Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julham Maulana
"Kelembaban tanah sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, terutama pada wilayah pertanian seperti Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial dan variasi kelembaban tanah menurut jenis tanah, lereng, ketinggian, penggunaan tanah serta pengaruh curah hujan di Kabupaten kebumen pada tahun 2013 dan 2014. Data kelembaban tanah pada penelitian didapatkan menggunakan metode segetiga dalam pengolahan citra.
Berdasarkan hasil analisis overlay dan penghitungan statistik, kelembaban tanah di Kabupaten Kebumen yang relatif kering cenderung berada pada wilayah tengah Kabupaten Kebumen yang didominasi oleh lahan terbangun dengan ketinggian dan kemiringan lereng yang relatif rendah dan seragam, sedangkan kelembaban tanah normal cenderung berada pada bagian utara dan barat daya Kabupaten Kebumen yang didominasi oleh tutupan lahan vegetasi alami dengan ketinggian dan kemiringan lereng yang relatif lebih besar. Kelembaban tanah Kabupaten Kebumen dipengaruhi oleh curah hujan, terutama pada curah hujan 20 hari sebelumnya.

Soil moisture is very influential in human life, especially in agricultural areas such as Kebumen. This study aims to determine the spatial patterns and variations in soil moisture by soil type, slope, elevation, land use and the influence of rainfall in Kebumen Regency in 2013 and 2014. Soil moisture obtained using triangle method from image processing.
Based on overlay analysis and statistic calculation, soil moisture which is relatively dry in Kebumen tend to found at the center Kebumen region which dominated by the build-up land cover with altitude and slope are relatively low and homogenous, while the normal soil moisture tends to found at the north and southwest Kebumen, dominated by natural vegetation land cover with altitude and slope are relatively larger. Kebumen soil moisture influenced by rainfall, especially on rainfall 20 days earlier.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cholida Firdaus Muhandasa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi kelembaban tanah di Daerah Aliran Ci Leungsi Hulu menggunakan pengukuran tidak langsung dari interpretasi citra Landsat 8 pada bulan April 2014 dan dilakukan validasi dengan pengukuran in situ oleh alat Soil Moisture Meter. Penelitian ini juga melihat faktor- faktor yang memengaruhi kelembaban tanah seperti kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan tanah, dan jenis tanah. Hasil yang diperoleh, kelembaban tinggi berada di bagian Selatan DA Ci Leungsi Hulu. Penggunaan tanah hutan memiliki rata-rata kelembaban 0,77. Ketinggian lebih dari 1000 mdpl memilki rata-rata kelembaban 0.99. Berdasarkan analisis regresi linier perbedaan estimasi citra Landsat dan Soil Moisture Meter diperoleh angka 0,88 yang artinya kedua metode saling berhubungan cukup kuat.

This study purpose of this study is to estimate soil moisture in Ci Leungsi Hulu watershed using interpretation of Landsat imagery on April 2014 and then validated with in situ measurement using Soil Moisture Meter. This research also find influence factors; soil moisture slope, land use, elevation, and soil type. The high distribution soil moisture measurement generally can be found in Southern Ci Leungsi Hulu watershed. Land use highest average soil moisture can be found in forest (0,77). Elevation higher than 1000 mdpl shows average 0,99. Based on linier regression analysis, correlation value between both measurement is 0,88 which means both are significantly correlated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Hermawanto
"Tanah merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Indikator yang sangat penting dalam tanah adalah kelembaban tanah. Beberapa penelitian mengindikasikan adanya hubungan yang kuat antara kandungan air tanah dengan suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kelembaban tanah di Kota Metro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode segitiga Sandholt, dimana menggunakan hubungan spasial antara suhu permukaan dan indeks vegetasi dengan Citra Landsat. Adapun alat yang digunakan yakni Citra Landsat ETM+7 dan TM 5. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peta suhu permukaan, indeks vegetasi, dan tutupan lahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban tanah cenderung semakin kering pada tahun 2013. Penurunan luasan kelembaban pada kelas basah dari 1116,44 ha (2000) menjadi 681,3 ha (2013). Perubahan kelembaban tanah dipengaruhi oleh peningkatan suhu permukaan di Kota Metro, dari suhu minimal 17,550C (2000) menjadi 22,690C (2013). Pola kelembaban tanah yang terjadi cenderung semakin basah menjauhi pusat Kota Metro. Perbedaan variasi kelembaban tanah juga dipengaruhi oleh musim dan tutupan vegetasi. Tutupan lahan vegetasi alami (hutan/ semak) dan pertanian tanah basah memiliki kelembaban tanah lebih tinggi. Kelembaban tanah memiliki korelasi positif dengan indeks kerapatan vegetasi, dimana semakin tinggi indeks kerapatan vegetasi maka semakin tinggi pula kelembaban tanahnya.

