Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Mun`im
"ABSTRAK
Di negara hukum. hukum itu harus dijadikan sebagai panglima. Dengan kata lain semua orang wajib tunduk kepada hukum. Dan semua orang sama kedudukannya di depan hukum. Pengabaian terhadap prinsip hukum ini dapat menyebabkan terjadinya kekacauan dan kahancuran suatu negara. Jika hal tersebut terjadi di Indonesia semestinya perlu direformasi.
Ada empat hal utama untuk membuat kedudukan hukum itu menjadi kuat yaitu:
(1) Adanya peraturan hukum yang jelas termasuk paradigma. hukum,
(2) Adanya badan penegak hukum dan pelaksana hukum yang jujur, adil, konsekwen dan konsisten,
(3) Adanya sarana penegakan hukum yang memadai, dan
(4) Adanya kesadaran hukum dari semua lapisan masyarakat termasuk para penegak hukum dan pelaksana hukum.
Refomasi yang terjadi di lndonesia menuntut adanya perubahan atau perombakan total, atau penyempurnaan dari berbagai bidang kehidupan termasuk di bidang hukum, agar hukum itu kembali kehabitatnya termasuk kedudukan hukum Islam. Selama ini dirasakan adanya kecendrungan penyalahgunaan fungsi hukum dari alat keadilan bagi masyarakat menjadi alat kekuasaan untuk melindungi kepentingan penguasa. Reformasi di bidang hukum menuntut adanya pembudayaan hukum dan pemberdayaan hukum serta penyempurnaan di berbagai bidang lapang an hukum. Selain itu sebagaimana yang dimaksudkan dalam tulisan ini agar reformasi hukum juga dapat mengembalikan hukum Islam kepada yang berhak dan berkewajiban. untuk manjalankannya dalam rangka menjalankan hak asasi manusia. Berdasarkan catatan sejarah umat Islam menjalankan hukum Islam di tanah nusantara sejak kedatangannya sesuai dengan sifat hukum Islam yang melekat dalam diri setiap individu umat Islam.
Demikian seterusnva pada zaman kesultanan dan awal kedatangan penjajah, hukum Islam masih berjalan sebagaimana; mestinya. Hanya pada diakhir abad ke- 19 dan awal abad ke-20 oleh penjajah Belanda perjalanan hukum Islam ingin dihambat dengan diupayakan peminggirannya sedemikian rupa demi kepentingan jajahannya sehingga hukum Islam tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya meskipun hukum Islam- itu merupakan keyakinan dan ibadah bagi orang Islam yang melekat pada setiap pribadi muslim kemanapun ia berada dan jaman apapun yang dilaluinya."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
"Four flavanoid glycosides have been isolated from the leaves of crotalaria anagyroides.The glycosides are 1 pigenin-7-O-B-D- apiofuranosyl (1--->6)-B-glucopyranosida,2) apigenin 7-O-B-D-apiofuranosyl (1-->2)-B-glucopyranoside,3)chrysoeriol 7-O-B-D-apiofuranosyl (1--->6)-B-D-glucopyranosida,4)chrysoeriol 7-O-B-D-apiofuranosial (1--->2)-B-D-glucopyranoside.Their structures were elucidated by spectroscopic methods of UV,H,13C and 2D-NMR DEPT,COSY and HMBC experiments"
2005
MIKE-II-1-Apr2005-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
Jakarta: Universitas Indonesia, 1995
TA3803
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
"Kontrasepsi selaput IntravagR dengan bahan berkhasiat Alkil fenoksi poli etoksi etanol-10 (Agent 741) telah lama beredar di Indonesia, tetapi belum diketahui dengan pasti tentang efektifi tas dan keamanannya sebagai kontrasepsi. Juga belum diketahui cara kerjanya menyebabkan sperma immotil.
Penelitian terhadap 30 semen manus ia in vitro dengan menggunakan metoda Sander-Kramer menunjukkan bahwa pada dosis 0,15 mgjml larutan PBS pH 7,4 menyebabkan semua sperma mati setelah 20 detik pemberian larutan uji. Dosis yang digunakan pada penelitian ini 0,05; 0,10 dan 0,15 mgjml.
Hasi uji HOS (Hypo Osmotic SweLLine) menyebabkan sperma dengan in.. tegritas membran rusak meningkat setelah pemberian larutan uji. Pada dosis 0,15 mg/ml menyebabkan semua sperma mengalami kerusakan membran.

