Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimatuzahra
"Tutupan lahan dapat berubah seiring waktu sebagai akibat dari kebutuhan masyarakat. Perubahan tutupan lahan berdampak pada degradasi lingkungan yang dapat merusak fungsi hidrologis daerah aliran sungai, seperti peningkatan intensitas lahan kritis. Karang Mumus merupakan salah satu DAS yang mengalami perubahan tutupan lahan cukup signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di DAS Karang Mumus pada tahun 2006, 2014 dan 2020 dan membuat prediksi perubahan tutupan lahan berdasarkan pola tutupan lahan sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata - Markov Chain dan Fuzzy Logic untuk memprediksi perubahan tutupan lahan. Faktor pendorong dalam penelitian ini terdiri atas jarak dari point of interest, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari wilayah banjir, ketinggian, dan lereng yang diolah menggunakan Fuzzy Logic. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis temporal deskriptif serta analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perubahan tutupan lahan yang signifikan dari semak belukar menjadi lahan terbangun, sawah dan pertanian lahan kering di bagian hulu sebelah timur dan di bagian tengah sebelah barat DAS Karang Mumus. Prediksi perubahan tutupan lahan pada tahun 2034 menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada semak, hutan dan pertanian lahan

Land cover basically can change over time as a result of community needs. Moreover, it has an impact on environmental degradation, where it damages the hydrological function of watersheds, such as an increased critical land. One significant change in land cover occurred in the Karang Mumus watershed. The purpose of this study is to analyze land cover changes in the Karang Mumus watershed in 2006, 2014 and 2020 and make predictions of land cover changes based on previous land cover patterns. The method used in this study is Cellular Automata-Markov Chain and Fuzzy Logic for predicting changes in land cover. The driving factor in this study consists of the distance from point of interest, distance from the road, distance from the river, distance from flood area, elevation, and slope that obtained by using the Fuzzy Logic method. The analysis used in this research is descriptive temporal analysis and spatial analysis. The results of this study indicate that there is a significant land cover change from shrub to built up area, paddy fields and crop fields in the upper east and in the middle west of the Karang Mumus watershed. The prediction of land cover change in 2034 shows a very significant reduction in shrub, forest and fields."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Putri Amalia
"Kegiatan tambang berskala besar menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan lingkungan, diantaranya adalah pencemaran Air Asam Tambang (AAT). Kota Samarinda yang sebagian besar luas wilayahnya telah beralih fungsi menjadi wilayah kerja pertambangan batubara memiliki lubang bekas galian tambang (void) dan lahan penyumbang asam yang berpotensi menjadi sumber pencemar AAT. Potensi pencemaran AAT di suatu wilayah dapat dikaji dengan memanfaatkan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh yang dinilai andal untuk melakukan pengukuran, pemetaan, pemantauan, serta pembuatan model pengelolaan suatu wilayah secara cepat, akurat, dan efektif. Variabel yang digunakan adalah sebaran void, tutupan lahan, jenis tanah, curah hujan, topografi, badan air, dan air tanah. Sebaran void, tutupan lahan, dan badan air didapatkan dari digitasi Google Earth, Jenis tanah didapatkan dari kementerian pertanian, curah hujan didapatkan dari LAPAN, topografi didapatkan dari olahan data ASTER GDEM, serta air tanah didapatkan dari Kementerian ESDM. Integrasi data tutupan lahan, jenis tanah, badan air, curah hujan, dan topografi digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran AAT terhadap badan air oleh lahan penyumbang asam, sementara integrasi data sebaran void dan air tanah digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran AAT terhadap air tanah oleh void. Metode overlay digunakan untuk menganalisis pola spasial potensi pencemaran AAT di wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan potensi pencemaran AAT terhadap badan air didominasi oleh wilayah dengan potensi pencemaran yang tinggi, potensi pencemaran AAT terhadap air tanah didominasi oleh wilayah delineasi sebelah selatan yang mengalirkan AAT ke wilayah akuifer dengan kategori kedalaman rendah dan sedang, sementara pola spasial pencemaran AAT berbentuk random/acak dengan susunan geometris yang berbentuk cluster.

