Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Daniyaal Hadzami
"This research works through Arabic phonological interference which had been occured on pronouncement of Quranic recitation. Respondents of this paper had randomly been selected from an Islamic student organization, named Charity Forum and Islamic Studies Student. Organization (FORMASI) in Faculty of Humanities, University of Indonesia. The reason why the organization had been chosen as the main respondent is because it has a weekly reading and discussing Quran program. The research is deliberately focused on Arabic phonems pronouncement interferences in several of Koran verses which do not exist in Bahasa Indonesia phonological system. The results describe that the interference had incidentally been occured by several respondents. Pronouncement interference is consisted of Arabic phonems which do not exist in Bahasa Indonesia phonological system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalfa Ramadhanti Mumtazah
"Penelitian ini membahas mengenai gaya bahasa dari lirik empat lagu berbahasa Belanda terpopuler Wieteke van Dort versi Spotify beserta keterkaitannya dengan identitas Indo. Wieteke van Dort adalah artis berdarah Belanda yang lahir dan pernah tinggal di Indonesia (dahulu kala masih Hindia Belanda). Wieteke van Dort adalah penyanyi Belanda yang lahir dan besar di Hindia Belanda. Fokus penelitian ini terletak pada jenis-jenis gaya bahasa dalam lagu-lagu tersebut dan korelasinya dengan identitas Indo sesuai dengan teori identitas Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang analisisnya disesuaikan dengan teori gaya bahasa Braet untuk mengidentifikasi jenis-jenis gaya bahasa dan teori identitas menurut Hall untuk menjelaskan dinamika identitas van Dort. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan jenis gaya bahasa serta keterkaitannya dengan identitas Indo dalam lirik empat lagu-lagu Wieteke van Dort. Hasil dari penelitian ini adalah jenis gaya bahasa yang ada banyak mengandung kesan mengenai kenangan dan keindahan Hindia Belanda dan membandingkannya dengan Belanda. Jenis gaya bahasa pada lagu-lagu tersebut mengungkap identitas Indo dari sudut pandang Wieteke van Dort, terutama bagaimana van Dort merangkul identitasnya sebagai seorang Indo setelah ia pindah ke Belanda.

This paper explains the figure of speech in four most popular songs in Dutch by Wieteke van Dort according to her Spotify page and its correlation with her identity as an Indo. Wieteke van Dort is a Dutch singer born and grew up in Indonesia (it was Dutch Indies back then). The focus of this paper lies on the types of figure of speech in said songs and their correlations with the Indo identity that van Dort holds according to Stuart Hall’s theory of identity. The methodology used in this paper is qualitative-descriptive which analysis is based on Antoine Braet’s figure of speech theory to identify the styles used in the songs and the identity theory from Hall to describe the dynamics of van Dort’s identity of being an Indo. The results of this paper is that the types of figure of speech used in the song lyrics sung by Wieteke van Dort emphasize more in the memories and the beauty of Dutch Indies and compare them to the conditions in the Netherlands. These figures of speech lead to exposing how van Dort embraces her identity as explained by Hall, especially after she moved to the Netherlands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Abhirama
"Tren hallyu (korean wave ‘gelombang budaya Korea’) yang meluas hingga ke dunia barat mendorong Korea Selatan terus gencar mempromosikan produk budayanya ke negara-negara hispanik dan frankofon. Untuk itulah, dibuat berbagai macam video promosi dengan menggunakan bahasa Spanyol dan Prancis. Salah satu grup musik asal Korea Selatan, Red Velvet, melakukan strategi pemasaran yang serupa dengan membuat video promosi album RBB yang menggunakan bahasa Prancis dan dibawakan oleh salah satu anggotanya, yaitu Yeri. Artikel ini mengkaji interferensi fonologis yang dilakukan penutur Korea terhadap pelafalan Prancis serta faktor penyebab interferensi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik studi kepustakaan untuk pengumpulan data. Korpus yang digunakan bersumber dari video promosi album RBB milik Red Velvet yang diunggah melalui akun twitter resminya. Interferensi fonologis yang dianalisis menggunakan teori interferensi bahasa Weinreich (2011), teori fonologi bahasa Prancis Léon (1993), dan teori fonologi bahasa Korea Shin dkk. (2013). Penelitian ini menemukan interferensi fonologis Korea terhadap bahasa Prancis yang dilakukan Yeri disebabkan oleh manner of learning ‘cara belajar’ yang berupa peniruan bunyi. Selain itu, ditemukan juga pengaruh bahasa kedua, yaitu bahasa Inggris dalam realisasi pelafalan Prancis oleh penutur Korea, tetapi pengaruh bahasa ibu masih terlihat lebih dominan. Pengaruh Inggris ini muncul karena adanya kerancuan antara bahasa Prancis dan bahasa Inggris yang menggunakan alfabet Latin yang sangat berbeda dari abjad Korea.

