Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apipudin
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ramlan
Yogyakarta: U.P Indonesia, 2009
499.251 RAM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri H. Martiana
"ABSTRAK
Klenteng Wan jie si-Jakarta. Klenteng adalah sebuah bangunan suci bagi masyarakat Cina yang menganut kepercayaan agama Buddha, Tao dan Khong Hu Cu. Bangunan klenteng mempunyai bentuk bangunan yang khas dengan ciri-cirinya tersendiri, seperti susunan warna dan motif dekorasi bangunan raya dan menyolok. Begitu puIa dengan konstruksi bangunannya dimana pilar-pilar kayu menopang bawah atap, sudut-sudut atap melengkung ke atas yang pada umumnya dihiasi dengan hewan naga.
Keletakan sebuah klenteng pada saat akan didirikan ditentukan pula oleh perhitungan Feng Sui agar bangunan klenteng terhindar dari pengaruh jahat. Begitu pula mengenai arah hadap klenteng. Di Cina ada anggapan bahwa bangunan yang menghadap ke arah Barat Laut maupun Tenggara adalah arah yang menghadap ke pintu kejahatan.
Dari sejumlah klenteng yang ada di Jakarta, pada umumnya mempunyai ciri-ciri bangunan klenteng yang sesungguhnya. Tapi ada sebuah klenteng yang arsitekturnya sama sekali tidak menunjukkam ciri-ciri bangunan klenteng pada umumnya. Klenteng tersebut adalah klenteng Wan jie si yang terletak di jalao Lautze No. 38 - Jakarta Pusat, klenteng ini berbentuk rumah tinggal dari masa Kolonial.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)untuk mengetahui hal-hal apa yang menyebabkan bangunan rumah tinggal dapat dijadikan sebuah klenteng, (2) untuk menambah kepustakaan'mengenai bangunan klenteng sebagai salah satu peninggalan arkeologi dari masa Kolonial.
Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (1) pengumpulan data mengenai bangunan klenteng mela]ui studi kepustakaan, (2) pendeskripsian terhadap klenteng Wan jie si dan klenteng Jio de yuan sebagai klenteng pembanding, (3) pada tahap eksplanasi dilakukan perbadingan, untuk mengetahui komponen-2 bangunan apa saja yang terdapat pada klenteng Jin de yuan tapi tidak terdapat pada klenteng Wan jie si dan kesamaan-2 komponen yang terdapat pada ke dua klenteng tersebut.
Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah: bahwa arsitektur klenteng dengan segala dekorasi yang raya dan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sebuah klenteng tidak mutlak harus dibuat, tapi ada yang ha1 yang 1ebih yaitu harus mengikuti perhitungan Feng Sui.
Bangunan rumah tinggal tersebut dapat dijadikan klenteng karena bangunan tersebut mempunyai keletakan lokasi dan arah hadap yang sesuai dengan ilmu Feng Sui. Selain itu rumah tinggal ini mempunyai salah satu prinsip utama dalam pembuatan sebuah klenteng yang dikemuakan oleh Evelyn Lipp, yaitu mempunyai halaman terbuka dengan pintu gerbang pada pintu masuk utama.

"
1990
S12050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dunis Iper
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
499.221 DUN f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bahrah
Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 2003
499.221 ACH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adelaar, K. Alexander
Jakarta: RUL, 1994
499.2 ALE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fadillah
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan variasi kata sapaan bahasa Bima yang digunakan oleh masyarakat Bima dalam komunikasi virtual mereka di grup WhatsApp keluarga. Komunikasi virtual tertulis melalui grup WhatsApp dipilih sebagai sumber utama data karena ditemukan beberapa keunikan penambahan variasi sapaan yang belum pernah ditemukan sebelumnya dalam komunikasi secara lisan. Variasi kata sapaan akan dianalisis berdasarkan klasifikasi bentuk sapaan yang diajukan Kridalaksana (1978) dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya variasi kata sapaan yang digunakan dalam komunikasi virtual dan beberapa penambahan kata sapaan baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya dalam komunikasi lisan pada masyarakat Bima. Selain itu, penggunaan variasi kata sapaan yang ditemukan juga dipengaruhi faktor usia, gelar, dan situasi informal yang terjadi pada komunikasi virtual.

This research aims to describe the variations of Bima language greetings used by the Bima community in their virtual communication on family WhatsApp groups. Written virtual communication through WhatsApp group was chosen as the primary source of data due to the discovery of unique variations in greetings that had not been found previously in oral communication. The variations of greetings will be analyzed based on the classification of greeting forms proposed by Kridalaksana (1978) using qualitative methods. The results of this study indicate the existence of variations in greetings used in virtual communication and the addition of new greetings that have not been found before in oral communication among the Bima community. Additionally, the use of these variations in greetings is also influenced by factors such as age, title, and informal situations that occur in virtual communication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
D. Edi Subroto
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
499.221 5 EDI t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Bt. Ma`Alip
"Tulisan ini membicarakan tentang persamaan dan perbe_daan makna kata-kata yang terdapat dalam Bahasa Indonesia dengan Bahasa Malaysia. Pembahasan mengenai kata (nama) untuk konsep yang sama dalam kedua bahasa itu menghasilkan kesimpulan bahwa banyak kata dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Belanda se_dangkan kata-kata dalam bahasa Malaysia banyak yang berasal dari bahasa Inggris. Kata-kata yang diserap dari bahasa ba_rat tersebut ada yang diserap secara utuh dan ada juga ka_ta-kata yang diserap itu berubah maknanya dari makna asal kata tersebut. Penulis juga menjelaskan bahwa perbedaan makna kedua bahasa disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Malaysia menggunakan kata-kata dari bahasa Melayu yang sudah tidak lagi dikenal atau digunakan oleh masyarakat Indonesia. Perbandingan makna untuk kata yang sama menghasilkan kesimpulan bahwa kedua masyarakat cenderung menggunakan ha_nya salah satu dari makna-makna yang ada pada kata-kata tertentu, adanya kata-kata yang homofon dan homograf tetapi maknanya berbeda sama sekali dalam kedua bahasa, ada kata-_kata bahasa Indonesia yang diserap oleh masyarakat Malaysia yang makna dasarnya hilang dan berubah menjadi makna baru, dan lain-lain. Pembahasan mengenai hubungan makna antarkata yang ter_dapat dalam kedua bahasa memberi kesimpulan bahwa hubungan makna antarkata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang berhomonimi kebanyakannya berasal dari asal usul yang berbeda dan adanya kata-kata yang disebut berpolisemi anta_ra satu sama lain dalam kedua bahasa disebabkan oleh kecen_derungan kedua masyarakat itu menggunakan hanya salah satu dari makna-makna yang ada pada sesebuah kata"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S11227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library