Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Imran
"Di negara berkembang termasuk Indonesia penyakit malaria ini merupakan masalah kesehatan masyarakat, telah menimbulkan banyak korban, biaya perawatan medis, dan kehilangan kerja. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam bahwa jumlah penderita penyakit malaria diketahui bahwa Annual Malaria Incidence (AMI) untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebesar 2,43 per seribu penduduk. Dari data tersebut proporsi terbesar terjadi di Kota Sabang dengan jumlah 32,2 per seribu penduduk. Dengan tingginya kasus malaria di Kota Sabang dan belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pemberantasan penyakit malaria di Kota Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), maka perlu dilakukannya suatu studi yang dapat memberikan gambaran terhadap perilaku masyarakat Kota Sabang terhadap pemberantasan penyakit malaria dan faktor-faktor yang mempenggaruhinya.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 201 rumah tangga di 4 kelurahan yang masuk dalam kategori High Prevalence Area (PR > 3 ) dalam Kota Sabang. Variabel yang diteliti adalah faktor predisposisi yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap. Faktor yang kedua adalah faktor pemungkin yang mencakup sarana dan keramahan tenaga kesehatan dan faktor penguat yang dilihat dari sikap tokoh masyarakat. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan yang sesuai (uji t untuk variabel dengan 2 kategorik, uji anova untuk variabel independen yang mempunyai lebih dan 2 kategori dan uji korelasi regresi untuk variabel independennya numerik) pada derajat kepercayaan 95 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat Kota Sabang terhadap pemberantasan penyakit malaria yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 45,8 % dan kategori baik 54,2 %. Berdasarkan analisis bivariat dengan untuk variabel jenis kelamin tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin lakilaki dengan jenis kelamin perempuan terhadap perilaku pemberantasan penyakit malaria. Untuk variabel tingkat pendidikan menunjukan adanya perbedaan rata-rata yang bermakna antara tingkat pendididikan dengan perilaku pemberantasan penyakit malaria. Sedangkan untuk variabel umur, pengetahuan, sikap responden dan sikap tokoh masyarakat menunjukkan adanya hubungan antara variabel tersebut dengan perilaku, sarana dan sikap petugas kesehatan tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna setelah diuji dengan mengunakan uji korelasi regresi. Hubungan umur dengan perilaku menunjukkan hubungan yang lemah, hubungan pengetahuan dan sikap serta sikap tokoh masyarakat dengan perilaku menunjukkan hubungan yang sedang. Kemudian hubungan sarana dan keramahan tenaga kesehatan dengan perilaku tidak adanya hubungan.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam perlu memberikan dukungan perhatian terhadap upaya pemberantasan penyakit malaria di Kota Sabang. Bagi Dinas Kesehatan Kota Sabang agar menjadikan program pemberantasan penyakit sebagai program utama. Bagi Puskesmas perlu ditingkatkan penyuluhan dan penyebaran informasi kepada masyarakat terutama cara pemberantasan penyakit malaria dengan mengunakan bahasa lokal agar mudah dipahami dengan melibatkan tokoh masyarakat.
Bagi Pemerintah Daerah Kota Sabang perlu mengadakan program khusus karena prevalensi penyakit malaria masih tinggi. Bagi Masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan dan pendidikan. Untuk peneliti diharapkan melakukan penelitian dengan rancangan yang berbeda yang meliputi keseluruhan variabel.

Factors Which Are Related to the People Behavior in an Effort to Eradicate the Malaria Disease in Sabang City of Nanggroe Aceh Darussalam, Year 2003In the developing country including Indonesia, the malaria disease is a health problem of the people, that have taken many victims, medical expenses, and loss of employment. Based on the data from the Health Office of Nanggroe Aceh Darussalam Province that the number of malaria patients or the Annual Malaria Incidence (AMI) for Nanggroe Aceh Darussalam Province is 2.43 percent per one thousand people. With the high incidence of malaria in Sabang City and the unidentified factors related to the people behavior in eradicating the malaria disease in Sabang city of Nanggroe Aceh Darussalam (NAB), a study needs to be done which can give a description towards the behavior of the people of Sabang city towards the eradication of malaria disease and factors which affect it.
