Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.S. Laksana
Jakarta: Demos, 2010
364 Lak c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chryshnanda Dwi Laksana
"Tesis ini adalah tentang corak diskresi dalam proses penyidikan kecelakaan lalu lintas di Polres blambangan. Perhatian utama dalam kajian ini adalah pada tindakan-tindakan penyidik dan penyidik pembantu dalam melakukan tindakan diskresi pada proses penyidikan kecelakaan lalu lintas yang cenderung menjadi korupsi.
Tujuan dalam tesis ini adalah untuk menunjukan bentuk atau corak diskresi kepolisian yang merupakan diskresi birokrasi pada tingkat lokal, yaitu pada polres Blambangan yang cenderung menjadi korupsi corak diskresinya bisa bervariasi antar satu polres dengan polres lainnya dalam menyelesaikan penyidikan kecelakaan lalu lintas .
Masalah penelitian dalam tesis ini adalah Diskresi birokrasi kepolisian dalam proses penyidikan kecelakaan lalu lintas pada tingkat polres yang tercermin pada tingkat kebijaksanaan birokrasi serta pada tingkat individual petugas polisi yang cenderung menjadi korupsi.
Dalam mengkaji tindakan diskresi yang cenderung menjadi korupsi digunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi etnografi, yang dilakukan dengan cara pengamatan terlibat , pengamatan dan wawancara dengan pedoman.
Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tindakan-tindakan diskresi yang menyimpang sebagai akibat lemahnya sistem kontrol dan kendali, yang ditunjukan adanya tindakan-tindakan kolusi antara Penyidik dan Penyidik Pembantu dengan pihak tersangka, pihak Kejaksaan atau pihak Pengadilan. Di samping itu juga adanya pemerasan yang dilakukan oleh Penyidik Pembantu terhadap pihak tersangka. Tindakan penyuapan yang dilakukan oleh pihak tersangka kepada Penyidik atau Penyidik Pembantu untuk menagguhkan atau menghentikan perkaranya.
Pertimbangan dilakukannya tindakan diskresi oleh petugas dalam menyelesaikan atau menangani kasus kecelakaan lalu lintas, di samping kebijaksanaan Penyidik atau Penyidik Pembantu juga dipengaruhi beberapa faktor antara lain karena tuntutan dari pihak korban pada umumnya adalah tuntutan ganti rugi atau santunan dari pihak tersangka dan adanya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau organisasi. Tindakan tersebut bukan semata-mata kesalahan oknum Penyidik atau Penyidik Pembantu tetapi juga dari faktor kebijaksanaan dalam organisasi yang menjadikan diskresi sebagai upaya untuk mencari keuntungan untuk pribadi atau organisasi.
Tindakan diskresi yang menyimpang sebagai akibat lemahnya sistem kontrol dan kendali,kurangnya dukungan anggaran untuk operasional, adanya tuntutan atau kewajiban yang harus dipenuhi baik untuk pribadi atau dalam unit di samping itu juga kurangnya gaji petugas kepolisian."
