Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda Ayu Cinthia
"Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana generasi Z memaknai konten poverty porn di TikTok. Poverty porn merujuk pada konten yang mengeksploitasi penderitaan masyarakat miskin demi keuntungan pembuat konten. Studi-studi terdahulu mengenai poverty porn dapat dipetakan menjadi dua. Kategori pertama melihat poverty porn sebagai partisipasi sosial dengan meningkatkan kesadaran publik serta mendorong tindakan filantropis untuk membantu masyarakat miskin. Sedangkan kategori lainnya melihatnya sebagai eksploitasi yang menjual kemiskinan sebagai komoditas visual untuk keuntungan pihak tertentu. Sejalan dengan studi-studi kategori pertama, penelitian ini menemukan bahwa generasi Z memaknai poverty porn sebagai bentuk partisipasi sosial yang dilakukan oleh pembuat konten untuk membantu masyarakat miskin. Melalui pendekatan etnografi digital terhadap penonton dan pembuat poverty porn di TikTok, terungkap bahwa tindakan memberi atensi (views, likes, komentar), berbagi konten, bahkan mendukung pembuat konten dimaknai sebagai bentuk partisipasi yang dianggap “cukup” dalam membantu masyarakat miskin. Bagi Generasi Z, keterlibatan emosional dan digital ini memberi rasa partisipasi meskipun tidak diwujudkan dalam bentuk aksi langsung serta mendorong mereka untuk terus mengkonsumsi poverty porn. Dengan menggunakan kerangka teori kristalisasi dari Wohn dan Bowe (2014), penelitian ini menunjukkan bahwa pemaknaan generasi Z terhadap poverty porn terbentuk melalui proses yang tidak linier, melainkan melalui tujuh tahapan yang saling beririsan dan berlangsung secara simultan yaitu paparan berulang, intervensi algoritma, jejaring sosial digital, validasi sosial, penurunan daya kritis, pembentukan makna kolektif, dan akhirnya realitas yang terkristalisasi. Temuan dari penelitian ini menyoroti bagaimana sistem media digital, algoritma, serta lingkungan sosial daring memainkan peran penting dalam membentuk pemaknaan generasi Z terhadap konten yang problematik seperti poverty porn.

This study explores how Generation Z interprets poverty porn content on TikTok. Poverty porn refers to content that exploits the suffering of impoverished communities for the benefit of content creators. Previous studies on poverty porn can be categorized into two perspectives. The first views poverty porn as a form of social participation that raises public awareness and encourages philanthropic actions to support the poor. In contrast, the second perspective considers it a form of exploitation that commodifies poverty for the gain of certain parties. Aligning with the first category, this study finds that Generation Z tends to perceive poverty porn as an act of social participation carried out by content creators to help those in need.Through a digital ethnographic approach involving viewers and creators of poverty porn on TikTok, the study reveals that actions such as giving attention (views, likes, comments), sharing content, and supporting creators are seen as “sufficient” forms of participation in helping the poor. For Generation Z, emotional and digital engagement provides a sense of involvement, even without direct action, which sustains their consumption of poverty porn.Using the theoretical framework of crystallization proposed by Wohn and Bowe (2014), this study shows that the meaning-making process is not linear but unfolds through seven overlapping and simultaneous stages: repeated exposure, algorithmic intervention, digital social networking, social validation, decline in critical thinking, collective meaning formation, and ultimately, crystallization of meaning into perceived social reality. These findings highlight how digital media systems, algorithms, and online social environments play a crucial role in shaping Generation Z’s understanding of ethically problematic content such as poverty porn."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library