Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adlina
"Keterkaitan antara arsitektur dan fesyen merupakan topik yang menarik untuk dikaji. Akan tetapi, pembahasan mengenai keterkaitan antar keduanya relatif belum banyak dilakukan oleh para peneliti. Arsitektur dan fesyen merupakan perwujudan gaya yang berkembang pada suatu zaman. Keduanya akan terus berubah dan digantikan oleh gaya yang baru. Gaya dapat dicerminkan dalam wujud dan bentuk, maupun elemen lain yang menciptakan karakteristik berbeda antara gaya satu dengan yang lainnya. Saat ini, bentuk bangunan menjadi lebih dinamis, sedangkan fesyen justru berkembang menurut prinsip arsitektonik, karena perkembangan teknologi. Hal tersebut menunjukkan perkembangan terhadap gaya keduanya.
Menoleh ke masa sebelumnya, perkembangan arsitektur dan fesyen menciptakan gaya yang berbeda dalam suatu masa. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya, dan menciptakan ciri pada gaya dalam kurun waktu tertentu. Dengan menelaah perkembangan arsitektur dan fesyen dari masa lampau, hingga masa kini, dapat disimpulkan adanya keterkaitan antara gaya keduanya serta dampak signifikan akibat keterkaitan tersebut sebagai perwujudan dari kebudayaan masyarakat.

The relations between architecture and fashion are interesting topics to be studied. However, the discussion on the relationship between the two, relative has not been carried out by researchers. Architecture and fashion are embodiment of style which grow at a time. Both will always and replaced by new style. Style can be reflected in object and form, also in another element which creating different character between one style with another. Currently, building forms become more dynamic, while fashion grows according architectonic principal because of technological development. It shows the developments of both styles.
Turned to the past, the development of architecture and fashion was creating different style in period. There are factors which affect its development, and create characteristic of style within certain time. By examining the development of architecture and fashion from the past until the present, we can conclude there is correlation between their style as well as significant impacts due to these linkages as reflection of social culture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43695
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Nur Adlina
"Latar Belakang: Protein merupakan komponen utama yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh. Protein terdiri dari protein hewani dan nabati. Protein hewani terdapat dalam ikan, daging, dan telur. Defisiensi protein hewani dapat menyebabkan karies akibat menurunnya sistem pertahanan tubuh, atropi kelenjar saliva, serta adanya risiko kelainan struktur email gigi. Gigi molar satu permanen merupakan gigi yang dapat digunakan untuk menilai status kesehatan gigi anak karena memiliki anatomi pit dan fissure yang dalam, dan gigi tersebut erupsi pada usia dimana anak sering mengkonsumsi makanan manis. Usia 8 – 9 tahun dipilih karena pada usia tersebut gigi molar satu permanen telah erupsi dan gigi tersebut telah terpapar selama 2- 3 tahun di dalam rongga mulut, serta pada usia tersebut membutuhkan asupan nutrisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan.
Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat konsumsi protein hewani dengan karies gigi molar satu permanen pada anak usia 8 – 9 tahun di Jakarta Pusat.
Metode: Desain studi cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 109 orang, yang dipilih menggunakan purposive sampling. Variabel yang digunakan bertujuan untuk menganalisis korelasi antara frekuensi konsumsi protein hewani dengan karies gigi molar satu permanen. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur frekuensi konsumsi protein hewani yaitu Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan pemeriksaan klinis karies gigi molar satu permanen menggunakan skor International Caries Detection and Assesment System (ICDAS).
Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan distribusi frekuensi karies pada gigi molar satu permanen anak usia 8-9 tahun adalah 1,8% bebas karies, 63,3% karies email, dan 34,9% karies dentin-pulpa. Hubungan frekuensi konsumsi protein hewani dengan karies menunjukkan hubungan tidak bermakna secara statistik (p>0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan tidak bermakna antara frekuensi konsumsi protein hewani dengan karies gigi molar satu permanen pada anak usia 8 – 9 tahun di Jakarta Pusat.

