Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laela Hillyana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S32070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juheini Amin
"Telah diketahui bahwa tanaman seledri (Apium graveolens L) mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga memungkinkan tanaman tersebut sebagai obat penurun kadar kolesterol. Untuk membuktikan hal tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sari air herba seledri memiliki efek terhadap kadar kolesterol total dan lemak total pada tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak. Pada percobaan ini digunakan 30 (tiga puluh) ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150 sampai 200 g dan berumur 4 bulan menjadi lima kelompok. Kelompok pertama merupakan kontrol normal yang diberi diit standar. Kelompok kedua merupakan kontrol perlakuan yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak (2,5 g/200 g BB/hari.) selama enam minggu. Kelompok perlakuan Kelompok III, IV dan V masing-masing mendapat diit tinggi kolesterol dan lemak yang sama jumlahnya dengan kelompok kontrol perlakuan dan bahan uji peroral dengan dosis berturut-turut 0,14 g/200 g 5BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari. Setelah enam minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan lemak totalnya. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa ketiga dosis sari air herba seledri yang digunakan, menunjukkan adanya efek penurunan kadar kolesterol total dan lemak total namun secara statistik penurunan ini belum bermakna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Gusti Made Anggreni
"ABSTRAK
Aktivitas oksidan dan radikal bebas di dalam tubuh yang tidak diimbangi oleh antioksidan dapat menimbulkan penyakit kronik dan degeneratif. Oksidan dan radikal bebas adalah molekul yang reaktif dan tidak stabil karena adanya elektron tidak berpasangan, sedangkan antioksidan adalah senyawa pemberi elektron yang dapat menetralisir oksidan dan radikal bebas. Antioksidan dapat diklasifikasikan menjadi endogen dan eksogen, serta antioksidan eksogen buatan dan alami. Salah satu sumber antioksidan alami yang belum diteliti adalah daun alpukat. Untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antioksidan di dalam ekstrak daun alpukat, dilakukan uji secara In Vitro dengan DPPH 2,2-difenil-1-pikril hidrazil sebagai radikal buatan yang larut di dalam pelarut polar dan pengukuran nilai IC50. Untuk mengetahui dosis efektif dari aktivitas antioksidan ekstrak daun alpukat, dilakukan uji secara In Vivo dengan lima kelompok uji tikus putih galur Wistar dan pengukuran kadar MDA Malondialdehid plasma sebagai hasil peroksidasi lipid pada sebelum dan setelah perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian vitamin C pada kelompok tikus kontrol positif, air pada kelompok tikus kontrol negatif, ekstrak daun alpukat sebanyak 4 mg/200 gram BB, 8 mg/200 gram BB, dan 16 mg/200 gram BB pada kelompok uji tikus pertama, kedua, dan ketiga, serta aktivitas fisik berupa berenang selama 15 menit untuk meningkatkan peroksidasi lipid yang terjadi di dalam tubuh tikus. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun alpukat yang dilarutkan di dalam air dan etanol memiliki nilai IC50 yang dikategorikan sebagai aktivitas antioksidan sangat kuat, dan dosis yang dapat menurunkan kadar MDA paling baik adalah sekitar 8 mg per 200 gram BB, walaupun nilai penurunan tersebut tidak bermakna secara statistik.

ABSTRAK
The inequality of the activity of oxidants and free radicals in body with the activity of antioxidants can result in degenerative and chronic diseases. Oxidants and free radicals are reactive molecules with one or more unpaired electrons, meanwhile antioxidants are molecules that can give electrons to make the oxidants and free radicals stable. Antioxidants can be classified into endogenous and exogenous, and also the synthetic and natural of exogenous antioxidants. One of the sources of natural exogenous antioxidants is the avocado leaves. In Vitro test with DPPH as the polar soluble synthetic radical and the measurement of IC50 was done to know the activity of antioxidants in avocado leaves extract. Effective dose of antioxidant activity in avocado leaves extract was known through the In Vivo test using five groups of Wistar albino rats and the measurement of MDA plasm as the result of lipid peroxidation in before and after experiments. The first group of Wistar albino rats was given vitamin C as positive control, the second one was given water as negative control, the third one was given 4 mg per 200 gram weight of Avocado leaves extract, the fourth one was given 8 mg per 200 gram weight of Avocado leaves extract, and the fifth one was given 16 mg per 200 gram weight of Avocado leaves extract, and in the last day of experiments, all of rats had to swim in 15 minutes to increase the lipid peroxidation in their bodies. The result shows that Avocado leaves extracts in water and ethanol have the highest IC50. The best dose of Avocado leaves extract in reducing the MDA plasm is approximately 8 mg per 200 gram weight, though the reduced value is not statistically significant. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prawita Lintang Larasati
"ABSTRAK
Daun alpukat (Persea americana Mill) dan buah oyong (Luffa acutangula (L.)
