Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adriana
"ABSTRAK
Ekosistem pantai dengan ketiga tipe sumberdayanya, yaitu laut, tambak dan sawah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ekonomi sebagian besar penduduk Marunda di Pantai Utara Jakarta. Di dalam lingkungan bersangkutan, keseluruhan kegiatan ekonomi yang terdiri dari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi berlangsung atas dasar model pengetahuan kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun.
Keterikatan yang sangat kuat pada bentuk-bentuk mata pencaharian yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan alam di sekitarnya, menyebabkan timbulnya berbagai masalah sosial ekonomi dan sosial budaya, ketika lingkungan tersebut diambil--alih dan dirubah oleh kegiatan pembangunan kawasan industri Pusat Perkayuan Marunda (PPM).
Kegiatan pembangunan PPM menyebabkan perubahan bentang alam yang ditandai dengan penyusutan lahan garapan penduduk yang semula tinggal di kawasan industri tersebut. Penyusutan lahan garapan tempat penduduk bersangkutan melakukan kegiatan mata pencaharian menimbulkan dampak terhadap keseluruhan sistem mata pencaharian mereka.
Untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan lingkungan dan untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul sehubungan dengan perubahan yang terjadi, penduduk dituntut mengembangkan upaya adaptasi, terutama berupa penyesuaian bentuk mata pencaharian dengan keadaan lingkungan yang ada setelah perubahan.
Upaya adaptasi yang sebenarnya relatif dapat dianggap paling tepat dipilih untuk menanggapi perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi di lingkungan kawasan industri PPM, adalah dengan melakukan diversifikasi mata pencaharian.
Diversifikasi mata pencaharian pada bentuk-bentuk yang berbeda dengan bentuk-bentuk mata pencaharian semula sebagian besar penduduk Marunda, perlu dilakukan agar penduduk yang lingkungan sumberdaya ekonominya terkena akibat langsung kegiatan pembangunan PPM, dapat tetap memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa terlalu tergantung pada lingkungan sumberdaya laut, sawah dan tambak di sekitarnya yang masih akan terus berubah, sejalan dengan kelanjutan proses pembangunan PPM. Akan tetapi, pilihan ini tidak dididukung oleh pengetahuan kebudayaan yang luas.
Tingkat pendidikan sebagian besar penduduk Marunda yang relatif sangat rendah dan pengetahuan kebudayaan yang dimiliki semata-mata hanya berkisar pada lingkungan pantai di sekitarnya, menyebabkan keseluruhan perangkat pengetahuan kebudayaan mereka menjadi sangat terbatas, sehingga tidak mampu menghadapi perubahan orientasi ruang yang telah sangat berbeda kondisinya.
Dari dua bentuk upaya adaptasi yang dikembangkan oleh penduduk setempat, yaitu mempertahankan bentuk mata pencaharian semula dan beralih ke bentuk mata pencaharian baru, tampaknya upaya mempertahan bentuk mata pencaharian sampai saat ini masih menjadi pilihan sebagian besar penduduk.
Pilihan upaya adaptasi sebagian besar penduduk yang masih terikat pada lingkungan sumberdaya semula (laut, sawah dan tambak) akan dapat lebih memperburuk kondisi sosial ekonomi di masa yang akan datang, terutama pada saat proyek PPM mulai beroperasi, jika tidak segera dicari pemecahan dan penanggulangannya secara tepat dan terpadu.
Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang di dukung oleh data kuantitatif dan dilengkapi oleh studi kasus. Secara keseluruhan, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Cara yang digunakan untuk memilih sampel adalah proportional random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 120 orang dan jumlah informan kunci sebanyak enam orang di antara keseluruhan penduduk Marunda.
Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square (X2), sedangkan pengujian signifikansi perubahan dilakukan dengan menggunakan tes Mc Nemar. Perhitungan kekuatan hubungan dilakukan dengan menggunakan koefisien asosiasi Cramer (C) untuk variabel-variabel nominal dan dengan perhitungan koefisien korelasi pangkat d sommers (d y/x) untuk variabel-variabel ordinal.
Studi ini dimaksudkan untuk melihat secara utuh kehidupan sosial-budaya dan sosial-ekonomi penduduk Marunda, khususnya aspek kehidupan ekonomi yang diwujudkan dalam sistem mata pencaharian, baik sebelum maupun sesudah adanya proyek pembangunan PPM. Setelah itu akan dilihat pula gambaran dampak yang timbul dari proses pembangunan kawasan industri tersebut (terutama pada tahap konstruksi) terhadap seluruh aspek kehidupan penduduk di. Kelurahan Marunda yang berkenaan dengan sistem mata pencaharian.
Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, diharapkan dapat memberi masukan untuk penyusunan strategi perencanaan pengembangan lingkungan, khususnya pada tingkat lokal bagi pihak PPM dan pemerintah daerah DKI dalam upaya memperbaiki taraf hidup penduduk setempat dan penanggulangan berbagai masalah yang mungkin masih akan timbul. Bagi perencana pembangunan tingkat nasional, terutama yang bertanggungjawab pada proyek pembangunan kawasan industri sejenis, strategi perencanaan dan pengelolaan lingkungan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hidup penduduk di sekitar lokasi proyek juga dapat diterapkan di daerahdaerah lain di Indonesia yang sedang dan akan mengadapi masalah yang serupa dengan apa yang dewasa ini dialami penduduk Marunda.
Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa :
1. Perubahan bentuk mata pencaharian sebagai upaya adaptasi yang dilakukan oleh sebagian penduduk relatif kecil (X²=43,02; C=0,36), apabila dibandingkan dengan perubahan lingkungan sumber daya ekonomi yang terjadi.
2. Perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi tidak langsung mempengaruhi pilihan bentuk mata pencaharian (X2=0,36; C=0,05).
3. Pilihan bentuk mata pencaharian dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi social dalam hubungan yang tergolong cukup kuat (C= 0,48).
4. Pilihan bentuk mata pencaharian juga dipengaruhi oleh pengetahuan kebudayaan dalam hubungan yang kuat (C=0,55). Berarti lebih kuat daripada hubungan antara pilihan bentuk dengan kemampuan adaptasi sosial.
5. Kemampuan adaptasi sosial dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi dalam hubungan yang tergolong sedang dan bersifat negatif (d y/x = - 0,34).
6. Kemampuan adaptasi sosial juga dipengaruhi oleh pengetahuan kebudayaan dalam hubungan yang tergolong kuat dan bersifat positif (d y/x = 0,59). Berarti hubungan yang ada lebih kuat daripada hubungan antara kemampuan adaptasi dengan perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi.
7. Diperlukan suatu kebijaksanaan terpadu agar pembangunan PPM yang mempunyai cakupan kepentingan tingkat nasional ini berhasil dilaksanakan tanpa harus mengorbankan kehidupan penduduk Marunda sebagai korban. Hal ini perlu dilakukan karena terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar penduduk sulit merencanakan usaha atau bidang pekerjaan secara kongkrit di lingkungan yang masih akan terus berubah, dengan pengetahuan kebudayaan yang terbatas dan kemampuan adaptasi yang rendah.

ABSTRACT
The coastal ecosystem which consists of the three types of natural sources namely the sea, fish farming and rice fields have been forming a most important aspect of living for most Marunda villagers who live in the northern coastal areas of Jakarta. The entire economical process consisting of production, distribution and consumption activities among these villagers have been passed on, through inheritance, from generation to generation.
The exclusive dependability on the traditional ways of earning a living, which entirely relies on the environmental condition, has brought along various socio-economical and socio-cultural problems when this area was reclaimed by the authority and changed through the activities of the new industrial area for "Pusat Perkayuan Marunda" (PPM).
The PPM development activities have changed the spatial range of nature, which is indicated by the shrinkage of cultivated land belonging to the indigenous people who previously lived in this area, before the industrial estate started. The shrinkage of cultivated land, which the indigenous people made a living from before, has caused changes to the entire system of their means of subsistence.
To adjust themselves to the environmental changes and all the various problems these changes have brought along, these villagers will have to develop an adaptive aptitude to the new environment, especially to the new condition.
The adaptive effort, which is considered probably, the most effective, to select for the economical environmental changes in the PPM industrial areas, is through the diversification means of subsistence activities.
The diversification of economical sources which vary from the original ones most of Marunda villagers used to have, should be designed in order that those villagers whose environmental economical sources are directly affected by the PPM activities can live on properly, without having to depend entirely on the sea fishing, rice fields and fish farming in the surrounding areas, which will continue changing in line with the PPM development processes in the future. However; this approach is not necessarily supported by adequate cultural knowledge.
The relatively low level of educational background that most of the Marunda villagers have, including their cultural knowledge, which is restricted to the surrounding coastal areas only, are the source of the incapacity for those villagers to adjust themselves to the entirely new living condition.
Of the two forms of adaptation efforts which the Marunda villagers are making, namely to stick to the traditional means of subsistence and to obtain new living sources, the former seems more preferable.