Large-scale mining activities are one of the causes of the emergence of environmental problems, including the Acid Mine Drainage (AMD) Water Pollution. Samarinda City, which has a large area of converted land into a coal mining working area, has voided pits and acid-contributing fields which are potential sources of AMD pollutants. The potential AMD pollution can be assessed by utilizing a geographic information system and remote sensing that consider reliable for measuring, mapping, monitoring, and manage the model making for an area quickly, accurately, and effectively. The variables used are void distribution, land cover, soil type, rainfall, topography, body of water, and groundwater. Void distribution, land cover, and water bodies obtain from Google Earth digitization, soil types obtains from the ministry of agriculture, rainfall obtains from LAPAN, topography obtains from processed data from ASTER GDEM, and groundwater obtains from the Ministry of Energy and Mineral Resources. Integration of land cover data, soil types, water bodies, rainfall, and topography is used to analyze the potential of AMD pollution to water bodies by acid-contributing land, while the void distribution and groundwater integration data is used to analyze the potential of AMD pollution to groundwater by voids. The overlay method is used to analyze the potential spatial patterns of AMD pollution in the study area. The results showed the potential of AMD pollution to water bodies dominated by areas with high pollution potential, the potential of AMD pollution to groundwater-dominated by south delineation area that drain AMD into aquifer areas with low and moderate depth categories, while the spatial pattern of AMD pollution was random with the geometric arrangement in the form of clusters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Sani
"Formasi Bojongmanik adalah endapan yang termasuk bagian Blok Banten, memiliki rentang umur Miosen Tengah hingga awal Pliosen yang perselingan batupasir, napal, batulempung menyerpih dan batugamping (Sudana dan Santosa, 1992). Anggota batugamping Formasi Bojongmanik merupakan batugamping mengandung moluska dengan umur setara Miosen Tengah (Efendi, 1998). Tujuan daripada penelitian ini untuk mengetahui penamaan mikroskopis, proses diagenesis yang bekerja pada batugamping di Formasi Bojongmanik, mengetahui tahapan diagenesis dan hubungan proses diagenesis dengan porositas batugamping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa petrografi. Berdasarkan hasil penelitian dari 15 sampel sayatan tipis Formasi Bojongmanik terdapat 3 jenis batugamping yakni, batugamping packstone, batugamping floatstone, dan batugamping wakckestone yang mengalami proses diagenesis sementasi, pelarutan, neomorfisme, mikritisasi mikrobial dan kompaksi. Lingkungan pengendapan diagenesis batugamping Formasi Bojongmanik berada pada lingkungan marine phreatic, burial, meteoric phreatic dan meteoric vadose. Porositas yang dominan ditemukan yakni tipe vuggy dan intraparticle. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses diagenesis adalah keterbentukan porositas sekunder pada batugamping. Semakin rendah nilai porositas menandakan hanya sedikit efek pelarutan, semakin tinggi nilai porositas menunjukan berada di zona phreatic banyak terjadinya pelarutan.

