Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amdi Ariefianto
Abstrak :
UMKM “usaha mikro, kecil & menengah” di Indonesia merupakan faktor penting bagi perekonomian Indonesia. Fakta ini terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Namun, banyak UMKM yang berjuang untuk bersaing dengan perusahaan lokal skala besar atau perusahaan asing karena globalisasi. Salah satu UMKM adalah Hotel Tuju Wijaya Kusuma yang merupakan hotel berkonsep syariah dan hotel ultra-budget di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode business coaching dengan pendekatan kualitatif untuk memetakan kondisi dan permasalahan UMKM, kemudian dilakukan tindakan korektif berdasarkan rekomendasi perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM belum memiliki SOP tertulis sebagai pedoman bisnis dan operasional serta kontribusi penjualan dari website internal yang belum optimal. Oleh karena itu, rekomendasi dan tujuan penelitian membantu UMKM untuk mengembangkan SOP administrasi & teknis dan meningkatkan kontribusi website internal melalui pendekatan digital. Survey dilakukan untuk mendukung analisis SWOT dan pengolahan data untuk mendukung bukti hasil perbaikan. Hasilnya adalah SOP membantu UMKM untuk menjaga kualitas dan mengendalikan bisnis, dan kontribusi penjualan situs web internal meningkat secara bertahap. ......MSMEs “usaha mikro, kecil & menengah” (Indonesia) or “micro, small & medium enterprise” (English) in Indonesia are an essential factor for the Indonesian economy. This fact can be seen from the contribution of MSMEs to GDP and employment. However, many MSMEs struggle to compete with large-scale local companies or foreign companies due to globalization. One of the MSMEs is Tuju Wijaya Kusuma Hotel, which is a hotel with a sharia concept and an ultra-budget hotel in the Cilandak area, South Jakarta. The Data were collected using business coaching method with qualitative approach to mapping MSME’s condition and problem, then take a corrective action based on recommendation for improvement. The result shows that the MSME doesn’t have a written SOP as an business and operational guidance and sales contributions from internal websites that are not yet optimal. Therefore, the recommendation and the research aim are helping the MSME to develop administrative & technical SOP and improving internal website contribution through digital approach. Survey were conducted to support SWOT analysis and data processing for support evidence of the improvement result. The result are SOP is helping MSME to maintain their quality and control the business, and sales contribution of internal website is increasing gradually.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amdi Ariefianto
Abstrak :
Perkebunan teh Malabar, merupakan tinggalan industri masa lalu yang masih aktif (living industrial heritage) dan diteliti menggunakan sudut pandang arkeologi industri. Pemilihan tema tersebut dalam penelitian ini dengan pertimbangan, penelitian mengenai perkebunan teh di Indonesia dari sudut pandang arkeologi belum pernah dilakukan, walaupun perkebunan teh di Indonesia cukup banyak, terutama di tanah Jawa. Orang Indonesia, pada awalnya belum mengenal budi daya tanaman teh dan teknologi modern dalam sebuah perkebunan. Tanaman yang banyak ditanam adalah kopi, tebu, nila dan rempah-rempah dengan menggunakan alat tradisional. Masuknya bangsa Belanda ke Indonesia, menyebabkan adanya komiditi baru yaitu karet dan teh, bersamaan dengan alat-alat modern sebagai alat produksi di perkebunan dan pabrik yang ada di Indonesia. Alat-alat tersebut menggunakan mesin uap bertekanan dan listrik untuk beroperasi. Alat-alat tersebut ditemukan bersamaan dengan berkembangnya teknologi akibat Revolusi Indsutri di Inggris pada abad ke-18. Perkebunan teh malabar terdiri dari beberapa komponen pendukung seperti, lingkungan, sumber daya alam, bahan baku lain, mesin dan alat produksi serta non produksi, bangunan dan sumber daya manusia. Dari komponen-kompenen tersebut, memperlihatkan perencaan yang matang dalam pembuatan perkebunan ini, baik secara ekologis, letak bangunan dan rencana bagaimana pekerja perkebunan dapat hidup. Beberapa tinggalan perkebunan teh Malabar, seperti tempat tinggal, pabrik, mesin dan tinggalan lainnya, memperlihatkan adanya perkembangan teknologi yang mencolok dibandingkan teknologi yang digunakan pada perkebunan sebelum datangnya bangsa Belanda ke Indonesia. Selain itu, terlihat juga adanya pemilihan letak pendirian tempat tinggal dan perbedaan kelas sosial yang terjadi di masyarakat industri.
Malabar tea plantation, an industrial remnants of the past are still active (living industrial heritage) and examined using the point of view of industrial archeology. The selection of the themes in this study with the consideration, research on tea plantations in Indonesia from the archaeological point of view has not been done, although the tea plantations in Indonesia is quite a lot, particularly in Java. People of Indonesia, at first unfamiliar with tea cultivation and modern technology in a plantation. Are widely grown crops are coffee, sugar, indigo and spices using traditional tools. The entry of the Dutch in Indonesia, leading to a new commodity that is rubber and tea, along with modern tools as a means of production in plantations and factories in Indonesia. Such tools using pressurized steam engine and electricity to operate. The tools were found along with the development of technology a result of industrial revolution in England in the 18th century. Malabar tea plantations consist of several components such support, the environment, natural resources, other raw materials, machinery and equipment production and non-production, building and human resources. Those components, shows a mature planning in making this plantation, ecologically, building layout and plan how plantation workers can live. Some remnants of Malabar tea plantation, such as housing, factories, machinery and other remains, shows a striking technological developments than the technology used on the plantations before the arrival of the Dutch in Indonesia. In addition, the look is also a selection of the location of residence and establishment of social class differences that occur in the industry.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library