Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Alya Zahra
"ABSTRAK
Beberapa dekade terakhir, teknologi terus berkembang pesat. Dapat dikatakan bahwa semakin canggihnya perangkat, platform, dan aplikasi sebagai bagian dari teknologi telah memengaruhi cara berkomunikasi antar manusia, sebagaimana dikatakan oleh Marshall McLuhan di dalam Teori Determinisme Teknologi. Namun, meningkatnya akses internet dan teknologi informasi membuat orang semakin mudah mendapatkan informasi dan berpendapat secara bebas di depan umum tentang apa yang mereka pikirkan. Besarnya penetrasi internet di Indonesia membuat kasus perundungan siber di media sosial semakin marak terjadi. Tidak hanya masyarakat biasa, selebriti juga rentan menjadi korban perundungan siber. Di era digital ini, InsertLive muncul sebagai akun gosip seputar informasi selebriti dengan 797 ribu pengikut di Instagram. Namun, perkembangan teknologi ini telah memengaruhi cara pengguna media sosial bertindak dan mengekspresikan pendapatnya secara bebas melalui akun InsertLive yang telah mengarah kepada perundungan siber. Akun gosip seperti InsertLive kerap mengunggah foto dan merangkai judul serta caption yang mengandung unsur penghinaan, merendahkan martabat manusia, dan penggiringan opini sehingga mendorong netizen untuk memperolok melalui kolom komentar. Ucapan menghina yang dimaknai sebagai bagian dari hak atas kebebasan berpendapat merupakan kekeliruan yang menjadi sebuah paradoks di media siber.

ABSTRACT
The last few decades, technology continues to develop rapidly. It can be said that the increasingly sophisticated devices, platforms, and applications as part of technology has influenced the way of communication between people, as Marshall McLuhan said in the Theory of Technological Determinism. However, increasing internet access and information technology makes it easier for people to get information and freely express their opinions in public about what they think. The large internet penetration in Indonesia has made cyber bullying cases on social media more widespread. Not only ordinary people, celebrities are also vulnerable to becoming victims of cyber bullying. In this digital age, InsertLive emerged as a gossip account about celebrity information with 797 thousand followers on Instagram. However, the development of technology has influenced the way social media users act and express their opinions freely through an InsertLive account that has led to cyber bullying. Gossip accounts like InsertLive often upload photos and arrange titles and captions that contain elements of humiliation, degradation, and lead opinions so that they drive netizens to mock through comments. Humiliation which are interpreted as part of the right to freedom of speech is a fallacy that became a paradox in cyber media."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra
"Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggunakan photovoltaic yang dapat mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik. Teknologi photovoltaic menghasilkan listrik DC yang selanjutnya dapat diubah menjadi listrik AC menggunakan inverter agar dapat dihubungkan ke beban AC. Nyatanya, peralatan listrik dengan teknologi inverter dapat membangkitkan disturbance pada frekuensi tinggi 9-150 kHz, termasuk photovoltaic inverter. Namun standardisasi pada rentang frekuensi ini masih sangat kurang sehingga usaha untuk membatasi besarnya disturbance juga masih sangat sedikit.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi karakteristik disturbancedi frekuensi 9-150 kHz pada sistem photovoltaic dari sisi keluaran inverter sehingga dapat dijadikan acuan untuk penelitian dalam memprediksi, menganalisa dan mengetahui efeknya terhadap sistem kelistrikan dan kerja dari peralatan lain. Terdapat 2 sistem photovoltaic yang diinvestigasi, yaitu sistem off griddan sistem on griddengan melihat pengaruh besar perubahan radiasi matahari terhadap karakteristik disturbance yang dibangkitkan inverter.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi radiasi matahari yang terpapar ke sel surya, semakin tinggi juga tegangan disturbance yang dibangkitkan dari keluaran inverter karena dipengaruhi oleh perubahan tegangan. Berdasarkan hasil pengukuran, kenaikan tegangan disturbance keluaran inverterpada sistem off grid lebih tinggi dibanding pada sistem on grid, dimana pada sistem off gridterjadi kenaikan dengan rentang 7,6% -30,8%, sedangkan pada sistem photovoltaic on grid terjadi kenaikan dengan rentang 2,6% -14,12 %di tiap kenaikan radiasi matahari sekitar 100 W/m.

Solar power plant uses photovoltaic to convert solar energy into electrical energy. Photovoltaic technology produces DC electricity which is then converted into AC electricity using an inverter device to connect with AC load. Electrical equipments using inverter technology generate disturbance in high frequency 9-150 kHz, including photovoltaic inverter that commonly happened in switching frequency.
This research aims to investigate disturbance characteristics in the frequency range from 9-150 kHz on photovoltaic system from the side of the inverter outputso that can be used for research in analyzing its effect to system and other equipments. 2 systems were investigated : off grid system and on grid system with investigating the effect of changes in solar radiation on characteristics of the disturbance that is generated.
This study shown that the higher solar radiation exposed to solar cells, the higher disturbance voltage generated from the inverter output. Based on the measurement results, the increase in disturbance voltage in the off grid system is higher than the on grid system, which the off grid system gives an increase of 7,6%-30,8%,while the on grid system increases by 2,6%-14,12 % in each addition of 100 W/m2 solar irradiance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Alya Zahra
"Internet of Things dipercaya dapat membawa kemudahan pada Rumah Sakit dalam hal pengumpulan serta manajemen informasi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Namun penerapan IoT memiliki risiko dan tantangan yang patut diwaspadai. RS perlu memikirkan bagaimana meminimalisasi terjadinya risiko dan tantangan dalam menerapkan IoT.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model untuk meminimalisasi terjadinya risiko dan tantangan dalam penerapan IoT di rumah sakit dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Zero-one Goal Programming (ZOGP).
Pemberian bobot prioritas penerapan IoT di rumah sakit berdasarkan faktor tantangan dilakukan dengan metode AHP. Penilaian risiko dengan skala probability dan severity juga dilakukan untuk menilai penerapan IoT yang memiliki risiko terkecil. Bobot prioritas dan nilai risiko penerapan IoT di rumah sakit, digunakan untuk pengembangan model menggunakan ZOGP.
Hasil akhir dari model didapatkan bahwa Sistem Pengelola Antrian Pasien terpilih pada semua skenario yang ada dengan pengurangan risiko teknis sebesar 38,5%, risiko personnel sebesar 46,2% dan tantangan sebesar 69,3%.

Internet of Things (IoT) is innovation believed to bring convenience to Hospital in terms of gathering & managing the information which could improve the healthcare service quality. Nevertheless, IoT implementation followed by its risks & challenges that need to be watched out. Hospital management needs to figure out how to minimized the risks and challenges in implementing IoT.
The aim of this study is to obtain a model to minimize the risks and challenges of IoT Implementation in the hospital using Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Zero-one Goal Programming (ZOGP) method. AHP method is used to calculate the priority weight of IoT implementation in hospitals based on challenge factors.
The IoT implementation assessed with probability and severity scale to get the risk value. The priority weight and risk value of IoT implementation in the hospital are used for the development of models using AHP-ZOGP.
The final results from the model showed that Patient Queue Management System is chosen in every scenarios in this research that would decrease 38,5% Technical risk, 46,2% Personnel risk and 69,3% challenge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library