The Bojongmanik Formation is a deposit that belongs to the Banten Block, has an age range from Middle Miocene to early Pliocene which is interspersed with sandstone, marl, shale claystone, and limestone (Sudana and Santosa, 1992). The limestone members of the Bojongmanik Formation are limestones containing mollusks with an age equivalent to the Middle Miocene (Efendi, 1998). This research aims to know the microscopic labeling, the diagenetic process that works on the limestone in the Bojongmanik Formation, the stages of diagenesis, and the relationship between the diagenetic process and the porosity of the limestone. The method used in this research is petrographic analysis. Based on the research results from 15 samples of thin incisions of the Bojongmanik Formation, there are 3 types of limestone namely, packstone limestone, floatstone limestone, and wackestone limestone which undergo the process of diagenetic cementation, dissolution, neomorphism, microbial micritization, and compaction. The depositional environment of the diagenetic limestones of the Bojongmanik Formation is in marine phreatic, burial, meteoric phreatic and meteoric vadose environments. The dominant porosity was found to be vuggy and intraparticle types. One factor that influences the process of diagenesis is the formation of secondary porosity in limestone. The lower the porosity value indicates that there is a little dissolving effect, the higher the porosity value indicates that there is a lot of dissolving in the phreatic zone."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan tindakan penyembuhan orang sakit dan pemulihan dari luka fisik dan mental, yang dilakukan dengan tindakan peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) secara terpadu. Oleh karena itu, keberadaannya sangat penting untuk penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan akuntabilitas masyarakat, terutama di wilayah yang dicakupnya. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya peningkatan jumlah rumah sakit secara intensif meningkatkan kualitas kesehatan individu. Oleh karena itu, diharapkan ketersediaan rumah sakit di wilayah Kabupaten Sumbawa semakin meningkat di masa mendatang dan semakin berperan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Sumbawa di masa mendatang. Mengingat banyaknya masyarakat di daerah tersebut yang tidak dapat menemukan rumah sakit, saat ini hanya ada tiga rumah sakit yang tersedia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi rumah sakit di Kabupaten Sumbawa dengan menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). SMCE adalah metode dimana keputusan lokasi dapat dianalisis (Sistem Pendukung Keputusan). Proses SMCE untuk menentukan lokasi rumah sakit didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Peraturan tersebut memuat beberapa aspek persyaratan teknis lokasi rumah sakit, antara lain aspek geografis, lokasi, aksesibilitas dan pelayanan publik. Hasil dari penelitian ini adalah penilaian letak hasil kriteria dengan parameter yang ada di peraturan tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan SMCE sehingga dibuat analisis untuk perencanaan rumah sakit di Kabupaten Sumbawa. Analisis ini menghasilkan peta yang skornya dikelompokkan menjadi lima tingkat kesesuaian yaitu kesesuaian sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kawasan yang sesuai untuk lokasi Rumah Sakit di Kabupaten Sumbawa mencapai 33.884,30 ha yang terletak di beberapa kecamatan yakni di Kecamatan Plampang, Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kecamatan Utan, Kecamatan Alas, Kecamatan Alas Barat dan Kecamatan Empang.

Hospital is a health facility that provides health services by prioritizing the healing of sick people and recovery from physical and mental injuries, which is carried out through integrated promotive and preventive actions. Therefore, its existence is very important for the provision of quality health services and public accountability, especially in the areas it covers. Development in the health sector is an integral part of health development to improve public health status. Efforts to increase the number of hospitals intensively improve the quality of individual health. Therefore, it is hoped that the availability of hospitals in the Sumbawa Regency area will increase in the future and play an increasingly important role in improving the public health of the Sumbawa Regency community in the future. Considering that many people in the area cannot find a hospital, currently there are only three hospitals available. Therefore this study aims to determine the location of hospitals in Sumbawa Regency using the Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) method. SMCE is a method by which location decisions can be analyzed (Decision Support System). The SMCE process for determining hospital locations is based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 14 of 2021. The regulation contains several aspects of the technical requirements for hospital locations, including geographical aspects, location, accessibility and public services. The results of this study are the assessment of the location of the results of the criteria with the parameters contained in the regulation. The analysis was carried out using SMCE so that an analysis was made for hospital planning in Sumbawa Regency. This analysis produces maps whose scores are grouped into five levels of suitability, namely very low, low, medium, high and very high suitability. The results showed that the area suitable for the location of the Hospital in Sumbawa Regency reached 33,884.30 ha which was located in several sub-districts, namely in Plampang District, Sumbawa District, Labuhan Badas District, Utan District, Alas District, Alas Barat District and Empang District."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Arfa Fadhilah
"Lahan merupakan sumberdaya penting yang kebutuhannya terus meningkat namun ketersediaannya tidak bertambah akan memicu fenomena alih fungsi lahan di kawasan perkotaan dan berefek pada perluasan lahan permukimannya ke pinggiran kota yang disebut peri-urbanisasi. Jabodetabekjur adalah wilayah metropolitan terpadat di Indonesia dengan Kota Jakarta sebagai kota inti dan wilayah sekelilingnya atau peri-urban khususnya Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor sebagai wilayah limpasan. Wilayah peri-urban tersebut memiliki peranan penting sebagai wajah dari kota masa depan sehingga perlu diperhatikan arah pengembangannya dengan cara mengevaluasi daya dukung lahan permukiman berbasis kemampuan lahan berdasarkan dinamika fisik dan demografis wilayah peri-urban Kota Jakarta dalam mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis, kemampuan pengembangan lahan permukiman di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor secara garis besar masih cukup tinggi tepatnya masing-masing sebesar 97%, 98% dan 45,96% dan memiliki status daya dukung permukiman surplus masing-masing sebesar  2,6, 2,7, dan 1,87. Lahan permukiman potensial yang dihasilkan membentuk pola menyebar menuju arah dataran rendah dan wilayah studi kasus memiliki wilayah yang sudah bersifat kekotaan serta kekurangan lahan pertanian. Diperlukan adanya peninjauan ulang agar ketika terjadi transformasi kota tidak menimbulkan masalah lingkungan.