Roxb.) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan untuk berbagai
penyakit, salah satunya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
penurunan kadar glukosa darah kombinasi ekstrak etanol daun alpukat dan buah
oyong pada mencit. Dua puluh empat ekor mencit putih jantan galur ddY yang
dibagi dalam enam kelompok. Mencit dipuasakan ±16 jam, kemudian diukur
kadar glukosa darah puasa, lalu diberikan ekstrak daun alpukat, ekstrak buah
oyong, ekstrak kombinasi, metformin HCl, dan larutan CMC 0,5%. Tiga puluh
menit setelahnya, diukur kembali kadar glukosa, lalu diberikan glukosa 2 g/kg bb
peroral. Pengukuran dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pemberian
glukosa. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer Accu-Chek
Active®. Pemberian kombinasi ekstrak 1, daun alpukat 50 mg/kg bb dan buah
oyong 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna
secara statistik pada setengah jam setelah pemberian glukosa, sedangkan
kombinasi ekstrak 2, daun alpukat 100 mg/kg bb dan buah oyong 200 mg/kg bb
dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada satu jam setelah
pemberian glukosa.

Abstract
Avocado leaves (Persea americana Mill ) and ridge gourd fruit (Luffa acutangula
(L.) Roxb) is a plant that empirically used for various diseases, one of them is
diabetes. The aim of this research was to know the blood glucose lowering effect
of combination extract ethanol avocado leaves and ridge gourd fruit on mice.
Twenty-four of ddY mice white male which was divided into six groups. Each
mice was fasted for ±16 hours, then measured blood glucose levels of fasting, and
administered extract avocado leaves, extract ridge gourd fruit, extract
combinations, metformin HCl, and CMC liquid 0,5%. Thirty minutes later,
measured back glucose levels, and administered glucose 2 g/ kg bw orally. Blood
glucose then was measured in 30, 60, 90, and 120 minutes after glucose
administration. Blood glucose was measured using Accu-Chek Active®
glucometer. Combination extract 1, avocado leaves 50 mg / kg bb and ridge gourd
fruit 200 mg/ kg bw was able to lower glucose levels in 30 minutes after glucose
administration, while combination extract 2, avocado leaves 100 mg / kg bw and
ridge gourd fruit 200 mg/ kg bw was able to lower blood glucose levels in one
hour after glucose administration."
Universitas Indonesia, 2012
S42765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Muliasari
"Dislipidemia merupakan faktor risiko primer untuk penyakit jantung koroner (PJK). Penurunan lipid telah terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek obat X terhadap penurunan kadar kolesterol, trigliserida, kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL pada tikus putih jantan yang diberi diit tinggi kolesterol. Bahan uji digunakan obat X (sintesa lovastatin). Induksi hiperkolesterolemia dilakukan secara eksogen dengan kuning telur, larutan sukrosa 65%, lemak hewan dan secara endogen dengan propiltiourasil 0,01%. Penetapan kadar secara spektrofotometri dengan metode enzimatik fotometrik (CHOD-PAP) dan enzimatik kolorimetrik menggunakan gliserol-3-fosfat-oksidase (GPO).
Hasil menunjukkan bahwa pemberian obat X dengan dosis 1,8 mg/200 g bb/hari dan 3,6 mg/200 g bb/hari selama 8 minggu belum dapat menurunkan kadar kolesterol total secara bermakna tetapi dengan dosis 3,6 mg/200 g bb/hari dapat menurunkan kadar trigliserida dan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Dislipidemia is a primary risk factor for coronary heart disease. Reduction of lipid level have been proved to reduce the risk of the coronary heart disease. The purpose of this research was to found the effect of drug "X" reduced the cholesterol level, triglycerides, LDL cholesterol and increase of HDL cholesterol level in male albino rats which gave foods high cholesterol. The experiment materials were the drug X (lovastatin synthesis). A hypercholesterolemia had been done exogen induced with egg yolk, 65% sucrose solution, animal fat, and by endogen with 0,01% propylthiouracil. The measurement had been done by spectrophotometer with enzymatic photometric method (CHOD-PAP) and enzymatic colorimetric used the gliserol-3-phospat oxydace (GPO).
