Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Fortunata Karim
"Dinamika periostin, protein matriks ekstraseluler jaringan ikat yang berperan sebagai regulator homeostasis struktural dan fungsional, ditemukan dalam cairan krevikuler gingiva (CKG) saat kondisi inflamasi maupun sehat. Pada kasus borderline, pemeriksaan secara biomolekuler dapat membantu meminimalisasi keparahan penyakit, risiko dan kerugian pasien dalam perawatan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan perbedaan tingkat periostin sebelum dan sesudah terapi skeling dan penghalusan akar gigi (SPA) pada pasien periodontitis stage II grade A, serta hubungan antara tingkat periostin dengan kedalaman poket periodontal - PPD dan perdarahan saat probing - BOP. Sampel CKG dari enam subjek sehat [BOP (-)] dan 25 pasien periodontitis stage II grade A [PPD 4 - 5 mm, BOP (+)] usia 26 - 55 tahun di RSKGM FKG UI, Jakarta, diambil saat baseline (D0), dan dilanjutkan untuk kelompok periodontitis saat satu minggu (D1), dua minggu (D2), dan empat minggu (D3) pascaterapi SPA menggunakan paper point. Dilakukan juga pengukuran PPD dan BOP saat D0 dan D3. Tingkat periostin diamati menggunakan metode RT-PCR kuantitatif dalam 45 siklus. Nilai p<0,05 dinyatakan signifikan. Saat inflamasi, tingkat periostin ditemukan menurun, namun setelah terapi SPA, periostin meningkat dalam satu minggu (p<0,05), dua minggu (p<0,05), hingga empat minggu (p<0,05), sejalan dengan temuan klinis perbaikan PPD dan BOP. Perubahan tingkat periostin mengkonfirmasi penyembuhan jaringan pascaterapi SPA pada kasus periodontitis stage II grade A.

The dynamics of periostin, a connective tissue extracellular matrix protein that acts as a regulator of structural and functional homeostasis, is detected in gingival crevicular fluid (GCF) during both inflammatory and healthy conditions. In borderline cases, biomolecular examinations can help minimize the severity of the disease, the risk, and the loss of patients in treatment. The aim of this study was to obtain differences in the levels of periostin before and after treatment of scaling and root planing (SRP) in patients with stage II grade A periodontitis, as well as its relationship with the depth of the periodontal pocket - PPD and bleeding on probing - BOP. Samples from GCF of six healthy subjects [BOP (-)] and 25 stage II grade A periodontitis patients [PPD 4-5 mm, BOP (+)] aged 26 - 55 years at RSKGM FKG UI, Jakarta, were taken at baseline (D0), and continued for the periodontitis group at one week (D1), two weeks (D2), and four weeks (D3) after SRP treatment by using paper points. PPD and BOP measurements were also taken at D0 and D3. Periostin levels were observed using qRT-PCR methods in 45 cycles. A value of p <0.05 was stated as significant. During inflammation, the level of periostin was found to decrease, but after SRP therapy, periostin increased in one week (p <0.05), two weeks (p <0.05), up to four weeks (p <0.05), in line with the clinical finding improvement of PPD and BOP. Periostin level changes confirmed healing of periodontal tissue after SRP therapy in stage II grade A periodontitis cases."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Fortunata Karim
"Skripsi ini melaporkan penelitian deskriptif potong lintang mengenai ukuran panjang basis kranila anterior (S-N) dan bidang horizontal Frankfort (FHP) anak usia 11-16 tahun melalui pengukuran linear 202 sefalogram lateral digital yang didapat dari sebuah laboratorium klinik di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan ukuran rerata panjang S-N anak usia 11-13 tahun laki-laki 62.32 ± 3.36 mm dan perempuan 60.86 ± 3.30 mm, sedangkan anak usia >13-16 tahun laki-laki 63.92 ± 3.04 mm dan perempuan 60.82 ± 3.01 mm. Ukuran rerata panjang FHP anak usia 11-13 tahun laki-laki 69.52 ± 4.86 mm dan perempuan 70.08 ± 4.56 mm, sedangkan anak usia >13-16 tahun laki-laki 72.51 ± 3.47 mm dan perempuan 69.21 ± 3.40 mm. Pertumbuhan S-N pada anak usia 11-16 tahun tampak stabil, sedangkan pertumbuhan FHP mengikuti teori percepatan pertumbuhan remaja.

This paper reports a cross-sectional descriptive research about the length of anterior cranial base (S-N) and Frankfort horizontal plane (FHP) in children aged 11-16 years old through linear measurement of 202 digital lateral cephalograms from a clinical laboratory in Jakarta. Results showed that the S-N average in children aged 11-13 years old for boys are 62.32 ± 3.36 mm and girls 60.86 ± 3.30 mm, while in >13-16 years old group, the boys’ average was 63.92 ± 3.04 mm and girls’ was 60.82 ± 3.01 mm. The FHP average in children aged 11-13 years old for boys was 69.52 ± 4.86 mm and girls 70.08 ± 4.56 mm, while in >13-16 years old group, the boys’ average was 72.51 ± 3.47 mm and girls’ was 69.21 ± 3.40 mm. The growth of S-N in children aged 11-16 years old is stable, while the growth of FHP follows the pubertal growth spurt theory."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library