Land is a significant resource whose needs continue to increase, however, if its availability does not increase that will trigger the phenomenon of land conversion in urban areas and will affect the expansion of settlement land to the outskirts of the city which is called peri-urbanization. Jabodetabekjur is the most populous metropolitan area in Indonesia along Jakarta as the core city and the peri-urban areas, especially Bekasi, Tangerang, and Bogor districts as runoff areas. The peri-urban area has a crucial role as the face of the city of the future, so it is necessary to pay attention to the direction of its development by evaluating the carrying capacity of residential land based on land capability based on the physical and demographic dynamics of the peri-urban area of the City of Jakarta in supporting a sustainable development process. Based on the results of the analysis, the ability to develop residential land in Bekasi, Tangerang, and Bogor districts is still considerably high, to be precise, respectively, at 97%, 98% and 45,96%, and has a surplus settlement carrying capacity sta respectively of 2,6, 2,7, and 1,87. The resulting potential settlement land forms a spreading pattern towards the lowlands and the case study area has areas that are already urban and lack agricultural land. Policy reviews are mandatory with the purpose that when a city transformation takes place, it does not cause environmental problems."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellinia Azni Nazilah
"Indonesia menjadi negara dengan produksi karet terbesar kedua di dunia masih dihadapkan pada beberapa kendala walaupun, salah satunya adalah produktivitas karet yang rendah. Rendahnya produktivitas karet di Indonesia salah satunya disebabkan oleh gangguan penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kesehatan tanaman karet menggunakan indeks vegetasi (NDVI, MSAVI2, ARVI, dan EVI) dan menganalisis pengaruh curah hujan, ketinggian, dan umur tanaman terhadap kesehatan tanaman karet di Pusat Penelitian Karet Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran kesehatan tanaman karet di Pusat Penelitian Karet Sembawa (Afdeling 1, 2, dan 3) menggunakan NDVI didominasi oleh kelas baik, MSAVI2, ARVI, dan EVI didominasi oleh kelas sedang. Hasil uji akurasi menunjukkan bahwa MSAVI2 memiliki nilai RMSE terkecil dari ketiga indeks vegetasi lainnya, sebesar 0,046, sehingga model prediksi yang dihasilkan MSAVI2 lebih akurat untuk mendeteksi kesehatan tanaman karet. Aspek yang mempengaruhi kesehatan tanaman karet secara signifikan, yaitu curah hujan dan umur tanaman. Ketinggian mempengaruhi kesehatan tanaman karet tidak terlalu signifikan karena didominasi oleh ketinggian 10 – 20 mdpl. Ketinggian tersebut masih cocok untuk pertumbuhan karet, namun tidak menjamin kesehatan tanaman karet akan tetap terjaga karena berbagai faktor selain faktor fisik dan iklim, seperti dari segi perawatan, teknik penyadapan, dan kegiatan penyiangannya.

