Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alia
Abstrak :
[Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Organizational Career Growth dan Leader-Member Exchange terhadap Turnover Intention melalui intervensi Career Mapping sebagai usaha untuk menurunkan tingkat turnover intention karyawan GTP di PT.CDE. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur organizational career growth yang diadaptasi dan diterjemahkan dari Weng dan Xi (2011), kemudian alat ukur leader-member exchange yang diadaptasi dari Liden dan Maslyn (1998) dan telah diterjemahkan oleh Radikun (2010), serta alat ukur turnover intention yang diadaptasi dari Mobley (1978). Hasil analisis korelasi terhadap 49 orang karyawan GTP menunjukkan adanya hubungan organizational career growth dengan turnover intention sebesar 54.8%, sedangkan untuk leader-member exchange sebesar 46.3%. Dari analisis regresi diketahui organizational career growth growth mampu menjelaskan sebesar 24.6% (Adjusted R2 = 0.246) dari varians turnover intention dengan career goal progress sebagai dimensi yang paling berpengaruh. Dengan demikian, perlunya dikembangkan intervensi career mapping sebagai salah satu cara meningkatkan career goal progress pada karyawan GTP di PT.CDE.;This research is conducted to find the relationship between Organizational Career Growth and Leader-Member Exchange with Turnover Intention, by Career Mapping intervention as the effort to decrease turnover intention in GTP employees at PT.CDE. Measurement scale that is used in this research are organizational career growth which adapted and translated from Weng dan Xi’s measurement (2011), and leader-member exchange scale from Liden and Maslyn (1998) that has been translated by Radikun (2010), and also turnover intention scale from Mobley (1978). Pearson correlation analysis that is conducted to 49 GTP employees show correlation between organizational career growth and turnover intention with score 54.8%, while leader-member exchange’s score is 46.3%. By using regression analysis the result show that organizational career growth was able to explain 24.6% (Adjusted R2 = 0.246) of turnover intention variance to turnover intention with career goal progress as the dimension that has most significant effect to turnover intention. Based on this, therefore career mapping intervention was designed to increase career goal progress in GTP employees and decrease turnover intention at PT.CDE, This research is conducted to find the relationship between Organizational Career Growth and Leader-Member Exchange with Turnover Intention, by Career Mapping intervention as the effort to decrease turnover intention in GTP employees at PT.CDE. Measurement scale that is used in this research are organizational career growth which adapted and translated from Weng dan Xi’s measurement (2011), and leader-member exchange scale from Liden and Maslyn (1998) that has been translated by Radikun (2010), and also turnover intention scale from Mobley (1978). Pearson correlation analysis that is conducted to 49 GTP employees show correlation between organizational career growth and turnover intention with score 54.8%, while leader-member exchange’s score is 46.3%. By using regression analysis the result show that organizational career growth was able to explain 24.6% (Adjusted R2 = 0.246) of turnover intention variance to turnover intention with career goal progress as the dimension that has most significant effect to turnover intention. Based on this, therefore career mapping intervention was designed to increase career goal progress in GTP employees and decrease turnover intention at PT.CDE]
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Alia
Abstrak :
Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Salah satu hubungan sosial yang paling awal dan yang mempunyai pengaruh besar adalah hubungan dengan ibu. Dimana interaksi antara ibu dan anak dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan ibu. Kemudian ibu melahirkan anak, merawat dan mengasuhnya hingga dewasa. Besamya pengaruh pengasuhan ibu terhadap perkembangan anak dapat dilihat pada basil penelitian (dalam Lemma, 1995) menunjukkan pada ibu yang memiliki kehangatan dan kepedulian maka anak perempuannya lebih hangat dan anak lakilakinya lebih bahagia. Pengasuhan ibu pada masa kecil tentu juga berperan dalam proses pembentukan sikap anak ketika memasuki usia dewasa. Saat anak menjadi dewasa, mulai ada perubahan peran