Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.S. Alam
Bandung: Alumni, 1984
363.4 ALA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.S. Alam
Jakarta: Prenadamedia Group, 2018
364 ALA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrul Alam
Abstrak :
Peningkatan penerimaan dalam negeri dari sektor pajak adalah sesuatu yang wajar karena secara logis jumlah pembayar pajak dari tahun ke tahun akan semakin banyak sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan penerimaan dari sektor minyak dan gas cenderung menunjukkan penurunan akibat cadangan sumber alam yang semakin lama semakin terbalas. Dalam system self assessment, salah satu fungsi pemerintah adalah pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan, berdasarkan ketentuan yang digariskan dalam Peraturan Perundang Undangan. Untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan Pasal 29 Undang - Undang No. 10 Tahun 2000. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan memberi wewenang kepada Direktorat Jenderal Pajak (DIP) untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dan menegakkan Peraturan Perpajakan (Law Enforcement) melalui pemeriksaan. Sehubungan dengan hal tersebut, kecakapan dan pengetahuan fiskus mengenai peraturan-peraturan perpajakan yang berlaku sangat diperllukan dalam rangka mengoptimalkan potensi-potensi penerimaan dari Wajib Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat pengetahuan fiskus mengenai kewajiban perpajakan Wajib Pajak orang pribadi dan masalah-masalah yang dihadapinya serta menjelaskan pengetahuan fiskus mengurai peraturan-peraturan pajak yang secara langsung maupun tidak langsung mengatur tentang kewajiban perpajakan Wajib Pajak orang pribadi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptifdan analisis statistik dengan teknik korelasi, dengan sampel sebanyak 36 responden (fiskus) dari 40 responden (fiskus) di dalam populasi. Hipotesis yang diajukan adalah "terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan fiskus dengan kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan". Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan fiskus dengan Kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Hal ini terlihat dari nilai t sebesar 14,152 yang nilainya lebih besar dari nilai t sebesar 2,034 yang berarti Ho ditolak dan H,.diterima. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara tingkat pengetahuan fiskus dengan kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,9247 dan koefisien determinasi 85,51 %.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Syah Alam
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan nasional Indonesia saat ini telah memasuki tahap Pembangunan Jangka Panjang . Untuk melaksanakan Pembagunan itu tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tidak dapat dielakkan lagi pemerintah harus menyediakan dana untuk membiayai pembangunan tersebut.

Mengingat semakin tingginya peranan pajak sebagai salah satu sumber dana pembangunan, maka pada tahun 1983 pemerintah melakukan perombakan besar di bidang perpajakan dengan Tax Reform. Keleluasan yang diberikan kepada wajib pajak oleh sistem pajak yang baru menempatkan fiskus sebagai pengawas dan pembimbing pelaksanaan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak. Kewajiban membuat faktur pajak bagi PKP akan sangat penting artinya dalam pengamanan penerimaan negara dari pajak.

Jika Pajak masukan lebih besar dan Pajak keluaran maka terjadi pajak lebih besar yang dapat dikompensasikan dengan utang pajak Masa Pajak berikutnya atau diminta kembali (restitusi). Pembuatan Faktur Pajak sepenuhnya diberikan kepada PKP, sehingga dalam pelaksanaannya sering terjadi pembuatan Faktur Pajak yang tidak semestinya (Faktur Pajak Fiktif).

Restitusi merupakan hal yang sangat rentan terhadap itikad tidak baik dari wajib pajak/PKP untuk membobol keuangan negara melalui permohonan restitusi yang tidak benar (fiktif). Unsur yang sangat menentukan kebenaran permohonan restitusi adalah Faktur Pajak baik itu Pajak Masukan maupun Pajak Keluaran.

Peraturan yang telah ada ancaman sanksi terhadap penyalahgunaan, pelanggaran, atau kejahatan di bidang pajak khususnya yang berhubungan dengan faktur pajak sebenarnya telah cukup.

