Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amirudin
"Industrialisasi tengah mengubah koran "Suara Merdeka" (SM) dalam sosoknya yang baru. Sejak 1980-an, ketika penanaman modal asing boleh masuk ke dunia penerbitan sesuai amanat UU No. 2111982 tentang "Penaman Modal Asing". secara cepat koran SM mengalami perubahan di tingkat paradigmatik.
Koran SM, mau tidak mau, mengikuti sistem budaya perusahaan (corporate culture) sebagaimana yang menjadi konteks ruang dan gerak perusahaan lain. Implikasinya, wartawan-rnakhluk individual yang secara bebas bisa mengekspresikan idealismenya sebelum era itu--harus terikat dengan platform baru karena menjadi makhluk organisasional dalam situasi yang berbeda. Jurnalisme pun mengalami reunifikasi tidak sekedar menjadi media ekspresi idealisme, tetapi obyek komodifikasi.
Dalam perspektif itu, proses jurnalisme sesungguhnya memiliki kerumitan sosial budaya tersendiri. Di satu sisi, wartawan terikat dengan adagium bahwa epistemologi jurnalisme diselenggarakan dalam kerangka memenuhi right to know dan rigth to express warga, di lain sisi sebagian hidup mereka terikat dengan pemilik modal yang berkewajiban menopang return of investment. Kerumitan lain datang dari sisi khalayak yang berharap wartawan mampu mensuplai informasi bebas sebagai dasar membentuk keputusan-keputusan berharga.
Dalam tarik-menarik kepentingan seperti itu, konflik dengan demikian merupakan situasi yang tak mungkin dihindari. Tesis ini berusaha mengungkap dari mendeskripiskan konflik yang dialami wartawan dan cara-cara penyelesaiannya dengan pendekatan kebudayaan Bourdieu. Melalui teori praksis Bourdieu, konflik coba diurai sebagai fenomena sosial budaya di tubuh perusahan pers SM.
Dalam riset ini ditemukan berbagai macam kasus konflik yang dialami wartawan. Ada berbagai cara merespon konflik serta prosedur penyelesaian perkara yang ditempuh wartawan SM, mulai dari penyelesaian lewat perang mulut, tukarmenukar, ganti-rugi, musyawarah, hingga mediasi. Masing-masing cara dan prosedur penyelesaian konflik tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya dari pihakpihak yang berkonflik. Sebab, dalam bahasa Bourdieu, masing-masing pihak memiliki struktur obyektif (sistem budaya), disposisi (logika berpikir) dan habitus (logika berperilaku) sendiri-sendiri. Di sini menjadi jelas bahwa cara dan prosedur tersebut tampaknya hanya efektif untuk konflik yang kurang lebih sama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"Untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, perlu diselenggarakan pembangunan nasional secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah dengan berkesinambungan. Penyelengaraan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan memerlukan berbagai Janis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradikma sehat, yakni yang lebih mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Mengacu pada UU nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah , UU nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah dan PP nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan antara pemerintah pusat dan propinsi sebagai daerah otonom. Semenjak dimulainya otonomi daerah tahun 2001, maka Dinar Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang dirasakan perlu mempunyai rencana strategis didalam pengembangan SDM kesehatan seiring dengan pengembangan fasilitas kesehatan yang sudah ada.
Agar dapat menyusun rencana strategis pengembangan SDM kesehatan pads Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang , maka dilakukan penelitian operasional dengan analisis kuantitatif dan kualitatif Penyusunan rencana strategis ini dilakukan 3 (tiga) tahapan yaitu : tahap I tahap Input Stage yang terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal pada dinas kesehatan yang dilakukan oleh seluruh peserta CDMG ( Concensus Decision Making Group ) yang terdiri dari kepala dinas kesehatan , kepala tata usaha, kepala subdinas pelayanan kesehatan dasar , kepala subdinas P2PL , kepala subagian kepegawaian, kepala subagian perencanaan , kepala subagian keuangan serta organisasi profesi (IDI , IBI , PPNI dan HAKLI ). Kemudian dilanjutkan pada tahap II yaitu tahap Making Group pada tahap ini dilakukan indentifikasi alternatif strategi dengan analisis internal - ekstemal matriks ( IE Matriks) dan SWOT Matriks. Setelah itu dilanjutkan tahap III yaitu tahap Decision Stage dengan metode QSPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk menentukan prioritas strategi terpilih.
Berdasarkan hasil analisis dengan matriks IE memperlihatkan posisi Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang didalam pengembangan SDM nya berada pada posisi sel V yaitu Hold and Maintaince yang berarti Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang masih mempunyai peluang untuk melakukan pengembangan SDM nya baik secara kualitas maupun kuantitasnya .
Berdasarkan hasil analisis tersebut , maka strategi prioritas yang cocok untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang didalam pengembangan SDM nya adalah strategi market penetration dan product development.
Dengan demikian , maka disarankan agar rencana strategis pengembangan SDM kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang yang telah dibuat ini dapat dibuat suatu perencanaan operasional , maka pihak Dinas Kesehatan perlu mengadakan advokasi yang kuat terhadap pihak penentu kebijakan agar mendapat dukungan didalam pengembangan SDM kesehatan pada masa yang akan datang.