dan status masing-masing anggota keluarga berkaitan dengan tugas perkembangan anak pada masa dewasa muda Mi. Menurut penelitian Duval (1985) komunikasi kerap menjadi sulit dengan adanya tekanan teman pada anak yang beranjak dewasa, karena itu dibutuhkan fondasi hubungan orang tua dan anak yang kuat di tahun-tahun awal (masa kecil dulu). Pada masa dewasa muda ini, anak akan banyak menjalin hubungan sosial dengan orang lain sebagai tempat bercerita selain kepada ibu. Namun demikian, masih banyak pula yang menjadikan ibu sebagai tempat mereka untuk bercerita. Bercerita tentang diri sendiri kepada ibu merupakan salah sate bentuk keterbukaan. Keterbukaan diri adalah suatu usaha dalam menjadikan diri "transparan" terhadap orang lain dengan meialui komunikasi, misalnya ketika mengatakan mengenai dirinya, tentunya akan membantu orang lain untuk melihat keunikan orang tersebut sebagai manusia (Jourard dalam Hirokawa, 2004), Keterbukaan diri anak pada ibu menjadi hal yang sangat panting untuk perkembangan seperti yang terlihat pada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa anak laki-saki dan anak perempuan yang terbuka akan mendapatkan dukungan emosional dari ibu dan ayahnya (Hagestad dalam Fischer, 1987). Keterbukaan diri anak kepada ibunya didasari oleh rasa percaya anak kepada ibu. Ketika rasa percaya sudah terbentuk maka keterbukaan diri anak kepada ibu menjadi lebih intensif dan topik yang dibicarakan menjadi lebih pribadi (Knapp & Vangelisti dalam Derlega, 1993). Kepercayaan itu send iri terbentuk dari persepsi anak terhadap sikap penerimaan ibu terhadap dirinya. Penerimaan adalah pandangan positif yang diterima individu dari orang lain sebagai orang yang berharga dan tidak mempermasalahkan kondisi, tingkah laku, ataupun perasaan yang melatarbelakangi (Rogers,1961). Secara teoritik dikatakan bahwa sikap dan perlakuan orang tua akan memiliki pengaruh terhadap keinginan anak untuk melakukan keterbukaan dui (Penelitian Fagot dalam Rotenberg, 1995). Sikap dan perlakuan ibu kepada anak yang menunjukkan penerimaan kepada anak, seperti mau mendengarkan cerita anak, menghargai pendapat anak dan memberikan perhatian kepada anak, tentu akan dipersepsikan oleh anak sebagai penerimaan ibu bagi dirinya. Sedangkan ibu yang menampilkan sikap tidak menghargai pendapat anak, tidak mau mendengarkan cerita anak dan kurang memberikan perhatian kepada anak, akan dipersepsikan anak sebagai penolakan ibu terhadap dirinya. Oleh karena itu faktor persepsi merupakan hal yang panting dalam merasakan ada atau tidaknya penerimaan dari ibu bagi dirinya. Anak yang mempersepsikan ibu sebagai orang yang perhatian, mau mendengarkan dan mampu memahaminya, maka anak akan merasa dekat untuk rnau terbuka bercerita tentang segala hal yang dialaminya. Sebaliknya, anak yang mempersepsi ibu sebagai orang yang kaku, tidak memahami dirinya dan tidak mau mendengarkan keluhannya, maka anak akan menjaga jarak dengan ibunya dan tidak terbuka menceritakan tentang segala hal yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi terhadap penerimaan ibu dan keterbukaan diri anak dewasa muda kepada ibunya. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, terdiri dari 2 perempuan dan 2 laki-laki. Karakteristik subjek adalah berusia antara 18-35 tahun atau termasuk dalam tahap perkembangan dewasa muda, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, ibu masih hidup dan masih bisa berkomunikasi serta taraf pendidikan subjek minimal SLTA. Hasil utama yang diperoleh dalam penelitian ini adalah anak yang mempersepsikan adanya penerimaan ibu bagi dirinya, cenderung membuka diri secara mendalam kepada ibunya, begitu pula sebaliknya. Anak yang mempersepsikan tidak ada penerimaan ibu bagi dirinya, cenderung tidak terbuka kepada ibunya. Setiap subjek memiliki pengalaman yang berbeda tentang ibunya, sehingga mempengaruhi subjek dalam mempersepsikan ada atau tidak penerimaan dui ibunya. Keterbukaan diri anak kepada ibu bervariasi dalam hal topik-topik yang dibicarakan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Alia
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Subjek dengan ketergantungan mariyuana cenderung untuk mengalami gangguan fungsi kognitif. Pemeriksaan gelombang P300 auditorik mempuyai peran dalam mendeteksi gangguan fungsi kognitif pada jalur auditorik hingga ke korteks. Gangguan fungsi kognitif dapat dinilai dengan melihat pemanjangan masa laten gelombang P300 dan penurunan amplitudo gelombang P300.

Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di Rutan Cipinang dan Pondok Bambu pada bulan Juni-Agustus 2012, melibatkan 68 subjek yang mengalami ketergantungan mariyuana. Gangguan fungsi kognitif ditentukan dengan melakukan pemeriksaan RAVLT (Rey Auditory Verbal Learning Test) dengan menggunakan kuesioner. Kemudian semua subjek dilakukan pemeriksaan P300 auditorik.

Hasil: Sebanyak 40 subjek (58,8%) mengalami gangguan fungsi kognitif. Sebanyak 8 subjek (11,8%) ditemukan masa laten P300 abnormal sedangkan 60 subjek (88,2%) ditemukan amplitudo yang menurun. Terdapat hubungan bermakna antara amplitudo P300 dengan gangguan fungsi kognitif (p<0.001) tetapi tidak ditemukan hubungan bermakna antara masa laten P300 dengan gangguan fungsi kognitif (p=0.565).

Kesimpulan : Mariyuana dapat mengganggu fungsi kognitif terutama gangguan perhatian dan memori yang terlihat pada penurunan amplitudo gelombang P300. Namun masa laten gelombang P300 yang ditemukan tidak menggambarkan gangguan fungsi kognitif. Kelemahan tersebut dapat diakibatkan karena rentang masa laten P300 yang digunakan mengacu pada subjek Amerika. Hasil penelitian ini menunjang ditemukannya fungsi kognitif yang dinilai dari amplitudo gelombang P300 yang menurun. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencari rentang masa laten gelombang P300 yang menggunakan subjek anak-anak dan dewasa populasi Indonesia.
ABSTRACT
Background: Subject with marijuana addiction tend to have cognitive function impairment. Auditoric P300 wave as one of objective tools in examining cognitive fuction has potential role since it could assess cognitive function in auditoric pathway to cortex.The cognitive function impairment could be assessed in prolong latency and decreasing amplitude.

Method: The cross sectional study held in Cipinang and Pondok Bambu Jail between June to August 2012 involing totally 68 subjects determined by its marijuana addiction. Cognitive function assesment using RAVLT (Rey Auditory Verbal Learning Test). Then subjects are assessed by auditoric P300 wave examination using both latency and amplitude.

Result Fourty (58,8%) subjects have cognitive function impairment. In 8 (11,8%) subjects have abnormal P300 latency while in 60 (88,2%) subjects have decreasing amplitudes. There is significant correlation between P300 amplitudes and cognitive function (p<0.001) but there is no significant correlation between P300 latency and cognitive function (p=0.565).