Background : Protein is the main component that have a role in body tissue’s growth and development. Protein consists of animal protein and plant protein. Animal protein can be found in fish, meat and egg. Protein deficiency can increase caries risk because of decreased immune system, salivary gland atrophy, and abnormalities of enamel structure. First permanent molar is a teeth that can be used to assess children’s oral health because it is more susceptible to caries than any other teeth. This tooth is susceptible to caries because it has deep pit & fissure anatomy and erupts at the age where children consume sweet food more often. Children aged 8 – 9 years is chosen because the first permanent is exposed long enough to oral environment and needed good nutrition for growth.
Aim: To analyze the correlation between animal protein consumption frequency and first permanent molar caries on children aged 8 – 9 years in Central Jakarta.
Method: This study design is cross sectional. Total research subject is 109 people that is chosen by purposive sampling method. The variables that are used in this research aim to analyze the correlation between animal protein consumption frequency and first permanent molar caries. Questionnaire that is used to assess the consumption frequency is Food Frequency Questionnaire (FFQ) and clinical examination to assess severity of first permanent molar caries uses International Caries Detection and Assessment System (ICDAS) score.
Result: This research shows first permanent molar caries frequency as follows; 1,8% free caries, 63,3% enamel caries, and 34,9% dentin-pulp caries. The correlation between animal protein consumption frequency and caries does not show any significant correlation (p>0,05).
Conclusion: There is no significant correlation between animal protein consumption frequency and first permanent molar caries in children aged 8 – 9 tahun in Central Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiah Bayu Adlina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32646
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achadia Bella Adlina
"ABSTRAK
Merujuk dari beberapa kasus pengadaan barang jasa penyimpangan yang sering terjadi adalah ketidakcermatan dalam penyusunan dokumen Spesifikasi Teknis dan Harga Perkiraan Sendiri HPS Para pihak terkait pengadaan wajib memahami dengan baik teknik metode dan prosedur penyusunan dan penghitungan yang benar dan aman berdasarkan peraturan yang ada Selain itu faktor faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang jasa pemerintah harus dihindari agar seluruh proses dan tahapan pengadaan barang jasa yang dilaksanakan akan mendapatkan barang jasa yang berkualitas dan benar benar sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir dengan anggaran yang paling efisien serta dapat terhindar dari tuduhan merugikan keuangan negara

ABSTRACT
The often deviation is untidy in arranging Technical Specification
Document and Owner’s Estimate (OE). The related parties of the procurement have to understand well the technical, methods, arranging procedures, and right and safe calculation based on the current regulation. Besides, the supporting factors causes the deviations to happen in government’s procurement of goods/services have to be avoided in order to make the whole process and steps in goods/services procurement getting good quality of goods/services and compatible well with last users’ necessity with the most efficient budget and also avoidable from national financial loss accusations."
2015
S58578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suri Adlina
"ABSTRAK
Laporan ini menyelidiki sistem lingkungan dan teknologi yang ada dalam studi kasus yang dipilih, The Pinnacle berdasarkan pertimbangan iklim. Pemahaman singkat analisis iklim awalnya diuraikan. Diskusi kemudian berfokus pada thermal kenyamanan dan kenyamanan standar manusia, dan dampaknya terhadap analisis iklim sebagai dasar untuk merumuskan prinsip-prinsip desain bangunan. Selanjutnya, laporan ini mengkaji sistem atap yang ada dan mempelajari potensi penyesuaian yang dapat ditambahkan ke sistem. Pemahaman singkat konstruksi atap juga awalnya diuraikan. Diskusi kemudian berfokus pada keuntungan dari sistem atap yang diperiksa berdasarkan studi dari empat studi preseden yang dipilih. Berdasarkan temuan ini, laporan ini Sejalan akan disarankan rekomendasi desain atap baru dan bagaimana menanggapi seluruh sistem lingkungan dan teknologi bangunan.