Mengoptimalkan pengenaan sanksi terhadap pelanggaran norma perpajakan sehubungan dengan Faktur Pajak maka perlu dilakukan penatausahaan atas Faktur Pajak - Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan pada waktu penelitian kantor terhadap permohonan restitusi. Terlepas dari kenyataan yang ada, saat ini hal yang perlu dilakukan oleh para aparat pajak adalah mengoptimalisasi usaha-usaha pengamanan restitusi secara nyata. Salah satunya tentu dengan meningkatkan peranan penerapan sanksi terhadap penyelewengan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Sariful Alam
Abstrak :
Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) merupakan penyakit yang menyebabkan demam, diikuti oleh gejala symtomatis seperti batuk, nafas pendek atu kesulitan bernafas. Coronavirus jenis baru dipercaya sebagai penyebab penyebaran SARS. Virus ini menyebar melalui Close contact , Airborne dan Droplet/Body fluids penderita atau adanya riwayat perjalanan dari daerah yang tercatat oleh WHO sebagai daerah terjangkit SARS. Tidak hanya warga biasa yang tertular, tenaga medis yang merawatnya pun tak bisa terhindar. Sejumlah dokter dan perawat telah banyak yang terinfeksi dan ada yang meninggal, mereka tertular Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) setelah menyelamatkan pasien. Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta merupakan Pusat Rujukan Nasional Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan utama untuk mengatasi para pasien yang mungkin tertular atau terinfeksi SARS. Perlindungan pemajanan SARS bagi pekerja kesehatan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dari transmisi melalui Close contact, Airborne dan Bodi. fluids Droplet pada upaya preventif sudah cukup baik, narnun pada upaya kuratif dan rehabilitatif perhatian terhadap pekerja kesehatan masih belurn maksimal. Daftar bacaan : 15 (1988-2003)
Analysis Protecting Severe Acute Respiratory Syndrome Exposure for Health Care Workers of Infection Diseases Hospital Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta 2003Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) is an illness that causes fever, followed by symptoms such as cough, shortness of breath or difficulty breathing. A novel coronavirus is believed to be responsible for the global epidemic of SARS. This virus appears to spread by close contact, airborne and droplet or body fluids with a person who has SARS, or have been travel history from region transmitted SARS. Many people was infected SARS including health care workers who cared for. The numbers physician and nurses was infected after cared for patients with SARS. Infection Diseases Hospital Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta is national centre reference hospital for cared patients with SARS. Protecting Severe Acute Respiratory Syndrome Exposure for Health Care Workers preventive is adequate, but for curative and rehabilitative not adequate.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirawati Alam
Abstrak :
Pajak adalah sumber terpenting dari segi penerimaan Negara. Penerimaan negara sebagian besar berasal dari sektor perpajakan yaitu sebesar 70 (tujuh puluh) persen. Tetapi di lain pihak, orang tidak suka membayar pajak dan menganggap pajak sebagai beban. Tidak jarang fungsi budgeter pajak mengalami masalah karena banyaknya tunggakan pajak. Tunggakan pajak dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahwa untuk memaksa penagihan terhadap Wajib Pajak, ada Undang-undang di bidang perpajakan yang bertujuan agar penerimaan negara dari sektor pajak dapat berjalan dengan baik. Undang-undang tersebut adalah Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Surat Paksa dipakai sebagai alat untuk menagih hutang pajak dan mempunyai kekuatan parate eksekusi. Surat Paksa Berkepala "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". Permasalahannya adalah Apakah Surat Paksa sudah efektif memaksa Wajib Pajak membayar tunggakan