aliran udara tekan. Hasil beberapa karakterisasi yang dilakukan diperoleh nilai energi celah pada Ti6Al4V yang telah dimodifikasi sekitar 3,3 eV dengan ukuran kristal 6,72 nm dan komponen V tidak terdeteksi. Uji pembentukan biofilm secara in vitro memperoleh hasil bahan Ti6Al4V yang dianodisasi memiliki ketahanan terhadap pembentukan biofilm oleh Streptococcus mutans dan memperoleh hasil hingga jam ke-8 pengukuran mencapai 33% konsentrasi bakteri yang menempel pada plat dibandingkan model kontrol. Ti6Al4V yang dianodisasi selama 4 jam menunjukkan kinerja ketahanan terhadap biofilm yang mencapai 31% pada jam ke-8. Semakin lama waktu anodisasi, kinerja fotokatalitik pun semakin meningkat diduga karena semakin panjang nanotubes yang terbentuk. Kinerja fotokatalitik pada bahan Ti6Al4V berpeluang untuk ditingkatkan mengingat struktur kristal yang terbentuk belum maksimal.

Surface modification of Ti6Al4V with TiO2 nanotubes fabrication by anodization method and biofilm test had been done. The products after anodization process are furnaced in 5000C within air stream. The results of some characterization of Ti6Al4V are 3,3 eV for band gap energy, 6,72 nm for the size of crystals, and for V component couldn’t be detected. Biofilm’s tests exhibit that modified Ti6Al4V has the ability to inhibit the formation of biofilm by Streptococcus mutans until 8 hours of experiment periods for 33% of bacterial concentration on the material, when comparing to the control. Ti6Al4V anodized for 4 hours exhibits the increasing of ability to inhibit the formation of biofilm for 31% of bacterial concentration. The longer time of anodization process makes photocatalytic activity becomes optimum, which is predicted because of the longer nanotubes. The modified Ti6Al4V has great potential in photocatalytic activity with improving the crystal’s structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>