Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henry Adhi Nugraha
"Melalui penelitian empiris sebelumnya, beberapa peneliti menemukan, bahwa konstruk dari service quality mengacu kepada ketiga struktur model yang menjabarkan dimensi dari service quality yaitu: interaction quality, physical environment quality, dan outcome quality. Masing-masing dimensi memiliki tiga subdimensi atau indikator yang menjelaskan dasar dari persepsi service quality seperti pada interaction quality yang menjelaskan mengenai perilaku, sikap dan keahlian karyawan dari service provider dalam melayani pelanggan. Physical environment quality yang menjelaskan mengenai ambient condition, disain dan faktor sosial dari service provider dalam melayani pelanggan. Terakhir outcome quality yang menjelaskan mengenai waktu tunggu, hal-hal yang nyata dan valensi dari service provider dalam melayani pelanggan. Penulis juga menyarankan bahwa tiap-tiap dari subdimensi ini harus dapat meningkatkan persepsi service quality, kualitas yang diterima oleh pelanggan haruslah dapat dipercaya, dipertanggungjawabkan dan dapat dirasakan notch pelanggan. Penulis juga menguji dan mendukung konseptualisasi ini melalui service industri perbankan.
Service loyalty berpengaruh terhadap pengulangan pembelian oleh pelanggan, sehingga service loyalty harus mendapat perhatian lebih. Studi ini dimulai dengan pembenahan dari service quality dan mencoba untuk menggolongkan antara service qualify dan customer satisfaction yang menghubungkan antara service quality dengan service loyally melalui customer satisfaction. Pengukuran ini telah diidentifikasikan dengan tepat dan penelitian dilakukan dengan memilih responden dari 110 customer retail bank melalui metode penelitian kaiisal, hasilnya mengindikasikan bahwa kepuasan pelanggan memegang peranan penting dalam hal service quality dan service loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Adhi Nugraha
"Sensor medan magnet adalah divais elektronik yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet dan mengubah besaran tersebut ke dalam besaran listrik. Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai perancangan sebuah sensor medan magnet dengan menggunakan struktur dasar CHAOS yang dapat mendeteksi medan magnet yang sejajar dengan permukaan sensor, yang biasa disebut sebagai CMOS Vertical Hall Device. Sensor ini bekerja dengan fenomena efek Hall pada material semikonduktor, yang mengubah besaran induksi medan magnet B menjadi besaran tegangan Half VH sebagai keluarannya. Sensor medan magnet ini dirancang untuk dapat bekerja pada daerah induksi medan magnet 0,1 - 1 mT. Sebagai salah satu aplikasinya, sensor medan magent ini digunakan sebagai magnetic carol reader head pada alat identifikasi kartu pengenal yang menggunakan kode magnetik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Adhi Nugraha
"Infrastruktur jalan merupakan urat nadi dalam sistem transportasi yang memiliki peranan penting dalam menunjang segala aspek kehidupan sehingga harus selalu berada pada kondisi baik sebagaimana mestinya agar dapat terus memberikan tingkat pelayanan maksimal dengan cara pemeliharaan dan perbaikan. Akan tetapi, besarnya biaya pemeliharaan dan perbaikan menjadi masalah utama dalam proses pemeliharaan dan perbaikan jalan sehingga dibutuhkan suatu metode baru yaitu preservasi, yang harus dilaksanakan dengan manajemen yang baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, penyusunan skripsi ini dilakukan dengan tujuan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan manajemen pemeliharaan pada metode preservasi. Proses manajemen atau pengaturan dimulai dari tahap perbaikan jalan eksisting yang diawali dengan penentuan prioritas perbaikan yang disusun berdasarkan besar kerusakan masing-masing ruas jalan hingga manajemen atau pengaturan dalam menjaga ruas jalan agar tetap berada dalam kondisi mantap yang merupakan salah satu tujuan dalam program preservasi. Penentuan prioritas dibuat dengan cara melakukan pembobotan pada tiga aspek, yaitu : tipe kerusakan, kondisi kerusakan dan besar kerusakan. Sehingga dihasilkan urutan prioritas perbaikan yang dimulai dari ruas yang memiliki tingkat kerusakan paling besar.

Road infrastructure is the lifeblood of the transportation system which has an important role in supporting all aspects of life that must always be in good condition as they should in order to continue to provide maximum service levels by way of maintenance and repairs. However, the cost of maintenance and repairs become major problems in the process of maintenance and repair of roads and so we need a new method of preservation, which should be implemented with good management.
