Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zaki
"Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option.
This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia."
2008
R.01.08.14 Zak a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option. This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia."
2008
S35337
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Tablet cepat hancur merupakan bentuk sediaan farmasi yang sedang berkembang saat ini karena karakteristik yang dimilikinya, yaitu dapat hancur di rongga mulut tanpa perlu dikunyah dan tanpa adanya bantuan air tambahan. Komponen penting dalam tablet cepat hancur adalah penghancur. Maltodekstrin dan pragelatinisasi pati singkong (PPS) merupakan eksipien yang dapat berfungsi sebagai penghancur. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan tablet cepat hancur menggunakan maltodekstrin DE 10-15 dan pragelatinisasi pati singkong dalam berbagai konsentrasi sebagai eksipien. Pati singkong dipragelatinisasikan hingga didapat PPS. Selanjutnya PPS dicampurkan dengan maltodektrin DE 10-15 untuk dibuat menjadi tablet cepat hancur dengan metode granulasi basah. Evaluasi tablet menunjukkan bahwa formula F yang mengandung maltodekstrin DE 10-15 sebesar 40% dan PPS sebesar 10% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur. Formula F memiliki kekerasan 3,39 kp, keregasan 0,74%, waktu pembasahan 7,87 detik dan waktu hancur 38,55 detik.

This study developed a novel fast disintegrating tablets. Maltodextrin DE 10-15 and pregelatinized cassava starch (PCS) with various concentration were used as tablet disintegrant. The PCS was obtained from pregelatinized process. The resulting PCS was then mixed with maltodextrin DE 10-15. The resulting mixture was then formulated into fast disintegrating tablet using wet granulation method. The obtained tablets were then evaluated. The evaluation showed that formula F which contained 40% maltodextrin DE 10-15 and 10% PCS have the best characteristic as fast disintegrating tablet. Formula F exhibited 3,39 kp of hardness, 0,74% of friability, 7,87 seconds of wetting time and 38,55 seconds of disintegration time."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Berdasarkan hal tersebut maka calon apoteker perlu dibekali pengetahuan dan pemahaman dalam penerapan peran profesinya di apotek. Atas dasar pemikiran tersebut, Program Profesi Apoteker Departemen Farmasi FMIPA bekerja sama dengan apotek Kimia Farma No. 96 dalam menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). PKPA tersebut berlangsung sejak 13 Februari - 22 Maret 2012. Adanya PKPA ini diharapkan calon apoteker dapat memahami kegiatan rutin, organisasi, manajemen dan pelayanan kesehatan secara langsung serta mampu menghayati peran dan tanggung jawab seorang apoteker di apotek.
Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang diselenggarakan oleh Program Apoteker Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan PT. Kimia Farma Apotek bertujuan untuk :
1. Memberikan pemahaman akan fungsi dan peranan apoteker dalam mengelola apotek secara profesional.
2. Menambah dan memperluas pengetahuan serta wawasan calon apoteker agar dapat mengaplikasikan teori yang telah didapat dengan mengamati secara langsung kegiatan rutin, organisasi, manajemen dan pelayanan kesehatan di apotek."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan memiliki satu Sekretariat Direktorat Jenderal dan empat direktorat. Salah satu diantaranya adalah Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan yang menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan terjangkau oleh masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar (Kementerian Kesehatan, 2010b). Untuk menjamin ketersediaan dan terjangkaunya obat dan perbekalan kesehatan maka diperlukan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang profesional salah satunya adalah apoteker. Apoteker merupakan profesi yang diperkenankan dalam penyediaan obat karena apoteker mempunyai kompetensi dan pengetahuan di bidang obat dan perbekalan kesehatan (Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, 2007). Mengingat pentingnya peran apoteker dalam menjamin obat dan perbekalan kesehatan maka calon apoteker perlu melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sehingga calon apoteker memperoleh gambaran nyata tentang peran apoteker di masyarakat secara umum dan di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan secara khusus, terutama di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertujuan agar calon apoteker :
1. Memahami mekanisme kerja, tugas pokok, dan fungsi dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
2. Memahami ruang lingkup kerja, tugas pokok, dan fungsi Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"PKPA merupakan salah satu sarana bagi calon apoteker untuk mendapatkan pengalaman praktis dan pemahaman yang lebih dalam tentang tugas dan fungsi Apoteker di industri farmasi. Oleh sebab itu Program Profesi Apoteker Universitas Indonesia menjalin kerjasama dengan PT. Abbott Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada calon Apoteker memperoleh pengalaman praktek kerja dengan menyelenggarakan PKPA yang dilaksanakan tanggal 8-30 Mei 2012.