In order to accomplish the national objectives as stated in the opening of UUD 45, that there is a need to undertaken planned, expanded, extensive, systematic and continuous national developments. Accomplishment of national developments with health visionary needs various health resources types which have the ability to carry out health efforts through health paradigm, which emphasize more on improvement efforts and health preservation and disease.
Referring to Reg. No. 22 Year 1999 concerning the district government, Reg. No. 25 Year 1999 concerning the financial equilibrium between the central and district government, and Gov. Reg. No. 25 Yr. 2000 regarding the authority between the central and provincial government as autonomy districts. Since the beginning of the district autonomy in 2001, thus the Health Board of Tulang Bawang Regency feels that there is a need to have a strategic planning in the development of health human resources along with the development of the existing health facilities.
In order to arrange the strategic plan for the human resources development on the Health Board of Tulang Bawang Regency, thus an operational study is undertaken using quantitative and qualitative analysis. The arrangement of this strategic planning is carried out through 3 (three) Stage: Stage I is the Input Stage which consist of external and internal environment analysis on the health board, which is carried out by Consensus Decision Making Group (CDMG) participants, which include the head of the health board, head of the administration, head of the basic health sub board, head of P2PL sub board, head of human resources sub division, head of the financial sub division, and professional organization (DI, IBI, PPM and HAKLI). Next it is continued by Stage II, the Making Group Stage, In this stage, identification of alternative strategy is undertaken using internal-external matrix (IE Matrix). Then comes to Stage III, which is the Decision Stage using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) methods to determine the priority of the selected strategy.
According to the analysis result using IE Matrix, it shows that the position of the Health Board of Tulang Bawang Regency in its human resources developments is on the V cell, that is Hold and Maintenance which means that the Health Board of Tulang Bawang Regency still has an opportunity to make developments of its human resources as qualitatively and quantitatively.
Based on the analysis result, thus the priority strategy which is appropriate the Health Board of Tulang Bawang Regency on its human resources developments is strategy of market penetration and product development.
Therefore, it is advised that this strategic planning of the health human resources development of the Health Board of Tulang Bawang Regency which has been made to formulate an operational planning. Hence the Health Board needs to make strong avocation towards the decision making group so that they could acquire support in the developments of the health human resources in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Mapilu-PWI, 2006
342.02 AMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"Keterbatasan lahan yang dapat digunakan sebagai pemukiman di Jakarta sebagai akibat dari pembangunan kota yang sangt pesat, menyebabkan sarana hunian yang Iayak menjadi mahal dan sulit didapatkan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan, antara Iain dengan menyediakan rumah susun sederhana bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Namun penyediaan mmah susun sederhana bagi masyarakat perkotaan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga harus dilakukan penghematan agar biaya bangunan dapat ditekan serendah mungkin.
Untuk menghemat biaya pembangunan rumah susun sederhana, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemilihan sistem struktur yang tepat, karena pekerjaan struktur membutuhkan biaya paling besar dibandingkan dengan pekerjaan lainnya dalam sebuah bangunan.
Pada penulisan ini akan membahas tentang sistem struklur yang khusus dibuat untuk menghemat biaya pembangunan pada rumah susun sederhana, terutama yang dibangun oleh Perum Perumnas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"PENELITIAN ini berangkat dari pertanyaan mengenai proses produksi tayangan religi "Mamah dan Aa Beraksi" di Stasiun Televisi Indosiar dalam relasinya dengan pembentukan kebudayaan. Fokus penelitian adalah dinamika relasi antar aktor (tim kreatif, tim produksi, penceramah, pembawa acara, audiensi) dalam proses produksi tayangan religi di studio. Dengan menggunakan metode etnografi dan teori ranah dari Bourdieu (1993) dan Turner (1974), peneliti mengajukan argumen bahwa ruang produksi tayangan dapat dilihat sebagai ranah produksi budaya yang relatif otonom, yang memiliki logika dan pola permainannya sendiri dan bukan subordinasi dari lingkungan makro (kekuasaan ekonomi politik) sebagai sesuatu yang pasti menentukan arah tindakan dan hasilnya. Dengan berfokus pada ranah produksi, penelitian ini membuktikan bagaimana kekuatan ekonomi dominan tidak senantiasa mendominasi proses produksi tayangan. Praktik-praktik dalam ranah produksi tayangan memiliki logikanya sendiri dan praktik tersebut membentuk jalinan sosial dan material yang mengarah pada tujuan tertentu. Disertasi ini menunjukan bahwa teori ranah produksi budaya dapat dimanfaatkan secara produktif untuk meneropong gejala media yang semakin menjadi ciri era informasi global. Pendekatan prosesual (Bourdieu, 1993) dan logika permainan dalam suatu ranah (Turner, 1974) relevan dikembangkan dalam studi antropologi media untuk menelaah variasi gejala dan bentuk media yang lain, mengkaji proses produksi yang melibatkan banyak arena, dan menelaah hadirnya media baru (new media) yang memungkinkan simultannya proses produksi dan konsumsi dalam satu arena. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, peneliti menemukan bahwa di era serbamedia, dinamika produksi budaya telah diwarnai secara signifikan oleh panggung-panggung media, namun praktikpraktik sosial di dalam proses produksi tayangan Mamah Dedeh menunjukkan, panggung media tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari. Praktik hidup sehari-hari sudah menjadi bagian dari tenunan media, pun sebaliknya, praktik media telah menjadi bagian dari hidup sehari-hari."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2186
