Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F. Anita Herawati
"Penelitian ini mengadopsi pemikiran An Integrated Model of Persuasion yang merupakan pengembangan dari Elaboration Likelihood Model (Petty & Casioppo) dan Integrated Framework (Maclnnis & Jawarski). Kemudian menggabungkan pola pemikiran Hierarchy of Effects, The Behavioral Effects of Advertising serta The Consumers Decision Making Process.
Dari keempat teori utama tersebut diturunkan menjadi tiga belas variabel yaitu prestise jenjang pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran, ability, motivation, opportunity, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, attitude toward advertising, information evaluation, product knowledge, attitude toward product dan brand loyalty. Pengembangan hipotesis dari kerangka pemikiran yang digunakan diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap pola hubungan faktor-faktor yang membentuk brand loyalty.
Kajian ini menggunakan cross-sectional survey yang dilakukan terhadap dua ratus delapan puluh responden laki-laki, perokok, pernah mengkonsumsi rokok Sampoerna A Mild, pernah mengekspos iklan Sampoerna A Mild, berusia di atas tujuh belas tahun di Kelurahan Demangan, Terban dan Catur Tunggal, Yogyakarta. Responden dipilih dengan teknik multistage cluster sampling. Obyek penelitian yang digunakan adalah iklan rokok Sampoerna A Mild dari berbagai versi yang diekspos melalui media massa maupun non-massa.
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai alpha Cronbach, dan didapati bahwa variabel pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge dan product knowledge memiliki alpha Cronbach kurang dari yang dipersyaratkan oleh Malholra, walaupun sudah dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai alpha tersebut dengan mengeluarkan beberapa indikator.
Sementara itu, untuk uji validitas dilakukan dengan factor analysis, menunjukkan hanya variabel ability, attitude toward advertising dan information evaluation yang mempunyai satu dimensi, sedang tujuh variabel lainnya terpilah menjadi dua atau tiga dimensi.
Hasil uji regresi menunjukkan hubungan yang terjadi di antara varibel-variabel yang diujikan bersifat lemah sampai dengan moderat. Setelah dilakukan path analysis diperoleh bahwa brand loyalty dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya dan attitude toward product. Sedangkan yang mempengaruhi product knowledge adalah opportunity, motivation, ability, advertisng knowledge, attitude toward advertising dan information evaluation. Ini menunjukkan berlakunya teori periklanan yang lemah, seperti dikutip oleh Fill, bahwa pola pembelian sebuah merek oleh konsumen itu lebih digerakkan oleh kebiasaan daripada oleh terpaan aktivitas promosi. Periklanan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan orang dan menguatkan sikap yang sudah ada dan memandang konsumen aktif dalam memecahkan masalahnya.
Dari pengujian terhadap model dasar dalam hipotesis didapatkan bahwa model akhir yang telah disesuaikan mempunyai nilai fit coefficient yang lebih tinggi daripada koefisien model dasar. Dengan demikian, model akhir lebih baik daripada model dasar.
Sebagai implikasi teoritis, posisi AMO Factors dalam An Integrated of Persuasion tidak sejajar tetapi berurutan dari opportunity, motivation lalu ability. Dalam mengukur variabel opportunity, motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, product knowledge, attitude toward product, dan brand loyalty dapat diukur dengan dua atau tiga dimensi.
Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan variabel prestise jenjang pekerjaan yang didasarkan pada klasifikasi pekerjaan yang dilakukan O.C. Duncan di dalam konteks Amerika, sehingga penelitian ini tidak mempunyai validitas eksternal. Hal itu ditambah lagi dengan penentuan sampel yang kurang akurat sehingga responden mempunyai karakter yang relatif homogen untuk variabel tingkat pendidikan, prestise jenjang pekerjaan dan tingkat pengeluaran.
