Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anas Ahmadi
"ABSTRAK
Artikel ini memaparkan tentang cerita rakyat jerman yang dikaji melalui perspektif psikoanalis Jungian. Penelitian ini menggunakan teori archetype untuk membedah pola archetype perempuan dalam cerita rakyat Jerman (yang ditulis oleh Grimmm bersaudara). Penelitian berpendekatan kualitatif ini menggunakan sumber data buku Dongeng Jerman (2011) yang diterbitkan/diterjemahkan oleh Elex Media Komputindo. Hasil temuan menunjukkan bahwa pola archetype perempuan dalam dongeng Grimm bersaudara secara makro/utama terbagi menjadi dua, yakni (1) archetype perempuan sakral (sacred) dan (2) archetype perempuan profan (profane. Secara mikro/spesifik archetype perempuan sakral meliputi (1) ibu/istri/nenek yang baik, dan (2) putri/gadis yang baik. Adapun archetype perempuan profan meliputi (1) ibu/nenek penyihir, (2) ibu tiri, (3) istri serakah, (4) perempuan dungu, (5) dayang, dan (6) putri/gadis. Jika dikaitkan dengan archetype arch, archetype dalam dongeng Grimm bersaudara mengarah pada Athena, Hestia, Artemis, Hecate, Hera, Aphrodite, dan Psyche."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Ahmadi
"Penelitian tentang feminitas dalam sasta memang bukanlah hal yang baru. Namun, penelitian feminitas yang dikaitkan dengan filsafat lingkungan ekofeminisme dalam sastra masih sangat diperbincangkan. Selama ini, gerakan lingkungan lebih banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Namum, seiring dengan munculnya ekofeminism, perempuan juga ingin berkecimpung dalam gerakan lingkungan. Para ekofeminis ingin menyelamatkan lingkungan dengan cara mereka. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dipaparkan tentang feminitas dalam kaitanna dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpratatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah cerpen kumpulan kompas tahun 2012-2015. Hal tersebut muncul dalam kumpulan cerpen pilihan kompas 2012-2015. Pemunculan feminitas tersebut tampak melalui segmen berikut. Pertama, perempuan yang mencitai tumbuhan. keuda, perempuan dan pengelolaan lingkungan,ditampilkan melalui tokoh perempuan yang mampu membuat lingkungan menjadi bersih. Ketiga, perempuan yang merindu alam, ditampilkan melalui tokoh perempuan yang merindu alam lebih spesifik kumpulan cerpen kompas tampaknya masih sedikit pengarang yang mengangkat perempuan dalam bingkai ekofeminisme. Padahal, ekofeminisme yang muncul dalam sastra merupakan salah satu bentuk suara pengarang untuk menyelamatkan lingkungan."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library