In this context, the preparation of this final report was conducted in order to give an overview of the implementation of maintenance management on the method of preservation. Management process starts from the stage or setting of existing road improvements beginning with the prioritization of improvements that have been prepared based on the extent of damage to each road link to the management or arrangement in order to maintain the roads remain in a stable condition which is one of the goals in the preservation program. Determination of priorities made by means of weighting on the three aspects, namely: the type of damage, the damage and major damage. So that the resulting priority order starting from segment improvements that have the greatest level of damage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Adhi Nugraha
"Penulisan tesis ini membahas mengenai permasalahan pemidanaan terhadap terdakwa anak yang terancam pidana minimum khusus dalam praktek di pengadilan sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana di bawah ancaman pidana minimum khusus terhadap terdakwa anak yang terancam pidana minimum khusus sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, serta bertentangan atau tidaknya putusan hakim yang menjatuhkan pidana di bawah ancaman pidana minimum khusus terhadap terdakwa anak yang terancam pidana minimum khusus sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dengan asas legalitas.
Dari hasil penelitian yang bersifat yuridis normatif, di mana penelitian ini dilakukan berdasarkan sumber data sekunder dengan cara meneliti bahan pustaka yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, diperoleh kesimpulan bahwa pemidanaan terhadap terdakwa anak yang terancam pidana minimum khusus dapat dijatuhkan di bawah ancaman pidana minimum khusus, kendati pengaturan mengenai hal tersebut belum ada (sebelum diundangkan dan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak).
Pemidanaan di bawah ancaman pidana minimum khusus terhadap terdakwa anak yang terancam pidana minimum khusus tersebut dijatuhkan dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Selanjutnya, Penjatuhan pidana di bawah ancaman pidana minimum khusus terhadap terdakwa anak yang terancam pidana minimum khusus tidaklah bertentangan dengan asas legalitas, karena di sini hakim bukan sebuah "corong" atau "terompet"-nya undang-undang (la bouche de la loi) yang hanya menerapkan hukum yang ada secara apa adanya, melainkan hakim juga memiliki tugas untuk melakukan rechtvinding yang artinya adalah menyelaraskan undang-undang dengan tuntutan jaman, salah satunya dengan cara melakukan interpretasi atau menafsirkan undang-undang dalam rangka memperjelas atau melengkapi undang-undang tersebut.

This thesis is to discuss the issues of punishment for the accused children who threatened by special minimum sentence in court practice before the enactment of Law No. 11 Year 2012 About Children Criminal Justice System, the basic consideration of judges in imposing capital below the special minimum sentence against the accused children who threatened by special minimum sentencing before the enactment of Law No. 11 Year 2012 About Children Criminal Justice System, as well as whether or not the judge's decision which below the special minimum sentence against the accused children who threatened by special minimum sentencing before the enactment of Law No. 11 Year 2012 About Children Criminal Justice System contradicts with the principle of legality.
From the research that is normative, where the research was conducted based on secondary sources and examine library materials including primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials, we concluded that the punishment for the accused children who threatened by special minimum sentence, could be below the special minimum sentence, although the regulation on that matter not already yet (before the promulgation and enactment of Law No. 11 Year 2012 About Children Criminal Justice System).
Punishment below the special minimum sentence imposed by certain considerations. Furthermore, the punishment below the special minimum sentence for the accused children who threatened by special minimum sentence is not against the principle of legality, because here the judge is not a "funnel" or "horn" of the law (la bouche de la loi) that just simply apply existing law as it is, but the judge also has a duty to perform rechtvinding which means aligning legislation with the spirit of the age, one way to interpretation the law in order to clarify or supplement the law.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T33048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Nugraha
"Penelitian ini mengevaluasi kegiatan manajemen komunikasi suatu lembaga pemerintah dalam menerapkan undang undang yang mengharuskan transparansi atau keterbukaan informasi publik. Subyek penelitian ini adalah penerapan pelayanan informasi publik pada Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN sebagai bentuk implementasi undang undang keterbukaan informasi publik. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif pada suatu kegiatan lembaga atau organisasi. Penelitian ini menggunakan metode wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer. Narasumber pada penelitian ini merupakan orang orang yang memiliki peran penting dalam penetapan kebijakan mengenai strategi BATAN dalam memberikan pelayanan informasi publik.
