Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
Priyo Sunandar
"Penelitian ini mengidentifikasi karakteristik lokasi kejadian kebakaran berdasarkan musim, karakteristik wilayah, dan variasi suhu permukaan daratan dengan menggunakan analisis deskriptif dan overlay. Untuk melihat korelasi kejadian kebakaran dengan kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, persentase bangunan semi permanen, dan variasi suhu permukaan daratan digunakan analisis kuantitatif Pearson Correlation. Lokasi kejadian kebakaran memiliki kecenderungan terjadi pada wilayah yang memiliki suhu permukaan daratan yang tinggi. Semakin tinggi suhu permukaan daratan suatu wilayah, semakin banyak kejadian kebakaran yang terjadi. Berdasarkan penelitian ini dapat ditunjukkan pula bahwa ada hubungan yang signifikan antara suhu permukaan daratan dengan frekuensi kejadian kebakaran di DKI Jakarta. Secara temporal, kejadian kebakaran di DKI Jakarta pada tahun 2009 meningkat pada bulan kering dan menurun pada bulan basah. Lokasi kejadian kebakaran berdasarkan kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, dan persentase bangunan semi permanen tidak menunjukkan kecenderungan yang nyata, berdasarkan penelitian ini dapat ditunjukkan pula bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara ketiga variabel tersebut dengan kejadian kebakaran di DKI Jakarta. Pada tahun 2009, lokasi kejadian kebakaran di DKI Jakarta sebagian besar terjadi pada wilayah dengan karakteristik tingkat kerawanan sedang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34167
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Avrie Yustianty
"Di era informasi seperti sekarang ini, segala aktivitas hampir sebagian besar bergantung pada internet bahkan kegiatan berbelanja pun bisa dilakukan melalui internet yang dikenal dengan belanja online. Kemajuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi seperti internet ini dikatakan telah mengikis arti penting ruang. Sebagai seorang peneliti di bidang Geografi, peneliti ingin mengetahui bagaimana peran ruang riil mempengaruhi salah satu aktivitas yang sedang populer di internet sekarang ini yaitu belanja online dan juga memahami bagaimana perilaku dari konsumen belanja online khususnya dari segmen mahasiswa. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Moment of Truth dan Pendekatan Keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam setiap tahap pada proses belanja online melibatkan ruang di dalamnya baik ruang sebagai media ataupun sebagai penghalang dan membentuk suatu pola keruangan dimana bentuk pola keruangan tersebut berbeda-beda tergantung pada harga dan resiko barang yang dibeli serta keterjangkauan konsumen terhadap barang atau penjual.
In the information age, as now, almost all activity largely depends on the internet and even shopping activities can be done via the internet. Shopping via internet known as online shopping. Advances in technology, information and communication like the Internet have eroded the significance of space. As a researchers in Geography wanted to know how the role of real space affects online shopping as one of the popular activities on the internet right now and understanding how the behavior of consumers online shopping especially from students segment. The research was carried out through a Moment of Truth approach and spatial perspective. The results showed that in every stage of the online shopping process, it involves a space as a media or as a barrier and create a spatial pattern which is vary depending on the price and risk of the items purchased and the affordability of consumers to the goods or the seller. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42830
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hendarsono
"Depok merupakan kota yang berkembang cukup pesat. Perkembangan ini seiring dengan perkembangan usaha futsal. Perkembangan usaha futsal ini tentunya memiliki perbedaan karakteristik pelanggan sendiri. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menghitung jumlah lapangan futsal indoor yang berada di kota Depok, dan dikelompokkan berdasarkan penggunaan tanah dan kelas jalan. Hasil yang didapatkan adalah lokasi futsal di penggunaan tanah permukiman sebagian besar berada pada kelas jalan lokal, pada penggunaan tanah perdagangan hanya berada pada kelas jalan kolektor dan lokal, pada pengguaan tanah industri hanya ada pada kelas jalan arteri dan lokal.
Pola karakteristik pelanggannya adalah lokasi usaha futsal yang memiliki karakteristik pelanggan dominasi usia pelajar berada pada penggunaan tanah pemukiman dan perdagangan dengan kelas jalan lokal, sedangkan yang memiliki pola karakteristik pelanggan dominasi usia pekerja hanya berada pada penggunaan tanah industri dengan kelas jalan arteri dan lokal.