2001
T1417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Laksana
"ABSTRAK
Kondisi perkembangan perusahaan asuransi di Indonesia masih belum berkembang secara optimal tennasuk prestasi penjualan polis asuransi karena belum mampu menggarap semua potensi pasar dalam negeri. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi penjualan wiraniaga diantaranya adalah usia, masa kerja, inteligensi, sikap Machiavellian, sikap kewirasastaan dan juga divisi pemasaran dan jenis kelamin. Sikap Machiavellian berasal dari teori Niccolo Machiavellian, yang kemudian dikembangkan Christie pada bidang psikologi di Universitas Columbia Amerilca Serikat. Teori Machiavellian dikaitkan dengan ajaran "menghalalkan segala cara utuk mencapai tujuan" namun kalau disimak lebih dalam maka disamping hal-hal yang negatif, sikap Machiavellian juga mempunyai nilai-nilai yang positif karena mengandung nilai progressif dan keinginan untuk mencapai kesuksesan terutama dalam bidang bisnis. Demikian juga sikap kewiraswastaan adalah aspek yang menjunjung keberhasilan dalam aktifitas bisnis. Disamping itu faktor usia, masa kerja dan inteligensi diduga mempunyai pengaruh terhadap prestasi penjualan wiraniaga. Melalui uji validitas internal dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh hasil bahwa alas ukur sikap Machiavellian dan sikap kewiraswastaan cukup valid dan reliabel. Data dari 138 orang wiraniaga yang berhasil dikumpulkan dengan metode angket dan tes, kemudian dianalisis dengan analisis regresi berganda dan analisa varian dengan bantuan program komputer sps/pc+ver 4.0 dan sps dari Sutrisno Hadi Sena. Diperoleh hasil bahwa ada korelasi yang signifikan antara usia, masa kerja, inteligensi, sikap Machiavellian dan sikap kewiraswastaan secara bersama terhadap prestasi penjualan wiraniaga wanita maupun pria baik pada divisi pemasaran maupun pada divisi pemasaran eksekutif pada perusahaan AJB Bumi Putera 1912 di Jakarta dengan nilai R .19. F ratio 4.52 > F Label 0.05. Diperoleh hasil bahwa pada wiraniaga divisi eksekutif, variabel yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap prestasi penjualan adalah variabel sikap kewiraswastaan dan inteligensi. Pada wiraniaga divisi standar, variabel yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap prestasi penjualan adalah variabeI sikap Machiavellian dan sikap kewiraswastaan. Sedangkan pada wiraniaga wanita variabel yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap prestasi penjualan adalah sikap kewiraswastaan dan sikap Machiavellian. Pada wiraniaga pria variabel yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap prestasi penjualan adalah sikap Machiavellian dan masa kerja.
Diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara sikap Machiavellian dengan sikap kewiraswastaan. Dan hasil analisis varian diperoleh hasil bahwa ada perbedaan inteligensi diantara wiraniaga divisi standar dengan wiraniaga divisi eksekutif, dimana inteligensi wiraniaga divisi eksekutif lebih tinggi dari inteligensi wiraniaga standar. Diperoleh hasil, tidak ada perbedaan inteligensi diantara wiraniaga wanita dengan wiraniaga pria Diperoleh hasil tidak perbedaan sikap Machiavellian diantara wiraniaga wanita dengan pria. Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak ada perbedaan sikap Machiavellian diantara wiraniaga divisi standar dengan wiraniaga divisi eksekutif. Diperoleh hasil tidak ada perbedaan sikap kewiraswastaan diantara wiraniaga wanita dengan pria Tidak ada perbedaan sikap kewiraswastaan diantara wiraniaga dari divisi standar dengan wiraniaga divisi eksekutif. Diperoleh hasil tidak ada perbedaan prestasi penjualan diantara wiraniaga divisi standar dengan wiraniaga divisi eksekutif. Diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan prestasi penjualan diantara wiraniaga wanita dengan prestasi penjualan wiraniaga pria, dimana prestasi penjualan wiraniaga wanita lebih tinggi dari prestasi penjualan pria. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa sikap Machiavellian, sikap kewiraswataan, inteligensi dan masa kerja memberikan pengaruh terhadap prestasi penjualan para wiraniaga "
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Yosua Laksana
"Masyarakat modern membutuhkan tersedianya fasilitas infrastruktur yang memadai untuk peningkatan taraf hidup dan perekonomiannya. Pembangunan fasilitas infrastruktur tersebut secara tradisional merupakan kewajiban pemerintah sebagai penyelanggara negara, namun demikian keterbatasan anggaran menyebabkan pemerintah tidak dapat menanggung sendiri pembiayaan pembangunan infrastruktur. Pemerintah kemudian melibatkan swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur yang perlu dilakukannya. Pihak investor akan memperoleh pengembalian investasinya melaiui tarif atas penggunaan fasilitas infrastruktur tersebut. Pemerintah perlu memberikan jaminan bahwa pihak swasta akan memperoleh pengembalian yang wajar atas investasinya, di lain pihak pemerintah perlu mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat atas tarif yang ditetapkan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marttriadhi Laksana
"Microbubbles Generator dengan menggunakan Spherical Ball (bola karet) dirancang untuk menghasilkan gelembung dalam ukuran miko. Alat uji ini dirancang berdasarkan persamaan Bernoulli dan memanfaatkan medan aliran fluida (air) yang melewati bola yang diletakan di dalam pipa.