Penelitian ini menemukan kelemahan dan kelebihan dari penerapan pelayanan informasi publik yang dilakukan BATAN. Kelemahan berupa kurangnya persiapan dari sarana prasarana serta sumber daya manusia yang mendukung pelayanan. Selain hal tersebut pelaksanaan kegiatan pelayanan terkendala oleh buruknya komunikasi antar elemen organisasi. Sedangkan Kelebihan strategi berkaitan dengan usaha BATAN untuk terus melakukan perubahan pada setiap proses yang menghalangi kualitas pelayanan.

The research evaluating government's communication management activity in applying Act which requires a transparent public information. It is a real form of public information service applied on National Nuclear Power Agency BATAN as implementation of an openness public information Act. This research is an evaluation study case on institution or organization It uses interview as primer data collecting technique. The resources are people with major role on determining policy of BATAN's strategy in giving the best public information service.
This research discovers weaknesses and strength on public information service applied on BATAN. The weaknesses the lack of arrangement of facilities infrastructure and human resources that support the service Other than that poor communication on every element of organization gained obstacle to the service activity. Meanwhile the strength related with Batan's attempt to continue modification on every process that preclude the quality of service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Nugraha
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi efektivitas
dalam pelaksanaan lelang jabatan camat dan lurah di DKI Jakarta. Pendekatan
ilmiah yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan secara umum pelaksanaam lelang jabatan camat dan
lurah DKI Jakarta dapat dikatakan efektif dibanding promosi jabatan terdahulu
karena terlihat ada peningkatan kinerja camat dan lurah di sebagian besar wilayah
DKI Jakarta kecuali Jakarta Pusat. Namun yang perlu diperhatikan adalah biaya
yang digunakan dalam lelang jabatan sangat besar dibanding pelaksanaan promosi
camat dan lurah sebelumnya. Untuk itu, biaya-biaya yang kurang berkaitan
dengan efektivitas lelang jabatan dapat dikurangi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determining and evaluating the effectiveness of Open Selection for District Head and Village Head Position in DKI Jakarta. The scientific approach method used in the study is qualitative approach. The result of this study indicate that the general implementation of Open Selection for District Heads and Village Head’s Position in DKI Jakarta can be said to be effective than previous promotion since the performance of the District Heads and Village Head in most regions are increased. However, the main concern is the cost estimation. The cost for open selection is quite high compared to previous promotion. Hence, the costs that are less related to the effectiveness of the open selection recommended to be reduced."
2015
S62948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan PSAK 69 terhadap perlakuan akuntansi atas aset biologis pada perusahaan sawit di PT X di Kalimantan Timur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan PSAK 69 ini telah mengubah metode perlakuan akuntansi atas aset biologis dari biaya historis ke nilai wajar sehingga dapat menimbulkan metode valuasi yang berbeda dan kurangnya komparabilitas laporan keuangan. Penelitian ini dirancang menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dengan teknik wawancara dan penelaahan dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas aset biologis milik PT X telah sesuai dengan PSAK 69. Perbedaan perlakuan akuntansi aset biologis pada perusahaan sawit setelah penerapan PSAK 69 adalah dengan adanya pengakuan atas produk agrikultur tandan buah segar (TBS) yang belum dipanen. Hasil penelitian juga menemukan belum adanya pedoman khusus yang mengatur penilaian aset biologis sehingga dapat mengakibatkan metode penilaian yang berbeda-beda.

This study aims to evaluate the application of PSAK 69 to the accounting treatment of biological assets in oil palm companies in PT X in East Kalimantan. The problem in this study is that the application of PSAK 69 has changed the method of accounting treatment of biological assets from historical costs to fair value so that it can lead to different valuation methods and lack of comparability of financial statements. This research was designed using a case study method with a qualitative approach. The research instrument used was interview techniques and document review. Data analysis was performed using a descriptive qualitative analysis approach. The results showed that the accounting treatment of biological assets owned by PT X was in accordance with PSAK 69. The difference in the accounting treatment of biological assets in oil palm companies after the application of PSAK 69 was the recognition of fresh fruit bunches (FFB) agricultural products that had not been harvested. The results of the study also found that there were no specific guidelines governing the valuation of biological assets so that they could lead to different assessment methods."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library