Depok is a city that developed rapidly. This development is in line with the development of futsal business. The development is certainly has its own different characteristics of customers. The method used was quantitative method by counting the number of indoor futsal court in Depok city, and stratified by land use and road class. The result is the location of futsal in the land use settlements are mostly located on the local road class, the land use of trading is just a collector and local roads, the only existing industrial land use is local arterial roads. Characteristic patterns of customers is a business location that has the characteristics of customer futsal domination at the age of students are residential and commercial land use with a class of local roads, while the customer characteristic patterns of domination are at working age only with the industrial land use classes and local arterial roads."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42310
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Rafiq Azhar
"Perubahan tutupan lahan dipengaruhi oleh dinamika aktivitas manusia dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk perkotaan dan pedesaan terus melampaui perluasan lahan, sehingga mengakibatkan perubahan tutupan lahan dan cenderung mengurangi rasio lahan terbuka hijau terhadap lahan terbangun. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan perubahan tutupan lahan dan indeks vegetasi selama periode 2017-2022. Data yang digunakan adalah citra Landsat 8 pada bulan Juli 2017 dan November 2022. Klasifikasi tutupan lahan digunakan software ENVI dengan titik uji sejumlah 50 sampel. Klasifikasi indeks vegetasi dipilih NDVI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tutupan didominasi oleh lahan terbangun sebesar 60,87% dengan peningkatan 17,05% Sementara perubahan indeks vegetasi didominasi oleh vegetasi rapat. Pola perubahan tutupan lahan didominasi oleh perubahan vegetasi rapat menjadi lahan terbangun, sedangkan indeks vegetasi didominasi oleh vegetasi rapat menjadi vegetasi rapat dengan penurunan sebesar 7%.
Land cover changes are influenced by the dynamics of human activities over time. Urban and rural population growth continues to exceed land expansion, resulting in changes in land cover and tending to reduce the ratio of green open land to built-up land. The purpose of this study was to analyze the relationship between land cover changes and vegetation index during the period 2017-2022. The data used were Landsat 8 images in July 2017 and November 2022. Land cover classification used ENVI software with 50 sample test points. The vegetation index classification was selected NDVI. The results showed that cover changes were dominated by built-up land of 60.87% with an increase of 17.05%. While changes in the vegetation index were dominated by dense vegetation. The pattern of land cover change was dominated by changes from dense vegetation to built-up land, while the vegetation index was dominated by dense vegetation to dense vegetation with a decrease of 7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Husain Abdullah
"Kejadian banjir/genangan air yang sering melanda Ibukota Jakarta berpotensi menimbulkan kerusakan infrastruktur termasuk jaringan jalan, terutama di Jakarta Utara yang secara morfologis berada pada ketinggian kurang dari 7 meter dari permukaan laut. Pola distribusi keruangan sensitivitas kerusakan jaringan jalan di Jakarta Utara dikaji berdasarkan variabel jenis banjir, ketinggian banjir, durasi banjir, frekuensi banjir, arus lalu lintas dan bobot kendaraan. Penelitian ini menggunakan metode AHP dan teknik overlay peta yang kemudian dilakukan verifikasi data berdasarkan fakta di lapangan yang tersebar pada 51 lokasi di Jakarta Utara. Dari kesemua data yang diperoleh akan dilakukan penilaian dan pembobotan yang kemudian dioverlay untuk mengetahui tingkat sensitivitas kerusakan jaringan jalan. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data memperlihatkan bahwa secara umum terdapat kesamaan pola keruangan antara tingkat sensitivitas kerusakan jaringan jalan menggunakan 6 variabel dan 5 variabel. Pada tingkat sensitivitas kerusakan jaringan jalan yang lebih tinggi cenderung lebih sering mengalami kerusakan jaringan jalan dibandingkan dengan yang lebih rendah.