Bola di dalam pipa akan menimbulkan perubahan kecepatan dan tekanan aliran disekitar bola, terutama di daerah down stream. Kecepatan aliran di daerah down stream meningkat dan tekanan turun. Dengan mengatur rasio diameter pipa dan bola, dapat diperoleh tekanan dengan nilai negatif pada sisi down stream.
Tekanan negatif ini akan menghisap udara luar masuk ke dalam aliran fluida melalui beberapa lubang kecil dari dinding pipa di area tekanan rendah (dibagian tengah bola di downstream).
Percobaan dilakukan dengan mengatur kecepatan dari aliran fluida, menggunakan Inverter. Frekuensi yang digunakan pada percobaan ini adalah 30, 32, 34, 36, 38 dan 40 Hz. Dari variasi kecepatan karena pengaruh frekuensi dan rasio diameter pipa dan bola dp/db, diharapkan menghasilkan gelembung udara dalam ukuran mikro (± 200 &micrp;m).
Dari hasil percobaan, diketahui bahwa dengan rasio diameter dp/db = 1,08 , microbubbles akan didapat pada frekuensi 40 Hz, dimana ukuran gelembung yang didapat adalah 0,086 mm. Dimana, nilai tersebut dipengaruhi oleh bilangan Re. Semakin besar bilangan Re-nya maka diameter microbubbles akan menjadi lebih kecil.

Microbubbles Generator with a spherical body (ball) is design to create a great number or bubbles in a micro size. This experiment product is made with respect to Bernoulli equation and utilize the fluid velocity region which is through the ball in the core of the circular pipe.
The spherical body is made, the water velocity especially in a downstream region become higher than the inlet velocity. By managing the ratio of pipe and ball diameter, the pressure around the downstream will become less.
If the pressure become less than the atmospheric pressure, air is automatically sucked into the water stream through a number of small holes drilled on the pipe wall in the lower pressure region down stream from the center of the body (ball). The experiment is conduted by disposing the velocity of fluid, using inverter. Inverter is control the frecuency and for this expriment it used 30, 32, 34, 36, 38 and 40 Hz. From these variable and the diameter ratio (dp/db), the Microbubble Generator will generate bubbles around 200 µm.
