Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Hidayat
Abstrak :
Pemasaran rumah sakit, pada akhir-akhir ini menjadi topik yang menarik. Pemasaran yang dimaksud disini adalah pemasaran sosial dengan tujuan memperkenalkan rumah sakit pada masyarakat, memberikan informasi yang jelas dan benar tentang berbagai fasilitas dan pelayanan yang ada, meningkatkan citra yang baik melalui kepercayaan masyarakat terhadap kernampuan rumah sakit serta mengupayakan optimalisasi pemanfaatan sumber daya rumah sakit agar lebih efisien dan efektif. Tujuan dan penelitian ini adalah tersedianya informasi mengenai karakteristik demand calon pelanggan pada masyarakat sekitar rumah sakit, serta teridentifikasinya karakteristik umum masyarakat, karakteristik pola berobat masyarakat dan karakteristik pengenalan masyarakat terhadap rumah sakit. Penelitian ini merupakan studi deskriktif dengan pendekatan identifikasi masalah dan bertujuan menghasilkan suatu analisis deskriftif kuantitatif dengan menganalisa demand masyarakat calon pelanggan terhadap rumah sakit. Instrumen yang dipergunakan berupa kuestioner dengan pertanyaan tertutup dan beberapa pertanyaan terbuka pada responden yang didapat secara stratifikasi demografis serta didukung data sekunder dari rumah sakit. Rumah Sakit TNI AU Tk II Dr_Salamun Bandung dipilih, karena peneliti ingin menyumbangkan hasil penelitian tersebut kepada instansi peneliti berasal, yang mempunyai permasalahan rendahnya utilitas masyarakat sekitar terhadap pelayanan kesehatan dari rumah sakit. Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa masyarakat sekitar sebagai calon pelanggan mempunyai karakteristik sbb.: umur lebih banyak diatas 30 tahun, tingkat pendidikan SD+SLP, jenis pekerjaan swasta, pengeluaran rata-rata Rp.300.000,-/bulan. Untuk pola berobat masyarakat tersebut cukup tinggi kesadaran tentang kesehatan, dimana akan ke rumah sakit jika sakit, mencari rumah sakit terdekat, bayar sendiri, banyak menggunakan unit rawat jalan. Sedangkan pengenalan terhadap Rumah Sakit TNI AU Tk II Dr.Salamun sangat tinggi, mereka anggap tidak mahal pembiayaannya, bersedia di rawat jika sakit, pelayanannya dikatakan sudah cukup baik, mereka harapkan lebih meningkatan mutu pelayanan kesehatan dan unit rawat inap. Dengan penelitian ini diharapkan manajemen dapat mengantisipasi dengan menggiatkan pemasaran melalui strategi yang tepat, oleh karena peluang yang ada serta pangsa pasar yang cukup baik. Sudah barang tentu hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit, baik dari SDM, fasilitas dsb.
Recently hospital marketing is becoming one of the most interesting topics. Marketing here as social marketing with the goals to introduce hospital to society, to give the right clear information about all kinds of facility and service which are available, also to improve good impression through society trust toward hospital capability and to try develop optimali7ation of hospital human resources, so it can be more effective and efficient. The goals of this research is to give information about the prospective customer demand characteristic toward hospital society, also to identify the society characteristic, public health care behavior characteristic, and the public acquaintance with hospital characteristic. This research is a descriptive study with problem identification approach and its goal is to produce some descriptive quantitative analysis by analyzing the hospital prospective customer demand. The instrument for this research is in the form of a questioner with closed questions and some open questions which will be answered by respondents who are being chosen upon demographic stratification and upon hospital secondary data. Dr Salamun Air Force Hospital in Bandung is chosen, because the researcher wants to devote his research result to the institution where the researcher belongs to, its problem that the neighborhood utility of hospital health service is low. Information gathered from this research disclosed that the neighborhood as prospective customer has the following characteristics, i.e. mostly above 30, level of education SD and SLP, private person by occupation, monthly expense Rp. 300,000,-. Seen from the health control view point it can be concluded that the health care consciousness is high, in that they will go to hospital if they are ill, look for the nearest hospital, pay by them self and lots of them make use the out patient department. Meanwhile there is full awareness of Dr Salamun Air Force Hospital, people consider that the expense is not high, and they are willing to be in patient if the are ill. They say the hospital service is good and they hope the quality of health service and in patient departement can be improved. With this research, it is expected that management can anticipate by activating the market through better strategy, because the chance and the market are quit a good. For a certain all of that is being adjusted to the hospital potential both human resource and facility etc.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T2554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hidayat
Abstrak :
Penulisan Tugas Akhir mengenai Rancangan Program Pelatihan Keterampilan Berempati Bagi Petugas Perwaiian, ditujukan sebagai upaya meningkatkan kualitas petugas perwalian dalam memahami permasalahan WBP di Lapas Sukamiskin Bandung. Ketertarikan untuk memilih judul tulisan ini berawal dari melihat kenyataan bahwa pembinaan dalam Lapas adalah untuk membentuk WBP agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat sampai saat ini belum terlaksana secara optimal. Salah satu hak WBP adalah untuk menyampaikan keluhan tentang masalahnya kepada petugas sarnpai saat ini masih sering diabaikan. Dampak psikologis ketika seseorang menjalani masa pidananya dalam Lapas, menimbulkan akibat yang mengganggu fungsi psikologis WBP. Berbagai masalah psikologis yang menimpa WBP kadang tidak terpantau dan tidak tertangani oleh petugas Lapas. Ini memberikan gambaran bahwa WBP harus dapat menampung masalahnya sendiri dalam Lapas. Salah satu altematif dalam ikut membantu memecahkan permasalahan WBP adalah melalui program perwalian, yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung No. W8.EA.PP.04-10-458, tanggal 23 Pebruari 2005, menunjuk petugas yang dianggap cakap dan mampu untuk menjadi Wali WBP daiam rangka meningkatkan pembinaan secara individual. Tujuan dari Perwalian ini, salah satunya adalah menerima keluhan dan membantu memecahkan masalah yang dialami atau dihadapi oloh WBP. Sehingga segala tekanan psikologis yang dihapai WBP selama menjalani masa pidanya dapat disalurkan dan ditemukan jalan pemecahannya secara tepat. Berdasarkan hasil obsewasi dan FGD maka penulis menyimpulkan bahwa program perwalian kurang beljalan secara optimal dikarenakan adanya berbagai hambatan yang dihadapi para wali, antara lain : kurangnya keterampilan empati petugas dalam menghadapi WBP sehingga wali belum bisa menggali informasi tentang permasalahan WBP secara mendalam. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat rancangan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan petugas wali melalui Pelatihan Keterampiian Berempati (Empathy Skill Training) di Lapas Sukamiskin.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Achmad Hidayat
Abstrak :
Fokus kajian ini adalah kerusuhan anti Cina di Kota Garut pada 17 18 Mei 1963 Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor penyebab terjadinya kerusuhan tersebut Adapun merode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik kritik interpretasi dan historiografi Teori yang digunakan untuk mengetahui faktor determinan dari peristiwa kerusuhan itu adalah teori Colective Behavior dari Neil J Smelser yang menyatakan bahwa suatu perilaku kolektif ditentukan oleh enam determinan penting yaitu structutural conduciveness structural strain growth and spread of generalized belief the precipitating factor mobilization of participant for action dan lack social control Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusuhan anti Cina di Kota Garut pada 17 18 Mei 1963 tidak hanya ditentukan oleh faktor kesenjangan sosial tapi ditentukan oleh beberapa faktor determinan sebagaimana dijelaskan dalam teori Neil J Smelser termasuk di dalamnya dukungan jaringan kultural dan ideologi Kemudian dari hasil penelitian disertai ini ditemukan pula mengenai keterlibatan anggota DI NII dalam peristiwa kerusuhan anti Cina tersebut Selanjutnya peristiwa kerusuhan anti Cina tersebut oleh masyarakat Garut lebih dikemal dengan sebutan "beset Cina"
The main focus of this study is rasist anti chinese riot in the towns of Garut on May 17 18 1963 This research is aimed at knowing factors causing such a riot happened The method used is a historical method consisting four stages heurestic critic intepretation and historiography The theory used for analyzing the determinant factors of the riot is Neil J Smelser`s collective behaviour confirming that a collective behaviour is constructed by six major determinant elements structural conduciveness structural strain growth and spread of general belief the participating factor mobilization of the participants for action and lack of social control The result of the research shows that the rasist anti chinese riot in the towns of Garut is not only determined by the social gap factor but also by some determinant factors as explained in Neil J Smelse`s theory including the cultural and ideological support Later on the members of DI NII based on the research data got involved in sucu an event in Garut In meanwhile it is known more as Beset Cina for the people of Garut
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Achmad Hidayat
Abstrak :
Fokus kajian ini adalah kerusuhan anti Cina di Kota Garut pada 17-18 Mei 1963. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kerusuhan tersebut. Adapun merode yang digunakan adalah metode sejarah, yang meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teori yang digunakan untuk mengetahui faktor determinan dari peristiwa kerusuhan itu adalah teori Colective Behavior dari Neil J. Smelser yang menyatakan bahwa suatu perilaku kolektif ditentukan oleh enam determinan penting, yaitu structutural conduciveness, structural strain, growth and spread of generalized belief, the precipitating factor, mobilization of participant for action, dan lack social control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusuhan anti Cina di Kota Garut pada 17-18 Mei 1963 tidak hanya ditentukan oleh faktor kesenjangan sosial, tapi ditentukan oleh beberapa faktor determinan sebagaimana dijelaskan dalam teori Neil J. Smelser, termasuk di dalamnya dukungan jaringan kultural dan ideologi. Kemudian dari hasil penelitian disertai ini ditemukan pula mengenai keterlibatan anggota DI/NII dalam peristiwa kerusuhan anti Cina tersebut. Selanjutnya, peristiwa kerusuhan anti Cina tersebut oleh masyarakat Garut lebih dikemal dengan sebutan ?beset Cina?.
The main focus of this study is rasist, anti-chinese riot in the towns of Garut on May 17-18, 1963. This research is aimed at knowing factors causing such a riot happened. The method used is a historical method consisting four stages: heurestic, critic, intepretation, and historiography. The theory used for analyzing the determinant factors of the riot is Neil J. Smelser?s collective behaviour, confirming that a collective behaviour is constructed by six major-determinant elements: structural conduciveness, structural strain, growth and spread of general belief, the participating factor, mobilization of the participants for action, and lack of social control. The result of the research shows that the rasist, anti-chinese riot in the towns of Garut is not only determined by the social gap factor but also by some determinant factors as explained in Neil J. Smelse?s theory, including the cultural and ideological support. Later on, the members of DI/NII, based on the research data, got involved in sucu an event in Garut. In meanwhile, it is known more as Beset Cina for the people of Garut.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D2090
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hidayat
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library