Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Azhar
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel keputusan, fungsi tujuan, alternatif prioritas dan fungsi pencapaian dalam perencanaan investasi. Dari komponen optimasi tersebut dapat diperoleh model optimasi perencanaan investasi galangan kapal. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah optimasi perencanaan investasi galangan kapal dengan pendekatan programasi tujuan ganda. Model terdiri atas 5 variabel keputusan, 11 fungsi tujuan, 2 alternatif prioritas dan 11 fungsi pencapaian. Implementasi model dilakukan terhadap rencana investasi galangan kapal PT ASSI. Perhitungan dengan menggunakan program Quantitative System 3.0 dan diperoleh besarnya parameter variabel keputusan untuk beberapa alternatif. Alternatif pertama dengan prioritas tujuan yang mempunyai bobot sama dan alternatif kedua dengan prioritas tujuan yang mempunyai bobot berbeda.

Optimation model of planning investment dockyard with approach multi objective goal programming. The purpose of this research is to determine decision variable, goal function, alternative priority and achievement function in investment planning. From this optimation component, the model of ship yard investment planning could be achieved. The model of developed model in this research was the optimation of ship yard investment planning using multi objective goal programming approach. The model consist of 5 decision variable, 11 goal function, 2 alternative priority and 11 achievement functions. The model implementation was done toward PT ASSI investment planning. The calculation using from Quantitative System 3.0 was that the quantity of decision variable parameters could be achieved. The first alternative was based on the difference goal priority, and the second alternative based on similiar goal priority."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ali Azhar
"Artikel ini membahas mengenai sikap politik luar negeri Amerika Serikat dalam menghadapi sengketa perbatasan Alaska dan British Columbia yang saat itu bersamaan dengan terjadinya Demam Emas Klondike. Pembelian Alaska dari Rusia oleh Amerika Serikat pada tahun 1867 dan bergabungnya British Columbia menjadi salah satu provinsi Kanada pada tahun 1871 menyebabkan Alaska berbatasan langsung dengan wilayah Kanada. Pada tahun 1896, ditemukan emas di wilayah Sungai Klondike di Teritori Yukon dan terjadi demam emas hingga beberapa tahun berikutnya yang berdampak positif pada ekonomi Amerika Serikat dan Kanada. Dampak ekonomi dari demam emas ditambah dengan ketidakjelasan perbatasan menyebabkan Kanada mengklaim sebagian wilayah Alaska yang di mana Amerika menganggap bahwa klaim tersebut tidak sesuai perjanjian perbatasan yang telah diwariskan Inggris dan Rusia pada 1825. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode sejarah berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi, dengan menggunakan berbagai sumber primer dan sekunder yang relevan. Penelitian terdahulu mengenai topik ini lebih berfokus membahas penyebab dan proses penyelesaian sengketa dari sudut pandang politik, tanpa membahas peristiwa Demam Emas Klondike yang sebenarnya merupakan faktor penting dalam eskalasi sengketa ini. Artikel ini menunjukkan bahwa sikap politik luar negeri Amerika Serikat dalam kasus ini dipengaruhi oleh bangkitnya imperialisme Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai geopolitik di Amerika Utara pada akhir abad ke-19.
This article discusses the foreign policy stance of the United States in dealing with the Alaska and British Columbia boundary dispute which at that time coincided with the Klondike Gold Rush. The purchase of Alaska from Russia by the United States in 1867 and the incorporation of British Columbia into a province of Canada in 1871 caused Alaska to border directly with Canadian territory. In 1896, gold was discovered in the Klondike River region in the Yukon Territory and a gold rush occurred over the next few years which had a positive impact on the economies of the United States and Canada. The economic impact of the gold rush coupled with unclear boundary lines caused Canada to claim part of Alaska, which America considered that this claim was not in accordance with the boundary agreement inherited by the United Kingdom and Russia in 1825. This article was prepared using historical methods in the form of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography, using a variety of relevant primary and secondary sources. Previous research on this topic focused more on discussing the causes and process of dispute resolution from a political perspective, without discussing the Klondike Gold Rush which was an important factor in the escalation of this dispute. This article shows that the foreign policy stance of the United States in this case was influenced by the rise of American imperialism at the end of the 19th century. It is hoped that this research will improve understanding of geopolitics in North America in the late 19th century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library