Soil is an essential component for human life. The important indicator in soil is soil moisture. Some studies show a strong correlation between soil water content with surface temperature. The purpose of this study is to know the pattern of soil moisture in Metro City. The method used in this research is the triangle method from Sandholt, which uses spatial relationship between surface temperature and vegetation index with Landsat imagery. The result of this study is, soil moisture showed a tendency to increasingly dry in 2013.
This is evident from a decrease in the extent of moisture in the wet classes of 1116.44 ha in 2000 to 681.3 ha in 2013. This was influenced also by the increase in surface temperatures in Metro City, from 17,550C (2000) to 22,690C (2013) at the minimum temperature. Pattern getting wet soil moisture away from the center of Metro City. Differences in soil moisture variation is also influenced by the seasons and land cover. Natural vegetation land cover (forest / bush) and agriculture wet soil has a higher soil moisture. In addition soil moisture has a positive correlation with the index of vegetation density, where the higher the density of the vegetation index, the higher the humidity of the soil.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Pranadi
"DAS Cileungsi Hulu adalah salah satu daerah aliran sungai yang terletak di Provinsi Jawa Barat dengan kondisi perkembangan wilayah yang sangat dinamis. DAS Cileungsi Hulu memiliki karakteristik fisik geologi dan topografi yang beragam dan terjadi perubahan penggunaan tanah yang signifikan. Pengaruh karakteristik fisik DAS dan hubungannya dengan perubahan penggunaan tanah dapat diketahui melalui penggunaan pemodelan hidrologi yang tepat. Penelitian ini menggunakan model SWAT yang dapat memberikan fokus pada simulasi jangka panjang berbasis karakteristik wilayah untuk mengetahui kondisi kualitas air sungai dan prediksi perubahannya sehubungan dengan perubahan penggunaan tanah dengan menggunakan parameter nitrat (NO3). Prediksi dilakukan berdasarkan proyeksi perubahan penggunaan tanah secara temporal tahun 1989-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perubahan kualitas air dengan perubahan penggunaan tanah. Hasil uji kalibrasi dan akurasi model dengan perhitungan Root Mean Square Error (RMSE) dan Normalized Objective Function (NOF) berada pada rentang 0-1 yang artinya model dikatakan baik dan dapat digunakan. Skenario model yang digunakan untuk prediksi adalah peningkatan luas penggunaan tanah permukiman dan industri serta penurunan luas penggunaan tanah pertanian lahan kering, menghasilkan peningkatan konsentrasi nitrat pada air sungai setiap tahunnya.