The hallyu (korean wave) trend that has spread to the western world drives South Korea to aggressively promote its cultural products into hispanic and francophone countries. For this reason, various promotional videos were made using Spanish and French. One of the music groups from South Korea, Red Velvet, carried out a similar marketing strategy by making a promotional video for their album, RBB, using French delivered by one of its members, Yeri. This article discusses the phonological interference made by Korean speaker on French pronunciation and the factors that cause the interference. This study uses qualitative research method and literature review technique for data collection. The corpus that is used in this research is taken from Red Velvet's promotional video for their album, RBB, which was uploaded through its official twitter account. The phonological interference is analyzed using language interference theory Weinreich (2011), French phonological theory Léon (1993), and Korean phonological theory Shin et al. (2013). This research found that Yeri's Korean phonological interference towards French was caused by her manner of learning which is sound mimicking. In addition, the influence of the second language, namely English, was also found in the realization of French pronunciation by Korean speakers but the influence of the mother tongue still seemed to be more dominant. This English influence arises because of the confusion between French and English using the Latin alphabet which is very different from the Korean writings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Audifa Thahira Fitriadi
"Lagu anak-anak umumnya diciptakan dengan kata-kata yang mudah dicerna. Lagu dapat membantu anak menghafal kosa kata dan menyampaikan ekspresi dengan lebih efektif. Salah satunya dengan penggunaan interjeksi. Interjeksi atau tussenwerpsel merupakan kata seru yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Penelitian ini membahas penggunaan interjeksi pada lagu anak-anak bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan jenis interjeksi berdasarkan maknanya serta mengidentifikasi jenis interjeksi yang dominan pada lagu anak-anak bahasa Belanda. Data penelitian ini berupa lima belas lagu anak-anak Belanda yang didapatkan melalui situs minidisco.nl. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian analisis deskriptif dan menggunakan teori interjeksi dari Haeseryn (1997). Hasil dari analisis menunjukan bahwa dalam lima belas lagu anak yang diteliti, ditemukan 31 interjeksi, dengan jenis interjeksi di antaranya interjeksi bermakna yang mengekspresikan emosi secara spesifik, interjeksi bermakna sebagai interaksi sosial, dan interjeksi tidak bermakna yang menirukan suara manusia, suara hewan, dan suara lainnya. Interjeksi tidak bermakna merupakan interjeksi yang paling dominan digunakan dalam lagu anak-anak bahasa Belanda.

Children’s songs are generally created with words that are easy to understand. Songs can help children memorize vocabulary and convey expressions more effectively. One of them is by using interjections. An interjection is an exclamation used to express feelings. This study discusses the use of interjections in Dutch children's songs. This research aims to describe the types of interjections based on their meanings and to identify the dominant types of interjections in Dutch children's songs. The data for this research are 15 Dutch children's songs obtained through the minidisco.nl site. This research is qualitative research with a descriptive analysis research method and using the theory of interjection from Haeseryn (1997). The analysis results show that in the children's songs studied, there were 29 interjections found, with the types of interjections including meaningful interjections that express emotions specifically, meaningful interjections as social interactions, and meaningless interjections that imitate human voices, animal sounds, and other sounds. The meaningless interjection is the most dominant interjection used in Dutch children's songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Merlina Zelin
"Kesalahan berbahasa kerap kali terjadi pada multibahasawan apalagi dalam proses pembelajaran
bahasa asing. Kesalahan yang umum terjadi adalah kesalahan gramatika yang dipengaruhi oleh bahasa
asal atau bahasa ibu penutur. Kesalahan ini disebut juga sebagai interferensi gramatikal. Penelitian ini
menganalisis interferensi gramatikal bahasa Belanda dalam serial TV Belanda Ninja Nanny. Data
penelitian yang dipilih berupa kalimat tuturan tokoh Farah yang memiliki kesalahan gramatikal
terhadap bahasa sasaran L2 (bahasa Belanda). Farah merupakan tokoh dalam serial Ninja Nanny yang
berbahasa ibu bahasa Indonesia dan melakukan kesalahan tuturan bahasa Belanda. Penelitian dilakukan
berdasarkan teori interferensi gramatikal Weinreich (1979) dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, ditemukan interferensi hubungan gramatikal pada
penggunaan bentuk verba yang tidak tepat, interferensi hubungan gramatikal yang melanggar pola
gramatikal L2, penghilangan kategori gramatikal wajib (verba), dan penghilangan artikel definit pada
nomina. Hasil penelitian menunjukkan interferensi gramatikal yang sering terjadi pada tuturan tokoh
Farah adalah penggunaan bentuk verba yang tidak tepat dan adanya penghilangan kategori gramatikal
wajib pada verba. Hal ini dikarenakan L1 (bahasa Indonesia) tidak memiliki perbedaan bentuk verba
berdasarkan waktu terjadinya suatu peristiwa dan jenis subjek. Selain itu, adanya pengaruh gramatika
bahasa Indonesia yang tidak selalu atau wajib ada verba kopula.

