Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Maulana
Abstrak :
Kabupaten Kuningan memiliki beberapa objek wisata yang banyak menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing. Objek wisata yang diteliti meliputi Waduk Darma, Balong Keramat Darmaloka, Balong Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, Buper Palutungan, Gedung Perundingan Linggarjati, Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Kolam Pemandian Cibulan, dan Telaga Remis. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan tingkat daya tarik dan karakteristik objek wisata di Kabupaten Kuningan. Metode analisis yang digunakan adalah metode spasial komparatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat daya tarik dan karakteristik objek wisata. Objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi cenderung berada di kelas jalan provinsi dengan fasilitas wisata yang lengkap dan aksesibilitas yang mudah dijangkau. Sedangkan objek wisata dengan tingkat daya tarik rendah cenderung berada di kelas jalan lokal dengan fasilitas wisata yang kurang lengkap dan aksesibilitas yang sulit dijangkau. ......Kuningan Regency has several interesting tourist objects that many tourists visit both public and tourists from outside Kuningan Regency itself. Research objects are Waduk Darma, Balong Keramat Darmaloka, Balong Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, Buper Palutungan, Gedung Perundingan Linggarjati, Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Kolam Pemandian Cibulan, and Telaga Remis. The purpose of the research is to identify the correlation of level tourist attraction and characteristic of attraction in Kuningan Regency. The analytical method used in this research is a descriptive comparative spatial. The result show that there was no correlation between the level tourist attraction and characteristic of attraction. Attraction with a high level of attractiveness disposed to be in the class province with complete tourist facility and good accessibility. While the attraction with low level attractiveness disposed to be in the class local roads with uncomplete tourist facility and bad accessibility.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Adi Maulana
Abstrak :
Jaringan sosial (social network) khususnya Twitter merupakan satu dari sekian banyak jenis media sosial yang memungkinkan individu-individu untuk saling terhubung satu sama lain. Keterhubungan yang terjadi kemudian mengaburkan batas teritorial dalam proses interaksi sosial serta akses terhadap informasi. Twitter, tidak hanya sebatas media sosial, lebih dalam, Twitter mampu membawa penggunanya untuk terlibat dalam berbagai isu hangat yang sedang terjadi di linimasa. Lebih jauh, sebagai sebuah fenomena budaya kontemporer, linimasa Twitter memungkinkan individu untuk membentuk ulang identitasnya, terlibat dalam berbagai praktik diskusi mengenai isu hangat yang sedang booming ataupun terlibat dalam wacana gerakan sosial yang dimediasi oleh teknologi (dalam hal ini adalah Twitter). Praktik-pratik inilah yang menjadi tantangan tersendiri ketika saya melakukan penelitian perihal aktivitas keseharian di linimasa. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi sendi-sendi kehidupan yang terdapat di linimasa, khususnya terhadap Twitter di Indonesia – di mana terdapat berbagai identitas unik yang hidup di dalamnya. Melalui pendekatan following medium, auto-etnografi, participant observation, dan digital etnografi, saya mencoba merekonstruksi ulang identitas saya menjadi alter, fangirling, dan roleplay, dengan cara membuat akun Twitter dari ketiga identitas tersebut – dan melihat bagaimana linimasa terbentuk serta isu-isu apa saja yang acap kali diperdebatkan di dalamnya. Skripsi ini menunjukan bagaimana sebagai sebuah metodologi, ketika saya masuk ke dalam linimasa dan mempelajarinya, memberikan sebuah gambaran perihal kehidupan pengguna Twitter yang dinamis, praktik keseharian yang banal, ikut terlibat dalam berbagai aktivisme online hingga menjadikan linimasa sebagai tempat untuk mendapatkan kabar terbaru. ......Social networks (social networks), especially Twitter, are among the many social media types that allow individuals to connect with the user. The relationship that occurs then blurs the territorial boundaries in social interaction and access to information. Twitter, not only limited to social media, is more in-depth; Twitter can bring users to be involved in various hot issues that are happening on the timeline. Furthermore, as a contemporary cultural phenomenon, the Twitter timeline allows individuals to reshape their identity and engage in various discussion practices on hot issues that are currently booming or engaging in technology-mediated social movement discourse (in this case, Twitter). These are the practices that become my own challenges when I research daily activities on the timeline. This paper aims to explore life aspects in the timeline, especially on Twitter in Indonesia - where various unique identities live in it. Through the following medium, auto-ethnography, participant observation, and digital ethnography approach, I try to reconstruct my identity into alter, fangirling, and roleplay by creating a Twitter account from these three identities - and seeing how the timeline formed and what issues often debated in it. This thesis shows, how as a methodology, when I enter the timeline and study it, it provides an overview of Twitter users' active life, banal daily practices, and various online activism to make the timeline a place to get the latest news.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library