A film contraceptive agent which contains Alkyl phenoxy polyethoxyethanol-10 (Agent 741), R Intravag , has been available in Indonesia for years. However its effectiveness and safety as a contraceptive agent and also its mechanism of action is still unknown.
An in vitro study of thirty human-semen used Sander-Kramer method showed that at dose of that solution of pH 7,4 caused all of sperms immotil and get demaged after administering for 20 second. Doses used in this study are 0.05; 0.10 and 0.15 mg/ml.
The result of HOS (Hypo Osmotic Swelling) test showed that the testw solution caused the sperms with denaged membrane integrity increased. A dose of 0.15 mg/ml of test solution caused all of sperms membranes demaged."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
Jakarta: Dian Rakyat, 2011
615.321 ABD f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
"Koordinasi dan pengawasan penyidik Polri terhadap proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil telah diatur dalam KUHAP, UURI Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri, dan Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2010 tentang Manajemen Penyidikan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, serta Peraturan Kapolri Nomor 20 tahun 2010 tentang Koordinasi, Pengawasan dan Pembinaan Penyidikan bagi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Koordinasi tersebut meliputi kegiatan pemberitahuan dimulainya penyidikan, pemberian bantuan penyidikan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (berupa bantuan teknis, bantuan taktis, bantuan upaya paksa, dan bantuan konsultasi), penyerahan berkas perkara, penyerahan tersangka dan barang bukti, penghentian penyidikan, tukar menukar informasi, rapat secara berkala, dan penyidikan bersama. Sedangkan pengawasan meliputi kegiatan menghadiri dan memberikan petunjuk dalam gelar perkara yang dilaksanakan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, meminta dan meneliti laporan kemajuan penyidikan dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil, bersama Penyidik Pegawai Negeri Sipil meneliti berkas hasil penyidikan lalu meneruskan kepada Penuntut Umum, melakukan supervisi bersama ke jajaran Penyidik Pegawai Negeri Sipil sesuai permintaan pimpinan instansi Penyidik Pegawai Negeri Sipil, melakukan pendataan jumlah, instansi dan wilayah penugasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, penanganan perkara Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan bantuan penyidikan, serta menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan penyidikan yang dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Dalam praktek di lapangan, koordinasi dan pengawasan tersebut tidak terlaksana secara optimal, bahkan ada yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk menunjukkan pelaksanaan koordinasi dan pengawasan penyidik Polri pada Seksi Korwas PPNS Dit Reskrimsus Polda Jabar terhadap proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di daerah hukum Polda Jabar yang terjadi selama ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif melalui beberapa teknik pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara, dan studi dokumen. Metode tersebut dipilih karena masalah yang diteliti termasuk katagori penelitian tindakan yaitu merupakan refleksi antara teori dan praktek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi dan pengawasan penyidik Polri terhadap proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di daerah hukum Polda Jabar belum berjalan secara optimal, bahkan ada yang tidak sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Coordination and Controlling function of the Police Investigators on the process of criminal investigations by the Civil Servant Investigators has been regulated in the Criminal Law Code of Criminal Procedure, Law of the Republic of Indonesia Number 2 of 2002 on the Indonesian National Police, and the Regulations of the Indonesian National Police Chief number 6 of 2010 concerning investigations management by the Civil Servants investigators and the Regulation of the Indonesian National Police Chief number 20 of 2010 on Coordination, Supervision and Development Investigations for Civil Servants Investigators.
Coordination activities include notification of commencement of the investigation, providing investigative assistance to the civil servants Investigator (in the form of technical assistance, tactical aid, relief efforts to force, and consulting assistance), submission of case files, the transfer of suspects and material evidence, termination of the investigation, information exchange, regular meetings, and joint investigations. While controlling function includes to attend and give instructions in case the title is held civil servant investigator, ask for and examine the progress of the investigation report of the civil servant investigators, examine the results of the investigation file and then going to the General Prosecutor, with the ranks of supervision civil servant investigators as requested by agency investigators led civil servants, perform data collection on the number of civil servant investigator, institution and area of assignment civil servant investigator, handling the case made by the civil servant investigators and aid the investigation, and analyze and evaluate the implementation of the investigation by the civil servants investigators. In practice in the field, coordination and controlling function does not ensure an optimal, even in defiance of regulations.