Language errors often occur in multilingual speakers, especially when learning a foreign language.
The errors that commonly occur are grammatical errors influenced by the native language or the
speaker's mother tongue. This error is also known as grammatical interference. This study analyzes
Dutch grammatical interference in the Dutch TV series Ninja Nanny. The selected research data is in
the form of sentences uttered by the character Farah who has grammatical errors in the target
language L2 (Dutch). Farah is a character in the Ninja Nanny series whose native language is
Indonesian and who makes mistakes in Dutch. The research uses a qualitative approach and
descriptive method based on Weinreich's theory of grammatical interference (1979). This study found
grammatical interference in using inappropriate verbs, grammatical relations violated the L2
grammatical pattern, missing verbs and missing the definite article in nouns. The study results show
that grammatical interference often occurs in Farah's utterances is the use of inappropriate verb forms
and missing verbs. This grammatical interference is caused by, in L1 (Indonesian), there is no
difference in the verb form based on the time an event occurs and the type of subject. Furthermore,
there is an influence of Indonesian grammar, which does not necessarily use copula verbs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Fadila Putri
"Bahasa Indonesia banyak menyerap kata dari bahasa Belanda. Penelitian ini mengkaji perubahan fonologis pada kata serapan. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dan data yang digunakan berasal dari penelitian karya Juniar Edgina (2020). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada kata serapan yang ada pada iklan majalah Intisari tahun 1964. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kata-kata serapan dari bahasa Belanda yang mengalami perubahan fonologis ketika diserap ke dalam bahasa Indonesia, namun terdapat juga kata-kata serapan yang tidak mengalami perubahan fonologis. Terdapat penyesuaian fonologis pada kata serapan sesuai dengan kaidah fonologis bahasa penerima, seperti penyesuaian fonem vokal maupun konsonan pada awal, tengah maupun akhir suku kata, seperti pada kata fr?nco menjadi prangko yang terpengaruh oleh perbedaan dalam sistem fonologi antara bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Kata-kata serapan bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia ada yang tidak mengalami perubahan fonologis dan diserap sepenuhnya, seperti kata dokter, foto, dan saldo.

Indonesian absorbs a lot of words from Dutch. This study examines phonological changes in loanwords. The study utilized a descriptive research approach, and the information was obtained from a research conducted by Juniar Edgina (2020). The objective of this research is to identify the alterations in the adoption of vocabulary found in the advertisements of the Intisari magazine during the year 1964. The findings of this research are that there are words that experience phonological differences and words that do not share phonological changes in Dutch absorption words in Indonesian. There are phonological adjustments to loan words by the phonological rules of the recipient language, such as adjustments to vowel and consonant phonemes at the beginning, middle, and end of syllables, such as the word fr?nco becoming prangko which is influenced by differences in the phonological systems of Dutch and Indonesian. Dutch borrowed words in Indonesian, which are absorbed intact without any phonological changes, such as dokter, foto, and saldo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Anggara Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan bunyi pada kata serapan bahasa Belanda yang masih aktif digunakan oleh karyawan perhotelan di Jakarta. Hal ini dilatarbelakangi oleh sejarah panjang pendudukan Belanda di Indonesia yang mengakibatkan adanya pengaruh bahasa Belanda terhadap bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan tiga orang karyawan hotel berbeda di Jakarta, yakni Pan Pacific Hotel, Artotel Casa Hangtuah, dan The Langham Hotel, pada bagian yang berbeda-beda. Penelitian berfokus pada penggunaan kata serapan bahasa Belanda dalam percakapan sehari-hari di tempat kerja. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori perubahan fonologis dari Crowley & Bowern (2010). Sistem fonologi bahasa Belanda dan bahasa Indonesia disajikan sebagai dasar untuk mengamati perubahan fonologis yang terjadi. Hasil analisis data menunjukkan adanya perubahan fonologis pada beberapa kata serapan bahasa Belanda yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, yakni penguatan, pelemahan, penyisipan, dan penghilangan bunyi. Perubahan bunyi tersebut disebabkan oleh perbedaan sistem fonologis kedua bahasa.