The preference of most villagers to stick to the traditional sources of living (sea, rice field and fish farms) could worsen the social economical condition in the future, especially when the PPM project begins operation and no accurate integrated solution and prevention steps are taken immediately.
This research is qualitative descriptive by nature and is supported with quantitative data obtained through various study cases. On the whole, the methods used are the qualitative and the quantitative ones. The sampling has been made based on the proportional random system, involving 120 respondents and 6 key sources of information from amongst the entire Marunda villagers.
The hypothetic test is done by use the chi-square (X2) method and the significance test using the McNemar Method. The calculation of relativity strength was done using Cramer's association coefficient (C) for nominal variables and correlative coefficient calculation square d Sommers (d y/x) for ordinal variables.
The purpose of this study is to see and analyze the Marunda villagers' socio cultural and socio economical lives as a whole, in particular the economical aspect behavior, which is reflected in the means of subsistence system.
This research is intended to provide additional information that could be used in setting up the environmental development planning strategies, particularly for the PPM Project Officer and the Jakarta Municipality Office (DKI) in an effort to improve the standard of living of the Marunda villagers and tackle future problems. In addition, this information could also be used by the government authorities, who are dealing with development of similar industrial projects and the environmental planning and development strategies for other areas in Indonesia, which are, or will be facing similar environmental problems which the Marunda villagers are experiencing presently.
The results of this research indicate that:
1. The means of subsistence changes as an adaptation effort is relatively smaller than the economical source environmental changes (X2=43,02; C=0,36).
2. The economical source environmental change does not directly influence the choice of the means of subsistence form (x2=0,36; C=0,05)
3. The means of subsistence form choices are influenced by the social adaptation ability in strong relation (C = 0,48)
4. The means of subsistence form choice is also influenced by the cultural knowledge in strong relation (C = 0,05). Thus, a relation between the choices of form of the means of subsistence as compare to social adaptation ability.
5. The social adaptation ability is influence by the changing of environmental economical source in negative and average relation (d y/x = - 0,34).
6. The social adaptation ability is also influenced by the cultural knowledge in the positive and strong relation (d y/x = 0,59). It means that this relation is stronger than the relation between social adaptation ability and the environmental economical source change.
7. An integrated policy is needed in order that PPM development, which is of a National magnitude level, can be successfully implemented without sacrificing the way of life of Marunda's villagers as victims. This is to be implemented because there is a tendency that some of the villagers are unable to plan as to how to make a living, or choose a field of work in reality, due to the limited cultural knowledge and low level adaptation ability, in an environment which is still constantly changing.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana
"
ABSTRAK
Tujuan dasar penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dari proses dan menentukan kebijakan perbaikan proses yang tepat dan efektif yang dapat mengurangi total biaya kualitas (quality cost) dengan penekanan pada aspek kegagalan produk dari segi internal perusahaan. Dari penelitian awal yang dilakukan penulis, salah satu permasalahan yang terlihat adalah "Mengapa hasil produksi seringkali kurang mencapai target yang telah ditetapkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas". Dari analisis awal yang dilakukan dengan penekanan pada kendala segi internal perusahaan, ternyata salah satu faktor penting yang menjadi penyebabnya adalah tingkat scrap produk baterai dan overusage material yang selalu melebihi standar scrap lokal maupun standar world-wide khususnya pada produk baterai tipe D-MJ.
Proses produksi baterai D-MJ terdiri dan 4 lini produksi utama, yaitu lini produksi can, lini produksi mix, lini perakitan, dan lini pengemasan. Berdasarkan data scrap dan pendapat dari pihak perusahaan, tingkat scrap yang paling tinggi terdapat pada bagian lini pefakitan. Sistem produksi dari lini perakitan baterai D-MJ inl merupakan sistem line flow manufacturing, dimana kegiatan-kegiatan produksinya dikumpulkan dalam 10 stasiun kerja dan diurutkan secara bertahap melalui suatu sistem distribusi material berupa conveyor dan dial. Tingginya tingkat scrap pada lini perakitan ini secara tidak langsung juga menyebabkan material yield yang rendah dan efisiensi produksi yang menurun. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hai ini adalah dengan melaksanakan suatu program pengendalian kualitas yang tepat untuk mengetahui penyebab dari tingginya tingkat scrap tersebut.