A flood/inundation was often occurs in the capital city Jakarta and has the potential to cause damage to infrastructure including roads networks, especially in North Jakarta which are morphologically located at an altitude of less than 7 meters above sea level. Spatial distribution pattern of the sensitivity of damage roads in North Jakarta studied based on variable kinds of floods, flood elevation, flood duration, frequency of floods, traffic flow and vehicle weight. This study uses AHP and map overlay techniques and then will be verification based on facts on the ground are scattered in 51 locations in North Jakarta. From all the data obtained will be carried out assessment and weighting are then overlaid to determine the level of sensitivity of the roads damage. Based on the analysis and data processing in general shows that there are similarities between the spatial patterns of roads damage sensitivity level using 6 variables and 5 variables. At the level of sensitivity of the roads damage is higher tend to be more often damaged road network compared with lower."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59666
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prasetiawan
"Zonasi estuari belum bisa dipastikan karena air laut yang berubah secara dinamis seiring dengan perubahan musim. Musim yang berubah-ubah dapat mempengaruhi nilai salinitas karena nilai salinitas rentan terpengaruh oleh curah hujan dan aliran sungai. (Supriatna et al., (2016). Wilayah estuari memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, sekaligus sebagai tempat berkembang biak nya habitat ikan, maka perlu pengetahuan mengenai batas estuari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zona Estuari di Jawa bagian barat meliputi Estuari Cisadane, Estuari Ciujung, Estuari Tegalpapak, Estuari Binuangeun, dan Estuari Cimandiri berdasarkan salinitas permukaan perairan dan menganalisis perbedaan zona estuari berdasarkan aspek oseanografis dan aspek Daerah Aliran Sungai. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah salinitas, curah hujan, arus permukaan air laut, Total Suspended Solid (TSS), batimetri, gelombang laut, luas DAS dan tutupan lahan. Metode penelitian menggunakan Algoritma Cimandiri dengan mengolah Citra Landsat 8 OLI tahun 2022, 2023, dan 2024. Analisis data yang digunakan ialah analisis spasial untuk mendapatkan zonasi estuari berdasarkan bulan basah dan bulan kering, serta analisis statistik deskriptif untuk menganalisis sebaran salinitas berdasarkan aspek oseanografis yang terdiri dari arus laut, TSS, batimetri dan gelombang laut. Sedangkan aspek Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari luas DAS dan tutupan lahan DAS. Hasil dari penelitian ini adalah zonasi estuari berdasarkan salinitas permukaan perairan yang diamati berdasarkan bulan basah dan bulan kering terbagi menjadi 2 kelas zona estuari yaitu zona Mexo-mesohaline dan Mexo-polyhaline. Luas Estuari di Jawa bagian barat mendapat pengaruh dari aspek oseanografis dan aspek Daerah Aliran Sungai. Aspek oseanografis memiliki pengaruh yang kuat dibandingkan dengan aspek Daerah Aliran Sungai.
The zonation of the estuary is uncertain because seawater changes dynamically with seasonal changes. Changing seasons can affect salinity values because salinity values are susceptible to being affected by rainfall and river flow. (Supriatna et al., 2016). The estuary area has a high level of productivity, as well as a breeding ground for fish habitat, so knowledge of the estuary boundaries is needed. This study aims to analyse Estuary zones in western Java including the Cisadane Estuary, Ciujung Estuary, Tegalpapak Estuary, Binuangeun Estuary, and Cimandiri Estuary based on the salinity of surface waters and analyse the differences in estuary zones based on oceanographic aspects and watershed aspects. The variables used in this study were salinity, rainfall, sea surface currents, Total Suspended Solid (TSS), bathymetry, sea waves, watershed area and land cover. The research method used Cimandiri Algorithm by processing Landsat 8 OLI images in 2022, 2023, and 2024. The data analysis used was spatial analysis to obtain estuary zoning based on wet months and dry months, and descriptive statistical analysis to analyse salinity distribution based on oceanographic aspects consisting of ocean currents, TSS, bathymetry and ocean waves. While the watershed aspect consists of watershed area and watershed land cover. The results of this study are the estuary zoning based on surface water salinity observed during wet and dry months, divided into 2 estuary zone classes, namely the Mexo-mesohaline zone and the Mexo-polyhaline zone. Estuary area in western Java is influenced by oceanographic aspects and watershed aspects. Oceanographic aspects have a strong relationship compared to watershed aspects."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Primamulia Teguh
"Dalam satu dekade terakhir, Kota Depok mengalami pertumbuhan yang signifikan. Lahan terbangun di perkotaan memiliki peran penting dalam memengaruhi kenaikan suhu global melalui apa yang dikenal sebagai efek pulau panas perkotaan atau Urban Heat Island effect. Efek UHI bukan hanya menjadi masalah kenyamanan lokal, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada kenaikan suhu global. Suhu yang lebih tinggi di perkotaan dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi energi untuk pendinginan, penurunan kualitas udara, dan dampak pada kesehatan manusia. Local Climate Zone (LCZ) adalah konsep yang digunakan untuk mengklasifikasikan karakteristik morfologi permukaan di area urban dan peri-urban. Setiap LCZ memiliki karakteristik unik dalam hal geometri, bahan bangunan, dan vegetasi yang dapat mempengaruhi distribusi suhu dan dinamika iklim lokal. Hasilnya didapati bahwa morfologi Kota Depok didominasi oleh kelas open low rise (LCZ 6) merepresentasikan area pemukiman penduduk. Karakteristik suhu permukaan tanah Kota Depok secara umum berkisar antara 37,5°C – 54°C, pada tahun 2023 dengan suhu kelas bangunan lebih tinggi dibandingkan kelas tutupan lahan alami. Pola spasial fenomena UHI di Kota Depok secara umum lebih banyak terjadi di area pemukiman penduduk dengan karakteristik bangunan rendah (LCZ3).
