Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Anansya Ralia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terhadap indeks harga saham gabungan IHSG dengan menggunakan metode regresi linear berganda berdasarkan data pada tahun 2006 hingga dengan 2015. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan IHSG tidak terpengaruh oleh kebijakan fiskal yang diukur dengan defisit anggaran. Sedangkan untuk kebijakan moneter, IHSG secara positif berhubungan dengan indeks produksi industri, inflasi, Dow Jones Index Average, indeks Shanghai Stock Exhange dan secara negatif terpengaruh oleh nilai tukar dan suku bunga dimana hanya suku bunga, jumlah uang beredar, nilai tukar, dan Dow Jones Index Average yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
This study aims at analyzing the impact of fiscal and monetary policies on Jakarta Composite Index. Applying multiple linear regression based on data during 2006 to 2015, this paper finds that Jakarta Composite Index JCI is not affected by fiscal policy which measured by budget deficits. Meanwhile for monetary policy, JCI positively associated with industrial production, inflation, Dow Jones Industrial Average, Shanghai Stock Exchange and negatively affected by the exchange rate and the interest rate where only the interest rate, money supply, the exchange rate, and Dow Jones Industrial Average have significant effect towards JCI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S65873
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anansya Ralia
"Industri pariwisata merupakan salah satu industri yang terdampak dari Pandemi COVID-19 yang ditunjukkan dengan adanya penurunan dratis dari wisatawan mancanegara pada tahun 2020 dari tahun 2019. Pemerintah berusaha untuk menghidupkan Kembali industri pariwisata. Salah satu alternatifnya adalah dengan penggunaan Influencer dimana menurut penelitian sebelumnya, Christou (2015) opini dari Influencer dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan dala berwisata. Penelitian ini menggunakan interaktivitas Influencer sebagai fitur unik dari Influencer dan bertujuan untuk menganalisa bagaimana followers menjadi loyal terhadap Influencer. Terdapat 225 responden yang berpartisipasi dalam menguji model penelitian ini. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan survei berdasarkan persepsi mereka tentang travel influencer yang diikuti di Instagram. Hubungan antar variabel diuji melalui structural equation modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaktivitas yang dilakukan oleh travel influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui emotional attachment. Hasil penelitian ini juga ditujukkan untuk dapat berkontribusi terhadap literatur yang terkait dengan influencer sebagai sebuah brand. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelaku industri pariwisata seperti Destination Managing Organization (DMO), Travel Agencies, ataupun Hotel dalam merancang strategi pemasaran yang melibatkan travel influencer.
The tourism industry is one of the affected industries which showed by a drastic decline foreign tourist in 2019 to 2020 due to pandemic of COVID-19. The government of Indonesia still figuring an alternative to revive the affected tourism industries. One the option is to use Influencers where according to prior research Christou (2015) opinions from Influencers could increase tourist trust in traveling. This study use Influencer Anteractivity as a unique feature of the influencer and this research aims to examine how followers become loyal to social media influencers. A total of 225 respondents was conducted to estimate the conceptual model. Participants were asked to respond to the survey questions based on their perceptions of travel influencer they follow and pop up first on their mind in Instagram. The relationships among variables were tested via structural equation modelling. Results show that Influencer Interactivity positively impacts Loyalty through Emotional Attachment. Also, this study expected to contribute to both the human brands and the influencer marketing literature by proposing a model to understand how the brand equity of the influencer brand is formed. Furthermore, this study is expected will be useful for tourism industry players such as Destination Managing Organizations (DMO), Travel Agencies, or Hotels in designing marketing strategies that engage with travel influencers."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library