Analisis awal terhadap data scrap untuk memilih stasiun kerja yang akan diteliti, dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Pareto dengan knteria rata-rata scrap yang dihasilkan oleh tiap stasiun kerja pada lini perakitan. Pertimbangan penting lainnya yang mendasari pemilihan stasiun kerja penelitian adalah biaya swap yang relatif tinggi, potensi terjadinya scrap lanjutan dan kontinuitas produksi yang terganggu. Dari hasil analisis ini ternyata stasiun kerja yang memenuhi beberapa kriteria tersebut adalah stasiun kerja PLM (Paper Liner Machine).
Analisis stabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah stasiun kerja PLM berada pada kondisi terkendali secara statistik (stabil). Metode statistik yang digunakan adalah dengan membuat Bagan p dan Analisis Pareto. Analisis stabilitas ini memberikan hasil bahwa pada kondisi yang stabil, PLM memillki tingkat scrap rata-rata sebesar 5.32/M, sehingga PLM gagal memenuhi standar scrap Iokal (2.2/M) dan standar world-wide (1.0/M) dan dari hasil Analisis Pareto ditunjukkan bahwa jenis scrap terbanyak adalah jenis scrap push down liner, crushed cell, dan mix smears (±80%) dan ketiga scrap tersebut terjadi pada bagian mix stasion dari PLM. Keputusan yang diambil dari hasil analisis ini adalah perlunya dilakukan studi kapabilitas proses (SKP) pada bagian mix station tersebut untuk dapat menghitung kapabilitas dari proses ini dalam menghasilkan produk yang cacat (scrap) dengat data variabel terukur dan mix station tersebut yaitu berat mix.
Hasil analisis dan SKP menunjukkan bahwa proses di mix station PLM berada dalam kondisi "Treshold", yaitu stabil namun tidak mampu (not capable), yang terutama disebabkan oleh variabilitas proses yang terlalu tinggi. Analisis usulan kebijakan proses yang dapat dilakukan dari hasil penelitian ini terdiri dari dua alternatif, yaitu : usulan melakukan tindakan perbaikan terhadap proses yang fokusnya adalah mereduksi variabilitas proses yaitu terutama pada prosedur set-up dan penyesuaian (adjustments) terhadap komponen mix nozzle dan usulan yang kedua adalah alternatif melakukan perubahan terhadap standar scrap lokal dari stasiun kerja PLM sesuai dengan kapabilitas prosesnya, yaitu sebesar 5/M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana
"Sistem Pengawasan dalam Supervisi Akademik terdiri dari Tiga Dimensi kegiatan yaitu memantau, menilai dan membina. Untuk dapat melaksanakan tiga dimensi kegiatan tersebut dibutuhkan pengawas yang memiliki kompetensi yang memadai dalam bidangnya. Namun kenyataannya masih banyak pengawas yang belum memenuhi persyaratan kompetensi. Oleh karena itu tesis ini membahas tentang upaya peningkatan kompetensi pengawas sekolah dalam pelaksanaan Supervisi Akademik di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe. Penelitin ini menggunakan metode Soft System Methodologi samapai tahap Enam yaitu problem Solving.
Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kompetensi pengawas sekolah di Kabupaten Konawe adalah Mentoring, Lokakarya dan pelatihan yang berkesinambungan.

Supervisory system in instructional supervision consists of three activity dimensions such as observing, assessing and developing. In order to implement such three activity dimensions, it is needed competent supervisors in their field. In fact, however, there are still many supervisors who do not fulfill the competencies requirement. Consequently, this thesis discusses about how efforts of improving school supervisor competencies in instructional supervision are implemented at office of education and culture in Konawe regency. This study uses Soft System Methodology until stage six in the form of problem solving.
The result of this study recommends that the efforts that can be done in improving school supervisor competencies in Konawe regency are: mentoring, workshop, and continuous training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mona Adriana
"Kabupaten Purwakarta memiliki potensi yang besar untuk menjadi pelanggan air bersih PDAM, sampai saat ini pelanggan yang baru terpenuhi hanya sebesar 51%, sementara 39% memperoleh air bersih dari sumber lainnya yaitu sumber air dari sumur dan mata air. dari beberapa kecamatan yang ada di daerah kabupaten Purwakarta terdapat beberapa kecamatan yang memiliki potensi tinggi untuk menjadi pelanggan PDAM, yaitu daerah kecamatan Sadang, Purwakarta, Jatiluhur dan Campaka.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat besarnya Willingness to Pay dari masyarakat kabupaten Purwakarta terhadadp penggunaan air bersih PDAM. Dalam menyelesaikan penelitian digunakan persamaan regersi untuk melihat variabel apa raja yang mempengaruhi besarnya permintaan terhadap air dan di sisi lain bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan antara kemampuan dengan besarnya jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan saat ini.