In the last decade, Depok City has experienced significant growth. Built-up land in cities has an important role in influencing global temperature rise through what is known as the urban heat island effect. The UHI effect is not only a local comfort issue but has a long-term impact on global temperature rise. Higher temperatures in cities can result in increased energy consumption for cooling, reduced air quality, and impacts on human health. Local Climate Zone (LCZ) is a concept that classifies surface morphological characteristics in urban and peri-urban areas. Each LCZ has unique geometry, building materials, and vegetation characteristics that can influence temperature distribution and local climate dynamics. The results found that the morphology of Depok City is dominated by the open low-rise class (LCZ 6) representing residential areas. The characteristics of the land surface temperature of Depok City generally range between 37.5°C – 54°C, in 2023 with the building class temperature being higher than the natural land cover class. The spatial pattern of the UHI phenomenon in Depok City generally occurs more often in residential areas with low-rise building characteristics (LCZ3)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ruki Ardiyanto
"Kabupaten Sukabumi merupakan Kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu serta merupakan salah satu kabupaten di Jawa barat dengan indeks kelas risiko bencana tinggi berdasarkan data BNPB 2021. Keberadaan UU No. 24 Tahun 2007 dan UU No. 26 Tahun 2007, menjadi penting bagi Kecamatan Simpenan sebagai salah satu daerah yang berada dalam Kawasan Geopark sebagai penataan ruang dan pengurangan risiko bencana. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi analisa hubungan prediksi ketersediaan lahan dengan multi bahaya. Models Automate perpaduan metode model builder dan weighted overlay scoring digunakan sebagai metode untuk menganalisis multi bahaya terhadap RTRW Kabupaten Sukabumi 2011-2032, untuk wilayah Kecamatan Simpenan. Pembuatan GUI (Graphic User Interface) model builder menunjukan hasil proses yang mudah dan cepat dalam proses analisa data spasial dalam menentukan nilai indeks bahaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem dinamik dan dinamika spasial menunjukkan lahan terbangun semakin meningkat kemudian ketersediaan lahan menurun. Wilayah penelitian diprediksi sejalan dengan meningkatnya lahan terbangun dan jumlah penduduk, kegiatan ekonomi Kawasan Geopark juga semakin meningkat karena kebutuhan masyarakat yang tinggi. Hubungan Indeks bahaya dan prediksi lahan terbangun memperlihatkan luas lahan terbangun yang terdampak bahaya berbanding lurus dengan tahun perkembangan lahan terbangun. Sehingga semakin bertambahnya tahun maka luas lahan terbangun yang berada pada wilayah multi bahaya juga semakin bertambah.