Indonesia being the country with the second largest rubber production in the world is still faced with several obstacles, although one of them is low rubber productivity. One of the reasons for the low productivity of rubber in Indonesia is plant disease. This study aims to determine the distribution of rubber plant health using the vegetation index (NDVI, MSAVI2, ARVI, and EVI) and to analyze the effect of rainfall, altitude, and plant age on the health of rubber plants at the Sembawa Rubber Research Center, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The results showed that the distribution of rubber plant health at the Sembawa Rubber Research Center (Afdeling 1, 2, and 3) using NDVI was dominated by good class, MSAVI2, ARVI, and EVI dominated by medium class. The accuracy test results show that MSAVI2 has the smallest RMSE value of the other three vegetation indices, amounting to 0.046, so the prediction model produced by MSAVI2 is more accurate for detecting the health of rubber plants. Aspects that significantly affect the health of rubber plants, namely rainfall and plant age. Altitude affects the health of rubber plants not too significantly because it is dominated by a height of 10 – 20 meters above sea level. This height is still suitable for rubber growth, but does not guarantee that the health of rubber plants will be maintained due to various factors other than physical and climatic factors, such as in terms of maintenance, tapping techniques, and weeding activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rafki Firdaus
"Kota Padang Panjang merupakan salah satu Kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki lokasi strategis. Oleh karena itu Kota Padang Panjang mengalami perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal tersebut mengakibatkan perubahan tutupan lahan yang luas dari vegetasi menjadi non-vegetasi, yang memicu pengingkatan suhu permukaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan kerapatan vegetasi dan suhu permukaan pada tutupan lahan dan mengkaji hubungan antar keduanya. Metode yang digunakan adalah metode pengindraan jauh yang terdiri dari NDVI, LST, dan Raster Correlation. Kemudian dilakukan uji akurasi dengan metode Khat Kappa dan diperkuat dengan survei lapang untuk validasi tutupan lahan dan suhu. Hasil dari penelitian ini adalah kerapatan vegetasi dan suhu permukaan tahun 2011-2021 mengalami perubahan seiring berubahnya tutupan lahan. Terjadi penurunan luas lahan bervegetasi sejak tahun 2011 – 2021 yang berubah menjadi lahan terbangun. Hal ini berkaitan dengan suhu permukaan yang terus mengalami kenaikan. Nilai korelasi kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan berbanding terbalik, artinya apabila kerapatan vegetasi menurun maka suhu permukaan akan meningkat, begitupun sebaliknya.

Padang Panjang City is one of the cities in West Sumatra Province which has a strategic location. Therefore, the city of Padang Panjang has experienced a fairly rapid regional development. This results in extensive land cover changes from vegetation to non-vegetation, which triggers an increase in land surface temperature. The purpose of this study was to analyze changes in vegetation density and surface temperature on land cover and examine the relationship between them. The method used is remote sensing method which consists of NDVI, LST, and Raster Correlation. Then the accuracy test was carried out using the Khat Kappa method and strengthened by a field survey to validate land cover and temperature. The result of this research is that the vegetation density and surface temperature in 2011-2021 have changed along with the change in land cover. There has been a decrease in the area of vegetated land since 2011 – 2021 which has turned into built-up land. This is related to the surface temperature that continues to increase. The correlation value of vegetation density with surface temperature is inversely proportional, meaning that if the vegetation density decreases, the surface temperature will increase, and vice versa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Maulidya
"Komoditas kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan utama di Kabupaten Penajam Paser Utara. Berdasarkan perubahan penggunaan lahan yang terjadi selama tahun 2009–2020, menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit selalu mengalami peningkatan luas lahan. Besarnya pertumbuhan areal perkebunan kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan tersebut terjadi karena kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan unggulan yang berperan penting bagi perekonomian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan terutama lahan perkebunan kelapa sawit, dan memprediksi lahan perkebunan kelapa sawit pada tahun 2031, serta mengidentifikasi wilayah kesesuaian lahan perkebunan kelapa sawit. Model Cellular Automata-Markov Chain digunakan untuk melihat perubahan penggunaan lahan yang terjadi dan prediksi penggunaan lahan pada tahun 2031. Metode overlay digunakan untuk mengetahui wilayah kesesuaian lahan perkebunan kelapa sawit, dengan memasukkan variabel karakteristik lahan dan faktor pembatas ke dalam model kesesuaian lahan. Penggunaan lahan dari tahun 2009, 2014, dan 2020 selalu didominasi oleh lahan hutan belukar, kebun campuran, dan perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2031 lahan perkebunan kelapa sawit diprediksi mengalami peningkatan luas lahan yang tersebar secara mengelompok pada wilayah penelitian. Hasil kesesuaian lahan menunjukkan bahwa lahan yang sangat sesuai untuk perkebunan kelapa sawit berada pada wilayah dengan topografi yang relatif landai, memiliki curah hujan yang optimal, serta kadar C-organik tanah yang tergolong sedang sampai tinggi.