The result indicated what a given dose 1,8 mg/200 body weight/day and 3,6 mg/200 body weight/day during 8 week could not reduce the total cholesterol level significantly but with at dose 3,6 mg/200 g body weight/day can decrease the triglycerides level, LDL cholesterol level and increase HDL cholesterol level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2006
S32794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Dirghantara
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidah Sukriah
"Tingginya angka kematian yang disehabkan oleh penyakit jantung koroner sangat perlu untuk dicermati. Mengingat biaya pengobatan yang semakin mahal, maka pencegahan terhadap terjadinya penyakit mi adalah alternatif lain yang lebih menguntungkan. Menggunakan tanaman obat merupakan pilihan yang terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit mi sejak dini. Salah satu tanaman yang diduga berkhasiat adalah biji kenari (Canariurn indicum Linn.). Penelitian mi dilakukan untuk mengetahui efek sari air biji kenari terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol. Pada percobaan digunakan 30 (tiga puluh) ekor tikus putih jantan galur Wistar dengan berat badan 150 sampai 200 g dan umur 3 sampai 4 bulan yang dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Kelompok pertama diberi diit standar merupakan kontrol normal, kelompok kedua diberi diit campuran kuning telur dan sukrosa 2,5g1200 g bb (berat badan) / hari merupakan kontrol perlakuan. Kelompok ketiga, keempat dan kelima masing-masing diberikan sari air biji kenari dengan dosis: 0,8 g/ 200 g bb / han; 1,6 g / 200 g bb/ han; 3,2 g / 200 g bb / han, serta diit kuning telur dan sukrosa yang sama jumlahnya dengan kelompok kedua. Setelah empat minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan trigliseridanya dengan metoda CHOD-PAP. Dari hasil percobaan didapat bahwa sari air biji kenari dapat menurunkan kadar kolesterol total clan trigliserida. Pemberian sari air biji kenari yang memberikan hasil penurunan kadar kolesterol total clan trigliserida terbesar adalah dosis 3,2 g1200 g bb / han, tetapi dosis mi menyebabkan hipolipidemia. Maka dosis terbaik dimana terjadi penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida secara sangat bermakna tanpa menyebabkan hipolipidemia diberikan oleh kelompok dosis 1,6 g / 200 g bb / han.

The high number of mortality which caused by the coroner heart disease is very need to be observed. Because the cost to cure is very expensive, preventive action for this disease is the advantageus alternative. Using herb medicine is the best choice to prevent this disease from the early time, one of the plant that can be used to cure is canary seed( Canarium indicum Linn.). The aim of this observation is to find out the effect of the canary seed juice to the total cholesterol and triglyceride rate of white rats which have been given high cholesterol diet. The observation have used 30 (thirty) male wistar white rats with 150 to 200 g of weight and 3 to 4 months of age, which has been devided into five group randomly. First group were given standard diet which a normal control, second group were given mixture of yolk and sucrose diet 2,5 g I 200 g bw (body weight) I day as a treatment control. For third group, fourth and fifth group, each of them were given canary seed juice with: 0,8 g / 200 g bw / day ; 1,6 g / 200 g bw / day; 3,2 g / 200 g bw / day dosage, yolk and sucrose diet in the same quantity with the second group. After four weeks of treatment, the rats have been surgeried, the blood was taken from the heart, and then total cholesterol and triglyceride rate measured by CHOD-PAP method. From the observation we can prove that canary seed juice can decrease the total cholesterol and triglyceride rate. The highest result for decreasing total cholesterol and triglyceride rate by giving canary seed juice 3,2 g / 200 g bw / day dosage, but this dosage could causing hypolipidemic. The best result was given by group of rats were given 1,6 g / 200 g bw / day dosage of the canary seed juice which can decrease total cholesterol and triglyceride rate without causing hypolipidemic."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Natasya
"Hiperlipidemia salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner yang meningkatkan viskositas darah. Umbi kucai (Allium schoenoprasum L.) mengandung allisin yang berefek antihiperlipidemia. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi kucai sebagai antihiperlipidemia pada tekanan darah tikus yang diinduksi diit tinggi kolesterol dan lemak. Tikus galur Sprague-Dawley sebanyak 36 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. Semua kelompok kecuali kelompok normal diberikan diit tinggi kolesterol dan lemak. Kelompok normal, induksi, simvastatin, dosis 1, 2, dan 3 berturut-turut diberikan CMC 0,5%, CMC 0,5%, simvastatin, ekstrak umbi kucai 4,79 mg, 9,58 mg dan 19,16 mg/200g bb selama 56 hari. Tekanan darah sistol, diastol, dan tekanan arteri rata-rata diukur dengan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA® pada hari ke-0, ke-29 dan ke-57. Hasil analisis menunjukkan ekstrak etanol 80% umbi kucai pada dosis 9,58 mg/200g bb dapat mempengaruhi tekanan darah secara bermakna (p<0,05).