Dari hasil estimasi terlihat bahwa variabel pendapatan, kualitas air, besarnya biaya instalasi, kepemilikan sumur dan kelancaran aliran PDAM mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap besarnya permintaan terhadap air pada kecamatan Purwakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Adriana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25288
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Adriana
"ABSTRAK
Suatu analisis kontrastif bentuk pasif dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia serta penyesuaian struktur_-struktur tersebut dalam penerjemahan Arab-Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kesepadanan struktur aktif-pasif diterapkan dalam terjemahan Arab-Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan yaitu, dengan mengambil sejumlah kalimat-_kalimat bahasa Arab beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai data analisis. Untuk dapat menganalisis data tersebut, maka diterapkan teori--teori mengenai terjemahan yang berasal dari Nida, Lado, Maurits Simatupang dan pelajaran - pelajaran dalam perkuliahan serta didukung pula oleh teori mengenai pasif dan mengenai majhul (suatu bentuk dalam bahasa Arab yang oleh Para linguist barat disejajarkan dengan bentuk pasif). Hasilnya menunjukkan bahwa adakalanya kesepadanan struktur bisa atau lebih baik ditinggalkan bila kita mengharapkan padanan yang lebih dinamis dalam suatu terjemahan.

"
1989
S13364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Adriana
"Senyawa belerang merupakan salah satu jenis senyawa
nonhidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi. Senyawa
belerang dapat membawa dampak negatif, bila masih terkandung
dalam minyak bumi. Dampak negatif tersebut antara lain: hujan
asam, korosi, dan gangguan terhadap kesehatan manusia.
Hidrodesulfurisasi merupakan teknik desulfurisasi yang
telah biasa dilakukan, namun teknik ini hanya dapat
berlangsung apabila tersedia energi (panas dan tekanan) yang
tinggi. Biodesulfurisasi merupakan teknik desulfurisasi baru
yang sekarang sedang dikembangkan yang diharapkan dapat
diterapkan dengan lebih baik, efisien, ramah lingkungan, dan
menguntungkan dibandingkan teknik Hidrodesulfurisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar
belerang yang terkandung dalam. Iranian Crude Oil dengan
menggunakan teknik biodesulfurisasi. Bakteri yang digunakan
adalah Thiobacillus thioparus dan Thiobacillus neapolitanus.
Kondisi optimum dari teknik biodesulfurisasi ditentukan untuk
meningkatkan aktivitas bakteri memetabolisme senyawa belerang,
sehingga dapat memperbesar persentase penurunan kandungan
belerang dalam minyak bumi Hasil persentase penurunan kandungan belerang dalam minyak
bumi berkisar antara 1,35%-11,74%. Penurunan kandungan
belerang juga terjadi pada media yaitu berkisar antara 4,90%-
22,34%. Pemberian aerasi secara simultan dalam jumlah ± 5
L/menit dapat meningkatkan penurunan kandurigan belerang baik
dalam minyak bumi maupun dalam. media dibandingkan dengan
perlakuan aerasi lain (penggojokan dan pengadukan). Pemberian
komponen nutrisi tambahan (N dan P dari NH 4NO3 dan (NH4)2HPO4)
sebanyak 1% (b/v) ke dalam media dapat meningkatkan persentase
penurunan kandungan belerang dalam. media dari 4,90% menjadi
9,42% (Thiobacillus neapolitanus) dan dari 18,57% menjadi
22,34% (Thiobacillus thi pparus). Sedangkan persentase
penurunan kandungan belerang dalam minyak bumi meningkat dari
5,08% menjadi 11,74% (Thiobacillus thioparus) dan dari 1,35%
sampai 6,88% (Thiobacillus neapolitanus). Dengan memperpanjang
waktu inkubasi dapat meningkatkan persentase penurunan
kandungan belerang, waktu inkubasi yang digunakan hanya selama
2 hari (48 jam). Data di atas menunjukkan bahwa Thiobacillus
thi pparus dan Thiobacillus neapolitanus cukup potensial untuk
melakukan biodesulfurisasi pada minyak bumi. Pemberian kondisi
yang paling optimum untuk proses biodesulfurisasi akan
meningkatkan persentase penurunan kandungan belerang. Hasilhasil
yang didapat dari penelitian ini hanya merupakan satu
langkah dari serangkaian studi guna menyempurnakan teknik
biodesulfurisasi. Penyempurnaan tersebut diperlukan agar
biodesulfurisasi dapat diterapkan sama baiknya dengan
hidrodesulfurisasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Christina Adriana
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S23884
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Rita Adriana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>