Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alkaf
Abstrak :
Proses penyelenggaraan konstruksi dimulai dengan tahap persiapan, tahap perancangan, tahap pelelangan dan tahap pembangunan serta tahap pemanfaatan. Tahap pembangunan tidak dapat dilakukan ketika kontraktornya mengalami kekalahan dalam tahap pelelangan. Oleh karena itu maka tahap pelelangan menjadi prioritas untuk dapat ditangani dengan sebaik mungkin. Strategi penawaran harga yang sukses lebih tergantung pada penilaian manajemen pengambil keputusan. Merupakan fakta yang terbukti bahwa lebih banyak kegagalan dalam bisnis disebabkan penilaian yang buruk dari pada kurangnya pengetahuan atau kemampuan tehnik (William R. Park). Penyebab gagalnya bisnis jarang karena ketidakmujuran, namun karena praktek dan strategi yang buruk. Strategi melibatkan pengambilan keputusan yang kompetitif; semakin kompetitif suatu industri, semakin besar kebutuhannya akan pengambilan keputusan strategi. Kebutuhan ini paling besar terdapat pada industri konstruksi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mencoba menggali pengaruh berbagai variabel-variabel kinerja biaya apa saja yang menjadi perhatian bagi para pengambil keputusan. Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari penawaran-penawaran yang telah lewat dan intuisi yang terbentuk. Hal ini akan dapat memberikan gambaran pola apa saja yang terjadi serta alternatif-alternatif yang mereka ambil pada saat persiapan tender. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas pengendalian dalam menyusun surat pelelangan, semakin tinggi perolehan rencana profit yang optimum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alkaf
Abstrak :
Latar Belakang: Terdapat beberapa instrumen model skor preoperatif yang dapat membantu menilai risiko komplikasi paru pasca operasi dan diperkirakan ARISCAT merupakan instrumen yang sederhana, memiliki performa yang baik, namun penggunaannya belum luas. Model skor ini belum divalidasi di Indonesia. Tujuan: Menilai kemampuan diskriminasi dan kalibrasi skor ARISCAT dalam memprediksi komplikasi paru pasca operasi pada pasien di RSCM. Metode: Penelitian ini adalah kohort retrospektif yang bertujuan untuk menilai kemampuan prediksi skor ARISCAT pada populasi Indonesia. Penelitian ini melibatkan 428 subjek yang menjalani operasi di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2017. Variabel yang diteliti meliputi usia, saturasi oksigen, riwayat infeksi paru, anemia, jenis pembedahan, durasi operasi, pembedahan darurat, dan  kejadian PPC yang terjadi dalam 30 hari pasca operasi. Validasi eksternal skor ARISCAT dilakukan dengan menilai kemampuan diskriminasi dan kalibrasi. Diskriminasi dinilai dengan area under the curve dan kalibrasi dinilai dengan uji Hosmer Lemeshow dan plot kalibrasi. Hasil: Kami dapatkan insidensi PPC sebesar 32%. Kemampuan diskriminasi menunjukkan nilai AUC sebesar 88,2% (IK 95%; 84,1-92,2%). Kemampuan kalibrasi pada uji Hosmer Lemeshow menunjukkan nilai  p=0,052 dan plot kalibrasi menunjukkan koefisien r=0,968. Simpulan: Skor ARISCAT memiliki kemampuan diskriminasi dan kalibrasi yang baik pada pasien yang menjalani operasi di RSCM. ......Background: There are several prediction model score instruments that can help assessing pulmonary preoperative evaluation  and it is believed that ARISCAT model score is very simple to do and have good performance, but not widely used. This score has not been yet validated in Indonesia. Objective: To assess the performance of discrimination and calibration of ARISCAT score in  predicting postoperative pulmonary complication who underwent surgery in Cipto Mangunkusumo Hospital. Methods: This was a retrospective cohort  aim to assess the external validation of ARISCAT scores in Indonesian population. This study involved 428 patients underwent surgery at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2017. Several variables were collected such as age, oxygen saturation, history of pulmonary infection, anemia, type of surgery, duration of operation, emergency surgery, and PPC that observed within 30 days after surgery. Discrimination was assessed by the area under the curve (AUC). Calibration was assessed by the Hosmer Lemeshow test and calibration plot. Results: We found that PPC was observed in 32% of patients. Discrimination of ARISCAT score was shown by AUC value of 88.2% (CI 95%; 84.1-92.2%). Hosmer Lemeshow test showed p=0.052 and calibration plot revealed coefficient r=0.968. Conclusion: ARISCAT score has good discrimination and calibration performance in patient undergo surgery in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Alkaf
Abstrak :
Proses hardening merupakan salah satu proses perilakuan panas terhadap baja yang dilakukan dengan maksud untuk mengeraskannya, dan menurut Vlack (1983:11) menyatakan bahwa antara kekerasan dan kekuatan tarik akan berbanding lurus, oleh karena itu proses hardening bisa juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan tarik baja. Menurut Timings (1992:112) menyatakan bahwa larutan air dengan kadar garam sampai 10% sangat baik digunakan sebagai medium pencelup pada proses hardening. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh kadar garam 5%, 7%, dan 10% dalam air terhadap peningkatan kekuatan tarik pada baja St. 56 yang telah mengalami proses hardening. Proses hardening yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan bahan uji baja St.56 dengan dimensi ukuran berdasarkan standar JIS 14AZ2201 tahun 1981. Medium pencelup yang digunakan pada proses hardeningnya adalah air dengan variasi kadar garam 5%, 7%, dan 10%, sedangkan suhu pemanasan bahan ujinya adalah 850°C dengan holding time selama 1 jam. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah dapur pemanas listrik, mesin uji tarik, mikroskop foto struktur mikro, dan mesin uji mikrohardness. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah besarnya peningkatan kekuatan tarik pada baja St. 56 yang telah dikeraskan dengan air garam 5%, 7%, dan 10% terhadap raw materialnya, yang mana besarnya peningkatan tersebut adalah 3,57% untuk medium air garam 5% dan 7%, sedangkan untuk medium air garam 10% s3besar 12,5%. Selain itu diperoleh juga jumlah martensit yang semakin banyak seiring dengan kadar garam yang dilarutkan dalam air pendingin pada proses hardeningnya, sehingga menyebabkan kekuatan tarik pada baja St. 56 semakin meningkat. Dari hasil penelitian itu dapat diambil kesimpulan bahwa semakin banyak kadar garam yang dilarutkan dalam air pendingin pada proses hardening, semakin hanyak jumlah martensit yang terbentuk, sehingga akan meningkatkan kekuatan tariknya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halid Alkaf
Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN, 2003
297.3 HAL k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Halid Alkaf
Jakarta: Center for the study of religion and Culture( CSRC), 2007
297 HAL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library