Based on the result of the experiment, it is known that by using diameter ratio dp/db = 1,08 mm, the best frequency to obtain a microbubbles is in 40 Hz. Where in that frequence, the bubble diameter is 0,086 mm. This result can be concluded that the microbubbles is influence by the Re number. If Re is becomes bigger than the size of the microbubbles will be smaller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38037
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Hafid Laksana
"Pelaksanaan konstruksi embankment atau penyimpanan material industri pada suatu lahan menimbulkan pergerakan tanah secara lateral. Pergerakan ini membuat material tanah dibawahnya mengalami gangguan berupa terganggunya tiang yang berdekatan (adjacent pile). Pergerakan tanah secara lateral tersebut perlu diketahui dampaknya terhadap tiang-tiang yang ada dan juga perlu diketahui suatu soil support yang dapat mengurangi efek pergerakan tanah secara lateral tersebut. Salah satu soil support yang mendukung adjacent pile dalam menahan pergerakan tanah tersebut adalah shielding piles. Penelitian difokuskan pada nilai tekanan lateral tanah ultimate terhadapadjacent pile serta efek penggunaan shielding piles pada reduksi nilai tekanan tanah lateral ultimate. Hasil penelitian pada group tiang 2x1, 2x3, 2x5, 2x7 tanpa group tiang memperlihatkan penurunan nilai tekanan lateral tanah pada group tiang yang semakin besar. Nilai tekanan lateral tanah near pile lebih besar dari pada far pile. Untuk group tiang 2x5 dan 2x7 nilai tekanan lateral tanah terkecil terjadi pada spasi Sh=2.5w; Sv=2.5w. Hasil penelitian group tiang 2x7 dengan shielding piles sisi near pile menampilkan reduksi terbesar terjadi pada sisi near pile. Reduksi terbesar terjadi pada penerapan shielding piles dengan jarak 2.5w dari tiang ukuran 100%w. Nilai tekanan lateral tanah rata-rata terkecil terjadi pada spasi Sh=2.5w; Sv=2.5w. Pada penggunaan shielding piles sisi near pile dan far pile untuk group 2x7 menampilkan reduksi terbesar terjadi pada sisi near pile dan far pile. Reduksi terbesar terjadi pada penggunaan shielding piles dengan jarak 2.5w dari tiang ukuran 100%w. Dan nilai terkecil terjadi pada spasi Sh=2.5w; Sv=2.5w.

The construction activities of embankment or industrial material storage cause lateral soil movement of the land. This movement causes disturbance to the soil beneath that affects the adjacent pile. The effect of lateral soil movement and a soil support that reduce its effect need to be known. Shielding piles is known to be a soil support that reduces the effect. This research is focused on the value of ultimate lateral soil pressure to the adjacent pile and effect of shielding pile in reducing the ultimate lateral soil pressure. The results of pile group 2x1, 2x3, 2x5, and 2x7 without pile group indicates decreasing value of lateral soil pressure of bigger pile group. The smallest lateral soil pressure value is obtained on pile group 2x5 and 2x7 with spacing of Sh=2.5w, Sv=2.5w respectively. On the application of shielding pile on near pile side for pile group 2x7, biggest reduction is observed on the near pile side respectively. The biggest reduction happened on applying shielding pile with spacing of Sh=2.5w of 100%w pile size. The smallest average of lateral soil pressure is observed at spacing of Sh=2.5w, Sv=2.5w. On the application of shielding pile on near pile and far pile side for pile group 2x7, biggest reduction is observed on the near pile and far pile side respectively. The biggest reduction happened on applying shielding pile with spacing of Sh=2.5w of 100%w pile size. The smallest average of lateral soil pressure is observed at spacing of Sh=2.5w, Sv=2.5w."
2011
S113
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murselim D. Laksana
"ABSTRAK
Perjanjian jual beli dengan pembayaran secara angsuran (cicilan) sebenarnya timbul karena kebutuhan praktek, dimana pihak pembeli dihadapkan kepada ketidaksanggupannya untuk membayar harga barang yang dibeli secara tunai penuh. Namun perjanjian ini dimungkinkan oleh KUH Perdata dengan adanya 'Asas Kebebasan Berkontrak'.
Kehadiran perjanjian jual beli secara angsuran (cicilan) ini memang sangat menolong masyarakat konsumen yang ekonominya lemah, dimana dengan cara ini masyarakat konsumen tersebut dapat membeli barang-barang secara mengangsur sehingga ini berarti bahwa perjanjian demikian merupakan sarana yang tepat didalam mengikut sertakan masyarakat konsumen yang ekonominya lemah untuk menimati hasil pembangunan yang bertujuan mewujud kan masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spirituil.
Di dalam perjanjian ini ada hal-hal yang cukup memberatkan konsumen ekonomi lemah seperti sanksi-sanksi yang cukup berat terhadap pembeli (konsumen) yang tidak dapat membayar uang angsuran yang telah dibayar oleh pembeli (konsumen) yang tidak dapat membayar uang angsuran tepat pada waktunya, dimana uang muka dan uang angsuran yang telah dibayar oleh pembeli menjadi hapus bahkan harga pembelian yang semata-mata ditentukan oleh penjual cukup tinggi, yang justru bukannya menolong masyarakat konsumen ekonomi lemah bahkan akan merugikan.
