Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Haryanto
"Relief gana mulai muncul pada candi-candi masa klasik tua di Jawa Tengah, seperti Dieng dan Gedong Songo. Pada candi candi tertua di Jawa Tengah ini, gana hanya muncul sangat sedikit. Penggambaran relief gana mulai berkembang pesat pada candi_-candi di Jawa Tengah selatan sekitar abad ke-8-10 M. Ketika pusat kerajaan berpindah ke Jawa Timur, tradisi penggambaran gana dalam bentuk relief masih juga muncul meski dengan frekuensi yang tidak terlalu banyak. Gana, tidak hanya digambarkan dalam bentuk relief di candi-candi melainkan dipahatkan pula pada yoni, dengan posisi menyangga carat Yoni. Berdasarkan bahan dasar pembuatannya, relief gana ada yang dibuat dari batu dan ada pula dari tanah liat. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis. Relief gana ditelaah dari segi variasi bentuk hingga makna penggambarannya. Penyelusuran relief gana di Jawa Timur meliputi l3 candi di Jawa Timur, relief gana yang ada di Museum serta relief gana pada yoni yang masih in sitar, di Jebuk, Kediri, Sementara sebagai data banding, sekitar 15 candi di yogyakarta dan Magelang juga dikunjungi. Penelusuran makna penggambaran gana meliputi literatur tentang candi-candi di India, naskah Jawa kuna, prasasti dan literatur sejarah eni dan kebudayaan Jawa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa relief gana pada masa klasik tua di Jawa Tengah, umumnya digambarkan dengan sikap khas, yakni posisi tangan menyangga, naturalis, ekspresi biasa atau tersenyum, alat kelamin tidak diperlihatkan. Pada masa kemudian, yakni klasik muda di Jawa Timur. Frekuensi penggambaran gana pada candi tidak sebanyak di Jawa Tengah. Relief gana juga digambarkan berbeda dengan masa Jawa Tengah, yakni dengan ciri khas, penggambaran relief secara kaku dan pipih dengan sudut pandang meyamping, ekspresi menyeramkan dan alas kelamin yang selalu diperlihatkan. Bentuk relief gana yang pipih dan kaku di Jawa Timur merupakan pengaruh dari seni wayang kulit yang tengah berkembang pesat. Agaknya pengaruh seni Indonesia lama sangat kuat mempengaruhi tradisi penggambaran relief. Pada relief gana, selain digambarkan kaku dan pipih, juga digambarkan ekspresi wajah yang menyeramkan. Tradisi penggambaran wajah gana yang menyeramkan dan alat kelamin yang diperlihatkan, tidak popular di India maupun di Jawa Tengah. Ekspresi wajah yang scram dan penggambaran alat kelamin, mengingatkan pada tradisi prasejarah yang menganggap bahwa wajah seram dan alat kelamin merupakan simbol penolak bala yang utama, terutama mengusir roh-roh jahat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto
"Penelitian ini berfokus pada hubungan Jepang - Indonesia dalam penandatanganan Japan- Indonesia Economic Partnership Agreement (Jl-EPA). Perjanjian ini ditandatangani bulan Agustus 2007 di Jakarta dan menjadi babak baru keijasama ekonomi Jepang - Indonesia yang tersusun secara komprehensif.
Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi kepentingan Jepang dan Indonesia dalam penandatanganan peljanjian. Penulis mengidentifikasi apa potensi Indonesia dibandingkan mitra Jepang yang lain.
Penulis menemukan tiga hal dalam hal ini, yaitu (1) Jepang ingin menjaga stabilitas perekonomian Jepang dan kawasan; (2) Jepang memandang Indonesia sebagai negara dengan cadangan gas yang cukup besar, padahal selama ini Jepang juga dikenal sebagai importir gas terbesar di dunia; dan (3) Jepang ingin meningkatkan perdagangan dengan Indonesia.
Di sisi yang lain, Indonesia memandang Jepang sebagai mitra terpenting dalam perekonomian. Jepang dan Indonesia menjalin hubungan lebih dari 50 tahun dalam banyak bidang, terutama perekonomian, pendidikan dan budaya. Tetapi hubungan yan erat ini menjadi renggang setelah krisis ekonomi 1997-1998. Penulis mengidentifikasi tiga kepentingan Indonesia dalam penandatangana JIEPA, yaitu (1) meningkatkan perdagangan dengan Jepang; (2) mengembalikan Jepang sebagai investor terbesar bagi Indonesia; dan (3) mengharapkan program capacity building dari Jepang untuk industri di Indonesia.

This research focus on Japan - Indonesia relations after signing Japan- Indonesia Economic Partnership Agreement (Jl-EPA). The partnership signed on August, 2007 and has became the most complete agreement between two countries.
This research try to identify Japan and Indonesia interest on Jl-EPA, mainly on political economy interest.
We found three Japan interest (I) Japan try to keep Japan and region stability on economy; (2) Japan look Indonesia as potential partnership for Japan energy source, mainly LNG; and (3) Japan try to enhance trade cooperation with Indonesia.