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"Penelitian ini untuk menelaah penerapan ISO 9001:2008 yang sedang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah penerapan ISO 9001:2008 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum menyentuh substansi dari mutu pelayanan. Penelitian ini menggunakan teknik survei yang berupa angket. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif, analisis statistik inferensia dan analisis butir soal. Dari hasil penelitian ini secara umum terdapat pengaruh penerapan ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan nilai rata-rata 8 (delapan) dimensi ISO 9001:2008 memiliki kategori baik. Selain itu, dalam beberapa hal mahasiswa kurang puas terhadap kinerja karyawan."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014
330 JETIK 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"Secara geografi, Selat Malaka merupakan perairan strategis sebagai jalur perdagangan dunia melalui jalur laut. Selain mendatangkan peluang, Selat Malaka juga menimbulkan ancaman. Salah satu ancaman tersebut adalah penyelundupan berbagai barang yang melintasi batas negara Indonesia dan Malaysia. Penyelundupan tersebut merugikan kedua negara. Sejak tahun 1994, kedua negara telah melakukan kerja sama dalam bentuk patroli terkoordinasi (PATKOR KASTIMA) untuk menangani penyelundupan barang di Selat Malaka. Patroli tersebut memerlukan dukungan intelijen kepabeanan dari kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara terhadap nara sumber yang kompeten di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM). Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa unit intelijen di DJBC dan JKDM telah melaksanakan konsep intelijen taktis, operasional dan strategis. Output kegiatan intelijen kepabeanan yang dilaksanakan oleh DJBC dan JKDM digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk keputusan strategis kedua negara dan juga untuk mendukung kerja sama intelijen di tingkat regional dan global

Geographically, the Malacca Strait is a strategic waterway as a world trade route by sea. In addition to bringing opportunities, the Malacca Strait also poses a threat. One of these threats is the smuggling of various goods across the borders of Indonesia and Malaysia. The smuggling is detrimental to both countries. Since 1994, the two countries have cooperated in the form of a coordinated patrol (PATKOR KASTIMA) to deal with the smuggling of goods in the Malacca Strait. The patrols require customs intelligence support from both countries. This study uses a qualitative method. Data was collected by means of literature studies and interviews with competent resource persons at the Directorate General of Customs and Excise (DGCE) and the Royal Malaysian Customs Department (RMCD). The results of the research analysis show that the intelligence units at DGCE and RMCD have implemented the concept of tactical, operational and strategic intelligence. The output of customs intelligence activities carried out by DGCE and RMCD is used as consideration for strategic decisions of the two countries and also to support intelligence cooperation at regional and global levels."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Amirudin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi keluarga, faktor karakteristik siswa, faktor karakteristik sekolah, faktor lingkungan belajar siswa terhadap angka melanjutkan siswa SD ke SLTP. Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak dua puluh variabel bebas (X) dari satu bush variabel terikat (Y), yaitu terdiri dari variabel -variabel : angka melanjutkan SD ke SLTP, pekerjaan orang tua siswa, penghasilan tetap orang tua, pendidikan orang tua, jenis sekolah, jumlah siswa disekolah, jumlah siswa dikelas, fasilitas di sekolah, lingkungan sekolah, jenis kelamin siswa, nilai raport, pemah mengikuti TK, pemah tinggal kelas, usia siswa, jarak dari rumah kesekolah, belajar mengajar yang menyenangkan, waktu belajar di rumah, orang tua membantu menyelesaikan tugas-tugas disekolah, belajar kelompok , mengikuti bimbingan belajar (les), guru memberikan PR, siswa membantu pekerjaan orang tua.
Penelitian ini dilaksanakan di seluruh wilayah DKI Jakarta yang mewakili 30 Sekolah dasar sebagai sampel untuk dianalisa. Besar sarnpel berjumlah 600 siswa.
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan metode stepwise yang menggunak.an program statistik SPSS For Windows. Untuk mengetahui secara umum mean, standar deviasi dan nilai maksimum dan minimum dari tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini digunakan statistik deskriptif .
Secara umum hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada faktor sosial ekonomi keluarga hanya penghasilan tetap orang tua yang mempunyai pengaruh paling besar dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP.
Pada faktor karakteristik sekolah hanya jumlah siswa disekolah dan lingkungan sekolah yang paling besar dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP. Pada faktor karakteristik siswa hanya nilai raport siswa yang mempunyai pengaruh dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP. Pada faktor lingkungan belajar siswa hanya variabel belajar kelompok, mengikuti bimbingan belajar (les) dan guru memberikan PR yang mempunyai pengaruh dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ritonga, Amirudin
Depok: Universitas Indonesia, 1997
TA929
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>