Conclusion: Marijuana could impair cognitive function especially attention and memory deficit which revealed by decreasing P300 amplitude. Somehow, P300 latency does not describe its abnormality that could conclude cognitive function impairment. This caveat could be arised due to improper range application which refer to American subjects. This study result confirm that cognitive function impairment due to marijuana addiction could be revealed by objective decreasing P300 amplitudes. Further research have to conducted to confirm proper range application based on both adult and pediatric Indonesian population.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Alia
Abstrak :
ABSTRAK
Perlindungan hukum terhadap database dan informasi berbasis database yang berasal dari data strategis bidang meteorologi di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga kini masih belum jelas. Bagaimana dan sejauh apa perlindungan hukumnya, khususnya dalam perspektif hak cipta sangat diperlukan dalam internal BMKG, karena database yang berbasis data murni (pure data) bidang meteorologi tersebut berisi data - data strategis yang selain dapat diolah menjadi informasi meteorologi, juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki nilai pertahanan dan keamanan nasional. Perlindungan data strategis dalam perspektif hak cipta terhadap database sebagai sui generis protection belum diatur secara tegas dalam Undang – Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta (UUHC), tetapi hak cipta atas database strategis meteorologi dapat didasarkan pada pasal 33 ayat 2 dan 3 perubahan ke empat UUD 1945 sehingga negara berhak menguasai dan memiliki hak cipta atas data strategis meteorologi tersebut. Lebih lanjut diperlukan ketentuan tersendiri yang mengatur perlindungan database strategis tersebut dalam Undang – Undang Nomor 31 tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Perlindungan hak ekonomi oleh negara terhadap pemanfaatan database meteorologi yang bukan informasi publik telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 31 tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tetapi perlu diatur perlindungan pemanfaatan database meteorologi tersebut bila terjadi penyalahgunaan.
ABSTRACT
Legal protection of database and database-based information derived from strategic data in the field of meteorology of the Indonesian Agency for Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG) is still unclear. How and to what extent of legal protection, in particular in the perspective of copyright is needed in BMKG because the database which based on that meteorological pure data is strategic data which can be processed into meteorological information, also has a high economic value and has value of national defense and security. Strategic data protection in copyright perspective on database as the sui generis protection has not been strictly regulated in Law of the Republic of Indonesia Number 19 Year 2002 regarding Copyright (UUHC), but the copyright of the meteorological strategic database can be based on Article 33 paragraph 2 and 3 of the fourth change of Indonesia Constitution Year 1945 (UUD 1945) that the State is entitled to control and own the copyright of the meteorological strategic data. Further, required separate provisions governing the protection of the strategic database in Law of the Republic of Indonesia Number 31 Year 2009 regarding Meteorology, Climatology and Geophysics. Protection of economic rights by the State to use the meteorological database which is not public information has been regulated in Law of the Republic of Indonesia Number 31 Year 2009 regarding Meteorology, Climatology and Geophysics, but it needs to be regulated the protection of the meteorological database utilization in case of abuse.
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Alia
Abstrak :
ABSTRAK
Keluhan efek samping pada kulit akibat penggunaan kosmetik pemutih merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia. penelitian ini ingin mengetahui pengaruh jenis dan lama penggunaan kosmetik pemutih terhadap keluhan efek samping di kulit di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Surabaya. Penelitian merupakan analisis data sekunder Survei Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2009. Analisis data menggunakan stratifikasi dan analisis multivariat menggunakan Cox regression. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi keluhan efek samping pada kulit sebesar 24,8%; proporsi responden dengan jenis kosmetik pemutih skin bleaching sebesar 21,5%; proporsi responden dengan lama penggunaan kosmetik pemutih lebih dari 3 bulan sebesar 58,9%; jenis kosmetik pemutih skin bleaching berisiko 1,690 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit tanpa dikontrol oleh kovariat; lama penggunaan lebih dari 3bulan berisiko 1,755 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit tanpa dikontrol oleh kovariat; jenis kosmetik pemutih skin bleaching beresiko 1,577 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit setelah dilakukan pengontrolan terhadap faktor risiko lainnya.
ABSTRACT
side effects complaints on the skin due to the use of cosmetics whitening is one of the health problems that increase every year throughout the world. This study investigates correlation between the type and duration of use more than 3 months of whitening cosmetics againts side effect complains on the skin in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi and Surabaya. The study was conducted with a cross sectional analytic design, using survey data from the National Agency of Drug and Food Control in 2009. Stratification was used in data analysis while multivariate analysis uses Cox regression. The result of analyses showed that prevalence of side effects complain on the skin was 24,8%; the proportion of people using skin bleaching was 21,5%; the proportion of people with duration use more than 3 months was 58,9%. the data showed that people who used skin bleaching whitening cosmetics was at risk of 1,690 times before controlling the coariate factors while 1,544 times after controlling to covariate factors to have complaints of the side effect on skin. As for people with duration of use more than 3 months was at risk of 1,755 times before controlling the covariate factors while 1,577 times after controlling the covariate factors to have complaints of side effect on skin.
