Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Jabbar
Abstrak :
Penggunaan karbon aktif sebagai adsorben pada metode adsorpsi dalam menyisihkan fenol telah lazim digunakan. Akan tetapi untuk mengembalikan keaktifan karbon aktif yang telah jenuh ke keadaan semula, memerlukan proses yang kurang ekonomis. Diharapkan dengan mengkombinasikan adsorben dan fotokatalis, proses penyisihan polutan organik dapat berlangsung lebih efektif. Penelitian ini merupakan usaha untuk mendapatkan kondisi proses yang efektif dalam melakukan proses penyisihan fenol menggunakan material adsorben-fotokatalis terintegrasi (Ti/AC) sehingga diharapkan dapat diaplikasikan untuk simulasi dan scaleup dalam pengolahan limbah fenol pada skala yang lebih besar. Dalam penelitian ini, proses penyisihan fenol secara fotokatalitik dilakukan dengan karbon aktif granular dan fotokatalis komersial TiO2 Degussa P25. Tahapan penelitian meliputi proses preparasi Ti/AC, uji kinerja dari Ti/AC, sampai dengan uji kinerja pada skala pilot (scale-up proses). Penelitian ini menggunakan reaktor Turbular-V-Collector (TVC) dengan sistem kontinu dan terbuka. Parameter yang divariasi: treatment awal karbon aktif, loading TiO2, skenario proses, jenis dan intensitas sinar UV serta scale-up proses dari hasil yang telah didapatkan. Perubahan konsentrasi fenol dalam percobaan dianalisis dengan menggunakan UV-VIS spectrophotometer. Hasil percobaan menunjukkan penyisihan fenol menggunakan Ti/AC didominasi oleh mekanisme adsorpsi, terutama selama satu hari pertama. Kemampuan adsorpsi karbon aktif dapat ditingkatkan dengan meningkatkan temperatur pengeringan pada proses treatment awal. Penggunaan UV pada proses penyisihan akan mengaktifkan proses penyisihan secara fotokatalisis, baik yang berasal dari lampu black light lamp maupun dari sinar matahari. Terdapat perbedaan sebesar _5 ppm setiap proses penyisihan dihentikan, yang merupakan hasil dari fotokatalis TiO2. Peningkatan loading TiO2 pada katalis sampai harga tertentu dapat meningkatkan aktivitas fotokatalitik. Nilai penyisihan optimum didapatkan pada katalis dengan loading TiO2 sebanyak 7,5% wt. Dengan rasio jumlah tube dan laju alir yang tetap (waktu tinggal tetap 4,27 menit), semakin banyak jumlah tube digunakan maka semakin stabil Ti/AC dalam menyisihkan fenol dan menjaga tetap di bawah ambang batas baku mutu. Dengan kondisi proses yang telah dilakukan, hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk simulasi dan scale-up dalam pengolahan limbah fenol pada skala yang lebih besar.
Activated carbon application as an adsorbent in adsorption method to remove phenol is being use commonly. However, its need an uneconomic process to reactivate the activated carbon from saturated condition. It is expected that the degradation process of organic pollutant could be effective if there is a combination of adsorbent and photocatalyst. This study is concentrate to get the effective operating condition in the phenol treatment with integrated adsorbent-photocatalyst material (Ti/AC). So, it can be applied for the simulation and scale-up in the large scale phenol waste treatment. In this study, photocatalysis phenol treatment process is operated by granular activated carbon and commercial photocatalyst TiO2 Degussa P25. Step of the process included preparation of Ti/AC, performance testing of Ti/AC, and performance testing on the pilot scale (scale-up process). The Turbular-V-Collector (TVC) reactor is operated with the continued and open system. Varied parameters in this study are: activated carbon pretreatment, TiO2 loading, process scenario, type and intensity of UV, and scale-up process of the result. Phenol sample analyzed with UV-VIS spectrophotometer. The results show that phenol treatment using Ti/Ac dominated by adsorption mechanism, especially in first day. Quality of the activated carbon adsorption could be increased by drying temperature rising in the pretreatment process. The adsorption and photocatalyst mechanism could be combined to get a better result. The using of UV can activate the treatment process by photocatalyst process, both with the black light lamp or sun light. There is _5 ppm increment in the end of the process, caused by performance of photocatalyst TiO2. The increase of TiO2 loading can raise the photocatalyst activity. The optimum result showed by 7.5% wt TiO2 loading. With constant ratio of number of tube and flow rate (4.27 minutes retention time), the number of tube addition can stabilized Ti/AC of the removal phenol and keep the low concentration of threshold limit. With the achieved operating condition of this study, it can be applied for the simulation and scale-up in the large scale phenol waste treatment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhandis Abdul Jabbar
Abstrak :
ABSTRAK
Makin berkurangnya energi fosil mendorong penelitian untuk mencari energi alternatif. Sel fotovoltaik atau sel surya merupakan salah satu energi alternatif yang masih dikembangkan. Sel surya menghasilkan energi listrik dengan mengubah energi dari cahaya matahari. Dalam aplikasinya dibutuhkan pengertian yang mendalam mengenai karakter sel surya sebelum dapat dimanfaatkan secara luas. Arus dan tegangan (I-V) yang dihasilkan ketika sel surya diberikan cahaya intensitas dan pada suhu tertentu menjadi kajian dasar utama untuk menentukan karakter sel surya. Besarnya intensitas cahaya dan suhu sel surya harus diberikan sesuai standar umumnya penggunaan surya yaitu pada spektrum cahaya matahari AM 1.5G dengan intensitas 1000 W/m2 dan suhu 25oC karena kondisi tersebut mempengaruhi kinerjanya. Dalam sepuluh tahun terakhir pengembangan alat untuk menguji karakter sel surya sangat banyak. Salah satunya dengan menggunakan MOSFET untuk menaikkan karakter tegangan dan arus sel surya. Akan tetapi kebanyakan terutama dipasaran masih mengunakan alat-alat yang mahal dalam membuatnya. Pada penelitian tugas akhir ini ingin dibuat alat yang low cost untuk mengetahui karakter I-V (arus dan tegangan) sel surya dengan metode MOSFET hanya dengan mikrokontroler AVR dengan platform Arduino namun tidak mengurangi keandalan sistem dalam melakukan pengukuran.
