Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Kristina Wulandari
Abstrak :
Sejarah kesusastraan Cina telah rnencatat kumpulan cerita pendek pertama Lu Xun yang berjudul Teriakan (sebagai satu momentum penting bagi munculnya kesusastraan Cina modern. Lu Xun memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kesusastraan Cina modern karena Teriakan telah menggunakan bahasa sehari-hari yang menggantikan bahasa klasik. Selain itu pula, Lu Xun melakukan pembaharuan dengan mengangkat tema-tema tentang realitas sosial masyarakat yang sangat berbeda dati tematema kesusastraan Cina tradisional. Tiga karya yang menjadi obyek penelitian adalah Catatan Harlan Orang Gila, Kong Yiji, dan Obat, sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis ketiga karya tersebut adalah pendekatan strukturalis Todorov. Masalah pokok yang diangkat adalah bagaimana ketiga cerita yang menjadi obyek penelitian menampilkan perbedaan dunia sebagai makna dari masing-masing cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing cerita menampilkan dunia yang berbeda dengan berbagai cara penyajian yang bervariatif. Dunia yang ditampilkan dalam Catalan Harlan Oran Gila dunia seorang manusia yang divonis rnenderita gangguan kejiwaan yang tidak berdaya menyesualsan dininya dengan lingkungan sosial di mina is betada. Sedangkan dunia yang ditampilkan dalam Kong Yrji adalah dunia seorang manusia yang terasing karena sosok dan pemikirannya yang tidak sejalan dengan zamannya. Pada cerita Obat dunia yang ingin ditampilkan adalah dunia di mana para tokoh utamanya tidak berdaya untuk keluar dari belenggu kanibalisme. Perbedaan dunia yang disajikan oleh ketiga cerita mengandung makna yang sangat universal Karakteristik tokoh cerita tidak hanya rnenggambarkan karakteristik masyarakat Cina namun juga tidak dapat diabaikan bahwa karakteristik semacam itu adalah karakteristik sebagian besar manusia di seluruh dunia. Begitu pula halnya dengan rangkaian peristiwa yang ditampilkan Peristiwa saling memangsa antar manusia, hllangnya kepedulian dan sating mencintai antar manusia tidak hanya terjadi dalam lingkup masyarakat Cina, melainkan juga terjadi dalam lingkup universal kehidupan manusia.
The history of Chinese literature noted that Lu Xun's first short story compilation, Call To Arms or could also be translated Cry Out indicate a significant momentum for the birth of Chinese modern literature because it used Chinese vernacular rather than literary Chinese and also reformed the themes of Chinese literature by using the non mainstream of social reality. This research used structuralism approach of Todorov based on his three short stories, The Diary ofA Madman, Kong Yi Ji and Medicine. The topic explain how his works revealed the difference of world's meaning from each story and how each story figure the difference of world with various style of writing. The Diary ofA Madman, describe a man who judge by people surround him as a man who suffering schizophrenia and he can not himself in social environment. Kong Yi Ji, describe a man who was alienated by people surround him because his ideas and figures did not in line with the era. Medicine, describe a man who can not escape from the repression of cannibalism because his power lack mess. The worlds in those stories have universal meaning. The characters of main actor not only describe the Chinese's unique character but also represent general human character in world. More over, the narrations of events such as cannibalism, lack of love and careness among people in context of human life also describe the general human character.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kristina Wulandari
Abstrak :
