Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tatang Abdul Madjid. S
Abstrak :
ABSTRAK
Keberhasilan program kependudukan di Indonesia memberikan kontribusi sangat berarti kepada keberhasilan pembangunan pada umumnya. Hasil upaya tersebut menyatu dalam ujud nyata yang telah dirasakan masyarakat, terbukti dengan adanya pengakuan dan penghargaan yang datang dari berbagai kalangan, bahkan dari luar negeri.
Salah satu bukti keberhasilan itu antara lain angka fertilitas telah menurun dari 5.5 pada periode 1967-1970 menjadi 3.3 pada periode 1584-1987. Dan diramalkan bahwa pada tahun 2000 wanita Indonesia usia 15-49 akan menunjukkan fertilitas sebesar 2.7, Suyono (1989).
Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat tidak hanya cukup bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai, melainkan sadar bahwa masih banyak hal yang perlu terus diupayakan agar dengan itu dapat mempertahankan dan sekaligus meraih keberhasilan yang lebih baik lagi.
Upaya-upaya tersebut antara lain melakukan berbagai studi, seperti dalam bidang kependudukan dan bidang-bidang lainnya yang lebih rinci dan berkesinambungan.
Guna mencapai sasaran secara konsisten sebagaimana diharapkan, maka penguasaan aspek-aspek kependudukan seperti faktor-faktor yang menentukan fertilitas, perlu dikaji ulang dengan kontinyu dan simultan; melalui berbagai studi multidisipliner. Hal ini perlu, karena hasil-hasil studi yang telah ada akan senantiasa dirasakan masih belum memadai baik jumlah maupun ragamnya. Kurangnya hasil penelitian ini tidak saja dirasakan di kota-kota besar, di tingkat daerah sekalipun akan terjadi hal serupa sejalan dengan pesatnya pembangunan di berbagai bidang.
Berkenaan dengan kurangnya hasil-hasil penelitian tersebut seperti hasil analisis fertilitas di propinsi Sumatera Selatan, dirasakan menambah adanya kendala, khususnya yang berkaitan dengan proses perencanaan pembangunan baik sektoral maupun global. Hal ini memperkuat niat penulis untuk melakukan studi ini.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omo Abdul Madjid
Abstrak :
Dalam pelayanan kesehatan, peranan Fasilitas Kesehatan Primer yang berhadapan langsung dengan masyarakat sangat penting. Kompetensi personal fasilitas pelayanan kesehatan dalam tatakelola pelayanan khususnya di fasilitas pelayanan primer masih terbatas. Hal itu disebabkan pembekalan melalui pendidikan dan pelatihan belum memenuhi kebutuhan kompetensi manajemen akibat kurikulum pendidikan dan pelatihan yang belum dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian terapan bertujuan mengembangkan model manajemen peningkatan mutu terpadu pelayanan di Fasilitas Kesehatan Primer. Penelitian menggunakan metode  Kombinasi Kuantitatif-Kualitatif (Mixed Methods) dan rancangan  sequential explanatory. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu, tahap penelitian kuantitatif bertujuan menilai mutu layanan dari sisi pelanggan dengan rancangan potong lintang. Tahap penelitian kualitatif bertujuan menilai mutu dari sisi penyedia. Responden penelitian kuantitatif adalah akseptor penerima pelayanan KB AKDR Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan Primer di Jakarta. Responden penelitian kualitatif adalah tim petugas di Fasilitas Pelayanan Primer dan Pakar di bidang Keluarga Berencana. Pengumpulan data penelitian kuanititatif menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Pengumpulan data penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam menggunakan instrumen maturitas organisasi dan penilaian oleh pakar menggunakan metode Delphi.  Model akhir manajemen peningkatan mutu terpadu dikembangkan dari model awal yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka. Berdasarkan kepuasan pelanggan sebanyak 141 (81,1%) responden merasa puas, 35 (19,9%) responden merasa tidak puas. Berdasarkan keselamatan pasien 166 (94,3%) responden menyatakan keselamatan baik, 10 (5,7%) responden menyatakan keselamatan kurang. Pada penilaian mutu dari sisi pelanggan variabel yang memengaruhi mutu adalah regulasi dan standarisasi, sarana prasarana, komunikasi efektif dan kepemimpinan klinik. Pada penilaian mutu dari sisi penyedia dengan penilaian maturitas proses dan maturitas organisasi masing-masing pada tingkat pertama dan kedua dari empat tingkat maturitas. Dari model awal berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian disintesis model akhir Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu di Fasilitas Kesehatan Primer. Simpulan: Telah berhasil dikembangkan model Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu (M-PMT) di fasilitas Kesehatan Primer yang merupakan perangkat manajemen fasilitas Kesehatan Primer dalam proses manajemen mutu pelayanan untuk mencapai kinerja mutu unggul. Model dikembangkan dengan pendekatan terpadu, komprehensif, holistik dan berkelanjutan. Pendekatan terpadu dalam struktur rancangan sistem sebagai komponen input. Komponen proses dengan pendekatan komprehensif dalam siklus perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan evaluasi melalui proses pembelajaran mencapai tingkat kematangan proses dan organisasi berkelanjutan.