ABSTRACT
Decrasing of fuel energy lead to alternative energy research. Solar cell or photovoltaic cell is one of many alternative energy which is still being developed. Solar cell works by converting sunlight into electricity. In the application, it needs deep knowledge about solar cell’s character before it can be any use. Current and voltage (I-V) which are produced when the light hits the solar cell surface with a value of intensity and at a value of temperature become the basic study to determine solar cell characters. The value of light intensity and temperature must be given to the common standard of where and when solar cell used. It is at AM 1.5G sunlight spectrum with 1000 W/m2 of intensity and temperature at 25oC. In the past decade, there were so many development to make a device which characterized solar cell. One of them uses MOSFET by raising electronic load to observe solar cell current and voltage response. Yet many devices which has beed developed even device on the market using many expensive tools. Hence in this thesis research, low cost electronic controlled device for solar cell characterization is built with MOSFET method and Arduino platform AVR microcontroler but still with high reliabity.
Universitas Indonesia, 2014
S58270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Jabbar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan spiritual terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut dengan BSM) Kantor Cabang Depok. Kepemimpinan Spiritual diukur menggunakan konsep kepemimpinan spiritual yang dikembangkan oleh Fry (2003) dengan lima dimensi yaitu vission, altruistic love, hope/faith, meaning/calling, membership dan budaya organisasi Bank Syariah Mandiri diukur melalui dimensi Budaya Organisasi ETHIC BSM (Exellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei yang dilakukan kepada seluruh karyawan tetap dalam BSM Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Depok, dengan jumlah responden sebanyak 55 orang. Data penelitian ini dianalisa menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemimpinan spiritual dari Kepala Cabang BSM Kantor Cabang Depok berpengaruh positif sebesar 56% terhadap penerapan budaya organisasi ETHIC di BSM Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Depok. ......This research aims to examine and analyse the influence of spiritual leadership on organizational culture implemented by Bank Syariah Mandiri (hereinafter will be referred as “BSM”) Branch Office and Sub Branch Office Depok. Spiritual leadership can be measured by using the concept of spiritual leadership developed by Fry (2003) with five dimension, vision, altruistic love, hope/faith, meaning/calling, membership, and organizational culture measured by organization culture ETHIC (Exellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus) dimension in Bank Syariah Mandiri. This research used quantitative approach. The research data were collected through survey conducted to all employees in BSM Branch Office and Sub Branch Office Depok, with 55 respondents involved in this research. These research data were analysed by using desriptive analysis and simple linier regression analysis. The result of this research states that spiritual leadership of Head of BSM Branch Office Depok provides positive effect by 56% of the implementation of -organizational Culture ETHIC in BSM.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Jabbar
Abstrak :
Krisis energi pada tahun 1973 memicu ketertarikan dalam peningkatan efisiensi energi, salah satunya pada sektor bangunan. Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang memicu penggunaan façade dalam pembangunan gedung untuk penghematan energi dan penambahan nilai estetika pada bangunan. Namun, Aluminium Composite Panel (ACP) sebagai material pembentuk façade memiliki konsekuensi dari segi keselamatan kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi aliran asap pada kebakaran ACP secara visual menggunakan metode fotografi schlieren, dengan harapan penelitian ini dapat memberikan pertimbangan dalam pemilihan material pada bangunan, khususnya pemilihan material pada bagian façade. Penelitian ini dilakukan dengan skala laboratorium dengan menggunakan sampel ACP dengan panjang 25 cm, dan variasi lebar dengan nilai 1.5, 3.0, 4.5, 6.0, dan 9.0 cm. Visualisasi aliran dengan metode fotografi schlieren pada penelitian ini menggunakan setup single mirror off-axis schlieren system dan background oriented schlieren. Penangkapan gambar menggunakan kamera digital dengan kecepatan penangkapan gambar 25 frame per second (fps). Hasil gambar yang didapat kemudian dianalisis menggunakan metode particle image velocimetry (PIV) dengan piranti lunak PIVlab. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat variasi waktu antar ukuran sampel ACP, serta perubahan pola aliran asap secara kualitatif dan kuantitatif pada kebakaran ACP, yang dianalisis menjadi empat fase, ignition, dripping, fully developed fire, dan extinguished. ......The energy crisis in 1973 sparked interest in increasing energy efficiency, one of which was in the building sector. The development of science has triggered the use of façade s in building construction for energy savings and adding aesthetic value to buildings. However, Aluminum Composite Panel (ACP) as a façade-forming material has consequences in terms of fire safety. This study aims to characterize the flow of smoke in ACP fires visually using the schlieren photography method, with the hope that this research can provide consideration in the selection of materials in buildings, especially the selection of materials on the façade. This research was conducted on a laboratory scale using ACP samples with a length of 25 cm, and variations in width with values ​​of 1.5, 3.0, 4.5, 6.0, and 9.0 cm. The flow visualization using the schlieren photography method in this study uses a single mirror off-axis schlieren system setup and a background oriented schlieren. Capture images using a digital camera with an image capture speed of 25 frames per second (fps). The resulting images were then analyzed using the particle image velocimetry (PIV) method with PIVlab software. Based on observations, there are time variations between ACP sample sizes, as well as qualitative and quantitative changes in smoke flow patterns in ACP fires, which are analyzed into four phases, ignition, dripping, fully developed fire, and extinguished.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Abdul Jabbar
Abstrak :
Convolutional code merupakan teknik Error control coding untuk mendeteksi dan mengkoreksi error pada informasi akibat pengaruh noise. Skripsi ini merancang bangun rangkaian convolutional encoder dan Viterbi decoder menggunakan DSK TMS320C6713 berbasis Simulink, untuk melihat probabilitas error yang dipengaruhi oleh Binary Symetric Channel (BSC) sebagai pembangkit error. Analisis meliputi perbandingan bit input dan output dengan variasi nilai parameter convolutional code, dan uji coba rangkaian menggunakan DSK TMS320C6713. Hasil penelitian menunjukkan convolutional encoder dan Viterbi decoder dapat menurunkan probabilitas error tergantung dari parameter yang digunakan. Semakin besar constrain length dan semakin kecil rate yang digunakan, maka probability of error akan semakin kecil.
Convolutional code is a technique in Error control coding to detect and correct error on information caused by noise. This research designed the circuitry of convolutional encoder and Viterbi decoder using DSK TMS320C6713 with Simulink-based, to see the probability of errors affected by Binary Symetric Channel as error generator. The analysis consists of comparison between input and ouput bits with variation of parameter's value of the convolutional code, and the tryout using DSK TMS320C6713. Results showed that convolutional encoder and Viterbi decoder could reduce the probability of error depend on parameters used. Higher constrain length and smaller rate, resulted a smaller probability of error.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51043
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Jabbar
Abstrak :
Krisis energi merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi saat ini. Kebutuhan akan sumber energi yang dapat diperbaharui dan bebas dari polusi menjadikan hidrogen sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Namun, dalam penggunaan hidrogen sebagai sumber energi masih menemui kendala dalam proses penyimpanannya. Yakni, membutuhkan tangki bertekanan tinggi atau disimpan dalam keadaan dicairkan hingga suhu cryogenik. Salah satu cara mengatasi kendala tersebut adalah dengan sistem adsorpsi. Carbon Nanotube (CNT) merupakan media penyimpan yang baik karena memiliki luas permukaan dan volume pori yang besar. Penelitian secara eksperimental umumnya masih memerlukan biaya yang mahal, maka perlu didukung metoda lain untuk menunjangnya seperti Simulasi Dinamika Molekular. Simulasi kali ini akan dilakukan dalam kondisi isotermis, dimana temperatur yang akan digunakan adalah 253 K, 273 K, dan 293 K pada tekanan yang bervariasi dari 1- 18 atm. Hasil simulasi menunjukkan temperatur 253 K memiliki kemampuan adsorpsi lebih baik dari temperatur lainnya. ......Energy crisis is one of the serious problems faced at present. The need for renewable energy sources and free of pollution makes hydrogen as one of alternative energy sources that are potentially to be developed. However, in the use of hydrogen as an energy source are still encountered obstacles in the process of storage. That is, the need of a high-pressure tank or stored in a liquified state to cryogenic temperature. One way of overcoming these barriers is by adsorption system. Carbon Nanotubes (CNT) is a storage medium that is good because it has a large surface area and large pore. Experimental research is generally still require a high cost, then it needs to be supported by other methods to support it as Molecular Dynamics Simulations. Simulation of this time will be performed in conditions of isotermis, where the temperature is to be used is 253 K, 273 K, and 293 K at a pressure varying from 1-18 atm. The result shows that temperature 253 K have better adsorption than the others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1754
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library