pajaknya dan apakah Surat Paksa yang mempunyai kekuatan eksekutorial dapat diajukan keberatan oleh Wajib Pajak? Dalam penyusunan tesis ini, Penulis menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan yuridis normatif. penelitian ini menggunakan cara pendekatan yang ditinjau dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Guna melengkapi dan menunjang data kepustakaan yang ada, dilakukan wawancara dengan pejabat dan/atau staf Penagihan Pajak dari kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Surat Paksa ini cukup efektif untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan. Dalam rangka menegakkan keadilan, Penagihan Pajak dengan Surat Paksa memberikan perlindungan hukum, berupa hak untuk mengajukan gugatan. Gugatan Penangung Pajak terhadap tindakan pelaksanaan penagihan pajak berupa pelaksanaan Surat Paksa, sita, atau lelang dapat diajukan kepada Badan Peradilan Pajak sedangkan gugatan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita diajukan ke Pengadilan Negeri. Penagihan Pajak dengan Surat Paksa merupakan salah satu cara untuk dapat mengatasi semua permasalahan yang timbul di bidang penagihan pajak khususnya masalah tunggakan pajak dan memberikan motivasi peningkatan kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi Alam
Abstrak :
Memasuki era keterbukaan ekonomi, di mana saat ini dunia usaha di Indonesia telah berkembang pesat, persaingan bisnis adalah suatu hal yang tidak dapat lagi dihindari oleh para pelaku usaha. Persaingan ini juga terjadi di sektor pendidikan tinggi di mana universitas saling bersaing untuk mendapatkan konsumen, dalam hal ini yang dimaksud dengan konsumen adalah mahasiswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh universitas untuk bersaing adalah dengan meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Dengan produk atau jasa yang lebih berkualitas dibandingkan para pesaingnya, diharapkan mahasiswa akan menjadi setia dan terus menggunakan program-program yang ditawarkan universitas. Untuk mengetahui kesetiaan atau loyalitas mahasiswa, Martensen et al. (2000) menggunakan model yang dikembangkan dari model generic European Customer Satisfaction Index (ECSI) dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya adalah citra institusi, harapan mahasiswa, persepsi kualitas faktor non-manusia, persepsi kualitas faktor manusia, persepsi nilai, kepuasan dan akhimya loyalitas mahasiswa. Dengan menggunakan model yang sama, penelitian ini mencoba menemukan variabel-variabel apa yang mempengaruhi loyalitas mahasiswa pada UIN Syarif Hidayatullah. Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dengan jumlah responden sebanyak 241 orang. Jumlah responden yang besar dikarenakan pengolahan data dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan program Lisrel 8.30 dengan metode estimasi Maximum Likelihood. Model penelitian yang digunakan mengadopsi model generic European Customer Satisfaction Index (ECSI). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel loyalitas mahasiswa dipengaruhi secara bersarna-sama oleh kepuasan mahasiswa, citra institusi dan persepsi kualitas faktor manusia. Sementara kepuasan mahasiswa itu sendiri dibentuk oleh persepsi nilai, harapan mahasiswa dan persepsi kualitas faktor non manusia. Penelitian ini juga menemukan bahwa variabel citra institusi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi nilai mahasiswa terhadap universitas. Hal ini dapat disebabkan karena mahasiswa memiliki informasi lebih banyak untuk mengetahui citra universitas. Hasil penelitian dapat memperlihatkan bahwa persepsi nilai secara umum akan mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Dan pada akhirnya kepuasan mahasiswa akan mempengaruhi loyalitas mahasiswa. Apabila mahasiswa merasa sebagian besar kebutuhannya terpenuhi dan sesuai dengan harapannya, maka ia akan cenderung loyal dan diharapkan akan menggunakan kembali univesitas apabila ia ingin melanjutkan pendidikannya.