This study aims to examine sound changes in Dutch words that are still actively used by hospitality employees in Jakarta. This is motivated by the long history of the Dutch occupation in Indonesia which resulted in the influence of the Dutch language on the Indonesian language. The research method used is descriptive with a qualitative approach. Data were collected through interviews with three employees of different hotels in Jakarta, namely Pan Pacific Hotel, Artotel Casa Hangtuah, and The Langham Hotel, from different departments. The research focuses on the use of Dutch loan words in daily conversations in Indonesian at work. The research was analysed using Crowley & Bowern's (2010) theory of phonological change. The phonological systems of Dutch and Indonesian are presented as a basis for observing the phonological changes. The results of the data analysis show that there are phonological changes in several Dutch loan words in Indonesian, namely strengthening, weakening, insertion, and removal of sounds. The sound changes are caused by differences in the phonological systems of the two languages.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Husna Jaya
"Skripsi ini mencoba menjelaskan mengenai variasi fonologis dan leksikal bahasa Minangkabau di Kota Padang melalui kajian dialektologi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan metode pupuan lapangan, yaitu dengan mendatangi informan dan merekamnya. Selain itu, dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melalukan penghitungan dialektometri, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan peta dan temuan-temuan yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan di Kota Padang dengan 22 titik pengamatan yang dipilih sebanyak dua kelurahan di tiap-tiap kecamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya ada satu bahasa di Kota Padang dengan satu titik pengamatan yang mempunyai kekhasan secara fonologis.

This thesis tries to explain the phonological and lexical variations of the Minangkabau language in Padang City through the study of dialectology. This research is a field research using field pupil method, that is by going to the informant and recording it. In addition, in data processing, this research uses quantitative and qualitative methods. Quantitative methods are used to pass dialectometric calculations, while qualitative methods are used to explain the maps and findings obtained. This research was conducted in Padang City with 22 points of observation selected by two sub districts in each sub district. The results of this study indicate that there is only one language in Padang City with a single point of observation that has a phonological uniqueness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Sella Oktaviani
"Skripsi ini menyajikan mengenai analisis gaya bahasa pada lirik lagu campursari. Salah satu musisi yang lagunya memiliki banyak gaya bahasa adalah Koko Thole. Oleh karena itu, sumber data diambil dari album The Best Campursari Koko Thole. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa pada lirik lagu campursari Koko Thole. Berdasarkan konsep Gorys Keraf mengenai gaya bahasa, ditemukan beberapa gaya bahasa yang paling dominan yaitu gaya bahasa retoris aliterasi, asonansi dan gaya bahasa kiasan personifikasi. Gaya bahasa yang ditemukan menunjukan bahwa lagu-lagu Koko Thole tidak memiliki lirik sederhana, lagu-lagunya juga berbeda dengan lagu campursari pada umumnya.

This thesis presents about language style in campursari rsquo s song lyrics. One of musician who has song lyric with many language elements is Koko Thole. Therefore, this thesis took The Best Campursari Koko Thole rsquo s album as data source. According to Gorys Keraf rsquo s about language style, have find some language style. That most dominant language style that find is asonance rhetorica rsquo s style, alitration rhetorical rsquo s style, personification figures style. Those language style shows that Koko Thole's song lyric is not simple and easy to undesratnd, his songs also different with the general campursari rsquo s song.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Marthalivia
"Bahasa Pecok merupakan bahasa yang terbentuk melalui interaksi budaya antara orang-orang Belanda dengan penduduk pribumi. Secara umum, bahasa Pecok memiliki pelafalan yang berbeda dengan bahasa Belanda karena adanya pengucapan bahasa Belanda yang menggunakan sistem fonologis bahasa Melayu, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fonem dalam Bahasa Pecok. Penelitian ini berfokus untuk menguraikan pola fonologis yang mengakibatkan perbedaan fonem antara kata-kata dalam kedua bahasa ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini ditemukan beragam bentuk perubahan fonem dari bahasa Belanda ke bahasa Pecok. Perubahan fonem-fonem ini terjadi karena adanya perbedaan sistem fonologis yang menjadi dasar bagi bahasa Pecok, yang secara signifikan berbeda dari sistem fonologis yang diterapkan dalam bahasa Belanda. Perubahan ini termasuk penambahan fonem vokal dan konsonan, pengurangan gugus konsonan, serta perubahan pola konsonan dan vokal pada kata berbahasa Pecok.

Pecok language is a language formed through cultural interaction between the Dutch and the local population. Pecok in general has a different pronunciation from Dutch because of the Dutch pronunciation which uses the Malay phonological system, causing phoneme changes in the Pecok language. This study focuses on elaborating the phonological patterns that lead to phoneme differences between words in these two languages by using a qualitative descriptive method. Through this study, a variety of phoneme changes from Dutch to Pecok were found. These phoneme changes occurred due to differences in the phonological system on which the Pecok language is based, which is significantly different from the phonological system applied in Dutch. These changes include the addition of vowel and consonant phonemes, reduction of consonant clusters, as well as changes in consonant and vowel patterns in Pecok words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>