The research design used is cross sectional with the number of sample 201 of households in 4 sub-district which is included as High Prevalence Area (PR>3) in Sabang City. The Variable surveyed was the predisposition factor which includes sex, age, education level, knowledge and attitude. The second factor is the enabling factor which includes facilities and attitude of the health personnel and the encouraging factor which can be seen from the attitude of the public figure. The data analysis is done with univariate and bivariate method by using suitable one (t test for variable with 2 categories, anova test for independent variable that has more than 2 categories and regression correlation test for numeric independent variable) at the confidence level 95%.
The results of the survey indicate that the behavior of Sabang City people towards the malaria eradication which is included in the less sufficient category is 45.8% and good category is 54.2%. Based on the bivariate analysis with the sex variable does no indicate a significant difference between the man and the woman sex towards the malaria disease eradication. For the education level variable there is average significant difference with the malaria disease eradication. While for age variable, the knowledge, respondent attitude and the public figure attitude, it indicates a relationship between that variable and the attitude, facilities and the attitude of the health personnel does not indicate a significant relationship after it was tested by using regression correlation.
Based on the results of research it is suggested that the Office of Health of Nanggroe Aceh Darussalam needs to give attention towards the efforts to eradicate the malaria disease in Sabang City. It is suggested for the Health Office of Sabang City to make the disease eradication as its major program. It is suggested for the Community Health Centers that they must increase the counseling and dissemination of the information to the people especially the method of malaria disease eradication by using the local language in order to be understood easily by involving the public figures.
For the Government of Sabang City it is suggested that it needs to make a special program because the malaria diseases prevalence is still high. The people need to increase their knowledge and education. For the researchers, it is expected that different design of the research which include the whole variables.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Ali Imran
"Paper ini membahas fungsi teori komunikasi dalam dunia akademik, khususnya terkait dengan penggunaannya dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dari hasil bahasan menunjukkan, secara esensial fungsi teori komunikasi dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif itu adalah untuk membantu dalam proses konseptualisasi dalam perumusan masalah penelitian. Demikian juga dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif. Perbedaannya yaitu terletak pada perolehan data empirik. Jika dalam pendekatan kuantitatifteori berfungsi untuk diuji berdasarkan data empirik melalui pengujian hipotesis, maka dalam pendekatan kualitatif teori berfungsi untuk menjelaskan data empirik yang diperoleh melalui penelitian. Perbedaan lainnya yaitu, jika dalam pendekatan kuantitatif teori yang digunakan itu bebas konteks, maka dalam penelitian dengan pendekatan kualitatifteori yang digunakan itu tidak bebas konteks
This paper discusses the function of communication theory in the academic world, especially related to its use in research with quantitative approach and qualitative approach. From the discussion results indicate, essentially the function of communication theory in research with quantitative approach it is to assist in conceptualization process in the formulation of research problems. Likewise in research with a qualitative approach. The difference lies in the acquisition of empirical data. If in a quantitative approach theories function to be tested based on empirical data through hypothesis testing, then in qualitative approach theory serves to explain empirical data obtained through research. Another difference is that if the quantitative approach of the theory used is context free, then in research with a qualitative approach theories used are not context free"
Lengkap +
Peneliti Bidang Studi Media and Network Society pada BPPKI Jakarta, 2016
384 KOMAS 12:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Ali Imran
"With the background of the lack of use of streaming tv phenomenon among the urban community, this study focused on the use of streaming tv problems among the urban community and the significance of the relationship between the variables of tv uses and the variable of urban communities characteristics. Based on the analysis of research findings concerning the use of television by the activities before, during and after, show that: 1) The use of television media streaming among individual urban communities it is still relatively minimal; 2) In relation to the use of streaming tv is, statistically tend to be no correlation with variable characteristics. Minor variables significantly correlated characteristics that only the variable Year of Birth By MDG?s Category (-.135 *). For the managers of private TV station which is already On Stream should make the results of this study as a mirror to re-evaluate its policy of Streaming TV. As well as company user service streaming television commercials, is also expected to make the results of this study as a mirror to re-evaluate its policy on the use of TV streaming as an advertising medium.
