Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Arsianti
"Antioksidan diperlukan untuk melindungi lemak dan minyak dari kerusakan akibat proses oksidasi. Penelitian dan pengembangan antioksidan yang berasal dari alam kini sedang giat-giatnya digalakkan, dikarenakan penggunaan antioksidan sintetik saat ini perlu ditinjau kembali sebab ada yang bersifat merugikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa yang terdapat dalam kulit buah kandis (Garcinia parvifolia). Fraksi etil asetat G. parvifolia yang diperoleh dari proses maserasi dan fraksionasi dengan celite, dipekatkan, ekstrak hasil pemekatan diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode penimbangan dan metode Lea. Aktivitas antioksidan ekstrak fraksi etil asetat ini dibandingkan dengan hasil uji aktivitas antioksidan sintetik BHA dan BHT.
Hasil uji aktivitas antioksidan baik dengan metode penimbangan maupun dengan metode Lea menunjukkan bahwa fraksi etil asetat G. parvifolia memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar daripada BHA dan BHT, dengan urutan aktivitas antioksidan : ekstrak fraksi etil asetat G. parvifolia > BHA > BHT. Sedangkan hasil analisis kualitatif ekstrak kasar etil asetat G. parvifolia dengan Kromatografi Lapis Tipis, menunjukkan bahwa ekstrak kasar etil asetat terdiri dari tiga komponen senyawa kimia dengan Rr masing-masing adalah 0,556, 0,288 dan 0,067."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Arsianti
"Senyawa Baru UK-3 yang menunjukkan aktivitas sebagai antibiotika dan antikanker, telah berhasil diisolasi dari Streptomyces sp. 517-02. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa analog antibiotika UK-3 yang diharapkan memiliki aktivitas lebih tinggi daripada senyawa aslinya.
Sintesis senyawa analog antibiotika UK-3 pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap reaksi kimia. Tahap reaksi pertama adalah reaksi esterifikasi L-serin dengan n-butanol menghasilkan senyawa butil-serin-ester p-TsOH sebanyak 50,81 %. Tahap reaksi kedua adalah reaksi antara butil-serin-esterp-TsOH dengan asam 2-hidroksinikotinat menghasilkan senyawa 2-hidroksinikotinil-butil-serin-ester sebanyak 32,50 %. Pada tahap reaksi ketiga, senyawa 2-hidroksinikotinil-butil-serin-ester direaksikan masing-masing dengan anhidrida asetat, asam 3-fenilpropionat dan asam oktanoat menghasilkan senyawa AD-1, AD-2 dan AD-3 sebanyak 68,72 %, 43,03 % dan 69,13 %.
Produk hasil sintesis dimurnikan dengan kromatografi kolom, fasa diam silika gel dan fasa gerak campuran kloroform dan metanol. Produk sintesis selanjutnya dianalisis dengan kromatografi lapis tipis (KLT), spektrofotometer Infra merah, spektrofotometer Ultra Violet, spektrometer Resonansi Magnetik Inti (1H-NMR) dan spektrometer massa (MS).
Uji aktivitas antibiotika senyawa AD-I, AD-2 dan AD-3 terhadap bakteri B.coli, B.subtilis, S.aureus dan C albicans menunjukkan, bahwa senyawa AD-3 memiliki aktivitas antibiotika lebih tinggi daripada AD-1 dan AD-2. Senyawa AD-3 (MIC < 100 ppm) lebih aktif menghambat pertumbuhan bakteri B.subtilis dan S.aureus dibandingkan senyawa UK-3 dan senyawa standar antimycin.
Uji toksisitas senyawa AD-1, AD-2 dan AD-3 terhadap Anemia salina memberikan nilai LC50 untuk senyawa AD-1, AD-2 dan AD-3 masing-masing 811,01 ppm, 266,83 ppm dan 3620,41 ppm.

The novel UK-3 compound which indicates the activity as antibiotic and anti-cancer have been succesfully isolated from Streptomyces sp. 517-02. This research is aimed at synthesis of UK-3 analogues which are expected to have higher activities than that of the original compound.
The synthesis UK-3 analogues in this research was done in three step reactions. The first step is the esterification between L-serine with n-butanol yielding 50,81 % of butylserine-ester p-TsOH. The second step is a reaction between butyl-serine-ester p-TsOH with 2-hydroxynicotinic acid yielding 32,50 % of 2-hydroxynicotinyl-butyl-serine-ester. The third step, proceeds with three different reaction, in which 2-hydroxynicotinyl-butyl-serineester is reacted with acetic anhydride, 3-phenylpropionic acid and octanoic acid to produce AD-1, AD-2 and AD-3 in amount of 68,72 %, 43,03 % and 69,13 % respectively.
The product is purified with column chromatography on silica gel with mobile phase of chloroform and methanol. Subsequently, synthesis product is analyzed with thin layer chromatography, Infrared and Ultra Violet spectrophotometer, Nuclear Magnetic Resonance ('H NMR) and Mass spectrometer (MS).
The activity of AD-1, AD-2 and AD-3 was tested against on E.cali, B subtrlis, S.aureus and C.albicans. The result showed that AD-3 has higher antibiotic activity than AD-1 and AD-2. Moreover AD-3 (MIC < 100 ppm) apparently is more active to inhibit the growth of B. subtilis and S.aureus compared to UK-3 and antimycin standard.
Toxicity test of AD-1, AD-2 and AD-3 on Anemia sauna provides LC50 value for AD-I, AD-2 and AD-3 of 811,01 pprn, 266,83 ppm and 3620,41 ppm respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ade Arsianti
"ABSTRAK
Teknik biotransformasi memiliki beberapa keunggulan di bandingkan dengan reaksi kimia biasa, yaitu : substrat spesifik, regiospesifik, stereospesifik kondisi reaksi lunak dan dapat dioptimasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Salah satu proses biotransformasri yang cukup memberikan arti ekonomi dalam sintesis steroid yang aktif farmakologik adalah reaksi 11-hidroksilasi pada substrat progesteron rnembentuk 1l-hidroksiprogesteron, suatu senyawa antara dalam sintesis kortison.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapang Aspergillus niger UICC 159 melakukan reaksi 1l-hidroksilasi pada substrat progesteron dengan menggunakan media standar.
Untuk mendapatkan kondisi biotransformasi optimum, dilakukan percobaan dengan memvariasikan : waktu penambahan substrat waktu inkubasi, pH awal media biotransformasi, suhu, konsentrasi substrat dan laju pengocokan. Produk yang dihasilkan diidentifikasi dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses biotransformasi progesteron oleh Aspergillus niger UICC 159 rnencapai optimum saat penambahan substrat pada jam ke-12 setelah inkubasi, waktu inkubasi 36 jam, pH awal media biotransformasi 5,6 ,suhu suhu 30 ℃, konsentrasi substrat 0,3 g/L dan laju pengocokan 12O goyangan/menit . Produk llα-hidroksiprogesteron yang dihasilkan pada kondisi optimum adalah 53,9 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library