Hyperlipidemia is one of risk factors for coronary heart disease that increased blood viscosity. Bulb chives (Allium schoenoprasum L.) contains allicin as antihyperlipidemia. The study aimed to determine the effect of ethanol extract of blub chives as antyhiperlipidemia on rats blood pressure induced with a high dietary cholesterol and fat. Thirty six Sprague-Dawley rats were divided into 6 groups. All groups except the normal group was given a high dietary cholesterol and fat. Normal group, induction, simvastatin, dose 1, 2, and 3 respectively was given 0.5% CMC, CMC 0.5%, simvastatin, bulb chives extract 4,79 mg, 9,58 mg and 19,16 mg/200 g mm during 56 day. Systole, diastole, and mean blood pressure was measured with a non-invasive blood pressure tools from CODA® on days 0, 29th and 57th. The analysis showed the extract of bulb chives at a dose of 9,58 mg/200 g mm influence blood pressure significantly (p <0,05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Safitri
"Daun alpukat (Persea americana Mil) merupakan salah satu tanaman obat dan memiliki khasiat sebagai diuretik, antibiotik, pyorrhea, neuralgia, antihipertensi, diare, sakit tenggorokan, hemorrhage, dan antitusif. Dalam upaya mengembangkan obat tradisional, menjamin mutu dan keamanannya, pada penelitian ini dilakukan penetapan beberapa parameter spesifik dan non spesifik, sehingga didapat parameter yang konstan. Standardisasi dilakukan terhadap ekstrak etanol daun alpukat yang berasal dari Madiun, Bogor, dan Purwokerto. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi, dari hasil penelitian terhadap ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak yang diperoleh berupa ekstrak kental, berwarna hitam-kecoklatan, berbau spesifik, dan rasa pahit. Rendemen ekstrak berkisar antara 28,93 - 29,99%, kadar senyawa terlarut dalam air berkisar antara 40,69 - 61,25%, sedangkan kadar senyawa terlarut dalam etanol berkisar antara 25,09 - 55,70%. Susut pengeringan berkisar antara 11,66 - 13,80% dan kadar air berkisar antara 11,56 - 13,46%. Kadar abu total berkisar antara 3,77 - 5,88%, sedangkan kadar abu tidak larut asam berkisar antara 0,66 - 0,96%, dan sisa pelarut etanol tidak lebih dari 1%. Hasil uji golongan senyawa kimia ekstrak etanol daun alpukat menunjukkan adanya alkaloid, terpen atau steroid, gula, saponin, flavonoid dan tanin. Pola kromatogram ekstrak etanol dari 3 daerah menggunakan fase gerak kloroform-metanol-air (80:12:2) menunjukan pola yang sama yang terdiri atas 7 bercak yang berwarna hitam pada sinar UV 254 nm dengan Rf 0,05 0,13, 0,30, 0,34, 0,60, 0,78 dan 0,85. Setelah penyemprotan dengan AlCl3 dan diamati pada sinar UV 366 nm terlihat 8 bercak yang sama, yaitu : 1 bercak berfluoresensi kuning-kehijauan pada Rf 0,05, 1 bercak berfluoresensi kuning pada Rf 0,13, 1 bercak berfluoresensi kuning-lemah pada Rf 0,34, dan 5 bercak berfluoresensi putih pada Rf 0,45, 0,71, 0,76, 0,78, dan 0,85. Pengamatan dengan densitometer pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm dihasilkan pola spektrum serapan yang sama. Kadar flavonoid total dalam ekstrak berkisar antara 1,29 - 3,44%.

Avocado leaves are one of medicinal plant and have the effects as diuretic, antibiotic, pyorrhoea, neuralgia, antihipertension, diarrhea, ill throat, hemorrhage, and antitusif. As the effect to develop tradisional medicine, ensure quality and safety, there should be a determination of some specific and non specific parameters, to give constant parameters, standardization was done to avocado leaves ethanolic extracts from Madiun, Bogor, and Purwokerto. The extract was made by maceration. The result of research showed that the extract is viscous, tanly, specific smelled, and bitter taste. The value of rendement is between 28.93 - 29.99%, the water soluble extract is 40.69 - 61.25%, while the ethanol soluble extract is 25.09 - 55.76%. The lost of drying is 11.66 - 13.66% and the water content is 11.56 - 13.46%. The total ash content is 3.77 - 5.88%, the acid insoluble ash is 0.66 - 0.96% and the solvent residue is less than 1%. The extract contains alkaloid, terpene (steroid), sugar, flavonoid, saponin, and tannin. The chromatograms profile from three region used mobile phase of chloroform-methanol-water (80:12:2) and showed the same 7 dark spots under UV 254 nm with Rf 0,05 0,13, 0,30, 0,34, 0,60, 0,78 dan 0,85. After sprayed with AlCl3 and observed under UV 366 nm, it showed 8 same spots of samples from those 3 regions which were 1 greenish yellow spots in Rf 0,05, 1 yellow spot in Rf 0,13, 1 pale yellow spot in Rf 0.34, and 5 white spot in Rf 0,45, 0,71, 0,76, 0,78, dan 0,85. An observation using densitometer at 254 nm and 366 nm showed the same absorption spectrum profile. Total flavonoid between 1.29 - 3.44%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33073
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>