Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alhadi
"Pencarian dan penentuan rute optimal (satu atau sekelompok rute terbaik) dalam jaringan transportasi bukan merupakan masalah yang sederhana terutama yang menyangkut jaringan yang berskala besar dan kompleks. Secara manual penyelesaian masalah ini seringkali sulit dijalankan, sedangkan secara komputer biasanya membutuhkan waktu operasi yang sangat panjang. Menjadi tantangan bagi dunia teknik transportasi untuk mencari metode optimasi rute transportasi yang ampuh dan efisien, terutama metode yang berprospek bagi implementasi komputer berkinerja tinggi.
Metode yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah metode GTE, yaitu metode yang mampu menjadi model untuk dapat melengkapi pengembangan model pemilihan rute yang mengarah kepada model keseimbangan dengan pembebanan yang bersifat stokastik pada jaringan rute yang besar dan kompleks.
Usaha yang dilakukan dalam studi ini adalah pengembangan model yang menjadi alternatif bagi model yang sudah ada, dan diharapkan model ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk keperluan tertentu (untuk penyelesaian kasus tertentu).
Proses pengembangan model ini di bagi kepada penggunaan analisis jaringan secara rute (path) mulai dari tahap awal sampai akhir proses perhitungan. Permasalahan penentu sejumlah rute pilihan dalam jaringan yang besar dapat diatasi dengan melakukan pendekatan-pendekatan konsep reliabilitas dan probabilitas dari suatu distribusi normal. Model stokastik yang digunakan dalam penyelesaian keseimbangan jaringan adalah model logit dengan menggunakan fungsi multinomial logit path.
Untuk melihat penggunaan yang lebih luas, model optimasi jaringan stokastik multinomial logit path assignment dikembangkan juga dengan menggunakan model angkutan umum dengan rute tetap dengan waktu yang memperhitungkan waktu transfer pada setiap lebih perhentiannya.
Untuk melihat perbandingan perhitungan model tersebut dalam aplikasi model dengan beberapa contoh jaringan, baik jaringan yang sederhana rnaupun jaringan yang relatif cukup besar. Dan hasil perhitungan di peroleh kesimpulan bahwa walaupun secara komputasi model dengan algoritma GTE masih relatif lebih lambat dari model konvensional yang dalam hal ini model CCM dengan algoritma label correcting, tetapi secara jumlah iterasi relatif lebih kecil, lebih fleksibel dan lebih dapat merepresentasikan perilaku pengguna jalan secara realistis. Dan model ini lebih dapat digunakan pada model stokastik yang dalam perkembangannya dapat menjembatani pengembangan analis secara dinamis terhadap penyelesaian jaringan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhadi
"Model Stokastik Taksonomi User Equilibrium (STUE) adalah salah satu alternatif model pemilihan rule yang diharapkan dapat menjawab tantangan dunia teknik transportasi dalam mencari model rute optimal yang ampuh dan efisien, terutama metoda yang berprospek bagi implementasi komputer berkinerja tinggi yang dapat menjadi solusi bagi pencarian rute optimal dalam jaringan transportasi yang berskala besar dan bersifat kompleks. Model STUE adalah model pemilihan rute yang mempertimbangkan efek Stokastik dan batasan kapasitas. Efek Stokastik berarti mempertimbangkan faktor persepsi pengguna jalan terhadap waktu tempuh sekumpulan rute optimal. Batasan kapasitas berarti ada hubungan antara waktu tempuh dengan arus lalu lintas. Fungsi multinomial logit path dan konsep reliability digunakan dalam mengembangkan model STUE ini. Konsistensi penggunaan analisis secara multi path dalam peneyelesaiaan model stokastik menjadikan model STUE lebih fleksibel, efisien dan efektif dalam penyelesaian masalah optimasi jaringan dengan bantuan pengembangan program komputer. Dalam penelitian ini diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari pengembangan model, algoritma model, algoritma program komputer serta aplikasinyapada jaringan. Pengembangan program komputer yang menggunakan bahasa visual basic dibuat untuk keperluan akademis maupun praktis. Untuk aplikasi model digunakan jaringan Kota Bogor. Hasil model ditampilkan, baik untuk keperluan akademis seperti: nilai konvergensi, fungsi tujuan, maupun untuk tujuan praktis seperti, arus lalu lintas pada ruas jalan.