Recent development in competition of higher education institution implies that marry strategies is used by universities to get more student. One of the strategy used by universities is Product and Service Improvement With a better product and service than its competitor, universities hope to achieve their student loyalty. To analyze student loyalty, Martensen et al. (2000) used a generic model developed from European Customer Satisfaction Index (ECSI) which has seven variables (institution image, student expectation, perceived quality of non human factor, perceived quality of human factor, perceived value, student satisfaction and student loyalty). With the same model, this research tried to analyze what is the variables that effect student loyalty in Syarif Hidayatullah University. This Research is a case study of student loyalty in Syarzf Hidayatullah University Jakarta. Number of respondents is 241. Which is gathered from student of Syarif Hidayatullah University. The data analysis in this reseach uses SEM (Structural Equation Modeling) with applicable software package Lisrel 8.30. Estimation Method in analyzing the data is Maximum Likelihood. This research concluded that student loyally variable was effected by student satisfaction, image and perceived quality of human factor. Student Satisfaction variable was effected by perceived value, perceived quality of non human factor and student expectation. This research also found that image did not have a significance effect to perceived value. The reason is because the student have more information to recognize the difference between image and the fact about the university. This research shows that generally perceived value will effect student satisfaction and student satisfaction will effect student loyalty. If the students feel that all of their expectation were fulled they will be loyal and repeat the purchase the product and service from the university. The main point of this research is student satisfaction has a benefit for the university because it can stimulate student loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauharul Alam
Abstrak :
Ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kabupaten Bekasi sudah diperbincangkan oleh berbagai kalangan sejak beberapa tahun terakhir. isu ini semakin mendapat tempat setelah bergulirnya era pemerintahan daerah dengan konsep yang lebih desentralistik melalui Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Disparitas pembangunan yang paling mendapat sorotan adalah ketimpangan antara wilayah utara dan wilayah selatan, serta antara koridor barat dan timur Kabupaten Bekasi, walaupun gaungnya tidak sekeras disparitas Utara - Selatan. Isu ketimpangan ini telah memicu beberapa kelompok seperti LSM dan tokoh masyarakat di Wilayah Utara untuk menyuarakan pemekaran Kabupaten Bekasi. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur hasil pembangunan adalah dengan melihat tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakatnya. Ukuran yang sering digunakan adalah dengan mengamati Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Adapun Tujuan Penelitian dari tesis adalah untuk: a. Menganalisa tingkat ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Bekasi serta kecenderungannya dalam tahun 1996-2004 b. Mengkaji tingkat kemajuan perekonomian antar kecamatan di Kabupaten Bekasi. c. Menganalisa faktor-faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi pencapaian IPM di 23 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bekasi antara tahun 2001-2004 Tehnik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Weighted Coefficient Variation (CVw) atau Williamson (Iw) Nilai indeks berkisar antara nol dan satu. Alat Analisis yang kedua adalah Tipelogi Klaasen dengan melihat perbandingan antara laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dan PDRB per kapita kecamatan terhadap angka LPE dan PDRB perkapita rata-rata Kabupaten. Sedangkan alat Analisis selanjutnya adalah regresi data panel dengan IPM sebagai Variat el babas, dan variabel terikatnya terdiuri dari: PDRB per kapita kecamatan ADHK 1993; Sarana pendidikan (jumlah gedung SD dan MI); Rasio guru SD dan MI; ]umlah sarana kesehatan kecamatan; Rasio Tenaga Medis per 1000 penduduk; Kepadatan Penduduk kecamatan; Akses penduduk terhadap air bersih. Adanya kerisauan beberapa kalangan masyarakat Kabupaten Bekasi tentang ketimpangan antar kecamai:an terhukti dari hasil perhitungan distribusi pendapatan (PDRB) dengan menggunakan Indeks Williamson, dimana hasilnya diperoleh nilai indeks yang sangat tinggi dari secara umum cenderung meningkat. Untuk rnencari upaya dalam mengatasi ketimpangan ini, selanjutnya diidentifikasi kecamatan-kecamatan mana yang tertinggal, masih berkembang atau sudah maju dalarri Tipologi Klaasen. Hasilnya menunjukkan kecamatan yang tertinggal masih cukuo banyak dibandingkan dengan yang sudah maju, bahkan ada kecamatan yang mengalami kemunduran kesejahteraan ekonomi. Setelah diidentifikasi kesejahteraan dari sisi pendapatan (PDRB) dan laju pertumbuhan ekonomi, maka dilanjutkan dengan analisa tingkat kesejahteraan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan ukuran yang Iebih luas, dalam hal ini variabel analisa yang digunakan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dari persamaan regresi diperoleh data bahwa dari tujuh variabel yang diduga mempunyai pengaruh terhadap tingkat pencapaian indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Bekasi, ternyata hanya empat variabel yang secara signifikan berpengaruh. Ke empat variabel tersebut adalah variabel PDRB, Rasio guru terhadap murid pads tingkat sekolah dasar, kepadatan penduduk dan prosentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Saputra Alam
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap Life Satisfaction pada pekerja garmen di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data yang didapatkan dari tim peneliti aying yang dilakukan oleh Tim Riset Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU) dan Real-Time Analystics (RTA) Vietnam diambil menggunakan metode survey. Sebanyak 2794 pekerja garment yang tersebar pada lima provinsi di Indonesia menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan metode structural equation model (SEM). Hasil group discussion digunakan untuk mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological empowerment berpengaruh positif terhadap Life Satisfaction serta adanya hubungan positif yang signifikan dari workload terhadap life satisfaction. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Work-family Conflict tidak memediasi hubungan workload dengan life satisfaction pada pekerja garmen.