2013
T41439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R A Myrna Alia
Abstrak :
ABSTRAK
Beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan prevalens penyakit alergi di berbagaibelahan dunia. Data prevalens asma, rinokonjungtivitis dan dermatitis atopik untuk anakusia 6-7 tahun di Indonesia adalah 2,8 , 3,6 dan 3,7 didapat dari penelitianInternational Study of Asthma and Allergies in Childhood ISAAC fase III di Bandungtahun 2002 sehingga dibutuhkan data prevalens terbaru. Penelitian ini ditujukan untukmendapatkan data prevalens asma, rinokonjungtivitis dan dermatitis atopik pada anak 6-7 tahun di kota Palembang sebagai bagian dari data nasional di Indonesia serta faktorfaktorlingkungan yang berhubungan. Studi deskriptif dengan desain potong lintangtelah dilakukan pada anak sekolah dasar SD kelas 1 usia 6-7 tahun yang tersebar di 96SD di Palembang dengan menggunakan instrumen kuesioner inti dan lingkunganISAAC. Sebanyak 4007 subjek memiliki data kuesioner inti yang lengkap dimasukkandalam perhitungan prevalens penyakit alergi, sedangkan 2045 subjek dengankelengkapan data kuesioner inti dan lingkungan dilakukan analisis untuk melihatadanya hubungan faktor lingkungan dan prevalens penyakit alergi. Prevalens asma,rinokonjungtivitis dan dermatitis atopik secara berturut-turut adalah 4,2 ,4,5 dan4,4 . Analisis multivariat menunjukkan bahwa dengan faktor lingkungan yangberhubungan dengan asma adalah penggunaan parasetamol 12 bulan terakhir palingtidak sebulan sekali [p=0,007; RO=5,10 IK95 1,56-16,73 ] dan frekuensi menontonTV 3-5 jam [p=0,014; RO=3,09 IK95 1,26-7,60 ]. Faktor lingkungan yangberhubungan dengan asma berat adalah frekuensi truk dan bus melintas hampirsepanjang hari [p=0,004; RO=3,25 IK95 1,45-7,26 ] dan ibu merokok tahun pertamakehidupan anak [p=0,027; RO=4,00 IK95 1,17-13,72 ]. Prevalens rinokonjungtivitisberhubungan dengan pajanan antibiotik pada tahun pertama kehidupan [p=0,003;RO=1,94 IK95 1,25-3,03 ], pajanan hewan ternak pada tahun pertama kehidupan[p=0,009; RO=2,08 IK95 1,20-349 ], frekuensi truk dan bus melintas hampirsepanjang hari [p=0,013; RO=1,94 IK95 1,15-3,27 ] dan penggunaan parasetamol 12bulan terakhir paling tidak sebulan sekali [p=0,008; RO=4,99 IK95 1,52-16,41 ].Dermatitis atopik berhubungan dengan pajanan antibiotik pada tahun pertamakehidupan [p=0,013; RO=1,71 IK95 1,12-2,62 ] dan frekuensi makan sayur ge;3 kaliseminggu [p=0,004; RO=0,47 IK95 0,28-0,79 ]. Prevalens penyakit alergi pada anakusia 6-7 tahun di Palembang ternyata tidak begitu berbeda dengan data prevalensISAAC fase III di Bandung. Faktor-faktor lingkungan yang secara bermaknaberhubungan dengan penyakit alergi perlu diteliti lebih lanjut untuk diteliti pengaruhnyaterhadap kejadian penyakit alergi.ABSTRACT
In recent decade, prevalence of allergic disease is increasing worldwide. The Indonesianprevalence of asthma, allergic rhinoconjunctivitis and atopic dermatitis in 6 7 years oldgroup were 2,8 , 3,6 , and 3,7 respectively. These data were derived from phasethree International Study of Asthma and Allergies in Childhood ISAAC conducted 15years ago 2002 in Bandung. Studies to determine latest prevalence of allergic diseasesin Indonesia are in order. Our study aimed to determine the prevalence of asthma,allergic rhinoconjunctivitis and atopic dermatitis in Palembang as a part of our nationaldata and their association with environmental factors. This cross sectional study usingISAAC core and environmental questionnaire was conducted in 96 primary school inPalembang. The eligible subjects were 6 7 years old first grader. Four thousand andseven subjects with complete core questionnaire data were included in prevalencecalculation whereas 2045 subjects with complete core and environmental questionnairedata were included in bivariate and multivariate analysis. Prevalence of asthma, allergicrhinoconjunctivitis and atopic dermatitis were 4,2 , 4,5 and 4,4 respectively. Thecurrent use of paracetamol at least once a month p 0,007 OR 5,10 95 CI 