In health services, Primary Health Facilities plays an important role in dealing directly with the community. The personal competence of health service facilities in service governance, especially in primary care facilities, is still limited. This is due to the fact that debriefing through education and training has not met the needs of management competencies due to education and training curricula that have not been designed and implemented according to the needs and expectations of the community. This is an applied research aimed at developing an integrated quality improvement management model of service in Primary Health Facilities. The study combined quantitative methods and sequential explanatory design. This study consists of two stages. The quantitative research stage aims to assess the quality of service from the customer side with a cross-sectional design. The qualitative research phase aims to assess the quality of the provider. Quantitative research respondents are acceptors of contraceptive services of postnatal IUD at Primary Health Facilities in Jakarta. respondents from qualitative research team were officers at Primary Service Facilities and experts in the field of Family Planning. Quantitative research data is collected using validated questionnaires. Collecting qualitative research data using in-depth interview methods using organizational maturity instruments and expert assessment using the Delphi method. The final model of integrated quality improvement management was developed from the initial model which was compiled based on literature review. Regarding customer satisfaction, 141 (81.1%) respondents were satisfied and 35 (19.9%) respondents felt dissatisfied. Regarding patient safety, 166 (94.3%) respondents stated safety was good and 10 (5.7%) respondents said that safety was lacking. In the quality assessment from the customer side, the variables that affect quality are regulation and standardization, infrastructure, effective communication and clinical leadership. In the assessment of quality from the provider side by assessing the process maturity and organizational maturity of each at the first and second levels of the four maturity levels. The final model of Integrated Quality Improvement Management in Primary Health Facilities is synthesized from the initial model based on literature review and the results of the study. Conclusion: The Integrated Quality Improvement Management (M-PMT) Management model in Primary Health facilities has been successfully developed. The result is a primary health facility management tool in the service quality management process to achieve superior quality performance. The model is developed with an integrated, comprehensive, holistic and sustainable approach. Integrated approach in the structure of the system design served as as an input component. The process component with a comprehensive approach in the cycle of planning, implementing and monitoring evaluations through the learning process reaches a sustainable level of process and organization maturity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusna Abdul Madjid
Abstrak :
Dalam rangka pemerintah Indonesia memperbaiki taraf pendidikan nasional, baik yang dimulai dari tingkat dasar maupun tingkat atas dengan mengaitkan buku sebagai alat komunikasi yang penting dalam pembangunan dewasa ini, maka tidaklah dapat diabaikan dua peranan penting yang menyokong perbaikan tersebut yaitu perpustakaan sebagai lembaga yang secaa ekonomis, efisien dan demokratis dapat melayani kebutuhan masyarakat akan sumber informasi dan minat baca yang tinggi dari masyarakat yang turut berpartisipasi di dalamnya. Minat adalah penting, sekedar pandai membaca tidaklah mendorong seseorang untuk dapat melakukan kegiatan itu dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya minat yang mengikatkan diri manusia kepada kegiatan membaca secara mendalam dan berkelanjutan. Artinya, dengan minat seseorang akan terus membaca tidak saja di Sekolah tatapi juga di luar Sekolah, tidak saja pada saat ini tetapi juga sepenjang hayatnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Madjid
Depok: Permata-AD , 1998
959.8 ABD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Madjid
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh Kegel?s exercise terhadap keluhan dribbling pasien pasca transurethral resection of the prostate (TURP). Sampel penelitian adalah responden yang dirawat di RS X dan RS Y yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah sampel pada kelompok intervensi sejumlah 10 responden, sedangkan kelompok kontrol 10 responden. Hasil penelitian menunjukan keluhan dribbling pada kelompok intervensi berhenti mulai hari ke-13, sedangkan pada kelompok kontrol berhenti mulai hari ke-24, sehingga membuktikan ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama keluhan dribbling antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,007; α= 0,05). Penurunan lama keluhan dribbling pada responden yang patuh melakukan Kegel?s exercise berhenti mulai hari ke-13, sedangkan pada responden yang tidak patuh berhenti mulai hari ke-20, sehingga membuktikan ada perbedaan yang bermakna rerata lama keluhan dribbling responden yang patuh melakukan Kegel?s exercise dengan responden yang tidak patuh (p= 0,004; α= 0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah Kegel?s exercise terbukti dapat menurunkan keluhan dribbling pasien pasca TURP. Disarankan agar tiap rumah sakit dapat menerapkan Kegel?s excercise terhadap pasien dengan keluhan dribbling pasca-TURP.
This study aims to see the effect of Kegel?s exercise on Dribbling Complaint of Post Transurethral Resection of the Prostate (TURP) patient. The sample was the patients who are hospitalized in X hospital and Y hospital fulfill the inclusion criteria. There were 10 responden each for intervention and control groups. The study results show that dribbling complaint of patient in intervention group stop at day 13, while in control group stop at day 24. Thus, there is a significant difference of the average of dribbling complaint duration between intervention and control groups (p= 0.007; α= 0.05). In addition, for the respondents in intervention group who did the exercise regularly, the dribbling complaint stop at day 13 and those who did not do exercise regularly the complaint stop at day 20. This is shown again that there is a significant difference of the average of dribbling complaint duration between those who do the exercise regularly and who do not do it regularly (p= 0.004; α= 0.05). In conclusion, the Kegel?s?s exercise is proven can reduce the dribbling complaint of post TURP patient. It is recommended that each hospital can apply Kegel?s excercise for patients with symptoms of post-TURP dribbling.
PSIK FK Universitas Hasanudin ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2011
610 JKI 14:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library