Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Sarah
Abstrak :
Sistem akuisisi data cuaca merupakan sistem pengambilan, pengumpulan, dan pemrosesan data cuaca berupa suhu dan kelembaban. Sistem akuisisi ini menggunakan mikrokontroller 16-bit H8/3069F. Perangkat lunak yang bekerja pada mikrokontroller menggunakan bahasa C yang dikategorikan sebagai bahasa mid-level yang mudah diimplementasikan pada mikrokontroller. Pengumpulan dan pemrosesan data menggunakan GUI (Graphical User Interface) berbasis Python 2.5 yang merupakan program open-source, maka kebutuhan akan peralatan sistem akuisisi data cuaca dapat diperoleh dengan biaya lebih murah dan menjamin ketepatan data yang dihasilkan.
Weather data acquisition system is a weather data taking, collecting, and processing system in the form of temperature and humidity. This acquisition system using 16-bit H8/3069F microcontroller. Software on microcontroller using C language that categorized as a mid-level language that easy to implement on the microcontroller. Data collecting and processing using a GUI (Graphical User Interface) based on Python 2.5 which is an open-source program, so the necessary for weather data acquisition system equipment can be obtained with lower cost and ensure the accuracy of data result.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sarah
Abstrak :
Abstrak
Penelitian ini menawarkan solusi untuk akses broadband futuristik di daerah terpencil dan pedesaan dengan pilihan: optimasi LTE; dan perkembangan jaringan pita lebar yang diasumsikan sebagai 5G. Teknologi yang digunakan pada sistem 5G masa depan ialah pemanfaatan frekuensi tinggi, UE-Specific Beamforming, dan Skema Carrier Agregation (CA). Lima klasifikasi dalam implementasi jaringan futuristik: Skenario 1, Single Carrier (SC) LTE 1,8 GHz; Skenario 2, CA LTE 1,8 GHz + 2,6 GHz; Skenario 3, SC 5G 15 GHz; Skenario 4, SC 5G 28 GHz; Skenario 5, CA LTE 1,8 GHz + 5G 15 GHz. Redaman hujan diperhitungkan demi mendapat hasil realistis. Pada wilayah Leuwidamar, Skenario 5 memiliki jumlah BS paling sedikit. Sedangkan di Panimbang, Skenario 3 dan 5 memiliki jumlah BS yang paling sedikit. Namun, jika performansi energi diperhitungkan, Skenario 3 merupakan solusi terbaik. Selanjutnya, jika kita mengimplementasikan Discontinues Transmission (DTX), Skenario 3 dapat memberi kita penghematan energi yang mengesankan, dengan masing-masing penghematan sebesar 97% dan 94% pada daerah Leuwidamar dan Panimbang. Maka, hasil studi menyarankan untuk menggunakan jaringan SC 15 GHz sebagai optimisasi jaringan prospektif masa depan di Leuwidamar dan Panimbang, menimbang tercapainya salah satu target teknis teknologi 5G, yaitu ketersediaan 50 Mbps dimana saja dan kapan saja.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan SDPPPI Kementrian Komunikasi dan Informatika, 2018
302 BPT 16:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library