ABSTRACT
This report investigates the existing environmental and technological systems in chosen case study, The Pinnacle based on climate considerations. A brief understanding of climate analysis is initially outlined. The discussion then focuses on human thermal comfort and comfort standards, and their impact on climate analysis as a foundation for formulating building design principles. Furthermore, this report examines the existing roof system and studies the potential adjustment that can be added to the system. A brief understanding of roof construction is also initially outlined. The discussion then focuses on the advantages of roof systems that are examined based on the study of four selected precedent studies. Based on these findings, this report will correspondingly suggested new roof design recommendations and how it responds to the building rsquo s whole environmental and technological systems. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zara Amelia Adlina
"ABSTRAK
Makalah ini berpusat kepada faktor-faktor yang menyebabkan Georges Brassens sebagai ikon chanson francaise era pasca Perang Dunia II. Dengan menggunakan metode kualitatif, pendekatan tekstual dan kontekstual, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor-faktor penyebab Brassens menjadi ikon chanson francaise pasca Perang Dunia II adalah kesuksesan karir melalui karya-karyanya, citranya sebagai pemberontak dan anarkis, serta statusnya sebagai satu-satunya penyanyi yang memiliki gelar resmi penyair dari l 39;Academie Francaise.

ABSTRACT
This study focuses on the factors that caused Georges Brassens as post war chanson francaise icon. Using qualitative method, context and text oriented, this study finally shows that there are three key factors that defined Brassens as a chanson icon especially in post war era the thorough success of his career, his persona as rebel and anarchist, also his status as the only singer titled as 39 a poet 39 by l 39 Academie Francaise."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Adlina
"ABSTRAK
Telah terjadi perubahan pilihan orangtua pada pendidikan di masyarakat muslim kelas menengah melalui meningkatnya kecenderungan orangtua untuk mengirim anaknya sekolah pada sekolah berbasis agama. Hal ini disebabkan karena berjamurnya institusi pendidikan dengan label Islam. Studi sebelumnya menjelaskan bahwa peningkatan tersebut disebabkan karena faktor ekonomi dan sosial. Namun penulis berargumen bahwa peningkatan orangtua untuk mengirim anaknya sekolah pada sekolah berbasis agama karena adanya budaya konsumer terhadap institusi pendidikan berbasis Islam yang merupakan hasil dari komersialisasi pendidikan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif yaitu observasi dan wawancara mendalam terhadap pengelola, pengajar dan orangtua. Hasil temuan yang berhasil didapat adalah perubahan makna pendidikan bagi orangtua khususnya muslim kelas menengah atas. Terlihat bahwa orangtua memasukkan anaknya ke institusi pendidikan Islam yang mahal bertujuan untuk menunjukkan identitas serta membentuk ikatan sosial dengan sesama muslim kelas menengah atas sebagai hasil adanya budaya konsumer.

ABSTRACT
AbstractThere are several changes for parents to choose their children education in middle upper class Moeslem Society through the tendency of parents to send their children to the school based on religion schools has increased. It is caused by the emergence of an educational institution with the label of Islam. The previous studies explained that the increase was due to the economic and social factors. But the authors argue that the increasing of parents sending their children to the school based on religion schools for their consumer culture against Islam based educational institution that is the result of the commercialization of education. The study uses the descriptive study using qualitative methods of observation and in depth interviews with administrators, teachers and parents. The result of this study is there are several changes of parents rsquo educational intention, especially for middle to upper class Moeslem Society. The reason why some parents send their children to Islamic School is demonstrate the identity and establish social ties with fellow Muslim upper middle class as a result of the consumer culture."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rachmani Adlina
"ABSTRAK
Setiap negara memiliki budayanya masing-masing sehingga sistem manajemen perusahaan suatu negara sedikit banyak akan memiliki perbedaan dengan sistem manajemen perusahaan negara lain. Jurnal ini menganalisis karakteristik sistem manajemen perusahaan Korea dan perusahaan Indonesia. Tujuan jurnal ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek perbedaan karakteristik sistem manajemen di perusahaan Korea dan Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian observasi, jurnal ini menunjukkan terdapat beberapa perbedaan aspek dalam sistem manajemen perusahaan Korea dan Indonesia, yaitu: aliran yang dianut, cara pandang perusahaan, dan cara mengambil keputusan. Dari perbedaan-perbedaan tersebut, jurnal ini menjelaskan bagaimana strategi untuk beradaptasi dalam situasi yang berkaitan erat dengan sistem manajemen perusahaan Korea.
ABSTRACT
Every country has its own culture which is different from anothers. That is why every company of one country also has own characters of management systems which also would be different from anothers. This journal analyzes the characteristic of management system in Korean and Indonesian company in other to explain the differences between Korean and Indonesian character of management system. By using observation method, this journal concludes that there are some different aspect between Korean and Indonesian character of management system. They are beliefs, perspectives, and decision making. This journal offers some strategies to face the different situation caused by different character of management system in Korean company."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amyra Aulia Adlina
"Indeks validitas merupakan metode yang mengevaluasi hasil clustering untuk mendapatkan jumlah klaster optimal suatu data. Pada skripsi ini, dilakukan clustering pada data menggunakan algoritma K-Means. Selanjutnya, hasil clustering tersebut dievaluasi oleh empat jenis indeks validitas, yaitu indeks Silhouette, indeks Davies-Bouldin, indeks Sum of Square, dan indeks Calinski-Harabasz. Implementasi keempat jenis indeks validitas dilakukan dengan menggunakan data benchmark yang sudah diketahui jumlah kelasnya.
Hasil implementasi tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui apakah keempat indeks validitas dapat memprediksi jumlah klaster dengan tepat. Dari hasil simulasi, indeks Silhouette, indeks Davies-Bouldin, dan indeks Calinski-Harabasz dapat memprediksi jumlah klaster optimal lebih tepat dibandingkan dengan indeks Sum of Square.