ABSTRACT


This study aims to examine the relationship of psychological empowerment, Workload, Work-family Conflict, and Life Satisfaction on garment workers in Indonesia. Respondents on this study used as many as 2794 garment workers spread across five provinces in Indonesia. Hypothesis testing was conducted using the structural equation model (SEM) method with the LISREL 8.8 application. The results showed that psychological empowerment had a positive effect on life Satisfaction and there was no significant relationship of workload to life satisfaction. In addition, the results of the study also show that Work-family Conflict not  mediates the workload relationship with life satisfaction on garment workers.

2019
T53708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islam Akbar Alam
Abstrak :
Latar Belakang : FGF2 merupakan ligan bagi Fibroblast Growth Factor Receptor2(FGFR2). Interaksi dengan reseptor ini memediasi dimerisasi reseptor, fosforilasi, dan aktivasi jalur pensinyalan, seperti jalur Ras-MAPK dan PI3K. Mutasi yang berlebihan melalui sumbu FGF / FGFR dapat menginduksi proliferasi sel kanker, memicu angiogenesis dan limfogenesis, yang mendorong terjadinya metastasis. Penelitian ini mencoba mengevaluasi peran FGF2 pada metastasis kelenjar getah bening aksila pada pasien kanker payudara stadium dini. Tujuan : Mengetahui hubungan nilai ekspresi FGF 2 pada tumor primer terhadap kejadian metastasis kelenjar getah bening aksila. Metode : Digunakan studi potong lintang dengan mengevaluasi ekspresi FGF2 pada 47 pasien kanker payudara stadium dini yang menjalani mastektomi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018. Ekspresi FGF2 diperiksa dengan pemeriksaan imunohistokimia, kemudian dievaluasi dan dihubungkan antara ekspresi FGF2 dengan metastasis kelenjar getah bening aksila. Hasil : Uji Chi Square memperlihatkan nilai p=0.044 (p<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nilai FGF2 pada tumor payudara dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening aksila. Odds ratio 4,22 (CI 95% 0,983-18,1). Kesimpulan : Peran FGF2 dalam metastasis kelenjar getah bening berhubungan dengan interaksi antara berbagai faktor limfangiogenik dalam mempromosikan limfangiogenesis dan metastasis limfatik. Ekspresi FGF2 yang tinggi memiliki korelasi signifikan dengan angka kejadian metastasis kelenjar getah bening aksila. ......Background : FGF2 is a ligand for Fibroblast Growth Factor Receptor 2 (FGFR2). Interaction with this receptor mediate dimerization of receptor, phosphorilation, and activation of signaling pathway, such as Ras-MAPK and PI3K. Overmutation through FGF/FGFR induced proliferation of cancer cells, promoted angiogenesis, lymphogenesis, and metastasis. This study tried to evaluate the role of FGF2 in axillary lymph node metastasis in early-stage breast cancer patients. Aim : To determined the relationship of FGF 2 expression values in primary tumors to the incidence of axillary lymph node metastases. Methods :A cross-sectional study was used by evaluating the expression of FGF2 in 47 early-stage breast cancer patients who underwent a mastectomy at the Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital (RSCM) from January 2014 to Desember 2018. FGF2 expression was examined by immunohistochemistry, then evaluated and linked between expression FGF2 with axillary lymph node metastases. Results : The Chi Square test had a value of p=0.044 (p<0.05) that showed there was a significant relationship between FGF2 value in breast tumors with the incidence of axillary lymph node metastasis. Odds ratio 4.22 (95% CI 0.983-18.1). Conclusions The role of FGF2 in lymph node metastasis is related to the interaction between various lymphangiogenic factors in promoting lymphangiogenesis and lymphatic metastasis. High expression of FGF2 has a significant correlation with the incidence of axillary lymph node metastasis.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>