Sun Wukong-孙悟空 adalah tokoh utama dalam novel klasik Cina abad ke-16 berjudul Kisah Perjalanan ke Barat- Xīyóu jì 西游记. Sun Wukong semakin populer sejak kemunculannya pada tahun 1926 dalam film-film adaptasi perjalanan ke barat. Disertasi ini menganalisis sosok Sun Wukong sebagai representasi ideologi Impian Cina. Korpus yang digunakan adalah penokohan Sun Wukong dalam tujuh film adaptasi perjalanan ke barat yang dirilis pada periode 2013 hingga 2018, dengan box office rate di atas US$ 100 juta. Analisis dibagi kedalam tiga bagian, konteks, korpus, dan ideologi. Konsep dan teori adaptasi digunakan untuk melihat mitologisasi monyet Sun Wukong sejak era klasik hingga diadaptasi dalam film masa kini sebagai konteks. Analisis korpus secara naratif dan sinematik dilakukan menggunakan skema monomyth hero’s journey dari Joseph Campbell (2010), dan visual penokohan berdasarkan Fictional and dramatic elements dari Dennis W. Petrie dan Joseph M. Boggs (2012). Rekontekstualisasi Sun Wukong sebagai ekspresi diskursif dan reproduksi ideologi, dilakukan dengan cara mengkritisi penempatannya dalam film sebagai bentuk ideologi Impian Cina yang relevan dengan konteks zaman. Disertasi ini membaca Impian Cina sebagai ideologi berdasarkan definisi yang dijelaskan oleh Terry Eagleton (1991) dan Teun A. van Dijk (1998), ideologi sebagai seperangkat gagasan dan keyakinan yang menentukan praktik sosial masyarakat. Konsep Impian Cina memperlihatkan impian bangsa Cina tentang kondisi kehidupan material dan spiritual yang lebih baik. Konsepsi Impian Cina pada era Xi Jinping melebur bersama ideologi negara dalam wacana Chinese Dream-Zhōngguó mèng中国梦, membentuk wacana besar yang berkarakteristik Cina. Secara epistemologi dan ontologi, kerangka teori dan metodologi yang digunakan disertasi ini, menghadirkan kebaruan dalam pembacaan sistematis dan kritis tentang sosok Sun Wukong terkait dengan ideologi Impian Cina. Disertasi ini memperlihatkan transformasi ketiga sosok monyet SWK, yaitu ‘from hero to superhero,’ dan relevansinya dengan konteks Cina kontemporer, khususnya era Xi Jinping. Kata Kunci: Sun Wukong 孙悟空; Kisah Perjalanan ke Barat西游记; Impian Cina中国梦; Ideologi; Monomyth; Film Cina. ......Sun Wukong-孙悟空 is the main character in Wu Cheng'en's 16th-century Chinese classic novel, Journey to the West- Xīyóu jì 西游记. Sun Wukong has been popular since in 1926 in the film adaptation of journey to the west. This dissertation analyzes the figure of Sun Wukong as a representation of the Chinese Dream ideology. The corpus is the characterization of Sun Wukong in seven film adaptations of the journey to the west which were released in the period 2013 to 2018 and hit a box office rate of over US$ 100 million. The analysis is divided into three parts, context, corpus, and ideology. The concept and theory of adaptation are used to look at the mythologization of the monkey Sun Wukong from the classical era to being adapted in nowadays films as a context. Narrative and cinematic aspects are analyzed using the monomyth hero's journey scheme by Joseph Campbell (2010), and visual characterizations based on Fictional and dramatic elements by Dennis W. Petrie and Joseph M. Boggs (2012). The recontextualization of Sun Wukong as a discursive expression and reproduction of ideology is analyzed by criticizing his placement in the film as a form of Chinese Dream ideology that is relevant to the current context. This dissertation reads the Chinese Dream as an ideology based on the definition explained by Terry Eagleton (1991) and Teun A. van Dijk (1998), ideology is a set of ideas and beliefs that determine people's social practices. The concept of the Chinese Dream shows the Chinese people's dream of better material and spiritual living conditions. The conception of the Chinese Dream in the Xi Jinping era merged with the state ideology in the discourse of the Chinese Dream-Zhōngguó mèng中国梦, forming an extensive discourse with Chinese characteristics. Epistemologically and ontologically, the theoretical framework and methodology present a novelty in a systematic and critical reading of the figure of Sun Wukong in relation to the ideology of the Chinese Dream. This dissertation shows the third transformation of Sun Wukong monkey figures, 'from hero to superhero,' and his relevance to the contemporary Chinese context, particularly the Xi Jinping era.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library