Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrida
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Afrida
"Dimetil karbonat adalah bahan kimia penting dalam industri yang berperan dalam reaksi alkitasi dan alkoksikarbonitasi. Dimetil karbonat digunakan sebagai pengganti dimetil sulfat ataupun metil halida yang bersifat beracun dan korosif. Dimetil karbonat disintesis dari urea dan alkohol menggunakan katalis senyawa lantanum yang memiliki sifat asam keras berdasarkan prinsip Asam Basa Keras Lunak. Reaksi dilakukan dalam autoclave dengan variasi suhu pemanasan dan distirer selama 6 jam kemudian dilakukan hal yang sama untuk variasi jumlah mol katalis dan reaktan. Produk yang terbentuk dikarakterisasi dengan kromatografi lapis tipis (KLT), GC, FT-IR, dan GC-MS. Hasil uji menunjukan tidak terbentuknya produk dimetil karbonat selama reaksi berlangsung."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S54243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lena Afrida
"Konsep tata atur fisik lingkungan adalah cara menuju solusi yang ingin dicapai pada masa ke depan terhadap suatu obyek untuk memberikan pengaruh pada subyek. Sekolah khusus menjadi lingkungan pendidikan dan perawatan baik apabila memenuhi tujuan terhadap anak didik. Metode yang digunakan observasi langsung, mengamati, menganalisa kemudian memperbandingkan sesuai pembahasan arsitektural terhadap sekolah khusus. Kesimpulan akhir menunjukkan pengaturan fisik pada bangunan sekolah khusus memberikan pengaruh atas pembentukan perilaku anak autis. Pembentukan perilaku ini disertai dukungan rangsangan dari subyek pendukung terdekat yaitu guru, terapis serta keluarga. Pengaturan fisik dapat diterapkan pada lingkungan lain dimanapun anak autis memiliki kebutuhan atas perawatan dan pendidikan.

The physical setting of environment's concept is the way for reaching the future solution to an object for giving influence to the subject. Special needs school become the good schooling and healing environment if they could fulfill the purpose for pupils. The used method are direct observe, analyze then compare the school based on the architectural studies. The conclusion indicate that the physical setting of school building give influence for shaping autistic child behavior. The shaping must be support by the stimulating another subject, they are teacher, therapist and family. These physical setting can be applied to another environment wherever the autistic child needs for schooling and healing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51607
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monalisa Afrida
"Ligan 4?-(2-thienyl)-2,2?-6?,2?-terpyridine telah berhasil disintesis menggunakan metode Kröhnke. Hasil yang diperoleh berupa padatan kuning sebesar 34 % dan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Visible, spektrofotometer IR dan Spektrometer NMR. Ligan kemudian dikompleksasi dengan ion Zn2+ membentuk kompleks [Zn(4?-(2-thienyl)-2,2?:6?,2?-terpyridine)(NO3)2]. Aplikasi senyawa kompleks ini sebagai fluorosensor tipe on-off untuk logam berat dilakukan dengan menggunakan spektrofluorometer. Hasil studi menunjukkan bahwa senyawa kompleks [Zn(4?-(2 thienyl)-2,2?:6?,2?-terpyridine)(NO3)2] dapat dijadikan fluorosensor untuk ion Cu2+ karena penambahan ion ini menyebabkan penurunan intensitas fluoresensi dan pergeseran puncak serapan maksimum senyawa kompleks secara signifikan dibanding ion-ion logam lain seperti Mn2+, Fe2+, Co2+, Ni2+, Cd2+ dan Hg2+. Hal ini diperkirakan dapat terjadi karena kestabilan logam Cu dan ligan 4?- (2-thienyl)-2,2?-6?,2?-terpyridine yang lebih tinggi daripada senyawa kompleks [Zn(4?-(2-thienyl)-2,2?:6?,2?-terpyridine)(NO3)2] sehingga penambahan ion Cu2+ dapat mensubtitusi atom pusat senyawa kompleks tersebut dan menghasilkan senyawa baru yang bersifat non-fluoresens. Senyawa kompleks [Zn(4?-(2-thienyl)- 2,2?:6?,2?-terpyridine)(NO3)2] dapat mendeteksi ion Cu2+ secara selektif hingga konsentrasi 10-6 M.