Stochastic Taxonomy of User Equilibrium (STUE) is one of the alternative model route choice of expected can answer transportation technique world challenge in searching optimasi route model which is effective and efficient, especially method which is have prospect to computer implementation have high performance to able to become solution to searching of optimal route in big scale transportation network and complex. Model STUE is considering effect of stochastic and capacity restraint. Effect of stochastic mean to consider factor perception of user to travel time a set of optimal route. Capacity restrain mean there is relation between travel time with traffic/low. Function of Multinomial path logit and concept of reliability used in developing model of STUE. Consistency usage of analysis by multi path in saving of model of stochastic make model of STUE more flexible, effective and efficient in solving of the problem of network optimasi constructively development of computer program. In this research will be elaborated theorys to base on development of model, model algorithm, computer program algorithm and also its application at network . Development of computer program using visual basic language, made for practical and also academic. For application model to used town network of Bogor. The results model presented, to academic need result value ofconvergen, objective function , and also to be practical like, link traffic flow."
2004
JUTE-XVIII-4-Des2004-241
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alhadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebby Aprilyan Alhadi
"Wireless Mesh Network merupakan teknologi jaringan wireless yang dipercaya dapat meningkatkan peranan penting dalam wireless mobile network dimasa yang akan datang. Teknologi ini memiliki kemampuan mengkonfigurasi dan mengorganisasi dirinya sendiri, sehingga mampu membuat dan menjaga konektivitasnya serta memiliki jangkauan luas karena menggunakan system multihop. Dalam penulisan skripsi ini akan dibangun testsbed wireless mesh network tipe hybrid menggunakan perangkat mesh client dan mesh router dengan routing protocol AODV-UU dan UoBWinAODV. Mesh router dimodifikasi dengan menggunakan firmware opensource OpenWrt. Testbed tersebut digunakan untuk menguji performansi self configure, self healing serta parameter-parameter seperti throughput, latency dan jitter melalui beberapa skenario pengujian tertentu.

Wireless Mesh Network is a wireless network technology that trusted can increase important role in the future of wireless mobile network. Its has an ability in self configured and self organized, so that can make and maintain the connectivity and also has a large range because its used a multihop system. In this final project will be built a hybrid wireless mesh network testbed using a mesh client and mesh router device with AODV-UU and UoBWinAODV routing protocol. The mesh router device is modified using opensource firmware OpenWrt. The testbed will be used to test a self configure, self healing and also a network parameters such as throughput, latency and jitter performance through some of testing skenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.147 Alh i
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zikri Alhadi
"Tesis ini membahas tentang upaya Pemerintah Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami. Penelitian ini berfokus pada tahap pencegahan yang terkait dengan peningkatan kesiapsiagaan sebagai bagian dari siklus manajemen bencana.Pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan tenis penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa upaya Pemerintah Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami secara umum belum mencapai hasil yang diinginkan. Ini dibuktikan dengan sikap Pemerintah Kota Padang yang lebih mengutamakan penanggulangan bencana pada tahap tanggap darurat, edukasi kesiapsiagaan yang belum merata, kerentanan bangunan terhadap gempa dan tsunami yang masih tinggi, jalur dan lokasi evakuasi yang belum tersedia dan mencukupi serta sistem peringatan dini yang masih butuh perbaikan. Untuk itu Pemerintah Kota Padang perlu mengubah paradigma dalam penanggulangan bencana dengan lebih memperhatikan tahap pencegahan (pra ? bencana) berupa kesiapsiagaan sebagai upaya untuk mengurangi resiko bencana gempa dan tsunami jika terjadi.

This research discusses about the efforts of Padang City Government to raise public awareness in facing potential earthquake and tsunami. This research focuses on pre ? disaster stage by raising preparedness as a part of disaster management. This descriptive research uses qualitative method. Based on the result, it is concluded that Padang City Government efforts to raise public awareness in facing potential earthquake and tsunami have not yet achieved the target. This can be inferred from the goverment?s disaster management priority in the post-disaster emergency response, the uneven disaster preparedness education, the poor building construction, the absence of sufficient evacuation lines and centers as well as the need to maintain the early warning system. It is recommended that the Padang City Government change its perspective in disaster management by prioritizing in pre-disaster preparedness as an effort to reduce the risk of potential earthquake and tsunami."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebby Aprilyan Alhadi
"Wireless Mesh Network merupakan teknologi jaringan wireless yang dipercaya dapat meningkatkan peranan penting dalam wireless mobile network dimasa yang akan datang. Teknologi ini memiliki kemampuan mengkonfigurasi dan mengorganisasi dirinya sendiri, sehingga mampu membuat dan menjaga konektivitasnya serta memiliki jangkauan luas karena menggunakan system multihop. Dalam penulisan skripsi ini akan dibangun testsbed wireless mesh network tipe hybrid menggunakan perangkat mesh client dan mesh router dengan routing protocol AODV-UU dan UoBWinAODV. Mesh router dimodifikasi dengan menggunakan firmware opensource OpenWrt. Testbed tersebut digunakan untuk menguji performansi self configure, self healing serta parameter-parameter seperti throughput, latency dan jitter melalui beberapa skenario pengujian tertentu.

