Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Achmad Soerio Hutomo
"Sebuah bagian dari rancangan ulang dari kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang dirancang untuk mewadahi dan memfasilitasi sejarah Kota Jakarta yang otentik untuk dinikmati para pengunjungnya, tanpa menganggu kegiatan transportasi logistik dari dan ke luar area perairan Jakarta melalui Pelabuhan Sunda Kelapa. Rancangan ulang ini dilatarbelakangi oleh peran Pelabuhan Sunda Kelapa yang memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan antar-pulau atau antar-negara pada masa penjajahan. Nilai sejarah ini perlu dilestarikan dengan cara yang sesuai dengan masa kini, agar masyarakat bisa mengingat perjuangan serta sejarah Kota Jakarta. Selain sejarah, Pelabuhan Sunda Kelapa juga memiliki potensi ekonomi melihat dari loksinya ini. Maka itu, dilakukan revitalisasi dan sistem pengembangan pariwisata agar terintegrasi dengan potensi di sekitar dan menarik masyarakat luas. Bangunan ini, Lokal, ditujukan untuk mewujudkan tujuan sejarah Sunda Kelapa untuk masyarakat dengan menghadirkan informasi turis mengingat posisinya sebagai pintu masuk kawasan, serta mengadakan workshop pengolahan (memasak) ikan, pengolahan rempah, dan industri atau tekstil, sebagai sarana menghadirkan sejarah dalam bentuk aksi pada pengunjungnya tanpa alat-alat pabrik yang rumit sehingga bisa dilakukan oleh berbagai usia, dari siswa SD hingga dewasa.
Part of the redesign of the Sunda Kelapa Port area which was designed to accommodate and facilitate the authentic history of Jakarta to be enjoyed by its visitors, without disrupting logistical transportation activities to and from Jakartas water areas through the Sunda Kelapa Harbor. This redesign was motivated by the role of the Sunda Kelapa Port which had an important role as an inter-island or inter-state trade center during the colonial period. This historical value needs to be preserved in a way that is appropriate to the present, so that people can remember the struggles and history of the City of Jakarta. In addition to history, Sunda Kelapa Harbor also has economic potential given its location. Therefore, revitalization and tourism development systems are carried out so that they are integrated with the potential around and attract the wider community. This building, Local, is intended to realize the historical purpose of Sunda Kelapa for the community by presenting tourist information considering its position as the entrance of the region, as well as holding workshops processing (cooking) fish, spices processing, and industry or textiles, as a means of presenting history in the form of action on visitors without complicated factory equipment so that it can be done by various ages, from elementary school students to adults."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Achmad Soerio Hutomo
"Well-being adalah suatu kondisi dalam hidup yang berjalan dengan baik secara perasaan (mental) dan fisik dari suatu individu. Kondisi baik itu salah satunya dapat dipicu dan dicapai melalui ruang publik yang berperan sebagai wadah pengguna dengan latar belakang yang beragam untuk berkumpul, berinteraksi, dan beraktivitas. Namun, peran ruang publik dalam memenuhi kebutuhan utuk mencapai well-being penggunanya semakin menurun. Hal tersebut terutama dikarenakan berkembangnya teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan melalui ruang virtual hanya dari genggaman tangan, sehingga pengguna ruang publik menjadi terikat terhadap gadget dibanding daya tarik ruang publik secara fisik dan kualitas.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat terjadinya fenomena penurunan peran dari ruang publik dalam memenuhi kebutuhan pengguna melalui aktivitasnya untuk mencapai well-being pada era teknologi ini. Untuk dapat memahami fenomena ini lebih jauh, penulis melihat hubungan antara kualitas dari Taman Suropati di Jakarta sebagai objek pengamatan, dengan terjadinya five-ways to well-being dan passive-active engagement terhadap ketercapaian well-being pengguna ruang publik berdasarkan model PERMA.
Hasil menunjukan bahwa Taman Suropati sebagai ruang publik yang baik dari segi elemen dan kualitasnya, mampu memicu aktivitas serta interaksi yang dibutuhkan pengunjungnya dan menghasilkan positive emotion sebagai indikasi dari tercapainya well-being dari subjek tersebut.
Well-being is a positive state in the life of an individual, both mentally and physically. One of the ways to trigger and fulfill the need of such condition is through public spaces, which function as a place for people with diverse backgrounds to gather, interact, and do various activities. However, the role of public space in achieving the need to reach its well-being users has been declining nowadays. This is mainly due to the development of technology that can fulfill their needs to meet and interact in virtual space only from the hands so that users of public space become more engaged to gadgets rather than the attraction of the public space.This paper aims to examine the phenomenon of the declining role of public space for users through their activities to achieve well-being in this technological era. To be able to understand this phenomenon further, the author analyses the relationship between the quality of Taman Suropati in Jakarta as the object of observation, with the occurrence of five-ways to well-being and passive-active engagement towards the achievement of well-being users of public spaces based on PERMA Model.The result shows that Taman Suropati as a public space with fine elements and quality, can trigger the activities and interactions that needed by its visitors and create positive emotions as an indication of the achievement of well-being from the subjects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library