Sukabumi Regency is the Ciletuh-Pelabuhanratu National Geopark Area and is one of the regencies in West Java with a high disaster risk index based on BNPB 2021 data. Law no. 24 of 2007 and Law no. 26 of 2007 are essential for Simpenan District as one of the areas within the Geopark Area for spatial planning and disaster risk reduction. This study aims to explain the relationship between land availability and multiple hazards. Models Automate, a combination of model builder and weighted overlay scoring methods, is used to analyze various hazards to the RTRW of Sukabumi Regency 2011-2032 for the Simpenan District. Making a GUI (Graphic User Interface) model builder shows the results of an easy and fast process of analyzing spatial data to determine the value of the hazard index. The analysis results show that system dynamics and spatial dynamics show that land for development continues to increase, and land availability decreases. The research area, as explained by land development and population, the economy of the Geopark Area is also growing due to high community needs. The hazard index and predictions for the development of the area of land built are as large as the area of action being constructed, directly proportional to the year of development of the built-up land. So that with increasing years, the land area in this multi-hazard area is also increasing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fazriah
"Kelembaban tanah merupakan jumlah kadar air dalam tanah yang terletak di atas water table yang berfungsi secara biologis untuk mengontrol pertumbuhan tanaman dan memengaruhi daur ulang ekologis. Dalam penelitian ini, kelembaban tanah yang diteliti berada di Universitas Indonesia Kota Depok dengan kondisi penggunaan lahan yang bervariasi dan kompleks dengan tujuan untuk melihat pola sebaran kelembaban tanah, serta hubungannya dengan penggunaan lahan. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif keruangan, dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kelembaban atau jumlah kadar air dalam tanah pada tahun 2020, 2021, dan 2023 di Universitas Indonesia menunjukkan pola distribusi yang bervariasi dan berbeda. Pada bulan April tahun 2020-2021 distribusi kelembaban tanah sangat kering dengan pola yang meluas diarea sekitar lahan terbangun, dan mengalami peningkatan kelembaban di bulan Mei tahun 2020-2021. Selain itu, didapatkan nilai r = 0,92 yang menandakan bahwa penggunaan lahan sangat signifikan memiliki hubungan berpengaruh nyata dengan kelembaban tanah (soil moisture index). Maka peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan lahan dengan kelembaban tanah di Universitas Indonesia.
Soil moisture is the amount of water content in the soil that lies above the water table which functions biologically to control plant growth and affect ecological recycling. In this study, the soil moisture studied was at the University of Indonesia, Depok City, with varied and complex land use conditions to see the pattern of distribution of soil moisture, as well as its association with land use. The method used is a spatial descriptive analysis and regression analysis. The results of the study show that the value of moisture or the amount of water content in the soil in 2020, 2021, and 2023 at the University of Indonesia shows a varied and different distribution pattern. In April 2020-2021 the distribution of soil moisture was very dry with an expanding pattern in the area around built-up land and experienced an increase in humidity in May 2020-2021. In addition, the value of r = 0.92 was obtained which indicated that land use had a very significant relationship with soil moisture index (soil moisture index). So the researchers concluded that there was a relationship between land use and soil moisture at the University of Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Juli Supriyadi
"Industri genteng Sokka merupakan industri kecil menengah di Kabupaten Kebumen yang telah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Keberadaan industri genteng Sokka tetap eksis sampai sekarang meskipun banyak pesaing dalam bidang industri yang sama. Oleh karena itu penelitian ini berusaha untuk melihat pola distribusi genteng Sokka. Pola distribusi di ukur berdasarkan tingkatan saluran distribusi dan jangkauan distribusi. Distribusi genteng Sokka di lihat dari lokasi industri dan karakteristik produk. Hasil penelitian menyimpulkan, lokasi industri genteng Sokka tidak berpengaruh terhadap saluran distribusi dan jangkauan distribusi. Sedangkan karakteristik industri (Kapasitas produksi, Variasi jenis, lama berdiri dan penggunaan merek) berpengaruh terhadap tingkatan saluran distribusi dan jangkauan distribusi.
Tile Sokka industry is a small to medium industrial in Kebumen Regency have been around since the days of colonization of the Netherlands. The existence of the tile industry Sokka still exist today although many competitors in the field of the same industry. Therefore, this research seeks to look at the pattern tile Sokka distribution. Distribution pattern in measure based on the level of distribution channels and distribution reach. Tile distribution in view of the location of Sokka's industry and product characteristics. Results of the study concluded, the location of the tile industry has no effect against Sokka distribution channels and distribution reach. Whereas the characteristics of the industry (production, Capacity, type of Variation and use of long-standing brand) affect the level of distribution channels and distribution reach."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S54236
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library