Oil palm is the main plantation crop in North Penajam Paser Regency. Based on changes in land use that occurred during 2009-2020, it shows that oil palm plantations always experience an increase in land area. The significant growth of oil palm plantation areas in recent years has led to land conversion. This land conversion occurs because oil palm is a leading plantation crop that plays a vital role in the Indonesian economy. This study aims to analyze land-use changes, especially oil palm plantations, and predict oil palm plantation land in 2031 and identify areas of suitability for oil palm plantations. The Cellular Automata-Markov Chain model is used to see land-use changes that occur and predict land use in 2031. The overlay method determines land suitability for oil palm plantations by entering land characteristics and limiting factors into the land suitability model. Land use from 2009, 2014, and 2020 has always been dominated by forests, mixed gardens, and oil palm plantations. In 2031, oil palm plantations are predicted to experience an increase in land area spread in groups in the research area. Land suitability results show that land suitable for oil palm plantations is in an area with a relatively sloping topography, has optimal rainfall, and has moderate to high soil C-organic content.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzaky Mahfuzh
"Kecamatan Baleendah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung dimana merupakan salah satu wilayah yang memiliki kejadian bencana banjir tertinggi di Indonesia. Sebagai usaha untuk mengurangi dampak dari bencana banjir dibutuhkan adanya upaya mitigasi baik yang dilakukan sebelum terjadinya bencana, saat bencana, bahkan setelah bencana terjadi, salah satunya adalah menentukan lokasi evakuasi banjir.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi evakuasi banjir yang sesuai. Adanya pemetaan lokasi evakuasi ini sebagai upaya pelaksanaan Tindakan mitigasi sebelum bencana terjadi, sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat untuk evakuasi ketika bencana banjir terjadi. Penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan variabel fisik seperti kerawanan banjir, landuse, jarak dari sungai, jarak dari jalan dan jarak dari permukiman.
Analisis tersebut menghasilkan 7 lokasi alternatif terbaik sebagai lokasi evakuasi ketika bencana banjir terjadi dari lokasi dengan klasifikasi kelayakan ‘Layak’ dan ‘Sangat Layak’ yang berada di Desa Malakasari, Desa Rancamanyar dan Kelurahan Baleendah dimana sebagian besar lokasi terbaik tersebut berada di Kelurahan Baleendah.

Baleendah District is one of the districts in Bandung Regency, one of the areas with the highest incidence of floods in Indonesia. To reduce the impact of flood disasters, it requires a mitigation effort. The mitigation efforts did before a disaster occurs, during a disaster, and even after a disaster occurs. One of which is determining the location of flood evacuation. The mapping of evacuation locations is an effort to implement mitigation measures before a disaster occurs, hoping that it can help the community evacuate when a flood occurs.
The study aims to determine a suitable flood evacuation location. This study uses the Simple Additive Weighting (SAW) method with physical variables such as flood hazard, land use, rainfall, distance from rivers, distance from roads, and settlements.