Jelaslah di sini bahwa perjanjian Jual beli secara angsuran disatu pihak menguntungkan pihak konsumen yaitu kesempatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan pembayaran secara angsuran, tetapi dilain pihak ada hal-hal yang tidak disadari konsumen ekonomi lemah, kerugian-kerugian yang akan ditanggung baginya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Army Laksana
"Beton telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia khususnya dalam bidang konstruksi. Berbagai faktor seperti pembebanan yang melebihi beban rencana dapat menyebabkan kerusakan pada struktur beton bertulang. Selain itu, pengaruh lingkungan seperti udara, air, dan suhu dapat menyebabkan kerusakan pada beton yang pada akhirnya dapat mempersingkat umumur bangunan. Perbaikan yang sedini mungkin sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan biaya perbaikan yang cukup tinggi. Metode yang umum dilakukan untuk mendeteksi kerusakan pada beton adalah dengan mengukur regangan yang terjadi pada beton dengan menggunakan sebuah alat pengukur regangan (strain gage). Kesulitan dan keterbatasan dalam penggunaannya serta biaya yang relatif mahal menjadi kendala dari penggunaan strain gage tersebut sebagai alat untuk memonitor kerusakan pada beton. Usaha untuk mencari alternatif lain yang lebih praktis dan efektif, baik dari segi biaya maupun kemudahan dalam penggunaannya, menjadi dasar utama dilakukannya penelitian smart concrete. Smart concrete atau beton pintar merupakan suatu material beton yang dapat menggantikan peranan dari strain gage dalam mengukur regangan yang terjadi berdasarkan perubahan hambatan listrik. Penelitian ini memanfaatkan karbon mutu 90 % (Green Petroleum Coke) yang diharapkan mampu memberikan sifat sensitif terhadap perubahan hambatan listrik pada beton, dengan kata lain beton diharapkan mempunyai hambatan listrik yang kecil sehingga perubahan hambatan yang terjadi dapat diketahui nilainya. Dari penelitian ini, akan diperoleh suatu persentase kandungan karbon yang paling optimal, serta diperoleh hubungan antara beban, regangan, lendutan dan hambatan pada beton pintar sehingga dapat diketahui besarnya gage factor yang dimiliki oleh beton pintar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan karbon menyebabkan penurunan kuat tekan dan kuat lentur beton. Kerapatan beton akibat penambahan karbon menjadi kecil. Hal ini juga terlihat dari nilai transit time pada kubus beton pintar yang semakin besar akibat penambahan kandungan karbon. Hambatan awal balok beton pintar pengalami penurunan hingga 90 % akibat penambahan beton. Nilai gage factor yang diperoleh akibat penambahan karbon mempunyai nilai negatif yang menunjukkan perubahan hambatan yang negatif atau dengan kata lain semakin besar regangan maka semakin kecil hambatan balok. Dari hasil tersebut terbukti bahwa dalam batasan kandungan karbon 0, 3, 5 dan 10 %, semakin besar kandungan karbon GPC dalam beton maka semakin besar nilai gage factor yang berarti beton pintar semakin sensitif terhadap regangan yang terjadi. Kandungan karbon mutu 90 % (Green Petroleum Coke) yang paling optimum adalah sebesar 3 % di mana terjadi penurunan yang paling kecil terhadap kuat tekan (323,7 kg/cm_ atau berkurang 14 %) dan tegangan lentur (42,16 kg/cm_) serta gage factor yang lebih besar daripada beton tanpa karbon. Hambatan awal balok dengan kendungan karbon 3 % memiliki nilai yang paling kecil yaitu 3117,64 ohm (penurunan 92 % dari hambatan awal balok beton tanpa karbon). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan akan menambah khasanah ilmu pengetahun mengenai pengaruh kandungan karbon mutu 90 % terhadap perilaku beton pintar. Selain itu juga diharapkan juga hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi penelitian selanjutnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Puja Laksana