1,56 16,73 and duration of TV viewing 3 5 hours a day p 0,014 OR 3,09 95 CI1,26 7,60 were associated with increased risk of asthma. High frequency of truck traffic p 0,004 OR 3,25 95 CI 1,45 7,26 and maternal smoking in the child rsquo s first yearof life p 0,027 OR 4,00 95 CI 1,17 13,72 were associated with increased risk ofsevere asthma. Factors associated with increased risk of allergic rhinoconjunctivitiswere early antibiotic exposure p 0,009 OR 2,08 95 CI1,20 349 , early farmanimal exposure p 0,009 OR 2,08 95 CI 1,20 349 , high frequency of trucktraffic p 0,013 OR 1,94 95 CI 1,15 3,27 , and current use of paracetamol at leastonce a month p 0,008 OR 4,99 95 CI 1,52 16,41 . Early antibiotic exposure p 0,013 OR 1,71 95 CI1,12 2,62 was associated with increased risk of atopicdermatitis whereas frequent consumption of vegetable ge 3 times a week was inverselyassociated with atopic dermatitis p 0,004 OR 0,47 95 CI 0,28 0,79 . Prevalenceof allergic disease in children 6 7 years old group in Palembang are similar to previousprevalence data from ISAAC phase III. Further study to determine the associationbetween these environmental factors and prevalence of allergic disease is required.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Alia
Abstrak :
Keluhan efek samping pada kulit akibat penggunaan kosmetik pemutih merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh jenis dan lama penggunaan kosmetik pemutih terhadap keluhan efek samping di kulit di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Surabaya. Penelitian merupakan analisis data sekunder Survei Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2009. Analisis data menggunakan stratifikasi dan analisis multivariat menggunakan Cox regression. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi keluhan efek samping pada kulit sebesar 24,8%; proporsi responden dengan jenis kosmetik pemutih skin bleaching sebesar 21,5%; proporsi responden dengan lama penggunaan kosmetik pemutih lebih dari 3 bulan sebesar 58,9 %; jenis kosmetik pemutih skin bleaching berisiko 1,690 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit tanpa dikontrol oleh kovariat ; lama penggunaan lebih dari 3 bulan berisiko 1,755 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit tanpa dikontrol oleh kovariat; ; jenis kosmetik pemutih skin bleaching beresiko 1,544 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit setelah dilakukan pengontrolan terhadap faktor risiko; lama penggunaan lebih dari 3 bulan beresiko 1,577 kali terhadap keluhan efek samping pada kulit setelah dilakukan pengontrolan terhadap faktor risiko lainnya. ......Side effects complaints on the skin due to the use of cosmetic whitening is one of the health problems that increase every year throughout the world. This study investigates correlation between the type and duration of use more than 3 months of whitening cosmetics againts side effect complaints on the skin in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi and Surabaya. The study was conducted with a cross sectional analytic design, using survey data from the National Agency of Drug and Food Control in 2009. Stratification was used in data analysis while multivariate analysis uses Cox regression. The result of analyses showed that prevalence of side effects complain on the skin was 24,8%; the proportion of people using skin bleaching was 21,5%; the proportion of people with duration use more than 3 months was 58,9%. The data showed that people who used the skin bleaching whitening cosmetics was at risk of 1,690 times before controlling the covariate factors while 1,544 times after controlling the covariate factors to have complaints of the side effect on skin. As for people with duration of use more than 3 months was at risk of 1,755 times before controlling the covariate factors while 1,577 times after controlling the covariate factors to have complaints of side effect on skin
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2103