Namun demikian, dari temuan penelitian ini menguatkan bahwa untuk mempersuasi orang agar mau membeli produk dengan merek tertentu dan setia pada merek tersebut, tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan iklan saja. Pengaruh iklan hanya sampai meningkatkan pengetahuan audiens iklan tentang produk yang diiklankan tersebut. Sedangkan untuk sampai tahap perilaku pembelian bahkan brand loyalty, perlu dilakukan usaha promosi yang lain, misalnya dengan pemberian sampel produk atau demo produk dalam sales promotion dan mengintegrasikannya dengan aspek product, placement dan price dalam marketing mix. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperbandingkan obyek penelitian dengan jenis produk yang mempunyai tingkat keterlibatan yang berbeda dalam proses keputusan pembelian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Herawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap perubahan dan arus komunikasi terhadap komitmen pegawai dalam menjalankan Reformasi Birokrasi (RB). Penelitian dilakukan terhadap seluruh pegawai LIPI yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Serpong, Cibinong dan Bandung, dengan jumlah sampel sebanyak 361 responden. Kepercayaan terhadap Perubahandiukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh Armenakis, Bernerth, Pitts dan Walker (2007), yang terdiri dari 5 komponen/aspek kepercayaan yaitu discrepancy, appropriatness, efficacy, principal support dan valence. Variabel arus komunikasi merupakan variabel tidak berdimensi yang diadaptasi dari Isa, Jusoh, dan Saleh (2011) yang menggabungkan skala pengukuran Miller et al (1994) sertaBanas dan Wanberg (2000). Sedangkan komitmen perubahan diukur dengan menggunakan tiga model komponen komitmen perubahan yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002). Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi, serta General Linier Model.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan terhadap perubahan, arus komunikasi maupun komitmen pegawai terhadap perubahan berada pada tingkat sedang.Hanya aspek discrepancy dan appropriateness dari variabel kepercayaan terhadap perubahan yang berada pada tingkat tinggi. Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan terhadap perubahan terhadap komitmen pegawai dalam reformasi birokrasi. Aspek-aspek kepercayaan terhadap perubahan yang memberikan pengaruh positif dan signifikan adalah aspek discrepancy, principal support dan valence, sedangkan dua aspek lainnya yaitu appropriateness dan efficacy tidak memberikan pengaruh terhadap komitmen pegawai dalam perubahan. Ketiga aspek kepercayaan terhadap perubahan yakni discrepancy, principal support dan valence memiliki pengaruh positif terhadap affective commitment to change dan normative commitment to change. Sedangkan tidak ada satupun aspek kepercayaan terhadap perubahan yang berpengaruh terhadap continuance commitment to change. Arus komunikasi terbukti membawa pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen pegawai dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Selain itu arus komunikasi juga terbukti berpengaruh terhadap semua dimensi komitmen perubahan.

The research was conducted to revea lthe influence of beliefs in change and communication flows toward employees commitment to change in the bureaucracy reformation process. This researchwas conducted toward the employees of Indonesian Institute of Science in Jakarta, Bogor, Serpong, Cibinong and Bandung regions, with 361 sample respondents. Beliefs in change wasmeasured through a questionnaire developedby Armenakis, Bernerth, Pitts and Walker (2007), which comprises of five component/aspects of beliefs in change: discrepancy, appropriateness, efficacy, principal support and valence. Communication flows variable was a non-dimensional variable which is adapted from Isa, Jusoh and Saleh (2011) which combines scale of measurement from Miller et al (1944) with Banas and Wanberg (2000). Meanwhile commitment to change was measured using three commitment component models developed by Herscovitch and Meyer (2002). Data was analyzed using descriptive analysis, regression analysis and General Linier Model.
The results showed that beliefs in change, communication flows and employee commitment to change were in moderate level. Only the aspects of discrepancy and appropriateness of beliefs in changewhich were indicated in high level. Regression analysis showed there was a positive and significant influence of belief in change toward employee commitment on bureaucracy reformation. The aspects of beliefs in changewhich provide significant and positive influence were discrepancy, principal support and valence, while appropriateness and efficacy have no significant influence toward employee commitment to change. The three aspects of beliefs in change: discrepancy, principal support and valence have positive and significant influence related to affective commitment to change and normative commitment to change. While there was no single aspects of beliefs in change that have significant influence related to continuance commitment to change. The other results showed that communication flows have a positive and significant influence to employee commitment on bureaucracy reformation. Communication flows also have significant influence to all dimensions of commitment to change.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library