Cileungsi Hulu Watershed is one of the watershed are located in the province of West Java with the conditions of a very dynamic urban development. Cileungsi Hulu watershed has a physical characteristics of varied geological and topographical with land use changes significantly. The influence of the physical characteristics of the watershed and its relationship with land use changes can be detected through the use of proper hydrologic modeling. This study uses SWAT model that can provide a focus on long-term simulations based on the characteristics of the area to determine the condition of the river water quality and forecast changes in connection with land use changes using the parameters nitrate(NO3). Predictions made based on the projected land use changes temporally years 1989-2014. The results showed that there is a relationship between changes in water quality with land use changes. The results of calibration and accuracy of the calculation model with RMSE and NOF is in the range of 0-1 which means the model is quite good and can be used. Scenario model used for the prediction is increase residential and industrial land use as well as a decrease agricultural land area, resulting in increased concentrations of nitrate in river water annual"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan metode perhitungan daya dukung sumber daya air untuk kasus daerah perkotaan padat penduduk dan daerah pedesaan. Metode daya dukung sumber daya air yang digunakan adalah metode rasional dan metode kesetimbangan air. Status daya dukung sumber daya air ditentukkan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan sumber daya air.
Hasil penelitian menunjukan bahwa status daya dukung sumber daya air berdasarkan kedua metode tersebut menunjukan status defisit pada daerah perkotaan, namun surplus pada daerah perdesaan. Dalam skala yang lebih kecil status ini bervariasi secara spasial. Verivikasi di lapangan menunjukan status daya dukung sumber daya air bertolak belakang dengan hasil perhitungan dengan kedua metode. Daerah perdesaan yang surplus ternyata di lapangan mengalami defisit, dan juga sebaliknya pada daerah perkotaan.

The purpose of this research is to apply the method of calculation capacity of water resources for cases urban areas high populated and rural areas. This research used rational method and water balance method. Status of capacity of water resources determained by comparing the availability and commodity of water resoources.
The results of the study showed that status of capacity of water resources base on both method showed status the deficit in the urban areas, but there was a surplus for rural areas. On a smaller scale this status varying in spatial. Field verification shown status capacity water resources in contrast with the calculation on with both method. Rural areas that surplus it appeared in the field suffered a deficit, and also in urban areas.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Biki Lesmana
" ABSTRAK
Penelitian ini membahas tingkat kerentanan wilayah terhadap bencana letusan Gunungapi Guntur dengan faktor penentu kerentanan berupa keadaan sosial ekonomi. Daerah penelitian merupakan kawasan rawan bencana letusan Gunungapi Guntur yang didapat dari pemetaan kawasan terdampak letusan terakhirnya pada tahun 1847 masehi, dengan satuan unit analisis berupa desa/kelurahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Social Vulnerability Index (SoVI) yang merupakan metode penelitian kuantitatif dalam penelitian kerentanan sosial. Metode ini mengonversi data-data sosial ekonomi wilayah ke dalam angka-angka, yang selanjutnya diolah untuk mendapatkan tiga kelas pembobotan: tinggi, sedang, dan rendah. Hasil pengolahan data sosial ekonomi dianalisis secara spasial dengan pembanding berupa data penggunaan tanah. Berdasarkan analisis dari hasil pengolahan data sekunder dan hasil survei lapang, desa dengan tingkat kerentanan tinggi dan sedang terletak pada daerah dengan dominasi penggunaan tanah berupa pertanian yang memiliki tingkat kesejahteraan sosial rendah. Desa dengan tingkat kerentanan rendah terdapat pada daerah dengan dominasi penggunaan tanah berupa kawasan terbangun yang memiliki kesejahteraan sosial tinggi.

ABSTRACT
This study about area vulnerability level of Guntur Volcano eruption based on its social economy condition, a social vulnerability. The research area is the entire village that listed as disaster-prone area of Guntur Volcano based on its latest eruption in 1847 AD. Social Vulnerability Index (SoVI) is used as a quantitative method in area vulnerability studies to calculate the social vulnerability level in each village. SoVI convert eight type social economy data into numbers and classify it into three classes that represent the vulnerability level for each village, those classes are: high, moderate, and low. Furthermore, those classified data are analyzed spatially by land use in each village. The analysis result shows that areas with high and moderate vulnerability level are those villages that dominated by agriculture and commonly have a low social welfare. Areas with low vulnerability level are those constructed village and commonly have a high social welfare.
"
2014
S61763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Prameswari
"Tanah longsor di Kabupaten Kebumen dipengaruhi oleh beberapa faktor dan sebagai pemicunya adalah hujan lebat. Curah hujan yang dinilai mempengaruhi terjadinya tanah longsor adalah curah hujan kumulatif sepuluh harian sebelum tanah longsor (CH H -10), curah hujan kumulatif lima harian sebelum tanah longsor (CH H -5), curah hujan kumulatif tiga harian sebelum tanah longsor (CH H -3), dan curah hujan saat terjadinya kejadian tanah longsor (CH H). Sebanyak 247 kejadian tanah longsor di Kabupaten Kebumen selama 2010-2016, dianalisis secara spasial-temporal dengan basis pewilayahan curah hujan menggunakan metode Poligon Thiessen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik curah hujan pemicu tanah longsor di Kabupaten Kebumen dengan CH H -10 adalah 101-200 mm, CH H -5 adalah 81-160 mm, CH H -3 adalah 71-140 mm, dan CH H adalah 51-100 mm; terutama curah hujan yang paling berpengaruh di kondisi fisik Kabupaten Kebumen adalah CH H -10.