"Speaker verification menggunakan suara dalam mengidentifikasi penggunanya sehingga memilih peluang yang sangat besar untuk diterima di dalam masyarakat karena kemudahannya. Dengan biaya yang lebih murah dibanding sistem biometrik lain, akurasi yang didapatkan dari sistem ini cukup baik [!]. Terlebih lagi, riset terhadap suara telah dilakukan secara terus-menerus beberapa tahun belakangan ini sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sistem speaker verification yang lebih baik lagi. Dengan adanya mikroprosesor Digital Signal Processing (DSP) yang dioptimasi untuk pengolahan sinyal dijital dan aplikasi perhitungan numerik kecepatan tinggi, sistem ini dapat lebih mudah dibuat dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Selain itu, karena dapat diprogram (programmable), maka sistem keluaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan juga kontrol akurasinya akan menjadi lebih baik. Pada skripsi ini, dibahas unjuk kerja sistem speaker verification menggunakan parangkat keras ADSP-2181 yang merupakan prosesor DSP buatan Analog Device dengan metode ekstraksi fitur Linear Predictive Coding (LPC) dan metode pencocokan fitur Dynamic Time Warping (DTW) yang dihasilkan dari ujicoba terhadap 8 orang speaker dilihat dari nilai False Acceptance Rate (FAR) dan False Reject Rate (FRR). Unjuk kerja sistem speaker verification yang telah dibuat dan diujicoba ternyata cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata FAR yang kecil, yaitu sebesar 10.72% dan niiai FRR sebesar 37.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osa Laksana
"Pembangkitan tegangan tinggi pada sebuah elektroda akan diikuti dengan terjadinya ionisasi pada udara, yang memicu terjadinya kegagalan. Kegagalan ini bisa berupa korona ataupun lompatan listrik. Korona yang terjadi pada sebuah elektroda bertegangan tinggi dapat berupa gangguan bising. Gangguan bising yang terjadi pada sebuah elektroda memiliki karakteristik yang berbeda bergantung kepada bentuk dari elektroda yang digunakannya. Selain bentuk elektroda yang digunakan, terdapat hal lain yang dapat mempengaruhi pembangkitan gangguan bising yaitu besar tegangan yang diterapkan dan kondisi lingkungan di sekitar elektroda. Pengujian akan dilakukan dengan membangkitkan tegangan tinggi AC yang kemudian akan dialirkan menuju ke elektroda. Korona yang dibangkitkan akan ditangkap menggunakan mikrofon dan akan diproses dengan Cool Edit Pro 2 sehingga besar dB, bentuk gelombang, dan spektrum dapat diketahui.
Dari pengujian dapat diketahui bahwa pengaruh kenaikan tegangan pada elektroda adalah kenaikan besar dB yang akan dipancarkan oleh elektroda. Selain itu kenaikan tegangan juga akan mempengaruhi penguatan dan pelemahan pada spektrum frekuensi yang dibangkitkan dan noise pada gelombang suara. Besar dB, bentuk spektrum dan gelombang yang dibangkitkan memiliki karakteristik yang berbeda untuk tiap bentuk elektroda dan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Dari kelima bentuk elektroda, elektroda bola adalah elektroda yang membangkitkan gangguan bising terendah yaitu untuk tegangan mencapai 50 kV yang dibangkitkan adalah -4,29 dB karena permukaan yang rata. Lalu kawat dengan kondisi basah merupakan elektroda yang membangkitkan gangguan bising tertinggi yaitu dengan tegangan 20 kV besar dB yang dibangkitkan adalah 0.78 dB karena terdapatnya permukaan yang tidak rata di sepanjang kawat dan kondisinya yang basah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>