Dengan latar belakang fenomena minimnya penggunaan tv streaming di kalangan masyarakat perkotaan, KTI berupa hasil penelitian ini difokuskan pada permasalahan penggunaan tv streaming di kalangan masyarakat perkotaan dan signifikansi hubungan antara variabel penggunaan dengan variabel karakteristik masyarakat perkotaan. Berdasarkan hasil analisis terhadap temuan penelitian menyangkut penggunaan televisi menurut aktifitas sebelum, selama dan sesudah, menunjukkan bahwa : 1) Penggunaan media televisi streaming di kalangan individu masyarakat perkotaan itu saat ini masih relatif sangat minim; 2) Dalam kaitan penggunaan tv streaming dimaksud, secara statistik cenderung tidak ada korelasinya dengan variabel karakteristik. Variabel minor karakteristik yang berkorelasi secara signifikan yaitu hanya variabel Tahun Kelahiran Berdasarkan Kategori MDGs (-.135*). Bagi para pengelola stasiun TV Swasta yang sudah On Streaming hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai cermin untuk mengevaluasi ulang kebijakannya tentang TV Streaming. Begitu juga dengan perusahaan pengguna jasa iklan televisi streaming, diharapkan juga menjadikan hasil penelitian ini sebagai cermin untuk mengevaluasi ulang kebijakannya tentang penggunaan tv streaming sebagai media iklan."
Lengkap +
Peneliti bidang media and network society pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Ali Imran
"Pembaraan atau smoldering merupakan tipe pembakaran yang unik, karena merupakan tipe pembakaran yang tidak memiliki lidah api. Fenomena smoldering dapat menjadi bahaya, karena dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sebelum bertransisi menjadi flaming combustion. Sehingga smoldering menjadi sumber bahaya, terutama dalam keberadaan material organik, yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan / wildland fire. Salah satu bentuk pembakaran smoldering juga dapat dilihat pada rokok, terutama rokok kretek. Rokok kretek adalah tipe rokok dengan campuran tembakau dan cengkeh. Penelitian mengenai proses pembakaran smoldering pada rokok diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk penelitian fenomena smoldering lainnya. Dengan menggunakan parameter berupa sudut, tulisan ini menganalisis hubungan sudut dengan static burn rate dan mass loss rate. Selain itu, eksperimen dilanjutkan dengan melihat interaksi antara rokok dengan material uji berupa kertas. Hasil dari eksperimen ini adalah, sudut sangat berpengaruh dalam proses smoldering, karena posisi dari rokok menentukan oxygen attacknya. Sudut 270º merupakan sudut dengan static burn rate dan mass loss rate paling cepat. Sedangkan, pada eksperimen interaksi dengan kertas, didapatkan penyebaran luasan kertas yang terbakar dengan rokok, dengan parameter sudut kontak. Didapatkan bahwa sudut 50º memiliki luasan area bakar paling besar, hal ini diakibatkan besarnya kontak area antara rokok dengan kertas uji.
Smoldering has long been a unique type of combustion. Its self sustained, slow, and flameless form of burning, can be extremely hazardous in certain situations; especially in the presence of organic matters. Peat and wildland fire, for example, usually occur as an aftermath of smoldering of organic matter. Another example of smoldering combustion is the burning process of a cigarette, namely Kretek Cigarette, a type of cigarette with a mixture of tobacco and clove. Experimentation about the smoldering combustion of a kretek cigarette is expected to be a stepping stone towards a thorough analysis about smoldering combustion as a whole. With inclination as the main parameter, the experiment conducted are aimed towards the the relation between inclination and smoldering combustion, with static burn rate and mass loss rate as the main data gathered. Further more, an analysis about the interaction of cigarette an paper as contacting materia are conducted. The results showed that smoldering combustion are affected by inclination, due to the positioning of the cigarette, and the allowance of oxygen attack. The results showed a cigarette in a 270º position has the fastest static burn rate and mass loss rate. Another result showed that propagation of burned area, caused by a burning cigarette, are influenced by contacting angle, and contacting surface area. The results showed that a 50º angle of cigarette and paper contact produced the largest burned area propagation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library