Tujuan:
1. Mengetahui penerapan CPOB di PT. Abbott Indonesia.
2. Mengetahui dan memahami gambaran umum kegiatan di PT. Abbott Indonesia.
3. Mengetahui peran dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Peningkatan jumlah emisi karbon mendorong pemerintah Indonesia untuk menetapkan target bebas gas rumah kaca pada tahun 2060 dan membuat kebijakan penggunaan kendaraan listrik guna mendukung tercapainya target tersebut. Pada kendaraan listrik, baterai lithium-ion (Li-ion) berfungsi sebagai sumber tenaga utama. Namun, dalam proses penyimpanan dan penggunaan energi, baterai ini menghasilkan panas yang dapat menyebabkan suhu operasi melebihi 60℃, yang berpotensi menurunkan performa dan menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen termal yang efektif untuk menjaga suhu baterai dalam batas aman. Penelitian ini meneliti dan menguji Flat Loop Heat Pipe (FLHP) dengan fluida kerja air sebagai sistem pendinginan pasif untuk baterai ganda pada kendaraan listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode pengukuran kinerja FLHP dan mengetahui efisiensinya dalam manajemen termal baterai. Penelitian ini menggunakan FLHP dengan variasi rasio pengisian fluida, suhu pendingin, dan laju aliran pendingin pada kondensor. Dari penelitian ini, diketahui bahwa rasio pengisian optimal adalah 60%, yang memberikan performa termal terbaik dengan menjaga suhu operasi baterai pada kondisi ideal. Suhu pendingin optimal ditemukan pada 25°C dengan laju aliran pendingin optimal sebesar 1,5 liter per menit. Kombinasi ini memberikan efisiensi pendinginan terbaik, menjaga suhu baterai dalam batas aman, dan meningkatkan keselamatan serta kinerja baterai pada kendaraan listrik.

The increase in carbon emissions has prompted the Indonesian government to set a target of zero greenhouse gas emissions by 2060 and implement policies to promote the use of electric vehicles (EVs) to support this goal. In EVs, lithium-ion (Li-ion) batteries serve as the primary power source. However, during energy storage and usage, these batteries generate heat that can cause the operating temperature to exceed 60°C, potentially decreasing performance and causing damage. Therefore, an effective thermal management system is required to keep the battery temperature within safe limits. This study examines and tests a Flat Loop Heat Pipe (FLHP) with water as the working fluid as a passive cooling system for dual batteries in electric vehicles. The objective of this research is to develop a performance measurement method for FLHP and evaluate its efficiency in thermal management of the batteries. The study uses FLHP with variations in filling ratio, coolant temperature, and coolant flow rate at the condenser. The results indicate that the optimal filling ratio is 60%, providing the best thermal performance by maintaining the battery's operating temperature within the ideal range. The optimal coolant temperature was found to be 25°C with an optimal coolant flow rate of 1.5 liters per minute. This combination offers the best cooling efficiency, keeping the battery temperature within safe limits and enhancing the safety and performance of the batteries in electric vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Ahmad Zaki
"Penguranan hambatan dengan menambahkan larutan aditif telah banyak diteliti. Penambahan sekam padi pada aliran dalam pipa dilakukan dalam penelitian ini. Menggunakan tiga buah pipa yaitu pipa bulat dan dua buah pipa spiral dengan masing-masing P/Do 3.1 dan 7.3. penelitian dilakukan dengan variasi perbedaan konsentrasi sekam padi yaitu 500 ppm dan 1000 ppm. Dari penelitian menunjukan larutan yang diteliti merupakan fluida Newtonian. Hasil menunjukan pengurangan koefisien gesek berbanding lurus dengan jumlah konsentrasi yang dimasukan. Penurunan hambatan pada konsentrasi 500 ppm pada pipa bulat sebesar 0.619 -9.795 terjadi pada aliran turbulen. pada pipa spiral dengan P/Do 3.1. untuk konsentrasi 500 ppm menghasilkan pengurangan hambatan gesek sebesar 3.366 -7.335 . Dan pada konsentrasi 1000 ppm pengurangan hambatan gesek yang didapat adalah sebesar 6.701 - 12.384 . dan pada pipa spiral dengan P/Do 7.3. untuk konsentrasi 500 ppm menghasilkan pengurangan hambatan yang didapat sebesar 4.399 - 10.561 . dan pada konsentrasi 1000 ppm hasil yang didapat hambatan gesek mengalami pengurangan sebesar 5.791 - 15.789.