The research found seven best alternative locations as evacuation locations when a flood disaster occurred from areas with the feasibility classification of 'Feasible' and 'Very Appropriate' in Malakasari, Rancamanyar, and Baleendah Villages, where most of the best locations were in Baleendah Village.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Axl Adriansyah
"Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah tidak merata, melainkan terfokus pada wilayah-wilayah yang memiliki sektor strategis atau berfungsi sebagai pusat pertumbuhan. Kecamatan Pagedangan, terletak dekat dengan BSD, yang merupakan sektor strategis atau pusat pertumbuhan, memiliki potensi besar untuk berkembang. Pertumbuhan pesat di wilayah ini juga berdampak pada peningkatan populasi, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,04% pada tahun 2021-2022, meningkatkan kebutuhan akan lahan. Namun, di sisi lain, lahan untuk permukiman akan semakin berkurang, dan beberapa wilayah di Kecamatan Pagedangan juga termasuk kedalam wilayah rawan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial dan temporal perkembangan permukiman pada tahun 2015, 2019, dan 2023 di Kecamatan Pagedangan. Selain itu, penelitian ini memprediksi perkembangan permukiman pada tahun 2031 menggunakan model Cellular Automata – Markov Chain, serta menganalisis kesesuaian hasil prediksi lahan permukiman tahun 2031 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2031 di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Variabel yang digunakan melibatkan lereng, jarak dari jalan,jarak dari sungai, jarak dari POI, dan jarak dari wilayah rawan banjir. Metode Cellular Automata-Markov Chain digunakan untuk memprediksi penutup lahan permukiman pada tahun 2031, dengan koefisien KAPPA sebesar 0,65 dan nilai area under the ROC curve (AUC) sebesar 0,75, menunjukkan keakuratan klasifikasi. Hasil menunjukkan bahwa lahan permukiman di Kecamatan Pagedangan mengalami perkembangan, dengan peningkatan 12,12% pada tahun 2015-2019 dan 13,41% pada tahun 2019-2023. Prediksi menunjukkan kenaikan hanya sebesar 13% pada tahun 2031. Hasil kesesuaian antara prediksi permukiman tahun 2031 dengan RTRW tahun 2031 sebesar  51,75%  dari total luas kawasan permukiman pada RTRW tahun 2031. Selanjutnya wilayah yang tidak sesuai permukiman masuk wilayah industri sebesar 47 % dari total luas kasawan industri pada RTRW. Kemudian wilayah permukiman pada RTRW yang tidak sesuai dengan permukiman pada hasil prediksi tahun 2031 sebesar 48% dari total luas kawasan permukiman pada RTRW tahun 2031.

The growth and development of a region are not uniform but rather focused on areas with strategic sectors or functioning as growth centers. Pagedangan District, located near BSD, a strategic sector or growth center, has significant potential for development. The rapid growth in this area also impacts population increase, with a population growth rate of 0.04% in 2021-2022, leading to an increased demand for land. However, on the flip side, land for settlements will diminish, and some areas in Pagedangan District are prone to flooding. This research aims to spatially and temporally analyze the development of settlements in 2015, 2019, and 2023 in Pagedangan District. Additionally, the study predicts the development of settlements in 2031 using the Cellular Automata – Markov Chain model. It also analyzes the compatibility of the predicted land cover in 2031 with the Regional Spatial Plan (RTRW) for 2031 in Pagedangan District, Tangerang Regency. Variables involved include slope, distance from roads, distance from rivers, distance from Points of Interest (POI), and distance from flood-prone areas. The Cellular Automata-Markov Chain method is employed to predict land cover in 2031, with a KAPPA coefficient of 0.65 and an area under the ROC curve (AUC) value of 0.75, indicating classification accuracy. Results show that residential land in Pagedangan District has experienced development, increasing by 12.12% from 2015 to 2019 and 13.41% from 2019 to 2023. The prediction suggests a marginal increase of only 13% in 2031. An analysis of population, land requirements in 2031. The compatibility between the predicted settlement in 2031 and the RTRW for 2031 is 51.75% of the total area designated for settlements in the RTRW for 2031. Subsequently, areas incompatible with settlements are allocated to industrial use, constituting 47% of the total industrial area designated in the RTRW. Furthermore, settlement areas in the RTRW incompatible with the predictions for 2031 account for 48% of the total settlement area designated in the RTRW for 2031."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10   >>