Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zaky
"Peran ekonomi rakyat (usaha kecil) dalam perkembangan ekonomi nasional semakin penting. Sebagai contoh dari peran usaha kecil dalam hal penciptaan lapangan kerja produktif, ada keyakinan terhadap penguatan Usaha Kecil (UK) didasarkan pada kenyataan bahwa UK merniliki kemampuan menyerap tenaga kerja dan mampu memberikan nilai tambah cukup besar. Selain itu, UK juga terbukti mampu bertahan di saat Indonesia mengalami krisis ekonomi tahun 1997/ 1998.
Tesis ini memfokuskan perhatian pada fungsi kapital sosial dalam komunitas pengerajin usaha kecil yang ada di Desa Bojong Indah. Pemilihan komunitas ini untuk dijadikan penelitian didasarkan pada berkembangnya kapital sosial yang ada pada komunitas ini, di mana ada hubungan timbal balik (resiprokal) antara pengusaha dan para pengerajinnya.
Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Dalam penelitian peneliti ingin menggambarkan bentuk-bentuk Kapital sosial antara pengusaha kecil dan pengerajin konveksi dan bentuk-bentuk kapital sosial yang terdapat di dalamnya. Selain itu agar mampu mengungkap secara mendetail mengenai peranan kapital sosial pada komunitas usaha kecil konveksi tersebut. Dengan demikian akan memahami pola pikir dan tindakan mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukan di komunitasnya. Untuk dapat mengungkap hal tersebut di atas, peneliti mengumpulkan data melalui bebcrapa cara yaitu; Studi dokumentasi, dan wawancara mendalam.
Yang menjadi fokus awal dari penelitian ini bagaimana komunitas usaha kecil konveksi tersebut mampu menyiasati kelemahan-kelemahan yang ada pada usaha kecil umumnya dapat berjalan dan bermanfaat baik itu bagi pengusahanya maupun bagi pengerajin yang terlihat di dalamnya, hal ini menandakan adanya hubungan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak (mutual benefit).
Definisi kapital sosiai yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua definisi (Fukuyama 2002, Turner 1999) yaitu, "Kapital sosial adalah sebagai serangkaian norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota kelompok, dan menimbulkan dorongan-dorongan yang meningkatkan potensi bagi pembangunan ekonomi dalam masyarakat dengan menciptakan dan mempertahankan hubungan sosial dan pola-pola dari organisasi sosial". Maka tesis ini berusaha menjawab kebenaran kerangka konsep tersebut melalui penelitian di Desa Bojong lndah, Kecamamn Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bentuk-bentuk kapital sosial yang ada pada komunitas usaha kecil konveksi ini sangat membantu memperlancar jalannya usaha. Adanya kepercayaan (trust) yang ada baik itu pada pedagang Pasar Tanah Abang terhadap pengusaha kecil konveksi maupun trust antara pengusaha dengan para pengerajinnya yang ada di Desa Bojong Indah tersebut. Bentuk kapital lainnya yaitu, jaringan kerja ( networking ) yang dijalin antara pengusaha kecil dengan para pedagang Pasar Tanah Abang dan networking yang dijalin antar para pengerajin konveksi. Bentuk kapital sosial yang terakhir adalah norma-norma ( norms ) yaitu peraturan-peraturan (tidak tertulis) yang terdapat dalam komunitas ini yang dapat menjaga antara hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang terlibat dalam usaha ini. Penelitian ini juga membahas tentang manfaat yang timbul dari usaha kecil konveksi ini. Diantaranya adalah manfaat ekonomi yang dirasakan oleh ke dua belah pihak. Manfaat ekonomi yang dirasakan pada komunitas usaha konveksi ini yaitu pemasukan penghasilan bagi semua pihak yang terlibat dalam usaha kecil konveksi ini dan terjalinnya hubungan harmonis antara pengusaha dan para pengerajinnya.
