Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Setya Budi
Abstrak :
ABSTRAK
Nyamuk Aedes aegypti, vektor utama virus demam berdarah dan demam kuning, adalahspesies antropofilik yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan perkotaan, terutama perumahan. Faktor yang menentukan dalam proliferasi spesies ini adalah suhulingkungan yang memiliki pengaruh langsung pada siklus hidup spesies ini. Di sini disajikanmodel matriks proyeksi populasi untuk menganalisis pengaruh suhu pada populasinyamuk Aedes aegypti. Model ini disusun mengikuti empat tahapan metamorfosis nyamuk,yaitu telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa. Satu kumpulan matriks proyeksi populasi satu untuk setiap suhu antara 5 sampai dengan 30 C dibangun dan dimodelkandengan parameter yang merupakan fungsi dari rata-rata suhu harian. Output dari modelmenunjukkan bahwa tahap pupa tidak terjadi pada suhu di bawah 8 C. Tingkat pertumbuhanpopulasi yang dihitung untuk suhu antara 12 sampai dengan 30 C, menghasilkanfungsi naik yang menunjukkan bahwa suhu di atas 12 C merupakan suhu yang cukupbagi pertumbuhan populasi nyamuk. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan model ini,diperoleh kesimpulan bahwa untuk mengurangi kelimpahan nyamuk Aedes aegypti haruslahdengan cara menurunkan probabilitas kelangsungan hidup di tahap telur dan larva.
ABSTRACT>/b>
Aedes aegypti, the principal vector of dengue and yellow fever viruses, is an anthropophilicspecies adapted to urban environments, particularly to housing. A decisivefactor in the poliferation of this species is ambient temperature, which has a directinfluence on the vital rate of the species. Here we present a population projection matrixfor analyzing the effect of temperature on the population of Aedes aegypti. The modelis structured following four stages of mosquitos metamorphosis egg, larva, pupa andadult. A set of population projection matrices one for each temperature between 5 and30 C was constructed and modeled with parameters that are function of the averagedaily temperature. The output of the models showed that pupation does not occur attemperatures below 8 C. The populations growth rate was calculated for temperaturesbetween 12 and 30 C, resulting in an increasing function showing that temperaturesabove 12 C are sufficient for population growth. Based on the simulation results usingthis model, it is concluded that to reduce the abundance of the mosquito Aedes aegyptimust be by reducing the probability of survival in the egg and larval stages.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library