Wireless Mesh Network is a wireless network technology that trusted can increase important role in the future of wireless mobile network. Its has an ability in self configured and self organized, so that can make and maintain the connectivity and also has a large range because its used a multihop system. In this final project will be built a hybrid wireless mesh network testbed using a mesh client and mesh router device with AODV-UU and UoBWinAODV routing protocol. The mesh router device is modified using opensource firmware OpenWrt. The testbed will be used to test a self configure, self healing and also a network parameters such as throughput, latency and jitter performance through some of testing skenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51030
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Alhadi
"Pendahuluan: Stenosis kanal lumbal (SKL) adalah gangguan yang disebabkan oleh penyempitan kanal spinal. Derajat penyempitan kanal spinal dapat ditentukan oleh kriteria Herzog yang diukur dengan pemeriksaan MRI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui luaran klinis pasien SKL dengan berbagai derajat stenosis setelah dekompresi dan stabilisasi posterior.
Metode: Penelitian ini menggunakan studi kohort retrospektif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo dari bulan Agustus hingga September 2017 dengan teknik total sampling. SKL diklasifikasikan berdasarkan kriteria Herzog. Luaran klinis diukur dengan menghitung skor ODI sebelum operasi dan satu tahun setelah operasi.
Hasil: 39 subyek penelitian memiliki rerata usia 58,41±5,86 tahun dan terdiri dari 24 perempuan dan 15 laki-laki. Berdasarkan kriteria Herzog, subyek penelitian yang diklasifikasikan dalam derajat medium 12 (30,8%) dan severe 27 (69,2%). Nilai median skor ODI pada kelompok medium 57 dan severe 60. Setelah operasi, nilai median pada kedua grup turun menjadi 6. Secara statistik, terdapat perbedaan bermakna nilai skor ODI pada kelompok medium (p 0,002) dan kelompok severe (p 0,001), sebelum dan setelah operasi. Sementara itu, tidak ada hubungan bermakna antara skor Herzog dan ODI sebelum operasi (p 0,192) dan setelah operasi (p 0,249).
Diskusi: Luaran klinis pasien SKL tergolong baik karena skor ODI mengalami penurunan setelah tindakan dekompresi dan stabilisasi posterior sehingga tindakan tersebut mempengaruhi luaran klinis pasien SKL.

Background: Lumbar canal stenosis (LCS) is a disorder that caused by the narrowing of the spinal canal. The stage of narrowing is based on Herzog criteria measured from MRI examination. The aim of study was to know clinical outcomes of LCS patients in different stage of stenosis after decompression and posterior stabilization.
Methods: This research used retrospective cohort study design and carried out at Cipto Mangunkusumo General Hospital from August to September 2017 with total sampling technique. LCS was classified based on Herzog criteria. Clinical outcome was measured by counting The ODI score before the operative procedure, and one year after the operative procedure.
Results: All 39 subjects was 58.41±5.86 years old and consisted of 24 females and 15 males. Based on herzog criteria, the subjects are classified into medium 12 (30,8%) and severe stage 27 (69.2%). The median of ODI score at medium group was 57 and severe group 60. After operative procedure, the median of ODI score at each groups was decreased to 6. Statistically, there was a significant corelation bertween of ODI score in medium (p 0,002) and severe group (p 0,001), to pre and postoperative procedure. No significant correlation between herzog and ODI score preoperative (p 0,192) and postoperative (p 0,249).
Discussions: The clinical outcome of LCS patients is good because the ODI score decreases after decompression and posterior stabilization so the procedure affects clinical outcomes of LCS patients."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library