This thesis examine constraint resistance by adding additive solutions, which is rice husk. It analyze pipe flow friction by using three pipes round pipe and two spiral pipes with each P Do are 3.1 and 7.3. The research uses two variation of rice husk concentration, which are 500 ppm and 1000 ppm. This research also uses Newtonian fluid. The result shows that the reduction of friction coefficient is directly proportional with the amount of concentration included. Drag reduction at 500 ppm concentration in a round pipe occurs 0.619 9.795 in turbulent flow. In P Do 3.1 spiral pipe with 500 ppm concentration, the friction has been reduced by 3.366 7.335 . Meanwhile, the drag reduction obtained in similar spiral pipe with 1000 ppm concentration is 6,701 12,384 . In P Do 7.3 spiral pipe with 500 ppm concentration, the friction has been reduced by 4.399 10.561 . Whereas in similar pipe with 1000 ppm concentration, the friction decreases by 5.791 15.789."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Sebagai salah satu ibukota terpadat di dunia, Jakarta mengalami kenaikan populasi yang cepat setiap tahunnya yang sejalan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Masalah muncul ketika Jakarta dinobatkan sebagai salah satu kota yang tidak nyaman dalam hal mengemudi berdasarkan Indeks Kepuasaan Pengemudi yang dirilis oleh Waze (3,37 dari 10) dan sekitar 98 ribu kecelakaan terjadi sepanjang tahun 2017. Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) bertujuan untuk meningkatkan performa pengemudi dan keselamatan berkendara. ADAS dapat memberikan peringatan dan melakukan intervensi yang dibutuhkan ketika menghadap situasi tertentu. Dua dari fitur yang diangkat pada penelitian ini adalah Forward Collision Warning (FCW) dan Lane Departure Warning (LDW). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur penerimaan pengemudi terhadap penggunaan sistem dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pengemudi untuk mengadopsi suatu teknologi. Melalui hasil penelitian didapatkan tiga variabel laten dengan dua belas variabel terukur yang menjadi faktor pengaruh terhadap keinginan pengemudi untuk menggunakan sistem. Rekomendasi untuk meningkatkan penerimaan pengemudi menjadi bagian akhir yang didapatkan berdasarkan evaluasi terhadap variabel yang tidak signifikan.

As one of the most populous capitals in the world, Jakarta experiences rapid population growth every year which is followed by increasing number of vehicles rapidly too. The problem arise when Jakarta was named as one of the cities not comfortable to drive based on Driver Satisfaction Index 2016 released by Waze (3,37 out of 10) and around 98 thousands accidents occurred in 2017. Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) aims to enhance driver performance and improve safety. ADAS can alert and intervene as needed when facing certain situations. Two systems were investigated in this study, Forward Collision Warning and Lane Departure Warning. Therefore, the purpose of this research was to measure driver acceptance using these systems and discovered the factors that affecting behavioral intention to adopt the systems. Through the results of the study found three latent variables with twelves measured variables that are influential factors on the driver`s intention to use the systems. Recommendations for increasing driver acceptance become the final part obtained based on evaluation of variables that are not significant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>