The validity index is a method that evaluates the clustering results to get the optimal number of clusters of a data. In this skripsi, data clustered using K Means algorithm. Furthermore, the clustering results are evaluated by four types of validity indices, namely the Silhouette index, the Davies Bouldin index, the Sum of Square index, and the Calinski Harabasz index. The implementation of the four validity indices is done by using the benchmark data which is already known to the number of classes.
The results of the implementation will be compared to find out whether the four validity indices can predict the number of clusters appropriately. From the simulation results, the Silhouette index, the Davies Bouldin index, and the Calinski Harabasz index can predict the optimal cluster number is more precise than the Sum of Square index.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Adlina
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan simultan antara tatanan gender Alawiyyin dengan pengekspresian seksualitas janda dimulai dari konsepsi perempuan ideal sebagai ‘syarifa’ lengkap dengan formulasi kolektif akan identitas tersebut hingga upaya yang dilakukan perempuan untuk menegosiasikan tatanan gender komunitas dengan memainkan subjektivitas dan agensi yang semakin luas ketika lepas dari perkawinan. Saya menggunakan pendekatan etnografi berupa wawancara mendalam dan observasi partisipasi terhadap lima janda Alawiyyin di Yayasan DR. Triangulasi data juga dilakukan terhadap pengurus Yayasan DR, anak-anak perempuan, relawan pengajar, hingga janda-janda lainnya untuk memperdalam analisa tulisan ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan fleksibilitas agensi yang terwujud pada reaktualisasi tindakan janda ketika menegosiasikan tatanan kolektif baik dalam menolak wacana dominan, mengadopsi posisi ‘subjek’ baru serta sebagai individu yang diberdayakan. Keberadaan Yayasan DR memicu subjektivitas kolektif untuk mengubah persepsi akan status janda sekaligus ikut mengintervensi seksualitas mereka dan mentranskripsikan struktur kolektif meski tidak menyentuh ranah pribadi. Dengan begitu, sensibilitas diri ataupun kolektif memperluas agensi janda namun bukan berarti membuat mereka berkehendak bebas di luar budaya

This bachelor thesis discussed simultaneously relationship between the Alawiyyin gender order and the expression of widow sexuality starting from the conception of an ideal woman as a 'syarifa' complete with a collective formulation of that identity to the efforts of women to negotiate a community gender order by playing wider subjectivity and agency when released from marriage. I use an ethnographic approach in the form of in-depth interviews and participatory observation of five Janda Alawiyyin at Yayasan DR. Data triangulation was also carried out on the administrators of the Yayasan DR, daughters, teaching volunteers, and other widows to deepen the analysis of this paper. The results of this study indicate agency flexibility manifested in the actualization of widows' actions when negotiating a collective order both in rejecting dominant discourse, adopting new 'subject' positions as well as empowered individuals. The existence of Yayasan DR triggers collective subjectivity to change perceptions of the status of widows while at the same time intervening in their sexuality and transcribing the collective structure even though it does not touch the personal sphere. In this way, self or collective sensibility expands widows' agencies, but that does not mean that they will be free outside of culture"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>