Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alan Sigit Fibrianto
Abstrak :
Abstrak
Penelitian ini mengangkat mengenai industri jasa yang dibangun dan digerakkan oleh masyarakat difabel secara mandiri dan berfokus pada proses hubungan industrial pada perusahaan industri jasa ojek difabel yaitu Difa City Tour dan Transport (DCTT), dan dianalisis menggunakan perspektif teori Bourdieu dan patron-klien. Tujuan penelitian adalah untuk menggali mengenai karakteristik, hubungan pimpinan dan karyawan, serta praktik sosial yang terbentuk dari kelompok difabel pada perusahaan DCTT dalam Proses Hubungan Industrial. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus tunggal dengan triangulasi sumber sebagai validitas data, serta menekankan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang mendasari terbentuknya habitus para difabel di DCTT: 1) Budaya Kompetitif, 2) Faktor Ketenagakerjaan, 3) Latar belakang kehidupan, 4) Ketimpangan Sosial, 5) Peluang Kerja, 6) Konstruksi masyarakat terhadap penyandang difabilitas, 7) Beragamnya jenis kedifabilitasan para penyandang difabel, 8) Kreativitas (ide/gagasan), 9) Support Stakeholders, 10) Hasrat untuk merubah hidup menjadi lebih baik. Modal penyandang difabilitas fisik di dalam DCTT sangat kuat, yang pertama memang karena mereka termasuk difabel dengan kategori ringan, modal sosial yang terbentuk kuat (adanya jaringan/ relasi, trust, resiprositas), modal ekonomi kuat (sponsor relasi dari jaringan pengusaha, anggota yang solid dalam proses industri, ketersediaan perlengkapan), modal budaya kuat (hadirnya modal intelektual yang progresif dalam melihat dan mengeksekusi setiap peluang, pembuatan aplikasi difaBike, promosi di media lokal maupun nasional melalui media televisi maupun radio), modal simbolik kuat (yang paling terlihat adalah kendaraan modifikasi yang unik, pengendara yang merupakan penyandang difabilitas fisik, simbol (logo sebagai branding) dan atribut (jaket, stiker pada armada DCTT, pamflet sebagai media promosi) sebagai pembentukkan identitas). Arena penyandang difabel menjadi tempat pertaruhan modal dan digunakan untuk mempertahankan status dan kedudukan DCTT di tengah-tengah masyarakat Kota Yogyakarta, di mana pertarungan dalam memperebutkan modal terjadi dalam 3 ranah yaitu, ranah industri, ranah sosial dan ranah kerja. Praktik sosial penyandang difabilitas fisik mewujud dalam kegiatan yang mereka lakukan dalam proses hubungan industrial DCTT di Yogyakarta. DCTT menjadi sebuah wadah pemberdayaan bagi kalangan difabilitas di Yogyakarta, Indonesia. Mereka bergerak secara independen, dari, oleh dan untuk masyarakat difabel.
Yogyakarta: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2018
360 UI-MIPKS 42:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Sigit Fibrianto
Abstrak :
Prasetyo Manunggal Karso merupakan salah satu dari sekian banyak aliran kepercayaan kejawen di Pulau Jawa. Prasetyo Manunggal Karso merupakan sebuah aliran kepercayaan yang mengajarkan ilmu kejawen dan terletak di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Layaknya aliran kepercayaan kejawen pada umumnya, Prasetyo Manunggal Karso memiliki beberapa pakem tersendiri dalam ajarannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, pencipta seluruh alam semesta. Tulisan ini berupaya untuk memaparkan seluk beluk ajaran aliran kepercayaan kejawen Prasetyo Manunggal Karso, mencakup latar belakang dan sejarahnya, kitab suci yang digunakan, pokok-pokok ajarannya, cara peribadatan, alat perlengkapan yang digunakan dalam ritual, tokoh pendiri, dan cara penyebaran ajaran. Analisis hasil menggunakan teori habitus dan reproduksi budaya Pierre Bourdieu. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji praktik budaya aliran kejawen Prasetyo Manunggal Karso, dengan metode deskriptif kualitatif, dengan informan kunci Bapak Toto Soeharto selaku pendiri sanggar paguyuban aliran kejawen Prasetyo Manunggal Karso di Boyolali. Hasil menunjukkan bahwa hadirnya aliran kejawen Prasetyo Manunggal Karso adalah sebagai sebuah wujud kekayaan budaya Indonesia, sebuah potret keberagaman dalam keberagamaan, serta merupakan corak khas budaya spiritual masyarakat Jawa sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia. Selain itu, Prasetyo Manunggal Karso memiliki makna menyatu, setia, dan hanya menyembah kepada satu Tuhan yang maha pencipta, serta belajar untuk membersihkan jiwa dan raga yaitu, suci hati, suci pikiran, dan suci tingkah laku. Suci berarti bersih, dan bersih sendiri merupakan bagian dari bentuk taat kepada Tuhan
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library