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Alia
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang penilaian risiko dari kegiatan penanganan bahan baku kimia dan produk kimia di PT. N pada tahun 2009 dimana fokus penilaian risiko dilihat pada pekcxja di gudang bahan baku, pnoduksi, gudang produk, laboratorium Serta kontrol teknik. Penelitian ini adalah peneiitian semi-kuamitatii Data dikumpulkan dengan pengamatan dan diolah dengan matriks penilaian risiko autara iiwekuensi kejadian, peluang teljadi dan kosekuensi kejadian. Hasil penclitian menyarankan bahwa perlunya dilakukan pengendalian bempa pelatihan terhadap pekerja, komitmen manajemen dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat bagi para pekerja untuk mengurangi risiko dari kegiatan penanganan bahan baku kimia dan produk kimia di PT. N.
The focus of this study is the risk assessment of chemical material and product handling at PT. N in 2009, the focus of risk assessment are the employee in the material warehouse, production, Enishcd-good warehouse, laboratory and technical control. This research is semi-quantitative. The data were collected by observation and being input in the risk assessment matrix of frequencies, probability and Severity. The researcher recommend that training for employee, management commitment and usage of personal protection equipment are needed to the risk of material and product chemical handling at PT. N.
Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulka Alia
Abstrak :
Zulka Alia. Abstrak sbb. Upacara kematian di Jepang bisa dilaksanakan dalam berbagai cara baik menurut ajaran agama yang dianut, maupun atas permintaan dari yang meninggal semasa hidupnya. Namun menurut statistik, 90 % upacara kematian di Jepang dilaksanakan menurut agama Buddha. Hal ini disebabkan karena dalam ajaran Buddha memiliki pandangan tentang alam sesudah kematian yang disebut raisei. Sebagaimana dikemukakan oleh Ian Reader dalam bukunya Japanese Religion Past and Present bahwa orang Jepang lahir secara Shinto dan meninggal secara Buddha (1993:52). Dengan kata lain, orang Jepang akan berhubungan dengan pendeta Budda ketika mereka memerlukan pertolongan dalam upacara kematian. Sedangkan dalam ajaran Shinto lebih mengutamakan yang bersifat keduniawian beranggapan bahwa segala hal yang berkaitan dengan kematian adalah hal yang kotor dan tidak suci ...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afla Azka Alia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi attitude towards skippable ads dan pengaruhnya terhadap brand awareness dan purchase intention. Dengan teknik Structural Equation Model menggunakan software Lisrel, penelitian ini menemukan informativeness, entertainment, dan emotional appeal memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap attitude towards advertising. Di sisi lain, irritation berpengaruh negatif serta credibility dan personalization tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude towards advertising. Attitude towards advertising sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness dan purchase intention. Terakhir, brand awareness berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention. ......This study aims to examine the factors that influence attitude towards skippable ads and their effect on brand awareness and purchase intention. With the Structural Equation Model technique using Lisrel software, this study found that informativeness, entertainment, and emotional appeal have a significant positive effect on attitude towards advertising. On the other hand, irritation has a negative effect, and credibility and personalization have no significant effect on attitude towards advertising. Attitude towards advertising itself has a positive and significant effect on brand awareness and purchase intentions. Lastly, brand awareness has a significant positive effect on purchase intentions.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universtas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>