Landslides in Kebumen are influenced by several factors and as the trigger is a heavy rain. Rainfall affecting landslides are cumulative rainfall ten days before landslide (CH H -10), cumulative rainfall five days before landslide (CH H -5), cumulative rainfall three days before landslide (CH H -3), and the current rainfall of landslide occurrences (CH H). A total of 247 occurrences of landslides in Kebumen during 2010-2016 are analyzed by spatial-temporal with rainfall zoning base using Thiessen Polygon method.
The results show that characteristics of rainfall triggered landslides in Kebumen with CH H -10 is 101-200 mm, CH H -5 is 81-160 mm, CH H -3 is 71-140 mm, and CH H is 51-100 mm; especially the most influential rainfall in physical conditions are CH H -10.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Perdana
"SUSTAIN merupakan suatu kerangka kerja dalam bentuk software yang dapat menjadi suatu pendukung keputusan terintegrasi untuk memilih penanganan dan lokasi wilayah resapan. Penggunaan Tanah dalam SUSTAIN sangatlah penting karena berguna untuk memprediksi arah aliran dan kualitas air pada bagian hulu sampai hilir Daerah Tangkapan Air DTA. SUSTAIN diterapkan pada DTA UI karena kondisi perairan yang tergolong buruk dan buruk sekali menurut BP3UI. Berdasarkan variabel yang ditetapkan oleh SUSTAIN dan penelitian terdahulu, variabel yang terpilih adalah Ketinggian, Lereng, Penggunaan tanah, Jenis Tanah, dan Jaringan Aliran Air.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan skala peta penggunaan tanah terhadap sebaran Teknologi LID pada wilayah resapan. Penentuan Teknologi LID pada wilayah resapan didasari oleh ketentuan US EPA yang terdapat pada modul BMP Siting tools didalam kerangka kerja SUSTAIN dan diolah dengan metode Intersect dengan parameter yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar skala peta penggunaan tanah terhadap penerapan Teknologi LID lebih baik diterapkan pada lahan terbangun yang padat.

SUSTAIN is a software based framework in form of integrated decision support to choose treatment and location of the Recharge Region. Landuse in SUSTAIN is important because it was useful for predicting the direction of water flow and quality upstream to downstream of the Catchment Area. SUSTAIN was applied to catchment area of Universitas Indonesia due to poor and bad waters condition category according to BP3UI. Based on the variables set by SUSTAIN and previous research, the selected variables are Altitude, Slope, Landuse, Soil Type, and Water Flow Network.
The objectives of the study were to analyze the influence of different scale of landuse map on the distribution of LID Technology in the catchment area. The determination of LID technology in the catchment area was based on the US EPA parameters contained in the BMP Siting tools module within the SUSTAIN framework and processed by the Intersect method with predefined parameters. The results show that the larger scale of land use maps on the application of LID Technology is better applied to dense constructed land.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ryananda Muchlis
"ABSTRAK
Erosi tanah di wilayah beriklim tropis dipicu oleh curah hujan baik secara spasial maupun temporal. Erodibilitas tanah berkaitan erat dengan jumlah dan intensitas hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola keterpaparan erosi akibat hujan menurut kondisi fisik wilayah. Data curah hujan harian tahun 2005-2016 digunakan untuk mendapatkan wilayah keterpaparan erosi yang diperoleh dari hasil scoring data berdasarkan frekuensi hari hujan FHH 5-10 mm/hari, FHH 11-25 mm/hari, FHH 26-50 mm/hari dan FHH >51mm/hari berbasis metode Thiessen. Validasi melalui survey lapang di 64 lokasi, dengan metode stratified sampling. Analisis spasial dilakukan dengan teknik overlay peta keterpaparan erosi dengan variabel jenis tanah, lereng dan penggunaan tanah, selanjutnya dilakukan uji validasi untuk mengetahui jenis erosi di lokasi sampel. Luas wilayah keterpaparan erosi tingkat berat di Kabupaten Kulon Progo mencapai 314,98 km 53,7 . Keterpaparan erosi tingkat berat menurut kondisi fisik wilayah di Kulon Progo yaitu pada lereng 15-40 , dengan penggunaan tanah berupa tegalan dan jenis tanah Andisol. Pada wilayah keterpaparan erosi tingkat berat, didominasi oleh jenis erosi parit. Pada wilayah keterpaparan erosi tingkat sedang, didominasi oleh jenis erosi alur. Pada wilayah keterpaparan erosi tingkat ringan, didominasi oleh jenis erosi lembar.

