Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Syafii
Abstrak :
Citra Megavoltage Computed Tomography (MVCT) dapat digunakan sebagai modalitas adaptive planning setelah diregistrasi ke citra Kilovoltage Computed Tomography (KVCT). Hasil adaptive planning pada penelitian terdahulu pada teknik penyinaran konvensional diketahui bahwa adaptive planning dapat mengkoreksi dosis pada PTV dan OAR menjadi lebih optimal, namun pada sebagian kasus, adaptive planning tidak memberikan keuntungan. Sayangnya, penelitian mengenai penggunaan MVCT pada teknik penyinaran fraksinasi rendah (hipofraksinasi) dan dosis tinggi belum banyak dilakukan. Penelitian ini difokuskan untuk mengevaluasi penggunaan MVCT pada 9 pasien kasus kanker hati hipofraksinasi dosis tinggi teknik Stereotactic Body Radiation (SBRT) dengan dosis perfraksi 3-8 Gy dalam 4-10 fraksi. Citra MVCT diregistrasi ke KVCT untuk mendapatkan contour sehingga dapat digunakan untuk modalitas planning. Citra MVCT juga dikirim ke Linac untuk planning untuk mengetahui efek perpindahan pasien Tomoterapi ke Linac. Hasil planning dianalisis menggunakan parameter HI, CI, dan GI. Nilai CI didapatkan pada rentang 0,7-1 (0,95 ± 0,063), nilai HI dalam rentang 0,02-0,53 (0,16 ± 0,12) dan nilai GI dalam rentang 2,6-8,24 (4,09 ± 1,57). Nilai indeks gamma pada keseluruhan planning dengan kriteria DD 3% DTA 3mm sebesar (95,4 ± 5,6). Secara umum, MVCT dapat digunakan untuk adaptive planning dengan perbedaan sebaran dosis PTV dan OAR tidak jauh berbeda dengan hasil planning KVCT pada kasus kanker hati. Perpindahan pasien dari Tomoterapi ke Linac dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan capaian dosimetri Tomoterapi ......Many researchers have been proposing Megavoltage Computed Tomography (MVCT) image as adaptive planning modality recently. The adaptive planning results using MVCT in the previous study noted that adaptive planning could optimize the dose in PTV and reduce the OAR dose, but in some cases, adaptive planning did not provide benefits. Unfortunately, research on the use of MVCT in low fractionation radiation techniques (hypofractionation) and high doses have not been widely investigated. This study focused on evaluating the use of MVCT in 9 Hepatocellular Carcinoma (HCC) patients with high-dose hypofractionation using Stereotactic Body Radiation (SBRT) technique (dose/fraction was 3-8 Gy in 4-10 fractions). The MVCT images then registered to Kilovoltage CT (KVCT) for contouring. The MVCT as well as KVCT also have been sent to the Linac planning station to mimic the clinical use of transfer patient treatment from Tomotherapy to Linac. The final plans were analyzed using HI, CI, and GI parameters. CI values found in the range 0.7-1 (0.95 ± 0.063), HI values in the range 0.02-0.53 (0.16 ± 0.12) and GI values in the range 2.6-8.24 (4.09 ± 1.57). The gamma passing rate for the overall planning with a 3% DD 3% DTA criteria is (95.4 ± 5.6). Generally, it was concluded that MVCT could be used for adaptive planning with differences in the distribution of PTV and OAR doses were not much different from the KVCT planning results for HCC cases. Transfer of patients from Tomotherapy to Linac can be done while maintaining the performance of Tomotherapy dosimetry
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ahmad Syafii
Abstrak :
Keberadaan sistem panas bumi dapat diperkirakan dengan melihat manifestasi yang muncul di permukaan tanah akibat adanya struktur geologi, seperti sesar/patahan pada daerah potensi panas bumi. Untuk mengetahui keberadaan struktur patahan di lapangan ?DAS? digunakan metode gravitasi. Dalam metode gravitasi terdapat metode lanjutan untuk mengidentifikasi patahan, yaitu FHD (First Horizontal Derivative) dan SVD (Second Vertical Derivative). Metode tersebut memanfaatkan turunan dari nilai anomali gravitasi. Output dari metode tersebut adalah peta kontur yang menunjukkan keberadaan suatu patahan. Terdapat delapan patahan yang teridentifikasi oleh metode FHD dan SVD, tujuh patahan merupakan patahan normal dan satu patahan merupakan petahan naik. Hasil tersebut diintegrasikan dengan data pendukung, seperti data MT, geologi, geokimia, data sumur dan model sintetik. Dari data-data tersebut dapat dibuat model densitas dan model konseptual sistem panas bumi daerah ?DAS?. Model densitas menunjukkan densitas clay cap sebesar 2,25 gr/cm3, densitas reservoir sebesar 2,41 gr/cm3, dan densitas heat source sebesar 2,81 gr/cm3. Berdasarkan model konseptual, fumarol dan mata air panas SPG merupakan zona upflow, sedangkan mata air panas BB 1 dan BB 2 merupakan zona outflow. ...... The existence of geothermal system can be assessed by identifying distribution of manifestations that appears on the surface. The manifestations appear because of geology structure, like fault structure on geothermal potention area. Gravity method is used to knowing the exsistence of fault structure on ?DAS field. In gravity method, there are the advanced methods to identify fault. They are FHD (First Horizontal Derivative) and SVD (Second Vertical Derivative). Those methods use derivative of gravity anomaly value. The output of FHD and SVD is contour map that indicates the exsistence of fault. There are eight faults identified by FHD and SVD, they are seven normal faults and a reverse fault. The FHD and SVD contour map will be integrated with other support data, such as resistivity section of MT, geology data, geochemistry data, thermal gradient data, and sintetic model. Those data result density model and conseptual model of ?DAS? field geothermal system. Density model show the density of clay cap is 2,25 gr/cm3, reservoir is 2,41 gr/cm3, and heat source is 2,81 gr/cm3. Base on conseptual model, fumarole and hot spring SPG are upflow zone, while hot springs BB 1 and BB 2 are outflow zone.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library