Tesis ini daiam kesimpulannya menegaskan kembali apa yang dikemukakan oleh Fukuyama bahwa kapital sosial adalah sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerja sama di antara mereka. Jika para anggota kelompok itu mengharapkan bahwa anggota-anggota yang lain akan berperilaku jujur dan terpercaya, maka mereka akan mempercayai. Fungsi kepercayaan ibarat pelumas yang membuat jalannya kelompok atau organisasi menjadi Iebih lancar dan efisien. Hal ini sekaligus merupakan implikasi teoritis dari temuan Iapangan yang ada pada komunitas usaha kecil konveksi. Di akhir tulisan, ada beberapa rekomendasi yang dimaksudkan agar bentuk-bentuk kapital sosial yang ada pada komunitas ini terus berkembang dan pada akhirnya dapat mensejahterakan semua pihak yang terlibat di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaky
"Proses manajemen pengetahuan (Knowledge Management Process) dan sistem manajemen pengetahuan (Knowledge Management System) merupakan proses dan media dalam mengelola pengetahuan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang memiliki tujuan untuk menjaga dan menyebarkan aset intelektual yang dimiliki sekaligus menjadi organisasi pembelajar (learning organization). knowledge management process dan knowledge management system merupakan bagian dari implementasi kebijakan Kemenkeu Corporate University yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017, namun masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh dan hubungan antara knowledge management process, Penggunaan knowledge management system dan learning organization. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivism, dimana menggunakan model UTAUT dalam menganalisis penggunaan KMS dan dimodifikasi dengan variabel knowledge acquisition, knowledge sharing dan knowledge application. Sedangkan dimensi-dimensi learning organization dari Watkins dan Marsick digunakan untuk menganailsis variabel learning organization. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan sebarkan kepada pegawai BPPK yang telah mengikuti e-learning manajemen pengetahuan, hasilnya didapatkan 156 kuesioner yang kembali dan dapat dianalisis lebih lanjut. Pengolahan dan analisis inferensial menggunakan Partial Least Square Structural Equation Model (PLS SEM) dengan aplikasi SmartPLS versi 3.2.9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara knowledge sharing terhadap penggunaan KMS, penggunaan KMS terhadap learning organization, knowledge sharing dan knowledge application terhadap learning organization. Selain faktor knowledge sharing, faktor lain yang mempengaruhi penggunaan KMS adalah Social Influence dan Facilitating Condition.

The Knowledge Management Process and Knowledge Management System are processes and media in managing knowledge in the Financial Education and Training Agency which has the aim of maintaining and disseminating intellectual assets owned as well as becoming a learning organization. The Knowledge Management Process and Knowledge Management System are part of the implementation of the Ministry of Finance Corporate University policies that have been implemented since 2017, but there are still obstacles in their implementation. This research wants to know the influence and relationship between Knowledge Management Process, use of Knowledge Management System and Learning Organization. This study uses a positivism approach, where the UTAUT model used in analyzing the use of KMS and modified with Knowledge Acquisition, Knowledge Sharing and Knowledge Application variables. Meanwhile, the dimensions of the Learning Organization from Watkins and Marsick are used to analyze the learning organization variables. Data was collected using a questionnaire and distributed to BPPK employees who have participated in knowledge management e-learning, the results obtained 156 questionnaires that were returned and could be analyzed further. Inferential processing and analysis using Partial Least Square Structural Equation Model (PLS SEM) with SmartPLS application version 3.2.9. The results showed that there was a significant relationship between Knowledge Sharing on the use of KMS, the use of KMS on Learning Organizations, Knowledge Sharing and Knowledge Application on Learning Organizations. In addition to the Knowledge Sharing factor, other factors that influence the use of KMS are Social Influence and Facilitating Conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Ahmad Zaky
"Penentuan alokasi saham menggunakan Mean-Variance Optimization membutuhkan estimasi dari return setiap saham yang akan dioptimasi. Proses estimasi return saham tersebut menjadi tantangan karena terlalu banyak faktor yang dapat memengaruhi return sehingga dapat memengaruhi kualitas keputusan dari hasil proses optimasi. Proses estimasi return ini biasanya bergantung kepada prediction error atau seberapa jauh predicted return dengan actual return. Padahal, minat investor dalam proses alokasi bobot saham adalah decision error atau seberapa jauh best predicted decision dengan best actual decision. Selain itu, proses estimasi return dengan konsiderasi decision error, atau biasa disebut Smart Predict-then-Optimize, sejauh ini belum mengeksplorasi beberapa auxiliary features selain momentum. Oleh karena itu, kontribusi dari penelitian ini adalah untuk feature engineering dalam proses Smart Predict-then-Optimize. Hasil penelitian menunjukkan dengan auxiliary feature dan parameter model tertentu, rata-rata return bulanan bisa mencapai 5.7% dengan confidence untuk break-even bisa mencapai 99% yakni peningkatan sebesar 8.5% dibandingkan dari algoritma Smart Predict-then-Optimize tanpa auxiliary features meskipun IHSG dan indeks mayor seperti IDX30, LQ45, dan KOMPAS100 tidak menunjukkan performa terbaiknya.

Stock allocation with Mean-Variance Optimization requires estimating stock returns, which is challenging due to numerous influencing factors that affect optimization quality. This process typically focuses on prediction error, while investors prioritize decision error. Moreover, the return estimation process that considers decision error, commonly referred to as Smart Predict-then-Optimize, has so far not explored several auxiliary features beyond momentum. Therefore, the contribution of this research is to test whether auxiliary features can improve the results from the Smart Predict-then-Optimize process. The research results show that, by using auxiliary features with specific model parameters, the average monthly return can reach up to 5.7%, with the confidence of break-even point can reach up to 99%, a 8.5% increase compared to the Smart Predict-then-Optimize algorithm without auxiliary features, even though the IHSG and major indices such as IDX30, LQ45, and KOMPAS100 did not show their best performance. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library