On the other side. Indonesia look Japan as the most important partner in economy. Japan and Indonesia has close relationship for the long time. But Its broken by 1997/1998 crisis. Indonesia bas three interest, (1) Increasing trade between two countries; (2) persuade Japan become investor; and (3) capacity building program for Indonesian industries.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto
"Bervariasinya penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul membuat laporan SP2TP sebagai keluran dari SIMPUS menjadi terhambat. Dalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul terdapat hambatanhambatan yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan baik agar tidak semakin kompleks. Evaluasi SIMPUS di Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode HOT-fit digunakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan kendala dalam implementasi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, observasi pada Puskesmas dan dokumentasi tertulis kegiatan penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health. Hasil penelitian menunjukkan SIMPUS IHIS dan e-Health sudah digunakan seluruh Puskesmas di Kabupaten Bantul. Faktor organisasi memberikan pengaruh terhadap berjalannya sistem, komitmen Kepala Puskesmas tidak dijabarkan dalam bentuk operasional teknis seperti pembentukan tim SIK dan tidak dibuatnya SOP dalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health.

The variations in the application of SIMPUS IHIS and e-Health in Bantul detain SP2TP reports as the output of SIMPUS. There are obstacles in the application of SIMPUS IHIS and e-Health in Bantul that need to be considered and dealt with in order not to become more complex. The evaluation of SIMPUS in Bantul using HOT-fit method is used to determine the effectiveness of implementation and the constraints in implementation. The research uses both qualitative research and quantitative research. Data was collected through in-depth interviews, questionnaires, observation and written documentations on the SIMPUS IHIS and e-Health application. The results shows that SIMPUS IHIS and e-Health have been used in all Puskesmas in Bantul. Organizational factors impact the run of the system, head of the health center's commitment is not described in technical operations such as forming SIK team and SIMPUS IHIS and e-Health SOP is not determined.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto; Eko Virgianto
"ABSTRAK
Semenjak dikeluarkannya peraturan pemerintah pada akhir
tahun 1990 tentang pengadaan cengkeh melalui tataniaga yang
diatur pelaksanaannya oleh BPPC (Badan Penyangga dan Pemasa
ran Cengkeh), industri rokok mengalami masa?masa yang sangat
sulit. Ditambah lagi dengan kebijaksanaan mengenai masalah
cukai, harga eceran, isi dalam setiap kemasan, gencarnya
himbauan untuk tidak merokok dan juga adanya kelesuan pasar
pada tahun 1991 menambah kesulitan bagi industri ini.
Akibat adanya kondisi yang tidak menguntungkan ini,
posisi dari PT Djarum Kudus tingkatannya menurun menjadi
kelompok menengah - besar. Hal ini dikarenakan produksinya
pada tahun 1991 menjadi 28,2 milyar batang atau dibawah 30
milyar batang (batas dan kelompok dan pabrik rokok besar).
Untuk menghadapi masa?masa sulit tersebut, PT Djarum
Kudus dituntut meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
pengelolaan sumber daya yang ada. Dalam memasarkan produknya,
distribusi sebagai salah satu bagian dari pemasaran memegang
peranan yang sangat penting karena menyangkut tingkatan
service yang diberikan kepada konsumen dalam menyalurkan
produknya. Selain itu juga karena distribusi mempunyai
struktur biaya yang tidak kecil.
Dalam mencapai sistem distnibusi yang efisien diperlukan
suatu metode yang dapat mengatur perencanaan distnibusi rokok
secara baik. Dalam kaitan ini, salah satu alternatif yang
dapat dipergunakan adalah penggunaan metode kuantitatif dalam
menangani berbagai masalah. Integer Linear Programming dan
Economic Order Quantity yang merupakan salah satu model
management Science merupakan disiplin ilmu yang tujuannya
mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan
memperhatikan kendala yang ada.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk
mengetahui sampai seberapa jauh Integer Linear programming
dan Economic Order Quantity dapat digunakan sebagai dasar
untuk meningkatkan efisiensi pada bidang distribusi khususnya
pada Pusat Perwakilan Rokok (PPR) Djarum Jakarta. penerapan
Integer Linear Programming terutama digunakan dalam bidang
transportasi yaitu pemilihan jenis kendaraan truk dan Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta ke agen-agen tunggal maupun agen
banyak. Sedangkan Economic Order Quantity digunakan dalam
menentukan besarnya order dan kudus ke Pusat Perwakilan
Rokok Jakarta.
Aplikasi Integer Linear Programming dan Economic Order
Quantity pada Pusat Perwakilan Rokok Djarum Jakarta memberi
kan solusi yang cukup besar bedanya dibandingkan dengan
sebelumnya. Pada biaya transportasi terjadi peningkatan
efisiensi hingga 24%. Sedangkan pada biaya pemesanan dan
Periyimpanan terjadi peningkatan efisiensi hingga 9%.
Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan Integer Linear Programming dan Economic
Order Quantity
Sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi biaya distnibusi.
untuk itu diharapkan penerapan Integer Linear Programing dan
Economic Order Quantity ini tidak hanya digunakan pada Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta tapi juga pada Pusat Perwakilan
Rokok lainnya yang dimiliki PT Djarum Kudus."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library