Ligand 4?-(2-thienyl)-2,2?:6?,2?-terpyridine has been synthesized using Kröhnke method. The solid yellow precipitate was 34 % and characterized by UV-Visible spectrophotometer, Infrared spectrophotometer and NMR spectrometer. This ligand has been coordinated to Zn2+ ion to form [Zn(4?-(2-thienyl)-2,2?:6?,2?- terpyridine)(NO3)2] complex. The application of this complex as on-off fluorosensor for heavy metal was studied by using spectrofluorometer. This study revealed that [Zn(4?-(2-thienyl)-2,2?:6?,2?-terpyridine)(NO3)2] complex can be used as fluorosensor for Cu2+ ion since this ion quenched the fluorescence intensity and shifted the fluorescence maxima of the complex significantly compared to other metal ions such as Mn2+, Fe2+, Co2+, Ni2+, Cd2+ dan Hg2+. The fluorescence shift is happened due to the complex stability of Cu complex is higher than Zn complex. Therefore, the addition of this metal can substitute the central atom of the complex and form the new non-fluorescent compound. [Zn(4?-(2-thienyl)-2,2?:6?,2?- terpyridine)(NO3)2] complex can detect Cu2+ ion selectively up to concentration 10-6 M."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Filda Ayu Afrida
"Dalam sistem komunikasi WLAN, peran antena merupakan elemen penting berfungsi sebagai pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik yang berisi informasi-informasi dari media kabel ke udara atau sebaliknya. Teknologi nirkabel dengan standar IEEE 802.11 dan berdasarkan peraturan KOMINFO 2019 menuntut memiliki antena yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah-ubah. Antena yang digunakan dalam jaringan WLAN disesuaikan dengan lingkup jangkauan yang diharapkan. Antena polarisasi melingkar adalah pilihan paling jelas bagi peneliti dimana dapat mengatasi kelemahan pada polarisasi linier, seperti, kerugian akibat ketidaksesuaian polarisasi, kerentanan terhadap efek multipath dan fading, rotasi Faraday, dan kondisi cuaca buruk. Untuk memenuhi perkembangan teknologi saat ini jenis antena mikrostrip adalah solusi yang baik, karena memiliki beberapa keunggulan seperti bentuk yang sederhana, bobot yang ringan, pembuatan yang mudah dan biaya yang murah.
Pada buku tesis ini diusulkan antena mikrostrip yang dapat rekonfigurasi polarisasi dengan menggunakan U-slot pada frekuensi 2,4 GHz untuk aplikasi WLAN. Teknik U-slot yang disisipkan pada patch antena membuat pengaruh hasil polarisasi menjadi melingkar kiri atau kanan. Diusulkan rekonfigurasi polarisasi antena mikrostrip dengan menggunakan dua (2) buah switching on dan off yang dinyalakan salah satu maupun bersamaan. Simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa antena 1 dan antena 2 memiliki polarisasi linier (LP), antena 1 memiliki bandwidth 75 MHz (2,40 GHz – 2,48 GHz) dan antena 2 memiliki bandwidth 77 MHz (2,40 GHz – 2,48 GHz) dengan batasan nilai S- parameter ≤­9,54 dB. Antena 3 memiliki polarisasi melingkar LHCP (left-hand circular polarized) dengan nilai bandwidth 133 MHz (2,35 GHz – 2,48 GHz) dan antena 4 memiliki polarisasi melingkar RHCP (right-hand circular polarized) dengan nilai bandwidth 133 MHz (2,39 GHz – 2,48 GHz) pada batasan Axial Ratio (AR) ≤3. Hasil pengukuran yang diperoleh pada antena 1 dan antena 2 memiliki polarisasi linier, dimana antena 1 memiliki nilai bandwidth sebesar 85 MHz (2,39 GHz – 2,48 GHz) sedangkan pada antena 2 memiliki bandwidth 68 MHz (2,40 GHz – 2,46 GHz). Antena 3 memiliki polarisasi melingkar LHCP dengan bandwidth sebesar 69 MHz (2,40 GHz – 2,46 GHz). Pada antena 4 memiliki polarisasi melingkar RHCP dengan nilai bandwidth sebesar 75 MHz (2,39 GHz – 2,46 GHz). Seluruh antena pada hasil simulasi dengan hasil pengukuran sesuai memiliki spesifikasi antena WLAN sehingga antena ini dapat beroperasi untuk WLAN.

In WLAN communication systems, the role of the antenna is an important element to function as a sender and receiver of electromagnetic waves containing information from cable media to air or vice versa. Wireless technology with the IEEE 802.11 standard and based on the 2019 KOMINFO regulations demands having an antenna that can adapt to changing environments. The antennas used in WLAN networks are adjusted to the expected coverage scope. Circular polarizing antennas are the most obvious choice for researchers in overcoming weaknesses in linear polarization, such as losses due to polarization mismatch, susceptibility to multipath and fading effects, Faraday rotation, and adverse weather conditions. To meet current technological developments this type of microstrip antenna is a good solution, because it has several advantages such as a simple shape, light weight, easy manufacture and low cost.
In this thesis book proposed a microstrip antenna that can reconfigure polarization using U-slot at a frequency of 2.4 GHz for WLAN applications. The U-slot technique inserted in the antenna patch makes the polarization result affect the left or right circular. It is proposed to reconfigure the polarization of the microstrip antenna by using two (2) switching on and off which are turned on one or simultaneously. The simulation shows that Antenna 1 and Antenna 2 have linear polarization (LP), antenna 1 has a bandwidth of 75 MHz (2.40 GHz – 2.48 GHz) and antenna 2 has a bandwidth of 77 MHz (2.404 GHz – 2.481 GHz) with a limitation of the value of the S-parameter ≤9.54 dB. Antenna 3 has LHCP (left-hand circular polarized) circular polarization with a bandwidth value of 133 MHz (2.35 GHz – 2.48 GHz) and antenna 4 has RHCP (right-hand circular polarized) circular polarization with a bandwidth value of 133 MHz (2.39 GHz – 2.48 GHz) at the Axial Ratio (AR) limit of ≤3. The measurement results on antenna 1 and antenna 2 have linear polarization, where antenna 1 has a bandwidth value of 85 MHz (2.39 GHz – 2.48 GHz) while antenna 2 has a bandwidth of 68 MHz (2.40 GHz – 2.46 GHz). Antenna 3 has LHCP circular polarization with a bandwidth of 69 MHz (2.40 GHz – 2.46 GHz). Antenna 4 has a circular polarization RHCP with a bandwidth value of 75 MHz (2.39 GHz – 2.46 GHz). All antennas in the simulation results with the appropriate measurement results have WLAN antenna specifications so that this antenna can operate for WLAN.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library