ABSTRACT
Soil erosion in tropical climates is triggered by variations in both spatial and temporal rainfall. The soil erodibility is closely related to the amount and intensity of the rain that the frequency of occurrence varies spatially. The purpose of this research is to analyze rainfall erosion exposure pattern according to physical condition of region. The 2005 2016 daily rainfall data is used to obtain erosion exposure area obtained from scoring data based on 5 10 mm day rain frequency DRF , DRF 11 25 mm day, DRF 26 50 mm day and DRF 51mm day based on Thiessen method, validated through field survey at 64 locations, the location distribution was determined by stratified sampling method. Spatial analysis is done by overlay technique on the map of erosion exposure with variables soil type, slope, and land use, then validation test is done to determine the type of erosion at sample location. The area of heavy erosion exposure in Kulon Progo reached 314,98 km 53,7 . The exposure of heavy erosion according to the physical condition of the area in Kulon Progo is on the slope of 15 40 , with the moor as the land use and Andisol as the soil type. In areas of severe erosion exposure, erosion is dominated by the type of trench erosion. In areas of moderate erosion exposure, erosion is dominated by the type of flow erosion. In areas of mild erosion exposure, erosion is dominated by type of sheet erosion."
2017
S67577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Fatturahman
"ABSTRAK
DAS Semangka di Provinsi Lampung memiliki potensi pengatur tata air, penyedia oksigen, dan cadangan karbon pada dua wilayah konservasi di dalamnya yaitu Taman Nasional dan Hutan Lindung. Potensi cadangan karbon berkurang dipengaruhi deforestasi pada wilayah konservasi. Oleh karena itu penelitian ini penting untuk mengetahui secara spasial dan temporal deforestasi dan cadangan karbon. Perhitungan cadangan karbon dan overlay klasifikasi tutupan lahan dengan Citra Landsat digunakan untuk analisis deforestasi serta penurunan cadangan karbon di wilayah konservasi dalam periode 1996 ndash; 2016. Penurunan cadangan karbon teritinggi DAS Semangka periode 1996 ndash; 2016 pada ketinggian 1.001-1.500 mdpl dan kelerengan 0-2 dengan penurunan cadangan karbon 26 jutaton.

ABSTRACT
Semangka Watershed in Lampung Province has potential as regulate water, oxygen providers, and carbon stocks in two conservation areas which are National Park and Protected Forest. The potential for carbon stocks had reduced due to deforestation in conservation areas. Therefore, this research was important to know deforestation and carbon stocks spatially and temporally. The calculation of carbon stocks and overlay of land cover classification with Landsat Imagery was used for deforestation analysis as well as decrease of carbon stock in conservation area from period 1996 ndash 2016. The highest decrease of carbon stocks in Semangka Watershed at an altitude of 1.001 1.500 masl and slopes 0 2 was 26 million carbon stock decrease in the period from 1996 2016."
2017
S69546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>