Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alif Rizqy Soeratman
Abstrak :

Introduksi: Relaparotomi dini pascatransplantasi hati donor hidup pada anak kerap dihadapkan pada luaran yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien pascatransplantasi hati yang tidak memerlukan relaparotomy dini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan relaparotomi dini pascatransplantasi donor hidup pada anak

Metode: Penelitian potong lintang ini melibatkan seluruh resipien anak pascatransplantasi donor hidup di RSCM. Berdasarkan data rekam medis, setiap pasien dinilai skor PELD, lama operasi, jumlah perdarahan intraoperasi, warm ischemic time, dan cold ischemic time. Keempat faktor tersebut kemudian dianalisis hubungannya dengan kejadian relaparotomi dini.

Hasil: Terdapat 50 resipien anak pascatransplantasi donor hidup di RSCM dengan median usia subjek 17 bulan (5-61 bulan). Dari 50 subjek, 14 diantaranya memerlukan relaparotomi pascatransplantasi. Setelah dilakukan analisis, dari keempat faktor yang dinilai, hanya jumlah perdarahan intraoperasi yang bermakna secara statistik berhubungan dengan kejadian relaparotomi (p= 0.014).

Konklusi: Perdarahan intraoperasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kejadian relaparotomi dini pada pasien anak dengan transplantasi hati donor hidup. Akan tetapi perlu diperhatikan faktor lain seperti power penelitian yang dapat memengaruhi hasil dan masih perlu ditingkatkan pada studi ini.


Introduction: Early relaparotomy post living donor liver transplant in children usually faced with poor outcome compare to liver transplant patient without early relaparotomy. This study aims to identify factors associated with early relaparotomy in children undergone living donor liver transplant.

Methods: This is a cross sectional study including all of the children recipient of living donor liver transplant in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM). Using the medical records, the PELD score, duration of the operation, total intraoperation blood loss, warm ischemic time, and cold ischemic time were measured. All of these factors were analyzed with the incidence of relaparotomy.

Results: Fifty children recipient of living donor liver transplant in RSCM were included in this study. The median age of the subject was 17 months old (5-61 months old). From 50 subjects, 14 of them were undergone relaparotomy post liver transplant. The total intraoperation blood loss has statistically significant associated with the incidence of relaparotomy (p= 0.014)

Conclusion: Intraoperation blood loss is one of the factors associated with the incidence of relaporotomy in children recipient of living donor liver transplant. Other factors associated with early relaparotomy still need to be explored to improve the power of this study.

 

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Rizqy Soeratman
Abstrak :
Latar Belakang. Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Di Indonesia penyakit "kusta belsifat errdemis, jumlah endetitanya diperkirakan lebih besar dari yang tercatat di Departemen Kesehatan. Adanya leprofobi dan "stigma ycmg tinggi terbadap "kusta, menjadikan peoyakit ini sangat ditakuti "karena "ka;alalau p1Ida ekstremitas dan atau wajah, akibat kerusakan saraf motorik: dan sensorik, antara lain ulserasi, mutitasi dan tlefonnitas, bahkan pa:ralms otot. Secara fuik, cacat "kusta dapat meogurangi kemampuan pasien kusta untuk bekerja dengan baik sehingga pasien kusta kurang mampu hidup mandiri dan "berdampak pada perekonomian Stigma dan masalah psikososial dapat dalam menurunnya kualitas. Hidup "pasien kusta. Tujuan. Mengetahui gambaran kualitas bidup pasien kusta di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. "Ciptomangunkusomo. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan konsekutif sampling dimana subyek -yang tlatang -selama "perimle Mei - Juli 2009 dan "memenuhi kriteriainldusi dilakukan wawancara berdasarkan WHOQOL -BREF untuk melibat gambaran kualitas hidup pasien. Basil Dari 50 subjek penelitian, didapatkan rata-rata total skor dari WHOQOL BREF yaitu -66,4. Sementara itu jika Skor tersebut tlijabarkan menurut empcrt -aspek penting kualitas bidup menurut WHOQOL -BREF yaitu kesehatan fisik 21,62 ; kesehatan psikologis 16,42 ; hubungan "Sosial -9;04; kesebatan iingkungan 19,32. Kesimpulan. Stigma yang dialami oleh pasien kusta berdampak kepada kesehatan fisik, psikologis, kehidupan "Sosial, lingkungan dan juga kualitas bitlopnya. "Selain itupenyakit kusta dapat menimbulkan beban pada keluarga dan masyarakat Dari data penelitian ini maka perlunya "penanganan secara komprebensif, yaitu dari aspek medik dan ps.ilroscsial, sehingga stigma yang terjadi dapat terminimalisir.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S70366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library