This thesis aims to demonstrate the implementation of coordination and control conducted by Investigators of Indonesian National Police in Section Coordination and Controlling the civil servant investigators, Directorate of Special Criminal Investigation at Indonesian National Police in West Java to civil servant investigators in the process that occurred during this investigation. The research method used is qualitative research methods through data collection techniques, is observation, interviews and document studies. This method was chosen because of the problems examined include the category of action research is a reflection of theory and practice.
The results show that the coordination and control of police investigators to the process of criminal investigations conducted by the Civil Servant investigators in the Law of the Republic of Indonesia Police Region of West Java is not running optimally, and even some that are not appropriate statutory provisions in force.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29688
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
"Daun asam jawa (Tamarindus indica) secara tradisional digunakan untuk berbagai penyakit, seperti : konstipasi, dyspepsia, dan infeksi saluran cerna. Daun asam dipaorkan memiliki aktivtas antibakteri dan antidiabetes. Untuk menjamin mutu dan keamanan, perlu dilakukan penentuan parameter kualitas yang meliputi parameter spesifik dan non-spesifik. Sampel daun dikumpulkan dari tiga daerah. Serbuk sampel dimaserasi dengan etanol. Parameter kualitas ekstrak meliputi kadar air, bahan terlarut alkohol, bahan terlarut air, susut pengeringan, kadar abu total, abu tidak larut asam, sisa pelarut dan kadar logam berat. Identifikasi fitokimia menunjukkan adanya flavonoid, tannin, glikosida dan saponin. Profil kromatogram menggunakan eluen kloroform-metanol-air (80:12:2) memperlihatkan 4 bercak, setelah disemprot dengan besi (III) klorida. Kadar total fenol sebagai marker ditentukan secara spektrofotometri menggunakan reagen Folin-Ciocalteu diperoleh 0,35-8,24% fenol total dihitung sebagai asam galat.

Leaves of tamarind (Tamarindus indica L.) has been traditionally used to treat some diseases such as: constipation, dyspepsia, flatulence and urinary tract infection. The leaves extract also reported has antibacterial and antidiabetic activities. It is essential to determine its specific and non specific parameters in assesing the quality and safety. The samples collected from three different perferctures. Grounded samples were macerated with ethanol. The extracts were subjected to determine its characteristic parameters. Parameter of quality for the extracts consisted of water content, ethanol-extractive, water-extractive, loss on drying, total ash, acid-insoluble ash, solvent residue and heavy metal content. Phytochemical identification showed that the extract contains flanovoid, tannin, glycosides, and saponin. TLC chromatogram using chloroform-methanol-water (80:12:2) as mobile phase, exhibited 4 spots after sprayed with iron(III) chloride. Total phenolic was determined spectrophotometrically using Folin Ciocalteu reagent, gave 0.35-8.24% total phenolic as gallic acid."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
"Kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) dilaporkan memiliki khasiat dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Herba seledri (Apium graveolens) juga telah dikenal sebagai herbal antihipertensi dengan efek diuretik dan vasodilator. Karena kesamaan khasiat dalam menurunkan tekanan darah, kombinasi keduanya diharapkan memiliki efek sinergis. Penelitian ini bertujuan membuat kombinasi teh herbal dari kelopak bunga rosella dan herba seledri yang distandardisasi. Standardisasi ditetapkan terhadap simplisia kelopak bunga rosella dan herba seledri meliputi beberapa parameter spesifik dan non-spesifik. Tiga formula teh herbal yang dibuat kemudian diuji kesukaan untuk mengetahui formula yang paling disukai dari 30 panelis. Formula yang paling disukai adalah formula C yang terdiri atas 2 gram kelopak bunga rosella dan 0,5 gram herba seledri.

Rosella calyx (Hibiscus sabdariffa) has been reported exhibited on decreasing high blood pressure activity. Celery herb (Apium graveolens) has been acknowledged as an antihypertension herb with vasodilator and diuretic effect. Combination of the extracts was expected to provide synergism effect on decreasing high blood pressure. This study was intended to prepare the combination of herbal tea from standardized extracts of rosella calyx and celery herb. Standardization of rosella calyx and celery herb included determination of several specific and non-specific parameters. Three different formulas of herbal tea were prepared that would be hedonically tested to obtain the most favorable herbal tea formula from the 30 panelists. The most favorable formula was formula C which contained rosella calyx (2 gram) and celery herb (0.5 gram)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
Jakarta: Dee Publishing, 2021
615.321 ABD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>